Curse 9 ~ Revenge ~
Anggap aja gambar di atas adalah reader ketika dia bertukar tubuh dengan Ryuuseijuen Okuri :v
Terbunuhnya orang tuamu pada malam itu, membuatmu mengalami syok berat dan tak mampu berkata apa-apa. Rasa kehilangan yang amat terasa di dalam lubuk hatimu membuat kamu terpuruk dalam kesedihan yang amat menyakitkan.
"Kasihan anak itu... Dia harus kehilangan orang tuanya di usia yang muda."
"Iya, saya juga. Anak itu juga tidak punya saudara dekat, jadi dia harus tinggal dimana...."
Para tetangga yang merasa iba dengan dirimu hanya bisa memandangi kamu dengan penuh keprihatinan. Kau mengepalkan tangan saat melihat jasad orang tuamu diangkut ke dalam ambulans. Ambulans segera mengantarkan jasad orang tuamu ke rumah sakit untuk diotopsi.
"Nona (Surname)?"
Kau menoleh dengan lemas saat dirimu dipanggil oleh seorang pria berjas hitam memakai tag polisi disekitar lehernya, ia kelihatan prihatin dengan dirimu.
"Ikut saya ke kantor polisi... Anda bisa menceritakan perihal kejadiannya disana."
Mendengar ucapan sang pria, kau mengangguk pelan mengiyakan ajakan polisi tersebut.
-----------------------------------------
Di ruang interogasi, kau terduduk di depan sang polisi dengan wajah yang masih menunjukkan rasa syok yang tinggi. Sang polisi yang mulai menginterogasi kamu akhirnya menanyakan beberapa pertanyaan dengan sangat hati-hati agar kamu tidak mengalami rasa sedih yang mendalam lagi.
"Nona (Surname), saya Tadokoro dari Divisi 1 Polda Miyagi. Saya berduka cita atas... Kepergian orang tua Nona (Surname)."
Tadokoro mengambil napas sejenak sebelum ia segera mengambil catatan untuk bahan bukti mengenai kasus kematian orang tuamu.
"Jadi... Anda yang pertama kali menemukan jasad kedua orang tua anda?" Tanya Tadokoro mulai menginterogasi.
Kau mengangguk pelan tanpa berkata sedikit pun, Tadokoro mengerti dan segera menulisnya di catatan.
"Apakah anda melihat sesuatu yang mencurigakan sebelum anda menemukan orang tua anda yang sudah meninggal?"
Saat Tadokoro menanyakan hal tersebut, kau langsung teringat dua orang mencurigakan yang kabur dari kediaman kamu. Seketika matamu membelalak, lalu kau menatap Tadokoro dengan raut muka datar.
"Aku... Aku melihat ada dua orang kabur dari rumahku. Mereka memakai setelan hitam dan aku tak dapat melihat wajah mereka. Tapi aku yakin! Mereka yang membunuh kedua orang tuaku! Aku... Aku ingin mereka membayar kematian orang tuaku!"
Kau menunduk di meja dengan raut wajah yang frustasi dan menahan rasa amarah yang sangat mendalam. Tadokoro menengok ke rekannya yang juga ada di ruangan interogasi itu, mereka berdua tidak bisa menahan rasa ibanya kepadamu.
"Baiklah... Saya rasa saya sampai disini dulu interogasinya. Apakah anda ada pertanyaan mengenai kasus ini?"
Kau menggeleng dengan cepat, menandakan bahwa kau tak ingin berbicara lagi mengenai orang tuamu.
"Um... Baiklah, silahkan anda keluar."
Kau mengangguk dan segera keluar dari ruangan tersebut ditemani oleh rekannya yang membantu dirimu. Tadokoro menghela napas sejenak sebelum ia membaca catatannya.
-----------------------------------------
Kau kini ada di kantor polisi, sendirian. Kau meminum sekaleng kopi hangat yang didapatkan dari seorang polisi yang baik hati kepadamu. Kau merenungkan kenangan kebersamaan kamu bersama orang tuamu dahulu... Jauh sebelum kau mengalami tragedi di jurang.
'Kenapa... Kenapa aku harus menerima nasib buruk ini...? Kesalahan apa yang telah kulakukan...?'
Kau menggenggam erat kaleng kopi tersebut dan meminumnya sampai habis, lalu kau membuang kaleng itu ke pembuangan sampah yang bertuliskan label "Kaleng". Kau merenung lagi sambil berdiri di depan tong sampah tersebut sampai....
"Sudah aku duga kau ada disini ternyata."
Gojou Satoru mendadak muncul di sebelah kamu dan tentu saja kau terkejut bukan main. Ia terlihat sedang bersender di tiang listrik.
"Go-Gojou-san?!"
"Yo." Gojou melambaikan tangan kepadamu sambil tersenyum. Penampilannya terlihat berbeda, ia kini memakai penutup mata dan rambutnya naik ke atas.
"Aku sudah mendengarnya, aku turut berduka cita atas kematian orang tuamu, (Surname)."
Gojou kemudian berjalan mendekatimu, kau menggigit bibir bawah dan menunduk dengan perasaan yang sangat bersalah.
"Gojou-san..." Kau mengepalkan tangan dan memejamkan mata dengan erat, "Sebenarnya kesalahan apa yang telah kuperbuat...? Kenapa mereka mengambil nyawa orang tuaku...? Aku... Aku sangat ingin kembali ke kehidupanku yang dulu. Aku tak ingin semua mimpi buruk ini terjadi terus-terusan...."
Gojou hanya mampu terdiam saat melihat dirimu yang begitu terpukul dan terjatuh seperti hewan yang pasrah ketika mereka tersesat di jalanan tanpa tahu tujuan apapun. Pria berambut putih itu menggaruk pipinya, lalu ia berjalan membelakangi kamu dan kamu tertegun saat dia berjalan duluan kemudian berhenti.
"Tsuite kuru." (Ikuti aku.)
Mendengar ucapan dari Gojou, kau tertegun bukan main. Akan tetapi, karena tak memiliki tujuan lain, kau akhirnya mengikuti Gojou menuju kemana ia akan pergi.
Mereka berdua akhirnya sampai di sebuah taman yang sepi pengunjung. Kau merasa kebingungan saat Gojou mengajakmu kesini.
"Gojou-san, kita mau ngapain disini?" Tanyamu penasaran kepada Gojou.
Gojou tersenyum penuh arti, lalu ia menciptakan sebuah dinding bernama 帳 [Tobari] untuk mencegah siapapun mengganggu mereka. Kau kaget saat melihat bahwa sekitarmu menjadi sangat gelap.
"T-tunggu... Ini apa maksudnya?" Kau menjadi kebingungan sambil menatap Gojou.
"(Surname), aku ingin tahu seberapa besar kekuatanmu jika menaruh dendam."
"Eh?"
Kau mengedipkan mata saat Gojou mengatakan hal tersebut. Pria itu tersenyum sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku.
"Aku akan mengetes Energi Kutukan kamu disini. Kebetulan sekali ini adalah tempat yang cocok untuk latihan. Nah, (Surname), karena kau dirasuki oleh Ryuuseijuen, bagaimana jika kau bertukar tubuh untuk sementara dengan dia?" Tawar Gojou kepadamu dan hal itu disambut oleh suara teriakan kamu yang sedikit nyaring.
"EHHHH?! M-MAKSUDMU AKU AKAN BERTUKAR TUBUH DENGAN SI WANITA ULAR ITU?!"
Gojou terkekeh dan ia menaruh jarinya di dekat mulut.
"Sudah, mulai aja. Oh iya... Anggap saja kau sedang menaruh dendam dengan pelaku pembunuh orang tuamu, aku yakin dengan begitu si Okuri ini akan bertukar tubuh jika dia merasakan aura dendam yang kau miliki."
Mendengar ucapan Gojou, kau kembali teringat dengan pelaku pembunuh orang tuamu. Seketika, rasa dendam yang mendalam dapat kau rasakan di dalam aliran tubuhmu. Kemudian....
"Ugh!"
Bruk!
Kau menjatuhkan kedua kakimu dan memegang jantungmu yang mulai berdetak tidak karuan.
"Khhh... Ughhh...."
Gojou sama sekali tidak membantu ataupun bereaksi iba kepadamu, ia membiarkan kamu bertransformasi menjadi sosok yang berbeda.
Detak jantungmu mulai berdetak kencang, napasmu mulai tidak teratur dan kau berteriak kesakitan.
"AAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHH!!!!"
Seketika saat itu juga... Rambutmu yang awalnya (Hair Color), berubah menjadi putih. Kukumu berubah menjadi warna hitam memanjang, lalu iris matamu berubah menjadi merah darah dan mengeluarkan air mata darah.
Gojou tersenyum penuh arti, ia akhirnya mampu melihat wujud kamu... Versi Okuri.
Kamu mulai terbangun dan menatap Gojou dengan tatapan datar yang sangat berbeda. Tidak... Kau bukanlah dirimu untuk sekarang, melainkan itu Okuri yang mengambil alih tubuhmu.
"Hahaha...."
Okuri menyeringai jahat dan tertawa pelan sampai berubah menjadi tawa yang sangat maniak.
"AHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!"
Gojou akhirnya mampu melihat wujud Okuri, meskipun wujud Okuri mengambil wujud dirimu.
Okuri pun segera memandang Gojou... Dengan tatapan penuh hasrat untuk membunuh.
To be continued
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro