Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Curse 57 ~ Death or Revive ~

WARNING! Death chara intensifies, yang gak kuat baca harap diskip!

Kembali ke posisi Panda, Panda kini sudah berjarak 10 kilometer ke Air Terjun Kaneyama. Tubuh Panda diselimuti keringat yang cukup banyak karena ia lari tanpa henti.

'Tinggal 10 km lagi! Aku akan sampai disana dan tinggal mengambil air mata sucinya!' Batin Panda tersengal-sengal.

Saat memasuki area perhutanan, Panda dengan cepat melewati tanjakan tajam yang bisa saja membuatnya terjatuh apabila tersandung batu yang ukurannya cukup besar. Tanjakan itu sangat licin, namun Panda dengan gesitnya mampu melewati bebatuan yang licin tersebut.

'Tergelincir sedikit saja bisa-bisa aku celaka!' Batin Panda sedikit tegang.

Akan tetapi, saat Panda sudah hampir tiba di Air Terjun Suci Kaneyama, ia dikejutkan oleh tumbuhan rambatan yang menyerupai akar muncul secara tidak terduga dan hampir saja menangkap Panda. Panda dengan refleks melompat dan menghindari tumbuhan rambatan tersebut dan untungnya Panda bisa menggunakan kekuatannya untuk menebas tumbuhan itu.

'Tumbuhan?! Bagaimana bisa?!' Batin Panda terkejut.

Mendarat di sebuah batu, Panda menyadari bahwa dua orang yang tiada lain Eddy dan Nadira sudah berada di posisi berseberangan dengan sungai. Eddy dengan segera menghentikan serangannya kepada Panda. Panda mendecih dan menatap kedua orang itu penuh waspada.

"Mau kemana lagi kau, makhluk kutukan sialan?"

Terlihat Eddy menatap Panda dengan tatapan yang datar namun menyimpan amarah yang luar biasa. Tentu sebagai penjaga, ia memiliki ketegasan yang luar biasa setelah Natallya. Sosok Eddy yang ambisius dan keras membuatnya ditakuti oleh anggota lain kecuali Natallya. Meski begitu, ia memiliki sisi lembut terlebih kepada Nadira, sosok yang ia sudah ia sukai dari dulu namun ia tidak pernah berani mengungkapkan perasaannya karena ia tahu Gyung-Min suka sama Nadira.

Masa lalu Eddy pun bisa dibilang sangat keras, hidup di Amerika sebagai anak campuran antara ayah negro dan ibu berkulit putih. Kehidupan Eddy jauh dari kata bahagia. Pada usia tujuh tahun, ia harus menerima fakta bahwa ayahnya adalah pelaku bandar narkoba, padahal ayahnya tidak pernah ikut dalam kegiatan tersebut. Apa yang harus ia relakan lebih berat... Adalah ketika ayahnya dihukum mati dengan cara ditembak.

Sepeninggal ayahnya, Eddy hidup berdua bersama ibunya yang pemabuk dan menjadi prostitusi. Ketika Eddy pulang ke rumah, ia pasti mendapati ada sepatu pria lain menandakan bahwa ibunya sedang melakukan sesuatu di kamar... Dan itu seharusnya tidak dilihat Eddy di usianya yang masih cukup muda.

Tidak hanya itu... Kehidupan sekolah Eddy pun tidak jauh berbeda dari apa yang ia harapkan. Diskriminasi, pembullyan, serta menjadi korban kekerasan seksual pun dialami oleh pria tersebut. Hanya karena kulitnya, Eddy sulit mendapatkan teman di sekolah.

Untuk itu... Ia tidak pernah mau kembali ke sekolah dan memutuskan menjadi kriminal di usianya yang ke-17 tahun. Merampok, membunuh, hingga mencuri adalah kesehariannya dahulu... Hingga ia bertemu dengan seorang pria tua yang menyadarinya di alun-alun Kota Los Angeles.

Pria tua itu bukan pria sembarangan... Ialah yang mengajarkan Eddy teknik kutukan Cursed Plant Manipulation, sebuah kekuatan dimana penggunanya bisa mengendalikan tanaman lewat Energi Kutukan yang terbentuk dari diri seseorang.

Karena pria tua tersebut, hidup Eddy berubah sepenuhnya. Ia sadar bahwa kehidupannya selama ini tidak ada yang jauh lebih buruk... Selama ia bisa bertahan hidup di tengah kacaunya dunia ini. Eddy menyadari, dunia itu luas, begitu pula banyak manusianya. Semakin berbeda, semakin diuji bagaimana hubungan mereka berjalan dan sisi kemanusiaan mereka pun juga diproses seterusnya.

Terbukti... Ketika Eddy pertama kali bertemu Nadira, sesama Penyihir Jujutsu dari Indonesia yang tidak memandangnya dari kulit atau pun warga negara. Nadira mengagumi Eddy karena sosoknya yang keren serta kekuatannya yang memanipulasi tanaman, tidak seperti dirinya yang hanya mengandalkan telepati dan kekuatannya itu membutuhkan perantara barang apapun, terlebih kekuatan Nadira juga bukan jenis kekuatan untuk bertarung.

Hal itulah yang membuat Eddy bertahan sampai sekarang, pertama karena kehidupan dan yang kedua... Nadira.

Cuaca yang tadinya cerah... Kini berubah menjadi mendung dan rintikan hujan mulai mengguyurkan tanah. Panda sadar... Kalau terkena air, maka sama dengan wujud manusianya memudar dan ia akan kembali seperti semula. Benar saja, wujud Panda pun berubah kembali seperti semula dari wujud manusianya.

"Hah... Akhirnya aku berubah kembali ya ke mode Panda... Tapi ini lebih baik."

Eddy dan Nadira memandang Panda penuh waspada, tetapi saat Nadira ingin melawan Eddy justru menghalanginya.

"Biar aku yang lawan dia... Kau hubungi pihak Eksekutif jika kelompok Gojou sudah terkepung. Hanya kau harapan kami, Nadira."

"T-tapi... Bagaimana dengan dirimu, Eddy?!" Nadira mengkhawatirkan keadaan Eddy karena gadis itu tidak mau Eddy kenapa-napa.

"Apa kau meragukan diriku? Kita sudah lama menjadi penjaga, tentu saja aku akan baik-baik saja."

Eddy tersenyum hangat kepada Nadira, membuat gadis berdarah Indonesia tersebut merona sesaat sebelum ia tersadar kembali untuk mengangguk.

"Baiklah... Jangan sampai kalah, Eddy! Aku bergantung kepadamu!"

Nadira segera bergegas berlari untuk melakukan telepati dengan pihak Eksekutif, meninggalkan Eddy bersama Panda. Panda memandang Eddy yang sudah tidak memasang ekspresi lagi di bawah guyurnya hujan deras kala itu. Akan tetapi... Eddy dengan segera mengambil sebuah pedang yang ia simpan di bawah jaketnya, pedang itu tidak panjang tetapi cukup membuat lawan bisa terluka.

"Kita bertarung sampai mati, makhluk terkutuk... Jangan harap kau dan teman-temanmu bisa mendapatkan Air Mata Suci Kaneyama." Ucapnya dengan wajah serius.

Panda bisa merasakan bahwa aura Energi Kutukan milik Eddy terasa sangat kuat dan berbahaya... Kemungkinan karena masa lalu Eddy yang sangat keras. Tetapi Panda tidak akan menyerah! Ia harus mengalahkan Penyihir Jujutsu di depannya dan mendapatkan Air Mata Suci Kaneyama demi (Name).

"Demi teman manusiaku yang ada di Tokyo, aku tidak akan menyerah semudah itu!"

Panda dengan sigap melakukan ancang-ancang untuk menyerang, Eddy menatap Panda dengan tatapan yang penasaran mengapa Panda yang seharusnya bukan manusia malah membantu temannya yang manusia.

"Kau bercanda hah? Sosokmu sendiri hanya Panda, memang kau bisa apa dengan wujudmu yang biasa itu?"

Omongan Eddy membuat Panda sedikit kesal, apa barusan ia diremehkan? Sambil memasang wajah serius, Panda pun melontarkan ucapan yang tidak dimengerti Eddy.

"Panda wa...."

DASH!

"!?"

Trang!

"... Futsuu no Panda janai!" (Bukan Panda biasa!)

Panda berhasil melangkah maju untuk menyerang Eddy, membuat pria berkulit coklat tersebut menahan serangan Panda dengan katananya yang cukup kuat. Terjadi pertarungan sengit dibawah guyurnya hujan di daerah Air Terjun Kaneyama tersebut. Panda yang dari dulu sudah berlatih keras bersama Yaga sang penciptanya, menunjukkan bahwa dirinya bukanlah sosok yang lemah.

'Dia ini...!'

Sadar bahwa Panda tidak berbohong soal ucapannya, Eddy dengan gesit menjaga jarak darinya dan pria itu mengeluarkan kekuatan miliknya.

"呪われた植物呪法 : 絞め殺しの根! (Norowareta Shokubutsu Juhou : Shimegoroshi no Ne!)"

Salah satu teknik milik Eddy adalah 絞め殺しの根 [Strangle Root] yang aktif saat Eddy menebas pohon di sekitarnya. Walaupun yang dipotong adalah batang pohon, namun ketika Eddy mengaktifkan teknik tersebut maka seketika batang pohon tersebut akan berubah menjadi panjang dan melentur serta menipis layaknya akar.

Apakah itu terdengar lemah? Jangan pernah meremehkan 絞め殺しの根 milik Eddy. Walaupun bentuknya lentur dan tipis, sangat mustahil untuk dihancurkan. Hal ini dikarenakan Energi Kutukan milik Eddy yang kuat sudah menempel di teknik tersebut. Jika pun musuh mencoba memberontak dan melepaskan akar itu dari tubuhnya, maka duri-duri akan muncul dan siap mencabik tubuh musuh.

Teknik itu berhasil mengikat tubuh Panda yang lengah ketika batang pohon yang lentur tersebut mengikat tubuhnya. Panda mengerang dan mencoba melepaskan batang pohon tersebut namun batang itu segera mengeluarkan duri yang berhasil melukai Panda.

"AARGHHH!"

Panda sangat kesakitan begitu duri tersebut menusuk tubuhnya dari dalam, membuat tubuh Panda saat ini terluka dan dipenuhi darah.

"Percuma kau melepaskan diri... Duri-duri itu akan membuatmu semakin kesakitan jika makin memberontak...."

Eddy melangkah perlahan menuju Panda, bermaksud untuk membunuhnya.

Namun tanpa diduga-duga....

"Panda... TIDAK AKAN MENYERAH SEMUDAH ITU!"

Panda mengeluarkan seluruh Energi Kutukan miliknya dan itu berhasil merubah wujudnya menjadi Gorilla Mode! Sebuah kekuatan yang ia dalami bersama ayah sekaligus gurunya, Yaga Masamichi. Bisa dibilang, Panda memiliki dua saudara di dalam dirinya. Yang pertama adalah 兄貴* dia, wujudnya adalah gorilla. Kedua adalah sosok 姉貴* yang wujudnya belum diketahui.

Jika Panda bertukar inti dengan salah satu saudaranya, maka Panda akan berubah wujud sesuai apa yang ia mau. Ia kini bertukar inti dengan salah satu saudaranya yakni gorilla.

Panda pun berhasil melepaskan ikatan batang kayu tersebut dan menghancurkan kayunya, mengejutkan Eddy yang tidak percaya bahwa tekniknya akan dihancurkan semudah itu!

'T-tidak mungkin! Sehebat inikah kekuatan murid Jujutsu Tokyo? Jadi apa yang dikatakan oleh Natallya benar... Mereka sangat terlatih walau hanya sekedar murid.'

Panda yang sudah dalam mode seriusnya, kini memandang Eddy dengan penuh keseriusan.

"Jangan meremehkan kekuatan seorang panda, manusia. Jika kau berani, kalahkan aku kalau bisa!"

Selanjutnya, apa yang akan segera terjadi kepada dua orang berbeda ras tersebut? Untuk sekarang, mari kita beralih dulu kepada Nadira!

-----------------------------------------------

Nadira yang dirasa sudah cukup jauh dari Eddy maupun Panda akhirnya sampai di titik tempat ia akan melakukan telepati untuk melapor kepada Eksekutif sekaligus menyelamatkan teman-temannya. Ia pun melakukan gerakan tangan seperti gambar di bawah ini.

(Abaikan kepala Author yang sedikit nyempil :"v)

"以心伝心伝送呪法 : 救援迅速! (Ishindenshin Densou Juuhou : Kyuuen Jinsoku!)"

Begitu tekniknya diaktifkan, terciptalah bola-bola kecil yang terang dan melayang di udara. Bola-bola tersebut bukan bola yang lemah, mereka bisa terbang jauh sesuai arahan dari Nadira. Ya, salah satu teknik Telepathy Communicating Manipulation milik Nadira yaitu 救援迅速 [Quick Rescue] adalah sebuah teknik khusus yang hanya bisa digunakan untuk kepentingan darurat. Karena Nadira bukan tipe petarung, maka kekuatan ini hanya bisa melaporkan kepada orang lain seperti Eksekutif.

'Dengan begini, mereka akan segera dikalahkan!' Batin Nadira senang sendiri.

Akan tetapi... Disaat dia akan memerintahkan bola-bola kecil tersebut, tiba-tiba ia mendengar suara langkah kaki yang tidak jauh dari posisinya. Apa? Siapa yang datang kali ini?! Pikir Nadira. Rasanya tidak mungkin jika murid Jujutsu Tokyo maupun sang guru Gojou mendapatkan bala bantuan, tetapi karena para penyihir Jujutsu memiliki kekuatan di atas manusia biasa, kemungkinan itu akan terjadi.

"Astaga... Sepertinya kita bertemu secara tidak terduga ya.~"

Wajah Nadira menjadi tegang saat ia mendapati dua orang... Bukan, satu manusia dan satu Roh Kutukan. Mereka terlihat sedang menatap Nadira dengan wajah santai, Roh Kutukan yang membawa sebuah karung entah berisikan apa menatap Nadira dengan tatapannya yang datar. Sementara itu, sosok yang mirip biksu tersenyum santai.

"Kau mau ngapain, Nona? Mau mencari bantuan kah? Kau mau kami membantumu?"

Nadira yang merasakan firasat tidak enak akan kehadiran mereka di tempat ini diam-diam mengarahkan salah satu bola telepatinya.

PRANG!

"!!!!"

Namun sial, salah satu bola milik Nadira dihancurkan oleh salah satu teknik kutukan yang dihasilkan Roh Kutukan itu. Sang biksu menatap Nadira datar tetapi menunjukkan kesadisan yang luar biasa.

"Kau tidak bermaksud melaporkan ini ke para petinggi kan?"

Nadira merasakan dirinya terancam, sepertinya mereka bukan bagian dari SMK Jujutsu. Apa yang sebenarnya terjadi?! Pikir Nadira. Dan kali ini... Kita kembali ke posisi Panda dan Eddy.

-----------------------------------------------

Panda dan Eddy tersengal-sengal satu sama lain, tubuh mereka penuh lebam karena bertarung, terlebih mereka kekurangan Energi Kutukan akibat menggunakannya secara berlebihan.

"Hah... Hah...."

"Hah... Hah..."

Panda tidak menyangka, ia akan bertarung selama ini. Padahal Mata Air Suci Kaneyama sudah mulai dekat, tetapi siapa sangka untuk mendapatkannya saja sudah sulit.

"Tch... Kau tangguh juga ternyata, Panda." Ujar Eddy.

"Terakhir aku bertarung solo, aku tidak menyangka bakal bertemu lawan sekuat kamu." Sahut Panda.

Eddy yang tentunya sudah mulai menipis Energi Kutukan miliknya, mencoba untuk kembali menggunakannya. Panda tentu saja terkejut melihat Eddy yang berusaha untuk membangkitkan kembali Energi Kutukannya.

"Hei, kau sudah gila ya?! Kau akan mati jika kau menghabiskan Energi Kutukan kamu!" Larang Panda kepada Eddy.

"Aku tidak peduli... Selama aku menjadi penjaga disini, aku akan melindungi Air Mata Suci Kaneyama dan teman-temanku! Tidak akan aku biarkan kalian para pencuri mengambilnya dengan semena-mena!"

Eddy yang sudah diambang batas menggunakan Energi Kutukan miliknya akan segera menyerang Panda.

Akan tetapi... Sebuah bola melayang ke arah Eddy. Eddy menyadari keberadaan bola itu dan dia tahu siapa pemilik bola tersebut.

"Bola ini... Nadira?"

Tiba-tiba saja, bolanya mulai retak dan tidak seimbang. Sebelum hancur sepenuhnya, terdengar suara Nadira yang kesakitan.

Tolong... Aku....

Merasa ada sesuatu yang sangat buruk menimpa Nadira, Eddy segera bergegas mencarinya. Panda tentu saja tidak terima melihat fakta pertarungannya berakhir tidak dilanjutkan, maka ia pun turut mengejar Eddy.

"Hei, pertarungan kita belum selesai!"

Eddy tidak peduli, ia hanya ingin menyelamatkan Nadira, wanita kesayangannya. Panda dengan gesit berusaha mengejar Eddy, tetapi tenaga Eddy ternyata lebih diluar dugaan Panda.

Begitu Eddy tiba di lokasi, betapa terkejutnya ia begitu pula Panda yang juga melihat pemandangan di depannya. Terlihat satu manusia, satu Roh Kutukan, dan seorang gadis yang dicekik berusaha untuk melawan. Panda sangat tahu siapa mereka....

"Kalian... Getou Suguru dan Hanami?!"

Getou tersenyum santai dan memandang Eddy serta Panda yang memandang mereka dengan waspada.

"Sate sate,~ ada dua orang beda kubu muncul bersamaan ya.~ Ini semakin menarik saja." Ucapnya tersenyum menyeringai.

(Kalau dilihat-lihat kok Getou cakep ya :"v)

Eddy berusaha menahan amarahnya melihat fakta kalau mereka menangkap Nadira sebagai sandera. Hanami yang sibuk mencekik Nadira tidak berbicara banyak, tetapi cengkeraman tangannya membuat Nadira kesakitan.

"Ugh... Khh...."

Melihat Nadira dicekik dan disakiti, Eddy mengepalkan tangannya dan menimbulkan Energi Kutukan miliknya menjadi kuat, padahal tadinya ia hampir kehabisan Energi Kutukan.

"Kalian... Lepaskan... Nadira...."

Panda yang berada di belakang Eddy terkejut. Eddy tanpa basa-basi langsung menyerang tanpa mengetahui konsekuensinya.

"LEPASKAN NADIRA SEKARANG JUGAAAAA!"

Akan tetapi, seolah sudah tahu kalau Eddy akan bertindak, Getou tersenyum dan tiba-tiba saja sebuah akar menyerang Eddy sehingga menghempaskan tubuh pria itu sampai menabrak pohon di belakangnya. Tubuh Eddy gemetar, menahan rasa sakit akibat hempasan kuat yang dihasilkan Hanami.

Sesaat ketika Eddy membuka matanya, pria itu sekali lagi diserang oleh akar milik Hanami. Tetapi bukannya mengenai Eddy....

"Ugh!"

... Panda dengan cepat menahan akar-akar tersebut.

"Ahhhh, sial! Situasi semakin membingungkan saja! Panda jadi emosi kan!"

Eddy tidak habis pikir, kenapa Panda melindunginya? Seharusnya ia membunuhnya! Walau begitu, Nadira masih ada di cengkeraman sang Roh Kutukan. Eddy berpikir bahwa sepertinya ia harus berada di pihak yang benar.

"Hei kau!"

Eddy terkejut saat Panda memanggilnya.

"Jika kau ingin hidup, cepat selamatkan dia! Biar Panda yang menangani akar ini! Panda bukanlah Panda biasa!"

Tubuh Panda sebenarnya tidak kuat lagi untuk menahan akarnya, terlihat dari sobekan yang mengeluarkan kapas di lengannya. Eddy tidak tega, tetapi ia juga harus menyelamatkan Nadira.

"Nani kangaeteru no?! Ima sugu kanojo wo tasukeru!" (Apa yang kau pikirkan?! Sekarang saatnya tolong gadis itu!)

Eddy mengangguk menyahut ucapan Panda. Pria itu akhirnya berlari menuju arah lain untuk mengalihkan perhatian sang roh kutukan. Di sisi lain, Panda yang sudah diambang batas merasakan bahwa akar itu menuju kepalanya.

"Ah... Panda bahagia seenggaknya punya teman...."

Sebelum akhirnya... Kepala Panda akhirnya putus dan mengakhiri hidupnya.

To be continued....

Panda jadi korban kedua yeeeeyyy /PLAK

Akhirnya sekian lama nih book berdebu, Author kembali dengan seribu ide yang berlipat ganda :"v /apaan

Jujur sih, Author ya juga dilema antara malas ato mau lanjutin. Tapi karena masih sayang para reader, jadinya dilanjutin deh.

兄貴 = Aniki (Kakak lebih tua untuk laki-laki)

姉貴 = Aneki (Kakak lebih tua untuk perempuan)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro