Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

1. Alkana Maheswaru

Yogyakarta, 28 Agustus 2006

Aku Alkana Maheswaru, anak dari pasangan Heru Maheswaru dan Enda Ratu Zakaria.
Aku lahir di Bali pada tanggal 28 Agustus tahun 1990, tepat hari ini aku berumur 16 tahun

walaupun nama aku Alkana Maheswaru tapi orang-orang memanggil ku Kanaya, hal ini bermula ketika aku baru kelas 1 SMP dan itu hari pertama ku menjadi murid di SMP NEGERI BUDI BANGSA saat itu pelajarannya pak Buron, guru matematika yang sekarang sedang mengabsen murid dikelas 7A, dan saat giliranku untuk diabsen..

Flashback on

"Alkananya.. Alkana.. Kanaya Maheswaru" pak buron membaca nama ku dengan sedikit kesalahan

"Hadir pak, tapi nama saya Alkana pak bukan Kanaya" ucapku sambil mengangkat tangan

"maaf ya nak bapak kesusahan bacanya, maklum sudah tidak muda lagi dan nama kamu sedikit mengingatkan bapak sama anak bapak yang sudah meninggal" balas pak buron lalu tersenyum kearahku sembari membenarkan kacamatanya lalu aku membalas senyumannya sambil berkata

"Nggak apa-apa pak, saya suka kok sama nama Kanaya, bapak boleh manggil saya Kanaya kalau bapak mau, nama Kanaya cantik pasti anaknya bapak juga cantik" aku tersenyum manis sambil memperhatikan mata pak buron yang terlihat memerah, dan aku melanjutkan perkataanku

"Saya bakal benar-benar merasa terhormat kalau bapak mau manggil saya Kanaya"

Flashback off

Sejak saat itu pak Buron mulai memanggil nama ku dengan nama Kanaya dan memperlakukan ku seperti anaknya sendiri.
Pak baron itu duda ditinggal meninggal sama istrinya namun setelah 2 bulan berlalu anaknya yang berusia 4 tahun juga ikut meninggal, ditengah masa terpuruknya aku seakan datang dan memintanya memanggilku dengan nama mendinang anaknya, dia saat itu sangat bahagia saat aku mengatakan aku suka dipanggil Kanaya sehingga secara tidak sadar orang-orang disekitarku mulai memanggilku Kanaya juga, bahkan ketika memperkenalkan diri kepada orang baru aku meminta untuk dipanggil Kanaya saja dan jangan Alkana.

Jika boleh meminta, aku sangat ingin terlahir menjadi anaknya pak Buron versi masih hidup hingga dewasa temtunya, bukan anak dari keluarga Maheswaru.
Maheswaru bisa dibilang keluarga yang sangat berkecukupan, namun lahir dari keluarga yang cukup kaya tidak menjamin kasih sayang yang aku dapatkan, yang ku dengar setiap hari dirumah hanya sahutan suara teriakan dua orang yang sudah menikah diiringi dengan suara lemparan barang ketika kedua pasangan tersebut saling melempar sesuatu.

Berbeda saat dirumahnya pak Buron, sederhana namun menenangkan, apalagi pak Buron sudah menikah sekitar 2 Tahun.
Pak Buron menikah lagi dengan seorang perempuan yang terlihat seperti berumur 37 tahun bernama Rini Pagarenta, seorang janda anak 1, dan usia pak Buron saat menikah sekitar 52 tahun.
Pak Buron membuatku menyadari suatu hal

'Kasih sayang yang tulus tidak memerlukan hubungan darah, darah memang lebih kental daripada air namun ras kasih dan cinta itu seperti cat, susah hilangnya, dan cinta lebih kental dari darah"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro