masih

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀

kupikir aku telah selesai,
segala baik-buruk yang pernah terlintas antara aku dan kamu sudah sepenuhnya usai.

aku akhirnya bisa abai
dengan presensimu yang pandai
membuatku lalai
akan kenyataan bahwa hubungan kita tak lebih dari sebuah badai
;saling bantai rasa
satu-satunya jalan damai
hanya dengan membuang asa.

sayangnya kemarin,
aku melihat wajahmu lagi.
aku mendengar suaramu lagi.
aku tak sengaja menatap netra dinginmu
yang dari dulu
tak pernah gagal membuatku beku.

ternyata kamu masih sama,
masih mempesona dengan segala
persona yang aku suka.
masih mengangkat kedua alis
sebagai tanda sapa,
masih tak banyak bicara
rekata terjebak di kerumunan manusia.

ternyata,
aku juga masih.

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀

sebuah sapaan,
sepintas tatapan,
seutas senyum yang sedikit ditahan–
adalah harga yang dibutuhkan
untuk menggagalkan sebuah usaha melupakan.

–Ralaya Annisa, 2020