Curse 48 ~ Consciousness ~
Ugh... Kepalaku pusing...
Apa aku... Sudah mati?
Tapi kenapa... Tubuhku rasanya masih bisa bergerak?
Terus kenapa... Tempatnya pengap gini?
(Name) membuka kedua matanya secara perlahan dan ia mampu merasakan kalau dirinya mengambang di atas air berwarna merah. Terbangun dengan keadaan linglung dan lemas, gadis itu sadar kalau anggota tubuhnya sudah lengkap kembali.
"Lho... Bukannya aku kehilangan kedua kaki dan pergelangan tangan kiriku...?" Gumam (Name) kebingungan.
"Tentu saja kau kehilangan anggota tubuhmu di dunia nyata, bocah."
"!?!?!"
(Name) sontak terkejut saat ia mendengar suara yang sangat familiar baginya. Ya... Itu suara Sukuna. Sukuna kini duduk di tumpukan tulang belulang seperti tulang binatang dan tulang manusia. (Name) yang bingung dengan keberadaan Sukuna sontak berdiri dan menatap sekitar.
"Sukuna? Tunggu... Ini dimana?!" Tanyanya sambil menoleh ke sekelilingnya.
"Kau ada di alam tubuh Itadori Yuuji, (Full Name). Aku sengaja membawamu kesini sebagai tamu terhormat.~" Jawab Sukuna sambil menyeringai.
(Name) seketika merasa waspada kepada Sukuna. Ia takut bahwasannya ia akan diapa-apakan oleh Roh Kutukan Special Grade tersebut, apalagi pas kejadian dimana Sukuna bilang ia akan dijadikan pasangannya.
"Apa maumu, Sukuna? Tidakkah sebaiknya kau tidak mengganggu aku saat ini?!" Seru (Name) sambil memasang wajah kesal kepada Sukuna.
"Wah, wah, lihatlah si tikus kecil ini yang malang. Rasanya melihat wajahmu yang kesal itu membuatku jadi semakin tertarik kepadamu, bocah." Ucap Sukuna sambil turun dari singgasananya.
"Jangan mendekat! Kalau mendekat aku akan memukulmu, Sukuna sialan!"
(Name) berancang-ancang akan menyerang Sukuna dengan pose mau memukul pria bertato tersebut. Melihat tingkah (Name), Sukuna semakin menyeringai dan mendekat ke (Name) secara perlahan-lahan.
"Ayo, pukul aku. Kau bilang mau mukul kan? Sini, kemarilah."
Melihat tingkah Sukuna yang semakin mengerikan di hadapan (Name), gadis itu akhirnya refleks memukul Sukuna.
"Aku bilang jangan mendekaaaaaaaaaaaaat!"
Buagh!
Sukuna seketika terkena pukulan dari (Name) dengan sangat keras di pipinya. Pukulan itu membekas di pipi Sukuna sampai lebam.
Tetapi bukannya marah, Sukuna semakin puas dengan pasangannya yang sangat unik tersebut. Pria itu menyeringai sambil mengelus pipi kirinya yang jadi sasaran pukulan dari (Name).
"Hahaha... Menarik... Sangat menarik! Tidak salah aku memilih kau untuk menjadi pasanganku, (Full Name)!" Ucapnya sambil menyeringai.
Melihat tingkah laku Sukuna, (Name) seketika bergidik ngeri. Apakah pukulannya tidak membuat Sukuna jera? Ia semakin yakin kalau Sukuna itu tidak normal!
"A-apa yang kau katakan? Aku tidak mau menjadi pasanganmu, sialan! Kau tidak tahu aku ini berbeda ras dari kau!" Seru (Name) sambil mundur.
Saat (Name) mundur itu, tiba-tiba sebuah tembok tercipta di sekelilingnya, gadis itu terkejut dan seketika tangan Sukuna memukul tembok tersebut tepat di dekat wajah (Name)... Mirip seperti adegan Kabedon.
"Mau tidak mau... Akan kubuat kau terjatuh dalam pesonaku... Bocah." Ucap Sukuna dengan wajah yang sangat dekat dengan wajah (Name)... Disertai seringainya yang sudah mirip seperti psikopat.
Mata (Name) melotot dalam keterkejutan saat wajah Sukuna begitu dekat dengan wajahnya. Gadis itu meneguk ludah dengan kasar dan ia mengerutkan dahinya di hadapan Sukuna.
"Kenapa... Kau memilihku sebagai pasanganmu? Kenapa kau tidak memilih orang lain selain diriku?" Tanya (Name) kepada Sukuna.
Sukuna terdiam sesaat mendengar pertanyaan dari (Name). Pria itu akhirnya menghilangkan temboknya dan ia menjauh sedikit dari gadis tersebut.
"Jawabannya mudah, kau memiliki sesuatu yang membuatku terobsesi kepadamu, bocah."
Jawaban dari Sukuna membuat (Name) kebingungan. Sesuatu apa yang dimaksud oleh Sukuna?
"Apa maksudmu? Sesuatu apa yang kau maksud?!" Tanya (Name) tidak mengerti.
"Yah,~ sesuatu yang tidak bisa kujelaskan. Aku merasakannya ketika kau melawan Demon Shamisen gak guna itu di Nerima. Aku bisa merasakan... Kau memiliki energi yang unik selain energi milik Okuri."
Penjelasan Sukuna membuat (Name) bertanya-tanya. Apakah... Dirinya memang memiliki sesuatu yang tersembunyi di tubuhnya selain Okuri?
"Aku semakin tertarik kepadamu ketika melawan si Mahito sampah itu dengan kekuatan yang kau keluarkan. Makanya kenapa aku terobsesi kepadamu... Karena energi unik itulah yang kau punya di dalam dirimu." Lanjut Sukuna menutupi penjelasannya.
(Name) tercekat dan seketika ia ingat kekuatan yang ia keluarkan ketika melawan Mahito. Jika tidak salah... Kekuatan itu tercipta ketika (Name) sedang dalam keadaan marah. Apa mungkin... (Name) memang memiliki energi tersembunyi selain Okuri?
"Satu lagi...."
"Hm...? Apa yang-- KYAA!!"
(Name) terkejut ketika sekujur tubuhnya diikat oleh berbagai tanaman yang tidak diketahui yang sengaja disummon Sukuna. (Name) seketika panik dan mencoba untuk memberontak.
"HEI, LEPASKAN AKU!!!"
Teriakan (Name) sama sekali tidak digubris oleh Sukuna. Pria itu lantas mendekati (Name) yang wajahnya memucat setengah mampus.
"Aku tidak akan melepaskanmu... Akan kubuat kau kehilangan 'benda berharga' kau menghilang untuk selamanya." Ucapnya sambil menyeringai dan mengelus pinggang (Name) yang ramping.
(Name) auto komat-kamit dalam panik yang luar biasa dan gadis itu mencoba untuk menendang Sukuna namun akar tanamannya terlalu kuat jadi ia tak bisa menendang Sukuna.
Sukuna kini sudah mulai di tahap membuka seragam (Name), gadis itu menganga dan mukanya sangat memerah kayak tomat rebus.
'SESEORANG TOLONG AKUUUUUUUUUUUUU!!!!'
Disaat (Name) panik setengah mati, tiba-tiba seseorang menyerang Sukuna dan pria itu refleks menghindar sambil mendecih siapa yang menyerangnya.
"Cih, berani sekali kau menggangguku, sialan."
"Seharusnya kau malu akan sikapmu barusan kepada wadahku, bajingan."
Ya, itu Okuri. Okuri menggeram kepada Sukuna karena sudah berani-beraninya 'mengotori' wadah dia yang masih memiliki kesadaran di alam bawah. (Name) terkejut karena Okuri ternyata bisa berpindah ke tubuh seseorang lewat jiwanya.
"O-Okuri...."
Tanaman yang mengikat tubuh (Name) seketika lepas dan gadis itu terjatuh ke air merah tadi sambil memandang kedua orang yang dahulunya menjadi kekasih.
"Kenapa kau selalu mengganggu acaraku, ular jejadian? Biarkan aku seenggaknya akrab dengan wadahmu itu!" Seru Sukuna dengan wajah yang kesal.
"Akrab? Kau bilang akrab? Dengan cara tidak senonoh tadi? Hah! Lewati dulu mayatku jika kau ingin akrab sama wadahku, Muka Gepeng! Berani-beraninya kau menculik wadahku dengan seenaknya!" Okuri tidak kalah kesalnya sambil mendelik kepada Sukuna dengan penuh ketidaksukaan.
(Name) yang melihat mereka sedang bertengkar, akhirnya mencoba untuk menghentikan pertengkaran tersebut.
"S-sudahlah! Aku baik-baik saja kok! Okuri, lebih baik kau tidak usah melawan Sukuna! Kau menyelamatkan aku sudah lebih baik!" Ucap (Name).
Okuri melirik ke (Name) dengan tatapan datar.
"Menyelamatkan? Siapa juga yang menyelamatkan kamu, manusia rendahan? Aku hanya tak ingin wadahku tersentuh oleh orang lain gak guna macam dia, aku gak sudi mau menyelamatkan manusia sepertimu. Jangan terlalu berharap mendapatkan perlindungan dariku, manusia bodoh." Ucapnya dengan delikan tajam yang merendahkan (Name) seolah gadis itu tidak ada apa-apanya selain menjadi makhluk lemah di hadapan Okuri.
(Name) auto menjauh dari Okuri. Toh ia tahu Okuri itu 11-12 kayak Sukuna, kagak punya empati sama sekali. Walau begitu, (Name) sebenarnya masih peduli sama Okuri meski ia sendiri tidak dipedulikan.
"Ho,~ kau bilang gak mau melindungi gadis itu? Bagaimana jika aku yang akan melindunginya?" Ujar Sukuna sambil tersenyum miring.
"Tcih, jangan harap kau mendapatkan izin dariku, Titan Tatoan. Mau sampai kapan pun, aku tidak akan pernah membiarkan kau menyentuh wadahku." Sahut Okuri dengan memicingkan matanya dan menatap Sukuna dengan tatapan meremehkan.
Sukuna yang mendengar ucapan dari Okuri menyeringai dan pria itu tiba-tiba sudah ada dibelakang (Name) sambil memeluknya dengan erat. Hal ini tentu saja membuat (Name) terkejut setengah mati dengan badan kaku.
"Gimana kalau begini?~" Sukuna dengan iseng memancing emosi Okuri dengan cara meraba tubuh (Name) sampai gadis itu merinding disko pas tangan Sukuna meraba tubuhnya dengan kurang ajar.
Okuri tentu saja melototkan matanya dan seketika wanita itu mengeluarkan Energi Kutukan yang pekat dari tubuhnya.
"SUKUNA.............."
Sukuna tertawa dan ia pun melepaskan pelukannya dari (Name) yang masih syok akan aksi Sukuna barusan.
"Bercanda,~ aku tidak pernah bosan melihat reaksimu, Okuri... Ternyata sebegitu protektifnya kamu sama wadahmu yang menarik ini ya.~" Ucapnya dengan senyuman menyeringai.
Okuri mendengus mendengar ucapan dari Sukuna, wanita itu sontak merebut (Name) dari genggaman Sukuna.
"Masa bodoh dengan ucapanmu, aku tidak akan pernah membuat kau menyentuh wadahku lagi, Sukuna!"
(Name) yang kebingungan dengan situasi yang aneh ini akhirnya dibawa oleh Okuri kembali ke tubuh aslinya.
Sukuna diam-diam menyeringai dan pria itu menjilat bibirnya sendiri.
"Lihat saja nanti, Okuri.... "
Apa yang sebenarnya ada di pikiran Sukuna?
To be continued....
Et dah, nih chapter bikin Author bingung sumpah :"v
Oh iya, Author baru nyadar nih di salah satu fanfic Jujutsu Kaisen ada lho yang namanya sama dengan OC Author. Itu di booknya si MizukiMigue btw :v
Sumpah, aku ketawa pas liat nama Okuri. Mungkin emang kebetulan saja sih namanya sama, cuma beda orang aja :D
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro