Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Penyesalan

Andai saat itu aku memintamu untuk memberikanku satu kesempatan lagi bukan memilih pergi, kita tak akan berakhir seperti ini.

---

Apa aku menyesal?

Ya, sangat.

November diselimuti oleh awan kelabu yang tak henti-hentinya menumpahkan tangis. Aku duduk di beranda rumah sembari menadahkan tangan, menyambut tetes demi tetes hujan.

Dulu, aku bahagia sekali ketika kamu mengajakku menikmati malam bersama. Berkeliling dengan sepeda motor seraya bersenda gurau. Saat itu, tiba-tiba hujan turun. Tidak deras, tapi cukup membuat tubuh sedikit menggigil. Tangan hangatmu menuntun tanganku agar melingkari tubuhmu. Aku memelukmu untuk pertama kalinya. Kehangatan itu terasa di sekujur tubuhku. Jantungku berdebar amat cepat, terasa seperti akan meledak karena bahagia.

Andai waktu dapat kuputar kembali. Andai pada hujan kali ini kamu ada bersamaku. Andai aku dapat memelukmu sekali lagi. Banyak kata andai di kepalaku yang tak bisa diwujudkan. Semua telah menjadi kenangan yang hanya bisa kusimpan baik-baik dalam ingatan dan hatiku. Karena kita sudah mengakhiri segalanya.

Meninggalkanmu adalah keputusan terbodoh yang hingga kini kusesali. Saat itu, aku hanya remaja labil yang tak bisa mengambil langkah terbaik untuk hubungan ini. Yang kutahu, hari itu kamu sakit hati karena aku berpaling darimu dan pergiku mungkin akan mengurangi sedikit dukamu. Kupikir saat itu rasa benci menyiksamu dan aku tak ingin tetap tinggal bersamamu bila hatimu pun sudah meragu. Aku tak ingin menjadi beban yang memberatkan pundakmu. Itu sebabnya aku memilih pergi.

Ternyata aku salah. Keputusanku itu malah membuat kita sama-sama menderita. Bedanya, kamu memilih melupakan semuanya dan terus melanjutkan hidupmu tanpa aku. Sedangkan aku memilih untuk meratapi segalanya. Aku berniat berbalik, aku ingin kembali. Namun, kamu sudah tak lagi dapat kujangkau.

Setelah hari itu, kamu menganggapku orang asing. Jangankan bertegur sapa, melihat mataku saja mungkin kamu enggan. Segalanya terasa sia-sia. Waktu yang kita habiskan selama hampir satu tahun seperti tersapu oleh hujan, hilang tak membekas.

Andai saat itu aku memintamu untuk memberikanku satu kesempatan lagi bukan memilih pergi, kita tak akan berakhir seperti ini.

***

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro