Special : Valentine Edition
"(Name)-chaaaaaaaaan!"
(Name) terkesiap saat mendengar panggilan dari seseorang yang tiada lain adalah Nobara.
"Kugisaki-san!"
"Lagi buat coklat?"
"Tentu saja dong. Bukankah hari ini Hari Valentine?"
(Name) tersenyum sambil mengaduk coklat cair yang ada di dalam mangkuk, Nobara mencium aroma manis dari coklat yang terlihat lezat tersebut.
"Hmm,~ aromanya enak sekali, (Name)-chan! Ini coklat apa memangnya?" Tanya Nobara.
"Oh, aku berencana mau buat Adelequine Chocolate (Itu nama resep buatan Author sendiri :"v). Ini tuh kayak coklat ditaburin kacang yang dihaluskan sama sedikit gula putih halus, kenapa sedikit? Karena coklat yang berwarna kecoklatan sudah mengandung gula yang cukup banyak, beda cerita lagi kalo coklatnya hitam." Jawab (Name).
"Ooooooh, terus gimana cara buatnya?" Nobara kelihatan penasaran dengan cara pembuatannya.
"Nah, kebetulan karena Kugisaki-san sudah datang tepat waktu, aku perlihatkan cara memasaknya!"
(Name) akhirnya mulai menjelaskan cara membuat Adelequine Chocolate. Berikut cara pembuatannya!
1. Pertama-tama, (Name) menghaluskan kacang yang sudah disiapkan. Kata (Name) opsi kacang yang lebih baik adalah Kacang Mete, tetapi Kacang Tanah juga tidak masalah. Kacang itu dihaluskan bisa dengan mesin penghalus atau dengan tangan, tetapi (Name) bilang lebih baik pakai tangan karena jika memakai mesin tekstur kehalusan kacang tidak dirasakan rasa kriuknya.
2. Setelah kacang dihaluskan, dicampur ke dalam adonan coklat yang sudah mencair. Adonan kemudian diaduk terlebih dahulu supaya kacangnya bisa tertutup dengan sempurna, baru setelah itu menaburkan gula putih halus setengah sendok saja karena kandungan coklat sudah ada gulanya. Tetapi jika memakai coklat hitam, maka gula putih halusnya satu sampai dua sendok, ini bertujuan supaya rasa coklat hitam tidak terlalu pahit.
3. Selesai diaduk, (Name) menuangkan coklatnya ke pencetak ukuran kecil. Niatnya, coklat-coklat itu akan dijadikan cemilan kecil dalam kantong dan dikasihkan ke semua orang. Tetapi untuk para pembaca boleh kok melakukan kreasi apapun dari hasil coklat itu.
4. Setelah itu, coklat dipanggang terlebih dahulu di oven selama 40 menit. Sesudah 40 menit, coklat akan mengeras tetapi memiliki tekstur lembut saat dimakan.
5. Adelequine Chocolate siap disediakan!
"Boleh aku coba gak?"
"Tentu, silahkan!"
Nobara akhirnya mencicipi salah satu coklat tersebut. Awalnya memang terasa keras, tetapi perlahan-lahan coklat itu seperti mencair di mulut Nobara.
"A-amaaaaaaai! Kore sugoku amai yo!" (Ini benar-benar manis sekali!) Kagum Nobara setelah mencicipi coklat tersebut.
"Desho? Ini resep rahasia dari almarhum Kaa-san. Yah, dia bilang... Ini adalah coklat kesukaan Tou-san, makanya dibuatin. Sekarang aku akan memberikannya kepada semua teman-temanku."
Sesudah membuat coklat, Nobara dan (Name) memasukkan coklat tersebut ke kantong kain berwarna pink untuk dibagikan kepada semua orang-orang di SMK Jujutsu Tokyo. Tentu saja tanpa pengecualian, karena ini adalah hadiah sebagai rasa terima kasih.
"Eng?"
Saat Nobara selesai memasukkan semua coklatnya, ia melihat (Name) memasukkan coklat terakhir ke sebuah kantong kain berwarna keemasan dengan simbol cinta di tengahnya.
"(Name)-chan... Itu Honmei-choko kan?" Tanya Nobara curiga.
(Name) terperanjat dan ia auto menyembunyikan coklat tersebut ke dalam kantong seragamnya.
"K-kalo iya emang kenapa?" Tanya (Name) dengan wajah sedikit memerah.
"Fufufu,~ pasti mau dikasihkan ke seseorang yang kau sukai. Tapi emang siapa sih? Kok aku gak pernah tahu? Kasih tahu dong!" Nobara mendesak (Name) untuk memberitahu siapa orang yang disukainya.
(Name) terdiam dan tidak tahu harus memberikan jawaban apa. Mau menjawab, tapi malunya tingkat kuadrat. Akhirnya (Name) mengambil semua kantong coklat berwarna pink dan segera meninggalkan Nobara.
"G-gomennasaaaai!"
"LHA, (NAME)-CHAN?!"
Skip
Setelah berhasil kabur dari Nobara, akhirnya (Name) menghela napas lega dan melihat sekitar memastikan Nobara tidak melihatnya.
'Lagipula jika aku memberitahukan siapa orang yang aku sukai dia pasti akan berteriak....' Batin (Name) sedikit ngeri kalau rahasia siapa orang yang dia sukai terbongkar begitu saja.
Tepat saat gadis tersebut beristirahat, dia melihat sosok pemuda yang sudah tidak asing lagi bagi (Name).
Pemuda itu tiada lain adalah Inumaki Toge!
'Wah, kebetulan banget ada Inumaki-senpai! Dia pasti akan suka sama coklat buatanku ini!' Batin (Name) kesenangan sendiri.
Karena kebetulan Inumaki sedang senggang, gadis tersebut akhirnya menghampiri Inumaki sambil menyapanya.
"Hai, senpai!"
Inumaki tentu saja mendengar suara panggilan dari (Name), pemuda itu auto menoleh begitu (Name) memanggil dia.
"Salmon?"
"Hehe, senpai lagi senggang ya hari ini?" Tanya (Name) sambil tersenyum.
"Okaka...." Inumaki menggeleng menandakan bahwa ia tidak terlalu senggang alias dia lagi berkecamuk dengan pikirannya sendiri.
"Oh, gitu ya... Emm, sebelum senpai tambah sibuk, terimalah coklat buatanku ini!"
Inumaki kaget pas melihat (Name) memberikan kantong coklat yang dibuat (Name) sebelumnya. Perasaan senang dicampur malu dirasakan oleh pemuda tersebut.
"T-t-tuna tuna?" Tanya Inumaki sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Tentu saja, coklat ini aku buatkan untuk senpai lho." Jawab (Name) yang mengerti bahasa gestur dari Inumaki.
Wajah Inumaki sontak memerah, ia tidak bisa berkata apapun melihat pujaan hatinya itu memberikan coklat kepadanya. Seumur hidup menjelang Valentine, Inumaki tak pernah mendapatkan coklat dari seorang perempuan karena SMK Jujutsu Tokyo ceweknya terbatas dan dua-duanya tak bisa memasak.
(Maki dan Nobara bersin berjamaah.)
Akhirnya, dengan malu-malu, Inumaki menerima coklat dari (Name). Wajah pemuda itu ia tutupi untuk menutupi rona merah pada pipinya.
"M-Mentaiko... (Name)."
(Name) memiringkan kepalanya sedikit ketika mendengar ucapan dari Inumaki. Tetapi setelah itu, ia sadar dan tersenyum manis.
"Sama-sama, Inumaki-senpai!"
Tentu saja si Inumaki tambah salting melihat kemanisan dari (Name) melebihi coklat itu sendiri. Mau berbatin, tapi entar ketahuan kalo ia suka sama (Name).
"Kalo gitu, aku tak cari yang lain dulu ya, senpai. Semoga senpai sukses sama kerjaannya!"
"S-salmon...."
(Name) akhirnya berpamitan sama Inumaki, tidak sadar bahwa pemuda itu kini berada dalam kondisi fuwa fuwa dengan latar belakang berwarna pink.
(Name) puas sudah memberikan coklat kepada Inumaki, kali ini ia akan mencari target yang lain.
'Kira-kira siapa ya? Fushiguro-kun dulu kah? Atau mungkin Nanami-san? Itadori-san kayaknya bisa juga tuh.' Batin (Name) sambil berpikir.
Saat gadis itu sedang berpikir sambil berjalan, ia malah menabrak orang lain dan otomatis gadis itu nyaris terjatuh jika seandainya pinggangnya tidak ditangkap oleh orang yang ia tabrak.
"Oya oya, ki wo tsukete yo, (Name)-chan.~"
Saat gadis tersebut membuka matanya, betapa kagetnya dia kalau ternyata dia menabrak gurunya sendiri, Gojou Satoru.
Gojou kini sangat dekat sama (Name), apalagi lengannya yang panjang kayak Slender Man memegang pinggang gadis tersebut yang ramping. Otomatis, (Name) langsung memukul dagunya Gojou.
"JANGAN MENYENTUHKU, GURU MESUM!"
"OHOOOOOK!"
Gojou terpental ke belakang dan badannya gemetaran sambil memegang dagunya yang jadi sasaran pukulan (Name).
"Hidoi yo, (Name)-chan... Apa salah sensei-mu yang ganteng ini?"
"Banyak, gak bisa nyebutin satu-satu. Makanya jangan jadi pedo, baka no jiji!"
(Name) masih terlihat kesal akibat insiden sebelumnya, meskipun begitu ia tidak langsung beranjak dari tempat tersebut.
"Eeeehhh, tapi itu kan gak sengaja! Lagian kau sendiri yang menabrak aku." Ucap Gojou sambil mengerucutkan bibirnya.
"P-pokoknya sensei harus bertanggung jawab karena sudah membuatku malu tadi! Jangan pernah mengulanginya lagi!"
(Name) masih terlihat kesal sama Gojou, tetapi jelas kalau wajah dia memerah karena kejadian sebelumnya. Gojou yang tidak mengerti mengapa sikap (Name) sangat kasar kepada dia, matanya auto menangkap tas yang dibawa oleh (Name) saat ini.
"Oya? Itu apaan isinya, (Name)-chan?"
Merasa penasaran + bermaksud menjahili muridnya tersebut, Gojou langsung bertanya kepada (Name) sambil berdiri dan menunduk menatap tas tersebut. (Name) terkejut dan ia langsung menutup tasnya yang berisikan kantong coklat.
"B-bukan urusanmu, titan ubanan!"
Namun na'as, saat ia menutupi tasnya itu, salah satu kantong coklat terjatuh dan Gojou menyadarinya. Diambillah kantong coklat tersebut, ia langsung tersenyum misterius dan memandang (Name) yang langsung waspada sama gurunya tersebut.
"Kok kamu gak bilang... Kalo kamu buat coklat, hm?" Tanya Gojou sambil mendekat ke wajahnya (Name).
(Name) berkeringat dingin saat melihat Gojou sudah sangat dekat dengan wajahnya. Ia peluk erat tas yang berisikan kantong coklat tersebut dan memasang wajah grogi.
"K-kan... Ini Hari Valentine. Masa sensei gak tau?"
Gojou aslinya enggak lupa kalo hari ini Hari Valentine, tetapi karena ia sangat ingin mengerjai (Name), ia sengaja pura-pura lupa kalo hari ini Hari Valentine.
"Oh ya? Aduh... Aku lupa kalo hari ini Hari Valentine. Jaa... Berarti coklat ini buat aku dong, iya kan, (Na-me)-chan?~"
Semakin lama, wajah Gojou semakin dekat dengan wajah (Name). Semakin lama, (Name) semakin ketakutan, dan akhirnya dia....
BONG!
"BERHENTI BERBUAT MESUM KEPADAKU, SENSEI PEDOOOO!"
(Name) akhirnya kabur dari tempat itu, meninggalkan Gojou yang terkapar setelah 'pentolnya' ditendang sama (Name).
Setelah akhirnya kabur dari Gojou, (Name) tersengal-sengal dan berakhir berada di taman lingkungan SMK Jujutsu Tokyo.
"Hahh... Hahh... Hampir saja."
Kebetulan, saat itu melintaslah Nanami Kento, salah satu Penyihir Jujutsu profesional yang saat ini bekerjasama dengan SMK Jujutsu Tokyo. Pria itu melihat (Name) yang tersengal-sengal.
Karena heran apa yang terjadi kepada (Name), Nanami memutuskan untuk menghampiri dia.
"(Surname)-san, sedang apa kau?"
(Name) terperanjat dan tas yang membawa kantong coklat terlempar ke atas. Gadis itu panik, untung saja Nanami dengan tangkas menangkap semua kantong coklat tersebut tanpa terjatuh dan kembali memasukkannya ke dalam tas.
"N-Nanami-san... Aku kira Gojou-sensei...."
"Kau tidak apa-apa? Apa yang dilakukan guru itu kepadamu?" Tanya Nanami memastikan (Name) baik-baik saja, bagaikan ayah yang khawatir sama anaknya.
(Name) menggelengkan kepalanya dengan cepat, ia memang tidak suka sama Gojou tetapi ia masih memiliki secuil kepedulian sama gurunya tersebut.
"E-enggak kok, Nanami-san. Aku baik-baik saja, aku tadi cuma mengalami sedikit kecelakaan sama Gojou-sensei. Etto... Nanami-san tidak perlu memarahi dia!"
Nanami jelas sangat marah sama Gojou, tetapi karena (Name) menyuruh dia untuk tidak bertindak jauh, akhirnya Nanami menurut saja.
"Lain kali, jika guru laknat itu melakukan sesuatu yang menyimpang kepadamu, bilang ke aku. Kau tidak seharusnya melindungi guru yang menyebalkan itu."
Sejujurnya, (Name) lega karena selama ini Nanami selalu melindungi dia, tetapi dia juga merasa tidak enak jika Nanami terlalu berlebihan dalam menjaga dia. Oleh karena itu, (Name) memutuskan untuk tidak bergantung terus sama Nanami.
"Iie, shinpai shinaide kudasai, Nanami-san. Watashi wa daijoubu desu." Ucap (Name) menandakan bahwa dirinya baik-baik saja.
Nanami memandang (Name) dibalik kacamata yang ia kenakan. Pria itu menghela napas dan memandang tas yang ia bawa sekarang.
"Apa ini milikmu, (Surname)-san?"
"Ah iya! Itu punyaku, Nanami-san."
(Name) mengambil kembali tas tersebut dari Nanami. Karena ia merasa berhutang budi sama Nanami, akhirnya gadis tersebut memberikan coklat kepada pria tersebut.
"Ini buat Nanami-san!"
Nanami sontak terdiam melihat (Name) yang memberikan coklat kepadanya. Pria itu mengerutkan dahinya dalam bingung.
"... Untuk apa kau memberikan coklat kepadaku?"
"Bukankah ini lazim? Lagipula ini Hari Valentine, sudah seharusnya bagi-bagi coklat kepada orang yang disayangi."
(Name) tersenyum senang kepada Nanami, pria itu hanya bisa memasang wajah datarnya meskipun ia diam-diam terlihat senang juga. Hanya saja, ia tidak mengekspresikan kesenangannya itu kepada orang lain.
"Jadi kau sayang sama aku gitu?" Tanya Nanami to the point.
Wajah (Name) sontak memerah dan gadis itu cepat-cepat menggelengkan kepalanya dalam malu.
"B-b-bukan begitu! Y-yah, gak salah sih... Tapi aku anggap itu kasih sayang antara murid sama mentor. Kalo Nanami-san gak mau yah... Aku gak masalah."
Ingin tertawa, tetapi Nanami tidak ingin gadis di depannya itu tambah malu. Sang pria memperbaiki posisi kacamatanya dan ia langsung menerima kantong coklat tersebut.
"Siapa juga yang bilang aku gak mau?"
(Name) terpana, kantong coklatnya diterima oleh Nanami. Memang, Nanami sebenarnya tidak terlalu suka yang manis-manis, tetapi karena (Name) yang sudah membuat dengan sepenuh hati, Nanami tentu tak bisa menolak. Lagipula, Nanami menyukai (Name) lebih dari sekedar murid, namun ia tidak mau melukai hati (Name) dan masih memendam perasaannya tersebut.
"Aku akan memakan coklatnya di rumah, aku tidak suka jika memakan disaat lagi kerja."
(Name) begitu bahagia karena Nanami begitu baik kepadanya. Gadis itu tersenyum manis dan membungkuk hormat kepadanya.
"Arigatou gozaimasu, Nanami-san!"
Nanami tidak memasang ekspresi apapun, tetapi pria itu tersenyum tipis melihat (Name). Sayang, (Name) tidak menyadarinya.
"Ah, aku harus mencari orang lain lagi. Etto... Aku mau permisi dulu ya, Nanami-san."
"Ya, hati-hati jangan sampai menabrak orang lagi."
"Un!"
(Name) mengangguk dan ia pun meninggalkan Nanami sambil melambaikan tangannya. Setelah kepergian (Name), Nanami memandang sejenak kantong coklat yang ia pegang.
"Hah... Anak itu."
Kini, (Name) melanjutkan pencariannya dengan orang yang tersisa. Inumaki sudah, Gojou sudah, Nanami sudah, berarti tinggal Yuuji, Fushiguro, Maki, Panda, dan Nobara. Tetapi (Name) khawatir, gimana entar Nobara menanyakan hal-hal aneh ke dia?
'Argh, jangan dipikirkan dulu. Pokoknya kau harus mencari sisa orang untuk menerima coklat, (Name)!'
Mengambil napas dan menghembuskan secara perlahan, (Name) melihat sosok orang lain yang sedang berlatih menggunakan Energi Kutukan. Begitu mengetahui siapa orang tersebut, (Name) tersenyum dan melambaikan tangannya.
"Oooooi, Itadori-saaaaan!"
Itadori Yuuji berhenti latihan dan menoleh ke arah (Name) yang menghampiri dia.
"Oh, (Surname)! Ada apa mencariku?" Tanya Yuuji dengan wajah yang riang.
"Hehehe, tebak ini hari apa hayo?~" Tanya (Name) kepada Yuuji.
"Hari apa? Hari... Hari...."
Yuuji terlihat berpikir keras mendengar pertanyaan dari (Name), seketika itu juga dia tahu jawabannya.
"Ah, aku tahu! Hari ini hari minggu kan?!"
(Name) berusaha untuk tidak tertawa mendengar jawaban konyol dari Yuuji. Gak salah sih memang hari minggu, tapi (Name) gak nyangka jawabannya Yuuji itu antara polos atau bego.
"Pfffft-- Ya... Emang hari minggu. Tapi hari ini Hari Valentine, Itadori Yuuji-san.~"
"HE?! MAJI DE?! KOK AKU GAK TAU YA?!"
Sungguh, (Name) sangat gemas sama Yuuji. Perilakunya yang terlalu lucu tetapi bego menjadi hiburan tersendiri bagi (Name), tetapi karena hal itulah mereka menjadi sahabat karib.
"Hahaha, udah udah! Lagian, aku juga mau memberikan sesuatu kepada kamu!"
"Apaan memangnya?"
(Name) memberikan kantong coklat kepada Yuuji.
"Nih, coklat untukmu, Itadori-san!"
Yuuji terkejut bukan main, betapa senangnya ia begitu menerima coklat dari (Name).
"Uwoooooooooh! Coklat pertamaku! Akhirnya aku mendapatkan setelah sekian lama gak pernah dapat coklat!"
"He? Emang... Itadori-san gak pernah dapat coklat dari dulu?" Tanya (Name) terkejut.
"Yah... Pernah sih, tapi coklatnya ternyata buat temanku yang ganteng pas SMP dulu. Hehe...." Ucap Yuuji sambil nyengir.
(Name) sweatdrop, ia merasa kasihan sama Yuuji yang gak pernah dapat coklat padahal dari sosoknya saja Yuuji itu sudah termasuk orang yang laku, mungkin masalah pesona saja yang kurang.
"Hoo,~ coklat ya?"
(Name) dan Yuuji terkejut saat Sukuna tiba-tiba sudah ada disamping (Name) dan menatap kantong coklat yang ada di dalam tas.
"S-Sukuna?! Sejak kapan kau ada disampingku?!"
"Masalah jika aku berada disampingmu, calon istri?~" Sukuna menyeringai jahil kepada (Name) dan gadis tersebut auto menjauh dari Sukuna ke belakang tubuh Yuuji.
"J-jangan dekat-dekat kau, ASUkuna!" Seru (Name) dengan waspada tingkat tinggi.
"Oh ayolah, aku cuma bercanda, manusia rendahan. Lagipula aku hanya ingin mencoba coklat buatanmu itu." Sukuna mendecak kesal karena dirinya tidak terima dipermalukan seperti ini.
(Name) tanpa basa-basi langsung melemparkan kantong coklat tersebut kepada Sukuna.
"Tuh, ambil aja! Habis ini menghilanglah dari hadapanku, setan muka dua!"
Sukuna tanpa banyak bicara mengambil kantongnya, ia menyeringai sejenak sebelum ia kembali berada disamping (Name) secepat angin.
"Makasih ya, sayang.~" Ucapnya sebelum mencium pipi (Name) dan segera masuk kembali ke tubuh Yuuji.
(Name) mematung, wajahnya memucat, gadis itu berpikir sangat lama. Hingga akhirnya....
"AAAAAAAA! NANDA SORE?! KIMOCHI WARUI DA YOOOOOOO!"
(Name) berteriak mengamuk sambil menghapus bekas ciuman Sukuna di pipinya, merasa jijik atas tindakan Sukuna yang gak ada akhlak.
"SUKUNA SIALAN AKAN KUBUNUH DIA SAMA OKURI!"
"(S-Surname)...."
"APA?!"
Yuuji terkejut saat (Name) berteriak kepadanya. (Name) auto terkejut juga dan gadis itu kini merasa bersalah.
"M-maaf... Sudah berteriak kepadamu, Itadori-san...."
"Hei, ayolah... Ini bukan salahmu juga. Aku mengerti kok Sukuna emang nyebelin, tapi setidaknya dia hanya sebentar menemui kamu."
(Name) merasa tidak enak kepada Yuuji. Pemuda itu terlalu baik kepadanya, hal ini membuat (Name) agak minder.
"(Surname), sebenci-bencinya kamu sama Sukuna, kau pasti gak akan bisa mengalahkan dia. Lagian... Percuma juga kau mau membunuhnya, Sukuna saja sudah punya ikatan sama kamu."
"Aku tahu... Tapi... Aku tidak bisa menerimanya. Kau tahu sendiri kan aku ini hanya manusia biasa? Sedangkan dia? Dia sudah hidup ribuan tahun lamanya, aku tidak ingin dia menikahi aku meskipun aku adalah wadah Okuri."
"Memang sih... Tapi nyatanya sampai sekarang Sukuna belum menunjukkan tanda-tanda dia akan meminang kamu, berarti kau masih punya kesempatan untuk terbebas dari belenggunya. Tenang saja, aku akan melindungi kamu dari Sukuna!"
(Name) sangat tersentuh oleh ucapan dari Yuuji. Gadis tersebut tidak bisa menyimpan rasa bahagianya dan ia langsung memeluk Yuuji yang auto salting saat itu juga.
"Arigatou, Itadori-san! Kau memang yang terbaik!"
Wajah Yuuji memerah saat (Name) memeluk dia. Ingin memeluk balik, tapi apa daya dia sangat kaku.
"A-a-a-ah, i-i-i-iya, g-g-gak masalah!" Ucap Yuuji tergagap.
(Name) yang tidak tahu kalau Yuuji salting, akhirnya dia berpamitan sama pemuda tersebut.
"Kalau gitu aku tinggalin dulu ya! Semangat latihannya, Itadori-san!"
Dengan begitu, (Name) kembali mencari sisa orang yang belum mendapatkan coklat. Gadis itu kini mencari Fushiguro, namun keberadaan Fushiguro belum kelihatan juga.
"Fushiguro-kun kemana ya...? Biasanya dia sering kelihatan di area sini."
Saat (Name) hendak mencarinya, gadis itu tiba-tiba diserang oleh serigala hitam yang langsung mengambrukkan dia.
"Kyaaaaaaa!"
Untung saja, (Name) tidak diserang, ia hanya dijilati oleh serigala hitam tersebut dan itu membuat (Name) merasa geli.
"Hei, hentikan! Hahahaha, geli tahu!"
Ingin menghindar, tetapi tenaga (Name) terasa lemas. Untung saja, saat itu pula Fushiguro datang menghentikan Shikigami-nya itu.
"Kembalilah!"
Serigala hitam tersebut akhirnya menghilang dari hadapan (Name). Gadis itu terbangun dengan kepala pusing dan Fushiguro mengulurkan tangannya kepada (Name).
"Oi, kau gak apa-apa?"
(Name) menengadahkan kepalanya ke atas dan menatap Fushiguro yang mengulurkan tangannya. Gadis itu menerima uluran tangannya dan ditarik oleh Fushiguro.
"Yah... Aku gak apa-apa. Tapi kenapa serigalamu tadi bisa terlepas?" Tanya (Name).
"Tadinya aku mau latihan, tapi dia tiba-tiba kabur dan malah menuju kamu. Mungkin dia kenal betul aroma khas dirimu, (Surname)."
"Hee? Aroma diriku? Perasaan aku ini gak pake parfum apapun lho."
"Bukan itu yang aku maksud...."
Fushiguro menghela napas dan pemuda itu melihat tas isi coklat yang dikantongi.
"Itu apa? Coklat?"
(Name) tersadar dan ia langsung mengambil salah satu kantong coklat untuk diberikan kepada Fushiguro.
"Iya, aku niatnya mau memberikan ini kepadamu, Fushiguro-kun. Apa kau mau menerimanya?" Tanya (Name) sambil tersenyum.
Fushiguro memandang coklat tersebut dengan tatapan datar. Ia kemudian memandang (Name) sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.
"Kau yakin? Aku tidak begitu suka yang manis-manis. Coklat bukan makanan kesukaan aku juga." Ucapnya dengan wajah datar.
(Name) terkejut mendengar ucapan dari Fushiguro. Di dalam hati, ia merasa sedikit sedih karena coklatnya ditolak.
"Sou ka... Kau gak suka coklat ya."
Gadis itu berusaha untuk tersenyum, seenggaknya dia sudah memberikan yang terbaik untuk Fushiguro. Fushiguro diam-diam merasa bersalah juga karena ia tidak suka jika gadis yang ia sukai menjadi sedih.
Akhirnya, pemuda itu dengan ikhlas menerima coklat dari (Name).
"Tapi karena kau sudah membuatnya, jadi aku akan menerima coklat itu."
(Name) terkejut lagi mendengar ucapan Fushiguro yang tidak terduga. Wajah girang dari (Name) kembali merekah dan gadis itu merasa senang atas tindakan Fushiguro.
"Hontou?! Fushiguro-kun, makasih banyak lho!"
Fushiguro merasa senang karena gadis pujaannya tersebut kembali ceria. Meskipun ia sendiri tidak bisa mengungkapkan perasaannya, melihat kebahagiaan dari (Name) sudah menjadi kewajiban bagi Fushiguro.
-----------------------------------------
Kini, semua kantong coklat sudah diterima sepenuhnya. Hanya saja, masih ada satu coklat yang belum (Name) kasih kepada satu orang yang ia sukai. (Name) sebenarnya merasa ragu-ragu, tetapi ia ingin mengungkapkan perasaannya kepada orang tersebut.
Tiba saatnya, (Name) menghampiri orang yang dimaksud. Orang tersebut terlihat sedang menunggu dia.
Memantapkan hatinya dan mempersiapkan mentalnya, (Name) memanggil orang tersebut....
"(Nama laki-laki pilihan reader)!"
... Dan orang itu seketika menoleh.
Special End
Yoooooo, reader!
Ada yang kangen sama Author? :v /PLAK
Huehuehue, Author tau belum update selama beberapa minggu ini, ide Author madat soalnya. Tapi berhubung ini hari Valentine, jadi Author siapkan chapter spesial ini!
Hehe, kira-kira siapa sih pujaan hati kalian di Jujutsu Kaisen? :D
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro