Pria bertopi hitam
Setelah menempuh 5 jam lamanya, Kini semuanya sudah sampai di tempat tujuan
"Adeeeehhhhhh jauh juga perjalanan kita" kata raisya sembari merenggangkan tangannya
"Ya iyalah jauh, jakarta ke purwokerto sekitaran 355,7 KM" lia
"Jadi? Kita harus kemana dulu?" Najwa bingung apa yang harus dilakukannya terlebih dahulu
"Ke penginapan dulu, nyimpen barang" kata gadis yang menggunakan jaket jeans A.K.A Fatma
"Oke"
Lantas semuanya langsung menuju ke penginapan
°°°
"Mas jangan mas" ucap seorang pria tua kepada sang lelaki Bertopi hitam yang berada di depannya
"Maaf" kata lelaki itu, beberapa detik kemudian ia mulai menusuk tepat di jantung pria tua tersebut
"Maaf pak, setelah semua ini berakhir saya akan menebus semuanya" kata lelaki itu, jujur saja ia sebenarnya tak ingin melakukan itu, tetapi karena hutang ayahnya ia terpaksa melakukannya
"Aldo Maehasa Wildan, kerja bagus" seorang pria yang sekitaran berumur 46 tahun-an itu menepuk tangannya keras keras
"Apanya yang kerja bagus?!"
"Eits, santai dong, kan ini semua buat ayahmu yang sudah ada di neraka itu" Kata pria tersebut, lantas aldo yang tak ingin ayahnya direndahkan menarik kerah Baju si pria tua
"MAKSUD ANDA APA YA?! SAYA SUDAH RELA MEBUNUH PULUHAN ORANG UNTUK ANDA, JADI JANGAN SEENAKNYA ANDA MENGHINA AYAH SAYA!." bukannya takut atau meminta maaf, sang pria itu malah tertawa
"HAHAHAHAHA, Lepaskan kerah bajuku atau Kakakmu akan jadi balasannya!." ancam si pria tua
Aldo yang tak ingin kakaknya kenapa- kenapa, lantas cepat cepat ia melepaskan kerah baju si pria.
Cih sial,
"Sepertinya kamu butuh istirahat, kamu pulang saja dan tenangkan diri kamu" ucap si pria tua sambil menepuk pundak aldo, lantas tangannya ditepis oleh aldo
Aldo cepat cepat pergi dari tempat itu, sedangkan si pria tua? Ia hanya tersenyum penuh kemenangan
°°°
"Aduhhhhhhaiiiiii akhirnya aku rebahan" itu lah kata kata yang terlontar dari mulut Talita yang hobi rebahan
"Aduhhhh ini mah surganya dunia" kata Raisya yang tengah memeluk guling
"Hadeh kenapa gw sekamar sama bocil sihhhh" lia sedang mencoba menerima nasibnya yang harus sekamar dengan para pembuat onar
"Ya udah terima aje keles", ini juga Melan, padahal dia lebih tua dibanding lia, raisya dan talita tapi sikapnya 11 12 sama raisya
"Heh, yang anda maksud bocil itu siapa ya?!" raisya merasa tersinggung dengan perkataan lia
"ELU" ucap lia keras keras
"Elu kali yang bocil" Ya Raisya gk mau kalah dong
"Sssstttt udah jangan berantem" Kata Zakiya
Lantas keduanya langsung diam dan tak berkutik, tetapi mereka berdua saling memberi tatapan tajam
Sedangkan dikamar sebelah
"OHHH GAPAI SEMUA JEMARIKU RANGKUL AKU DALAM BAHAGIAMU~"Najwa sudah mulai bernyanyi saja
"Baru masuk loh naj, kok lu udah mulai Jadi kayak orgil lagi sih" Hanna merasa kesal karena tadi ia sudah mau tidur ekh si najwa malah nyanyi nyanyi gak jelas
Sedangkan fatma dan Zafira hanya tertawa
Dari sini kalian tahu kan ya mereka sekamar sama siapa aja
°°°
Semua gadis kini tengah membersihkan ruang tengah
"Gess katanya ada kasus baru disekitaran sini" akhirnya dari semua kesunyian najwa angkat bicara
"Hah serius?" sekarang fatma yang angkat bicara
"Serius"
"Ada keluarga korban disekitar sini?" Tanya Hanna
"Ada kok, dan di berita dia punya dua anak, korbannya bapak bapak"
"Innalillahi wainnailaihi rojiun" Kini zakia yang angkat bicara
"Lu tahu rumah dia dimana?" lia bertanya
"Tahu, tahu tadi pagi kan gw nanya nanya ke warga"
"Ya udah sekarang kita kesana" ucap Raisya dan Zafira Bebarengan
"Ya udah yuk" Lagi lagi fatma yang pergi duluan, yang lain ngekor aje
°°°
Sekarang mereka semua sudah berada di rumah korban
Dan tepat di depan mereka sudah ada 2 anak dari si korban
"Kak maaf, tapi boleh gak kita minta cerita sebelum si bapak hilang?" Raisya bertanya pada anak gadis yang pertama.bisa serius juga dia.
"Boleh kok"
ia menceritakan semuanya dari awal si bapak minta izin untuk pergi ke hutan mencari daun cendol sampai si bapak tidak kunjung pulang kerumah
"Kak maaf, dengan kakak siapa disini?" fatma bertanya pada sang gadis, tertampang di wajahnya bahwa si gadis tengah sedih
"Ara, ini adik saya Nabila", fatma mengangguk mengerti dan mencatat semuanya
Mereka semua merasa aman tetapi tidak bagi hanna dan lia mereka berdua merasa sedang diawasi seseorang
°°°
"Kemungkinan besar si bapak hilang dihutan gak sih?, kan gak mungkin ditempat ramai" melan memberi tahu tentang opini-nya
"Iya juga kemungkinan besar dihutan, tapi kan, kita gak tahu apa apa tentang daerah sekitar sini" Zakia menyetujui kata kata melan
Mereka larut dalam pembicaraan, tetapi lia tak sengaja melihat sosok laki laki yang menggunakan pakaian serba hitam
Sebenarnya lia dan Hanna merasakan bahwa sedari tadi seperti ada seseorang yang mengawasi mereka, tetapi tak ada seorang pun ada disana
Sekarang Lia menyadarinya bahwa pria dengan topi hitam itu lah yang mengawasi mereka sedari tadi
Reflek lia berteriak "HEH NGAPAIN LO?!" para gadis yang awalnya berbincang menjadi menatap ke arah lia
Pria itu berlari lantas dikejar oleh lia, disusul oleh najwa dan hanna
"HEH BERHENTI LO" Lagi lagi lia berteriak
Lia sudah tak kuat untuk berlari lagi, untung ada hanna dan najwa yang memiliki energi lebih banyak dibanding lia
Tetapi sayang itu sia sia, Si pria itu lebih tinggi dibanding mereka yang membuat langkahnya lebih lebar dan lebih cepat untuk berlari
"Duh gimana nih?" najwa menatap pada hanna
"Ya udah lah biarin kita ke yang lain aja dulu, kasihan pada kecapean pasti." lantas mereka cepat cepat kembali
Sebenarnya siapa dia? Mengapa dia mengawasi? Entahlah hanya tuhan yang tahu
°°°
"Duh capek gw" Hanna terlihat sangat lelah begitu pun dengan yang lain
"Jadi? Kita gak berhasil nangkep dia?" Raisya bertanya padahal jawabannya sudah ada didepan mata
"Udah jelaskan jawabannya"melan merasa kesal, tidak dia bukan kesal kepada raisya ia hanya kesal mengapa tidak bisa menangkap si pria itu
"Ya udah lah sekarang kita istirahat aja, besok kan kita bakalan kehutan bareng ara dan nabila buat cari keberadaan si bapak"
Semuanya mengangguk lalu pergi ke kamar masing masing
Semoga esok hari ada petunnjuk untuk mereka
Bersambung
Auk akh
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro