Diriku Yang Lain - ( Ankyou x KnB )
Crossover
Ansatsu Kyoushitu © Yuusei Matsui
Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki
Karma x Momoi
.
.
.
.
.
.
Karma pov
Aku kesal saat melihatnya lebih memperhatikan sahabatnya ketimbang aku yang menjadi kekasihnya.
Aku faham, aku mengerti kalau mereka memang bersahabat dari kecil, tapi haruskah dia mengabaikan ku? Harus kah dia mencampakkan aku yang menjadi kekasihnya.
Aku sudah meluangkan waktuku untuknya, tapi dia tak mengahargaiku sama sekali.
Dai-chan, Dai-chan, dan Dai-chan! Aku membenci panggilan itu.
Apa bagus nya dari dia? Dia bodoh, hitam dan mesum.
Tak ada yang bagus darinya, mukanya nya pun pas-pasan berbeda jauh denganku.
Ku hela nafasku, begitu berat pilihan yang kuambil. Dan memang harus kuambil untuk kebaikan ku, aku tak perduli jika aku melakukan cara kotor sekalipun untuk mendapatkannya.
Yang jelas, dia hanya milikku, ya milikku, musim semi ku, hanya aku yang boleh untuk memilikinya.
Karma pov end
Karma masih memandang lurus kekasih nya yang tengah sibuk mengurus anggota club basket.
Karma sengaja meluangkan waktunya hari ini demi menonton pertandingan basket antar sekolah, padahal jadwal pekerjaannya begitu padat tapi Karma tidak ingin mengecewakan kekasihnya, ya meski dirinya yang bisa di bilang sangat sibuk.
Karma menatap tak suka ketika melihat sang kekasih yang selalu di pujanya tengah berbicara dengan sahabatnya, Aomine Daiki.
Tanpa sadar Karma telah meremukan kaleng kopi yang tengah di pegangnya.
Matanya masih menatap lekat dan lurus sosok gadis merah muda yang menjadi pusat perhatian sekaligus menejer club basket di Touo Gakuen.
Pertandingan telah usai, banyak para penoton yang sudah keluar dari stadion // kulupa namanya.
Karma pun melakukan hal yang sama seperti mereka, ia melanglahkan kakinya untuk meninggalkan tempat tersebut dengan kekesalan di hatinya.
Dari jauh Momoi yang tak sengaja melihat sosok Karma pun mengejar, ia hanya ingin memastikan bahwa dirinya tak salah lihat.
"Karma-kun!" panggil Momoi sambil mengejar, nafasnya terengah karena berlari.
"Karma-kun!" panggilnya lagi, namun sosok itu tak berbalik untuk menanggapi panggilannya.
Momoi semakin menambah kecepatan larinya saat sosok Karma sudah berada di depannya.
Greeebh
"Karma-kun..." panggil Momoi pelan, ia semakin mengeratkan pelukannya pada sang kekasih.
Sedangkan sosok yang dipeluk tak bergeming dan tak berniat untuk berbalik.
Kebingungan tercetak jelas diwajah cantik Momoi, tak biasanya Karma bersikap seperti ini. Hanya diam dan tak mengatakan apapun.
Momoi pun melepaskan pelukannya kemudian ia melihat wajah kekasih nya yang tengah menatap datar padanya.
'Apa salahku? Kenapa Karma-kun terlihat marah sekali' batin Momoi bertanya-tanya.
Tanpa kata Karma menggandeng tangan - menyeret - Momoi untuk mengikuti dirinya.
Momoi sempat tersentak, tapi ia melengkungkan bibir tipisnya mengukir senyum.
'Mungkin dia ingin memberi ku kejutan' pikir Momoi.
****
Karma membawa Momoi ketempat persembunyiannya.
Ia masih menggenggam erat tangan Momoi, takut jika ia melepas tangan itu maka ia juga melepas seauatu yang berhaga baginya.
Kini mereka tengah memasuki gua yang ada di tengah hutan, Karma sedikit heran karena sejauh ini Momoi hanya diam dan menurut.
'Ini lebih baik' pikir Karma.
Momoi menatap takut pada sekelilingnya, jujur saja. Ini pertama kalinya Karma membawanya ketempat seperti ini.
Langkah mereka terhenti didepan pintu besar, Karma tampak membuka pintu tersebut.
Dan Momoi hanya memperhatikan gerak-gerik si pemuda merah.
Saat sudah memasuki ruangan tersebut Karma langsung mengunci pintu nya.
Perasaan Momoi mulai tidak enak saat melihat tatapan tajam Karma padanya.
"Karma-kun?" panggil Momoi pelan.
Namun Karma hanya diam tak menggubris. Tanpa sadar Momoi mundur beberapa langkah dan sebaliknya. Karma mempersempit jarak diantara mereka.
"Ya, Satsuki.." suaranya serak, Momoi tak menyukai hal ini. Tatapan Karma pun lebih datar dan dingin.
Ini berbeda, sangat berbeda dari Karma yang biasanya. Karma yang menatapnya dengan binar jahil serta kurva manis yang selalu disukainya, kini hilang tak berbekas. Seakan dia menatap orang lain.
"Emmm kenapa kita ketempat sep- hmmmpt!!!" Momoi menatap terkejut pada Karma karena telah membungkam bibirnya dengan ciuman yang sangat kasar, Momoi mencoba untuk melepaskan dirinya dari Karma. Namun gagal, tangannya ditarik keatas dan diikat dengan tali yang entah dari kapan Karma memegangnya.
"Mmmmphht" ciuman Karma kasar dan menuntut, Momoi tidak menyukainya. Dimana Karma yang selalu bersikap lembut padanya? Dimana Karma yang selalu memberinya senyum manis.
Tak ada.
"Ngh, hah hah" ciuman mereka terlepas.
"Itu hukuman untukmu -" ucap Karma.
"Hukuman? Memangnya apa salahku?!" tuntut Momoi, ia marah dan kesal tentu saja. Ia tidak suka diperlakukan seperti ini.
"DIAM!" bentak Karma emosi.
"U-uh"
"Pikirkan saja sendiri apa salahmu" ujar Karma dingin dan tajam.
"Dan kau takkan bisa lari dari sini, begitu pula dari diriku" sambungnya lagi.
"Lepaskan aku! Karma-kun! Aku tidak tahu kesalahan apa yang kuperbuat! Karma-kun! Lepaskan aku..." teriak Momoi pada Karma yang mulai meninggalkan dirinya.
"Sadarilah kesalahanmu Satsuki" ucap Karma yang kini hilang dibalik pintu.
"Karma-kun hiks... Tapi kenapa?! Hiks... Aku tidak tau kesalahan apa yang kuperbuat... Aku tidak tau.. " tangis Momoi pun pecah.
****
"Kau menyakiti nya heh.." ucap sosok itu.
"Apa perduli mu?" balas Karma tidak suka, ia tidak menyukai tidur.
Karena ia akan bertemu dengan dirinya yang lain.
"Dia juga orang yang kucintai" jawab sosok itu lagi.
Karma mendecih.
"Persetan dengan itu, jika aku tak melakukan ini kita takkan bisa memilikinya" jawab Karma dingin dan tajam.
"Tapi ka-"
"Sudahlah, nasi sudah menjadi bubur, aku tak pernah menyesali keputusanku"
"Kau sudah masuk kedalam jurang mu sendiri"
"Aku tak perduli, benar, aku tak perduli"
Keputusannya sudah bulat, takkan bisa di ganggu gugat.
End.
Salam manis
Nijimura Michiko 151017
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro