Di bawah Payung - Karma x Rio ( Karuri)
Ansatsu Kyoushitsu @ Yuusei Matsui
Story by Nijimura Michiko
Warning!
Gaje,Ooc,typo dah biasa!
.
.
.
.
Karma Pov
Hari ini langit kembali menangis dan mentari tak sanggup untuk menghiburnya.
Seperti aku yang tak sanggup melihat dirinya yang tengah terisak samar di bawah payung.
Didepanku, ia berdiri menatap nisan yang terukir nama kekasihnya.
Ingin sekali ku dekap erat tubuh itu lalu kukatakan "semua akan baik-baik saja, aku masih disini bersamamu" tapi kata itu menguap entah kemana.
Lidah ku terasa kelu, bagaimana caranya agar aku bisa menghiburnya?
Bahkan kehadiranku disini tak ia sadari, hei berbaliklah. Jangan bersedih seperti itu, aku masih bersamamu.
Tumpahkan kesedihanmu padaku, berbagilah padaku.
Aku disini, disampingmu. Dan akan selalu begitu.
Aku memelukmu dan berharap kau akan menyadari bahwa kau tidak sendiri disini.
Karma pov end
Rio Pov
Aku tau aku egois, tapi rasa ini. Rasa yang baru tumbuh untukku, kenapa? Kenapa Kami-sama mengambilnya dariku?!
Disaat aku baru merasakan indahnya cinta, kasih dan sayang.
Kenapa?
Kenapa Kami-sama mengambil kebahagiaanku? Kenapa Kami-sama mengambil cintaku?
Kenapa?
Apakah aku tak pantas bahagia?
Kenapa harus dia yang kau ambil! Kenapa?
Yukio-kun hiks... Kenapa harus kau hiks... Ini tidak adil!
"Aaaaarrrghhh..!!!" teriakku frustasi.
Aku tau, semua orang pasti menganggapku gila. Tapi aku tak perduli, aku tak sanggup menahan ini sendiri.
Aku merasakan ada yang memelukku dari belakang.
Hangat, aroma ini. Aku mengenalinya.
"Kenapa harus kau..." gumamku, aku tau pertanyaanku takkan bisa terjawab.
'Kumohon berbahagialah'
Suara itu, apa hanya halusinasiku saja?
'Tidak bisa, aku tak bisa bahagia tanpamu' jawabku, aku tau aku bodoh karena berbicara seoramg diri.
'Maafkan aku yang tak bisa menepati janjiku'
Kini kusadari, pendengaranku tidak salah. Aku mendongak untuk melihatnya, memastikan.
'Tidak! Aku takkan nemaafkanmu sebelum kau kembali di padaku!' raungku didalam hati.
'Kuharap kau menemukan penggantiku' ujar Yukio sambil tersenyum tipis.
Tidak! Aku tidak mau!
'Aku hanya menginginkan dirimu! Kumohon kembalilah!' jeritku frustasi.
'Kumohon jangan bersedih seperti ini, setiap pertemuan pasti ada perpisahan'
'Tidak! Andai saja kau tidak menyelaamatkanku. Pasti sekarang kau masih hidup' ujarku lirih, air mataku kembali mengalir.
'Jangan menyalahkan siapapun atas ketiadaanku, semua sudah ada mengaturnya
Skenario Tuhan takkan ada yqng tahu, meskipun itu malaikat sekalipun'
"Kumohon jangan pergi... KUMOHON JANGAN PERGI YUKIOOOO...!"
'Berbahagialah, semoga kita bertemu disana nanti'
"Tidak... Jangan lagi.. Kumohon hiks.."
Rasa pusing dan sakit menghampiriku, aku tidak tahu siapa yang menopang berat tubuhku.
'Apakah aku akan Mati?'
Rio Pov end
Karma menatap cemas pintu UGD didepannya. Ya kini Karma sedang berada di rumah sakit, ia hawatir karena Rio tiba-tiba pingsan dalam dekapannya.
Karma bangkit dari duduknya saat melihat dokter Sugino keluar dari ruangan tersebut.
"Bagaimana keadaannya dok?"
Tanya Karma pada dokter Sugino. Raut khawatir tercetak jelas di wajahnya.
"Ini mustahil, dia terlalu depresi"
Ucap dokter Sugino hati-hati.
"Apa maksudmu hah?!" tanpa sadar Karma membentak dokter Sugino.
"Dia terlalu tertekan, sangat tipis jika ia akan sembuh. Tapi semuanya tergantung pada kuasa Tuhan" ujar dokter Sugino berusaha tenang.
Karma sadar, meski ia memarahi dokter sekalipun. Rio takkan bisa kembali jika ia tak berusaha.
"Maafkan atas sikapku tadi. Terima kasih.. Saya permisi" gumam Karma lirih, nyaris berbisik.
"Silahkan.." balas dokter Sugino lirih, ia menatap prihatin pada Karma.
5 Tahun Kemudian
Karma berlari untuk mengejar waktu, ia bangun terlambat pagi ini. Salahkan tugas kantornya yabg bertumpuk tiada habis.
Hawa dingin menyapa kulitnya yang hanya memakai T-sirt hitam polos dan sebuah sweter bertengger dibahunya tanpa ia pakai.
Ia tak perduli dengan penampilannya yang acak-acakan.
Ya, Karma hanya peduli dengan gadisnya. Cintanya.
Karma mendapati gadisnya berada di tengah-tengah taman kota, ia semakin cepat untuk sampai disana.
Tak butuh waktu yang lama untuk sampai di depan pujaan hatinya. Mengatur nafasnya pelan karma mulai mendekati Rio yang sudah menunggu nya sedari tadi.
"Maafkan aku. Aku terlambat bangun hari ini" ucap Karma setelah mengatur deru nafasnya.
Rio berbalik menghadap kearah Karma, seketika ia terkejut saat melihat penampilan Karma.
"KAU BODOH ATAU IDIOT HAH?!" teriaknya marah.
"Ini musim dingin hiks.. Kenapa kau tak memakai sweter nya BAKABANE!" sambungnya memaki Karma yang hanya terdiam didepannya.
"Maafkan aku BAKAMURA" balas Karma tenang.
"JANGAN LAGI.. Jangan la-" kalimat Rio terputus.
"Shhhtt, aku janji takkan mengulanginya lagi. Maafkan aku" ujar karma lirih, ia merasa bersalah karena telah membuat gadisnya menangis.
Karma memeluk Rio untuk menenangkannya, ia sudah berjanji akan selalu menjaga Rio. Walaupun dengan taruhan nyawanya sendiri.
Sedang kedua sosok menatap penuh harap pada mereka dari kejauhan.
Senyum hadir di salah satunya, sedang yang lain hanya menatap datar pasangan Karuri.
"Apa kau cemburu?" tanya Kasamatsu pada pemuda di sebelahnya.
"Kurasa tidak" jawab Mayuzumi pelan.
"Kenapa?" tanya Kasamatsu sambil mengerutkan alisnya penasaran.
"Karena cinta dan pengorbanannya lebih besar dari cintaku" ujar Mayuzumi sambil tersenyum tipis, tatapannya masih tak lepas dari kedua sosok yang kini beranjak meninggalkan taman. Dengan sebuah payung yang melindungi mereka dari salju.
"Kau benar, kita hanya memberi nya luka" gumam Kasamatsu lirih, ia menatap pasangan merah kuning lagi yang tengah tertawa bahagia.
"Itu tidak benar, kau juga pernah membuatnya bahagia yah walaupun sebentar" ujar Mayuzumi kalem, ia tidak berniat menghibur sama sekali.
"Aku berharap mereka akan selalu bersama selamanya" ujar Kasamatsu penuh harap.
"Kuharap juga begitu"
End
Halooo ini sequlle dari ff ku yang berjudul Jendela Hati
Maaf jika ceritaku kurang menarik.
Salam
Nijimura Michiko
171017
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro