Happy End - Ankyou x Naruto ( Karma x Ino )
Crossover
Ansatsu Kyoushitsu © Yuusei Matsui
Naruto © Masashi Kishimoto
Pair : Karma x Ino
.
.
.
Suasana apartement menjadi hening setelah kedatangan Ino,
Karma mengernyitkan dahinya.
Ia tidak suka keheningan seperti ini, harus ada topik yang mereka bahas. Tapi apa? Ia sendiri juga bingung.
"Kenapa kau menyerah sekarang? Baru sadar kau tidak pantas untuknya?" ujar Karma pada akhirnya, ia bertanya tanpa menoleh dari pekerjaannya.
Ino menatap datar pemuda merah yang ada didepannya. Ia menyesal telah datang ketempat Karma.
"Sepertinya aku salah telah datang kesini, mungkin sebaiknya aku perg-" kata-katanya teputus.
"Siapa yang mengizinkan kau pergi dari sini hm? Tak ada" ujar Karma tenang, pandangannya teralih menatap Ino yang sedang duduk manis di sofanya.
Beranjak bangun, Karma mendekati Ino yang masih belum bergeming di tempat.
"Aku takkan membiarkan kau lari bergitu saja" ujarnya tanpa melepas tembaga pada aquamarine.
"Apa maksudmu?" tanya Ino tak mengerti, jujur tatapan Karma padanya membuat ia tidak nyaman.
"Maksudku? Bukan kah semuanya sudah jelas? Aku mencintaimu, tapi kau mencintai kakak ku kheh, yang sangat disayangkan karena kakak ku tak membalas cintamu" ujarnya dengan santai, tak lupa sebuah seringgai hadir di bibirnya.
Inilah yang Ino tidak suka dari Karma.
"Cukup, aku sudah melepasnya." ujar Ino pelan, ia mengalihkan pamdangannya kearah lain. Namun Karma menjepit dagunya sehingga wajah mereka kini berhadapan.
"Ya dan kau menemuiku sekarang~ apa kau ingin melampiaskannya pada ku cantik?" ujar Karma dengan suara serak.
Ino terpaku karena sekarang wajahnya begitu dekat dengan wajah Karma.
"Tidak! Aku buka-"
"Tak perlu seserius itu cantik~ aku hanya menebak, apakah benar? Tapi maaf saja, sekali kau datang ketempatku. Maka kau takkan bisa keluar dari sini" ujar Karma dengan sebuah senyum manis yang memiliki arti lain.
"Apa?!" takut, itulah yang dirasakan Ino sekarang. Ia mencoba melepas jari Karma yang menjepit dagunya tapi tidak bisa.
'Sakit'
"Kau milikku sekarang, ya kau milikku " ucap Karma sambil menatap tajam pada Ino.
"Kar-hmmpt" Ino membalalak kaget saat Karma tiba-tiba menciumnya.
Lembut dan terkesan hati-hati, lama kelamaan Ino pun terbuai dan membalas ciuman Karma.
"Itu hanya pembuka dan mari kita lanjutkan disana " ujar Karma setelah melepaskan tautan mereka.
Ino melirik tempat yang ditunjuk Karma, tempat tidur.
Ino menggelengkan kepalanya, tidak! Ia tidak mau.
"Tidak! Tidak mau lepaskan! Lepaskan aku karma!"
****
Ino menangis semalaman, hancur sudah. Semuanya telah terenggut, apakah tidak ada satupun yang memihak dirinya?
Kenapa akhirnya jadi begini?
Kenapa?
Ino terkejut saat sepasang lengan melingkari perutnya.
"Kenapa kau melamun?" tanya Karma tiba-tiba.
"...."
Tak ada sahutan dari gadisnya, Karma paham. Ino pasti sangat membencinya tapi saat mereka melakukan hal itu semalam Ino tampak tidak menolak sedikitpun, tapi memang dirinya tak menyukai penolakan juga.
"Aku tau aku salah, kau tenang saja aku akan bertanggung jawab atas semua yang kulakukan" ujar Karma tenang.
"..."
Karma mendengus samar ketika Ino masih bertahan membungkam mulutnya.
"Apa yang kau ingin kan? Katakanlah.. Setidaknya jangan diam seperti ini" ujar Karma sambil membalikan tubuh Ino, sekarang posisi mereka berhadapan.
Tembaga Karma menatap tajam pada iris aqua Ino.
"Nikahi aku secepatnya.." kata-kata itu lolos begitu saja dari mulutnya, Ino pun tak mengerti.
"Kau yakin?" tanya Karma memastikan, ia yakin bahwa pendengarannya masih berfungsi dengan baik.
"Kau bilang kau akan bertanggung jawabkan?" ucap Ino pelan, suaranya tercekat. Bahunya bergetar.
Karma memeluk Ino dan mengelus surai pirang gadis itu lembut.
Karma tersenyum atau lebih tepatnya menyeringai. Ya ia memang menginginkan hal ini.
"Baiklah, aku akan mengurus semuanya"
End..
.
.
.
Omake
"Mama! Tolong aku!.." teriak gadis kecil ambil berlarian ditaman bunga.
Ino yang sedang memasak mengernyitkan dahinya.
'Apalagi yang mereka lakukan?' batinnya bertanya-tanya.
"Mama kyaaaaaa..."
Karena rasa penasarannya lebih tinggi dari siapapun, akhirnya
Ino memutuskan untuk menengok apa yang sedang dilakukan buah hatinya bersama sang suami.
"Kalian sedang apa?" tanya Ino setelah sampai di taman bunga.
Yang ditanya hanya menyengir dan menatap polos.
"Kami sedang main, ya kan sayang?" jawab Karma sambil menyenggol lengan putrinya, atau putri mereka.
"Hu'um.." jawab sang buah hati, surai merahnya bergoyang saat kepalanya mengangguk.
"Benarkah?" tanya Ino sambil menyipitkan matanya curiga.
"Tampak nya kau mencurigaiku hime.." ujar Karma sambil mendengus.
"Ya, karena kau memang mencurigakan.." ucap Ino santai.
Putrinya hanya menatap tak mengerti pada mama dan papanya.
"Mama! Aku mau hanami seperti Mido-chan!" ujar nya semangat.
Karma dan Ino saling tatap kemudian mengangguk menyetujui usalan sang buah hati.
"Eh? Hmm... Boleh juga"
"Aku akan memyiapkan tempatnya"
"Benarkah papa?"
"Tentu saja~"
Mereka pun tertawa bersama.
End beneran
Ini part sempilan dari cerita Love or Not.
Saya gabut karena belum ada ide, jadi asal update apa yang ada di isi kepala.
Abaikan
Salam
Nijimura Michiko
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro