3
Di ruang keluarga(?) terdapat choromatsu yang kini tengah duduk sembari memeluk lututnya, sudah ke enam kalinya dirinya menghela nafas panjang. Choromatsu bergumam,"Hah.. Aku tidak mengerti kenapa ini terjadi."
"Choromatsu-niisan!!" jyushimatsu menghampiri sosok choromatsu yang kini tengah merenung.
"Jyushimatsu?" "ehehe.. Choromatsu-niisan jangan memasang wajah murung seperti itu." jyushimatsu mencubit kedua pipi milik choromatsu.
"Huwaa--ittaii jyushimatsu" "gomene," ucap jyushimatsu dengan senyuman lebarnya(?)
"Ada apa?" tanya choromatsu to the point. "
"Apa niisan tidak berkeinginan untuk bertemu dengan karamatsu-niisan?"tanya jyushimatsu
" hmm.. Entahlah aku terlalu bingung jyushimatsu," jawab choromatsu "ah, sou desune.. Ano sa choromatsu-niisan sebaiknya niisan menemui karamatsu-niisan." mendengar perkataan jyushimatsu kini choromatsu tengah menimang-nimang keinginannya untuk bertemu atau tidak.
"Wakatta aku akan menemuinya."
"Karamatsu-niisan." panggil todomatsu sembari menghampiri karamatsu dan duduk di sampingnya.
"Ah totty ada apa?" tanya karamatsu, pandangannya tak lepas dari cermin yang ada di tangannya.
"Niisan apa besok, kamu akan terus disini?" "yah....mungkin saja." ucap karamatsu lirih. "Begitu"
'Todomatsu maafkan aku. Aku tidak dapat kembali, karena sosok disampingmu itu bukan aku melainkan diriku yang lain' karamatsu (asli) menatap mereka berdua (kara&totty) dengan perasaan bersalah terutama kepada totty.
Mengapa karamatsu (asli) tidak dapat menemui kara&totty? Karena, kehadirannya menjadi tipis ia tidak dapat menyentuh atau mengatakan sesuatu kepada saudaranya hanya kara yang dapat melihat karamatsu (asli).
.
.
"ARGHHH MENGAPA SELAMA INI DIA TIDAK PERNAH BERCERITA KEPADAKU JIKA DIRINYA INGIN DIPERHATIKAN!! HARUSNYA IA BERCERITA KEPADAKU." pekik osomatsu sembari menjambak rambutnya sendiri(wew).
"Aku membencinya, aku benci karena tidak dapat menolongnya, aku benci karena aku menjadi tidak berguna disaat seperti ini, aku benci ketika mengingat kenangan bersama dirinya, kirai, kirai, kirai, kiraii yo karamatsu" ketika osomatsu tengah mengeluarkan uneg-unegnya, ichimatsu mendengarnya dalam hatinya yang paling dalam ia hanya merindukan sosok karamatsu. "Aku merindukan dirinya." ichimatsu melangkahkan kakinya untuk pergi meninggalkan osomatsu sendiri.
Kini osomatsu dapat mengontrol emosinya, namun sebelum ia pergi ke kamar ia melihat gunting bewarna merah yang menggangur di atas meja. Diambilnya gunting tersebut dan pergi ke kamar.
Sesampainya di kamar osomatsu terkejut bukan main (tsurumaru :odoroita?! //heh) karena, kini choromatsu tertidur di samping karamatsu dan dilehernya terpasang collar .
"Yang benar saja,"gumam osomatsu lirih
" karamatsu jangan bersikap egois seperti ini ayo kembali," ucap choromatsu sembari menggengam tangan karamatsu
"Kumohon karamatsu-niisan" karamatsu menatap choromatsu datar, ia lalu menarik tangannya kasar.
"Aku tidak bisa kembali,choromatsu. Maaf tapi kenyataannya memang aku tidak dapat kembali kumohon jangan menangis choromatsu." ucapnya sembari memegang dadanya.
"Aku tau ini sangat menyakitkan bagi kalian, tapi aku benar-benar tidak dapat bertemu dengan kalian lagi." choromatsu menghentikan tangisannya dan menatap manik sapphire milik karamatsu.
Ketika choromatsu ingin berbicara dirinya merasakan tetesan air terjatuh dari atas mengenai wajahnya.
"Air?" gumamnya lirih. Choromatsu menebak yang air yang terjatuh dari atas terswbut merupakan air mata milik osomatsu.
Karamatsu menatap sosok choromatsu di depannya, dirinya mengingat-ingat kejadian ketika saudaranya menemui dirinya selalu berakhir menangis.
Kara melihat sosok karamatsu (asli) dibelakangnya kini tengah menangis.
'Hei apakah begini lebih baik, mengatakan selamat tinggal kepada mereka?' ucap kara lewat batin
'Aku tidak tahu lagi kara' jawab karamatsu(asli) yang kini masih menangis.
Didalam hatinya yang paling dalam tersembunyi kebenaran yang selalu disembunyikannya, sudah terlambat baginya untuk meminta maaf kepada mereka.
Osomatsu kini berada di atas tubuh karamatsu, dirinya tersenyum miring menatap karamatsu berkali-kali ia menggumamkan kata benci kepada karamatsu.
'Jika seperti ini terus, sebaiknya kamu selamanya menghilang di dunia ini' batin osomatsu, tangannya menggengam gunting merah yang sedari tadi ia bawa lalu ia ayunkan gunting tersebut ke arah karamatsu.
"Shine!!"
'Slash'
Choromatsu melindungi karamatsu dari serangan gunting osomatsu, sebagai gantinya pipi choromatsu terluka cukup dalam.
Di tepisnya gunting tersebut dengan tangannya, membuat gunting tersebut melayang jauh.
"APA YANG ADA DI DALAM PIKIRANMU ITU OSOMATSU!!" pekik choromatsu menatap tajam osomatsu.
"apa yang ada dipikiranku? HAHA BUKANKAH LEBIH BAIK DIRINYA MATI SAJA SEKALIAN,HUH?" balas osomatsu.
Choromatsu menampar wajah osomatsu dengan kuat menggunakan tangannya sendiri. "APA KAU BODOH? MAU MEMBUNUH SAUDARAMU SENDIRI" sambung choromatsu kemudian.
"Tch" mengabaikan perkataan choromatsu, osomatsu memilih untuk mengambil gunting yang terlempar cukup tak jauh dari dirinya. Namun niatnya gagal karena choromatsu menghalanginya.
Bermaksud untuk mendorong tubuh choromatsu tanpa sengaja osomatsu menekan tombol yang ada di tengah collar tersebut, hal itu membuat choromatsu kehilangan kesadaran dan terjatuh.
"Apa yang terjadi?!" gumam osomatsu tidak percaya apa yang baru saja terjadi.
To be continue
Next : 4(a)
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro