OO: Bayang
/ \
b a y a n g ;
ruang yang tidak kena sinar karena terlindung benda
\ /
Satu inci ke kiri, dua jengkal ke atas. Oke, pas. Rio melangkah mundur dua langkah, matanya tidak lepas dari dinding kamarnya yang dipenuhi tempelan foto dan poster. Namun, kini fokusnya hanyalah pada salah satu foto — foto yang baru saja ditempelnya di sudut dinding yang awalnya masih kosong.
Sekarang, dindingnya sudah lebih menakjubkan lagi (setidaknya menurutnya, karena abangnya berpikir kalau hal yang dilakukannya selama beberapa tahun terakhir ini adalah kebiasaan konyol yang agak norak) dan rasa senangnya bisa jadi lebih besar daripada orang yang baru menang lotre — yah, walaupun mungkin Rio akan merasa jauh lebih bahagia lagi kalau menang lotre.
Rio meletakkan kedua tangannya di pinggang, kemudian ia pun menghembuskan napas puas. Perlahan, cowok itu menunduk dan mulai membereskan bekas kerusuhan yang baru diperbuatnya. Sementara tangannya sibuk mengumpulkan kertas dan selotip-selotip bekas dari lantai, matanya menatap nanar ke arah salah satu poster yang tertempel di meja belajarnya. Lalu, ke arah sebuah surat yang tergeletak di sebelah poster tersebut.
Air muka Rio langsung mengeruh. Dengan cepat, ia meraup semua sampah tersebut dengan tangannya, diikuti oleh surat menyebalkan tadi, kemudian memasukkan semuanya ke dalam tempat sampah yang isinya sudah mulai menggunung. Mungkin, nanti sore Rio akan mengeluarkannya. Kalau ingat. Kalau niat.
Setelah itu, Rio mengambil langkah lebar-lebar mendekati tempat tidurnya. Napasnya sedikit terengah-engah begitu ia menghempaskan tubuh ke atas kasurnya yang dilapisi oleh sprei berwarna putih. Matanya yang tajam menatap ke arah langit-langit selama beberapa menit, sebelum akhirnya ia menutup wajahnya sendiri dengan bantal.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro