Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Cemburu - Imayoshi x Michiko

Pair : Imayoshi x Michiko (oc)

Ketika kau mencintai orang lain, bagaimana dengan cintamu yang lama?

Warning!
Gaje, Ooc typo dah biasa!
.
.
.
.

Michiko pov

Entah kenapa aku sangat kesal saat melihatnya bersinggungan dengan gadis lain.
Hei, dia milikku! Kenapa mereka masih mendekatinya?

Ingin kujauhkan tangan kotor itu yang seenaknya memegang milikku, tidak! Aku juga ingin mencongkel matanya yang menatap penuh minat pada kekasihku!

Entah harus beberapa kali aku mencoba untuk lebih bersabar saat melihat sosoknya yang didamba  para gadis.

Bisakah dia hanya untukku?

Bisakah?

Kulihat dirinya yang kini tengah menatap ku juga.

Dia melihatku dengan senyuman menyebalkannya.

Cih. Ku buang arah pandangku untuk melihat apapun asal tidak melihatnya yang tersenyum menyebalkan begitu.

Tapi ku akui, aku sangat menyukainya.

Aku balas menatapnya tajam dan dia membalas tatapanku dengan senyuman menggoda.

Apa-apaan itu?!

Pipiku memanas, oh tidak! Pasti wajahku sekarang sudah mirip dengan cabai.

Ku putuskan untuk keluar dari Gym, aku sudah tidak kuat lagi.

Michiko pov end.
.
.
.
.

Normal pov

Imayoshi terkekeh saat melihat tingkah Michiko yang lucu menurutnya. Kemudian ia keluar dari gym untuk menyusul Michiko.

"Kau senang sekali mempermainkannya" ujar Momoi tiba-tiba.

Langkah Imayoshi terhenti begitu saja, ia berbalik untuk menatap lawan bicaranya.

Iris Momoi menatap tajam pada sosok kapten tim basket Touo Gakuen.

"Hm? Menurutmu begitu?" balas Imayoshi tak perduli.

"Ya, kurasa.." Momoi melirik sosok Michiko yang sudah tak terlihat karena mengambil jalan berbelok.

Imayoshi terdiam sebentar kemudian melanjutkan langkah kakinya yang sempat tertunda.

"Awasi mereka, aku ingin bicara padanya" ujar Imayoshi sambil berlalu.

"Semoga hubungan kalian baik-baik saja" ucap Momoi lirih, namun masih bisa didengar.

"Terima kasih, tapi memang sedari awal hubungan kami baik-baik saja" balas Imayoshi dengan seringgai kecilnya.

"Hmmpt.." Momoi menggembungkan pipinya kesal setelah mendengar balasan dari Imayoshi.

***
Imayoshi sudah mencari Michiko ke beberapa tempat yang biasa sering dikunjunginya.
Tapi ia belum menemukan tanda-tanda keberadaan kekasihnya.

'Sebenarnya dimana dia?' batinnya frustasi.

Tapi ia menghentikan langkah kakinya ketika melihat sosok gadis di bawah pohon, figurnya mirip seperti kekasihnya. Dan instingnya takkan pernah salah.

Tapi sosok itu tidak sendiri, ada seseorang yang menemaninya.
Ia pun memutuskan mendekati mereka.

Imayoshi menaikan sebelah alisnya heran ketika mendapati Michiko yang tengah mengobrol dengan Sakurai.

'Sejak kapan mereka dekat begitu?' batinnya bertanya-tanya.

"Jadi kau disini eh?" ujar Imayoshi tiba-tiba yang membuat Michiko dan Sakurai terkejut.

"Kenapa? Ini tempat umum, semua orang berhak kemari" balas Michiko dengan raut kesalnya yang tercetak jelas.

Sakurai menunduk karena tak enak dengan Imayoshi. Ya bukan menjadi rahasia lagi bahwa Imayoshi Soichi sang kapten tim basket menjalin hubungan dengan Saotome Michiko ketua klub memasak juga sahabatnya.

Imayoshi menatap datar pada Michiko, namun Michiko balas menatapnya datar juga.
Mendengus samar, ia melirik Sakurai yang menundukkan kepalanya.

"Ya aku tau.. Aku ingin bicara, kita berdua saja. Hanya berdua" ujar Imayoshi sambil menekan kata akhir.

Sadar dirinya menjadi pengganngu Sakurai membungkukkan tubuhnya, sambil meminta maaf berkali-kali. Kemudian meninggalkan sepasang kekasih tersebut.

"Aku ingin bertanya" ujar Imayoshi pelan, matanya menatap lekat Michiko yang masih tak bergeming dari duduknya.

"Silahkan saja.. Tapi jika pertanyaan mu sulit maaf saja kalau aku tak bisa menjawab" balas Michiko ketus.

Imayoshi terkekeh pelan, ini lucu sekali menurutnya.

"Apa kau cemburu?" pertanyaan itu membuat Michiko terpaku sejenak.

'Apa aku cemburu? Ya! Sangat' ujarnya dalam hati. Tapi hati dan mulutnya berkata lain.

"Tidak, sama sekali" ujarnya tanpa mengalihkan pandangan.

Imayoshi menaikan alisnya heran, kenapa kekasihnya lebih memilih berbohong?

"Kalupun itu, kenapa kau menatap tajam padaku saat gadis lain berada disekitarku?" ujar Imayoshi sambil menaikan sebelah alisnya, menantang sang kekasih.

"Itu hanya perasaanmu Soichi-" sangkal Michiko.

"Hentikan sandiwaramu itu, aku tidak suka" ujar Imayoshi yang mulai jengah.

"Sebenarnya siapa yang bersandiwara disini huh? Kau atau aku?" balas Michiko sambil menatap tidak suka pada Imayoshi.

"Aku bertanya sekali lagi, apa kau cemburu?" tanya Imayoshi sambil menyipitkan matanya.

"Yah aku cemburu! Sangat! Aku cemburu jika melihatmu didekati gadis lain! Aku cemburu saat mereka menatap menjijikan padamu! Aku cemburu! Apa kau puas hah?!" jawab Michiko pada akhirnya. Nafasnya tersengal karena mengatakan itu semua, serta menahan emosi yang sedari tadi ia tahan.

"Kau tidak adil, kenapa kau selalu marah saat aku dekat dengan gadis lain?" ujar Imayoshi menyuarakan isi hatinya.

Michiko sadar,  ia melakukan hal yang fatal. Imayoshi tidak suka dikekang dan sekarang ia mengucapkan kekesalannya

"Gomen.. Aku ha-"

"Aku juga tidak suka saat kau masih berhubungan dengan Shuuzo, sebenarnya apa mau mu?"

"Aku hanya tidak ingin kau dimiliki oleh yang lain.. "

"Lalu bagaimana dengan Shuuzo?"

"Dia hanya masa lalu ku dan kaulah masa depanku.."

"Benarkah? Kau tidak bohong padaku kan?"

"Tentu saja aku tidak berbohong.. Dia sudah memiliki Ran dihidupnya. Dan aku - apakah pantas mengharapkan kekasih orang lain? Aku memang pernah mencintainya, tapi itu dulu sebelum aku bertemu denganmu.."

"Cukup, aku sudah tau" ujar Imayoshi pelan, ya dia memang sudah mengetahui semuanya. Namun hanya pura-pura tidak tahu karena Imayoshi ingin mendengar langsung dari mulut kekasihnya.

"Kau tau, tapi kena-" kalimat Michiko terputus.

"Karena aku ingin memastikan, bahwa aku satu-satunya yang memiliki hatimu" ujar Imayoshi tenang, tak lupa dengan senyum tulusnya.

Michiko pun tersenyum.

'Semoga tak ada penghalang diantara hubungan kita' ujar mereka dalam hati secara bersamaan.

Tanpa mereka sadari, di atas pohon ada sosok yang mereka sangkut pautkan dengan masalah mereka.

'Michiko sudah membuka hatinya kembali, baguslah.. Semoga dia bahagia dengan cenayang gagal itu.. ' ujarnya dalam hati lalu kembali melanjutkan tidurnya yang terganggu.

End

Iseng aja pengen buat Pair Imayoshi dan Michiko // digampar.

Salam manis semanis gulali dan loli

Nijimura Michiko

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro