Fyi, buku ini sama buku sasodei nyambung, jadi masih satu seting latarnya sama

.

.

.

Suatu ketika seekor duren mateng mengumpulkan teman sepernasiban di sebuah taman bermain, duduk melingkar bergelar tiker bak mau arisan.

Pak RT komplek daun ini mendapat ilham untuk ngajak jalan-jalan bareng bersembilan--harusnya 10 tapi karena yang punya 10 itu Klan Uchiha, jadi si 10 tidak diajak. Mereka semua kecuali Pak RT sangat sensi dengan Klan Uchiha, terutama Yagura.

Yagura kalau ketemu Obito bawaannya ingin lempar tuh cucu Madara ke tong sampah terjauh, apalagi kalau Obito lagi mode galau alias pake topeng jeruk lubang anus.

"Jadi mau kemana?" tanya Naruto.

"Emang dibolehin sama Kak Hinata?" -Fuu.

"Gimana sama anak kamu si Boruto itu? Dia kan lebih susah diajak kerja sama daripada adek Hima." -Yugito.

"Soal itu ...." Naruto memalingkan pandangannya.

"Yo yo kalau masalah biarin aja, yo ... kamu cuman perlu sogok aja pake oleh-oleh yo."

Tujuh Jinchuriki langsung menyipitkan mata dan menatap penuh curiga ke Naruto dan Bee.

"Yo yo kalau gitu siapa yang punya ide?  Yo."

"Onsen aja gimana?" kata Roushi.

"Boleh juga, akhir-akhir ini pundakku sering pegal," kata Han sambil memutar tangan kirinya.

"Onsen ya ...." Yagura memejamkan mata, membayangkan dia tidak perlu mengurus Kagura dua hari, udah lama dia tidak berendam di onsen. "BOLEH! AKU SETUJU! AYOK KE ONSEN!"

Tingkah Yagura langsung mendapat tatapan curiga, selalu ada gosip di lingkaran ini berkat Zetsu. Tanaman lidah buaya satu itu bagai tukang gosip sejati dan bisa menyebarkan informasi cepat dan akurat.

"Kalau gitu satu kamar dua orang gimana?"

"Aku setuju, ayo ke onsen," kata seorang pelakor berambut merah diantara hubungan Naruto dan Hinata dengan tegas.

Yugito memutar kedua bola matanya malas. "Yeilah, jadi pelakor bangga lu panda," ejeknya.

"Kalo gitu aku sama Kak Yugito!" Fuu berteriak sambil merangkul pundak Yugito.

Naruto ngangguk-ngangguk. "Han sama Roushi, Utakata sama Yagura."

"Terus Bee bareng Gaara sama Naruto," kata Utakata.

Gaara langsung menatap Utakata, dia tidak setuju. "Aku tidak setuju."

"Yo yo jangan berantem, aku sekamar sama Naruto ga masalah yo."

Yang mempermasalahkannya Gaara.

"Kalau gitu udah ya, kita ke onsen, aku bakal bilang dinas keluar komplek ke Hinata."

"Ehem."

Kesembilan Jinchuriki ini meloncat kaget saat mendengar deheman seekor landak raksasa dari arah belakang Naruto.

"Kok saya gak diajak? Saya juga Jinchuriki lho."

Kesembilan Jinchuriki ini saling liat-liatan.

Satu

.

.

.

Dua

.

.

.

Tiga

"KABURRRR!" teriak mereka bersembilan bak bocah yang ketauan ngambil mangga di pohon tetangga.