Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Curse 47 ~ Other Trouble ~

Kini kita berfokus kepada kelompok anak kelas satu yang dijaga oleh Nanami.

Anak kelas satu tidak tahu kalau guru mereka Gojou pergi melakukan misi bersama anak kelas dua karena Gojou sendiri yang meminta. Ia tidak ingin anak kelas satu mengetahui kalau dia bersama anak kelas dua akan mencari Air Mata Suci Kaneyama untuk membangkitkan (Name) yang sedang koma.

Tentu saja hal ini bertujuan supaya anak kelas satu tidak terlalu memikirkan kondisi (Name) yang aslinya sedang koma atau mereka akan berakhir marah kepada Gojou karena sudah membohongi mereka.

Adegan dimulai dengan Fushiguro sedang duduk disamping ranjang yang ditiduri oleh (Name) dengan berbagai alat nafas, pendeteksi jantung, bahkan tubuh (Name) yang kehilangan sebagian anggota tubuhnya pun diperban cukup banyak. Fushiguro merenung kepada dirinya sendiri... Jika seandainya dia yang pergi bersama (Name) saat kejadian di Taman Ueno itu.

'Seandainya... Jika Gojou-sensei tidak pergi... Aku pasti akan bersama (Surname) saat itu juga....'

Mengingat kembali kondisi (Name) saat di Danau Shinobazu itu, Fushiguro mengeratkan kedua tangannya dalam kengerian. Ia tidak bakal menyangka... Kondisi (Name) yang kala itu tidak mungkin bertahan hidup masih bisa memiliki kehidupan. Ia kini berpikir... Apa yang dilakukan (Name) di alam bawah sadar sana? Apa ia baik-baik saja?

Grek!

Tak berselang lama, pintu ruang medis terbuka dan muncullah Yuuji memasuki ruangan tersebut sambil membawa sebuket Bunga Matahari ke dalam ruang medis. Melihat keberadaan Fushiguro, Yuuji lantas menyapanya.

"Yo, Fushiguro. Kau disini juga ternyata."

Fushiguro menoleh dan menatap Yuuji yang sedang membawa buket Bunga Matahari tersebut.

"Itadori, kau beli dimana bunga itu?" Tanya Fushiguro.

"Aku beli di Distrik Shinjuku... Khusus untuk (Surname) yang saat ini masih tertidur."

Yuuji kemudian menaruh buket bunga tersebut di meja yang sudah disediakan dan menatap (Name) dengan tatapan yang datar... Meski ada rasa kesedihan dibalik tatapan tersebut.

"Bicara soal bunga... (Surname) menanam bibit Bunga Matahari dari almarhum Ibunya." Ucap Fushiguro.

"Benarkah? Kalau gak salah itu bibit terakhir dari Ibunya sebelum meninggal ya...." Sahut Yuuji.

"Aku tidak tahu seperti apa perasaan (Surname) kehilangan orang tuanya... Mungkin seperti aku kehilangan Ayahku."

Tidak, Megumi sebenarnya tidak memiliki perasaan apapun mengenai kematian ayahnya, Fushiguro Toji, di tangan Gojou. Sejak kecil, Megumi merasa ayahnya hanya mementingkan pekerjaan dibanding keluarga. Ini sebabnya hubungan Megumi dengan ayahnya terbilang tidak mulus.

Meski begitu... Ada secuil kerinduan dari Megumi kepada ayahnya tersebut. Kira-kira apa yang sedang dilakukan ayahnya di alam sana?

"Bicara soal (Surname) ya. Pertama kali ketemu sama dia, entah kenapa rasanya aku senang sekali memiliki teman sesama daerah Sendai. (Surname) itu... Bagiku terlalu unik. Dia mungkin tidak terlalu manis dalam bersikap, tapi aku merasa dia memiliki pesonanya sendiri walaupun dia tidak pernah menunjukkan pesonanya. Kalau kau gimana, Fushiguro? Apa kau merasakan hal yang sama?"

Mendengar pertanyaan dari Yuuji, Fushiguro terdiam sejenak sambil memikirkan jawaban apa yang cocok untuk pertanyaan tersebut. Bisa dibilang... Fushiguro juga merasakan hal yang sama saat melihat (Name), namun dalam keadaan yang berbeda.

Fushiguro jatuh cinta kepada (Name) saat pertama kali bertemu di Stasiun Shibuya itu. Entah apa yang membuatnya tertarik, namun ia sudah bisa merasakan kalau (Name) bukan gadis biasa pada umumnya. Sosoknya yang blak-blakkan dan semaunya menjadi nilai plus untuk gadis tersebut, apalagi dia berani berbeda dalam bertindak.

Fushiguro juga sadar (Name) sebenarnya tidak terlalu peduli sama gaya pakaian, tetapi gadis itu mencoba sebaik mungkin untuk bisa bergaya di tempat umum. Kejadian ini dibuktikan waktu Fushiguro ngajak jalan-jalan sama (Name), gaya pakaiannya tidak terbilang ribet tapi juga tidak terlalu buruk.

"Aku... Mungkin juga merasakan hal yang sama." Jawab Fushiguro.

"Tapi aku dalam kasus yang berbeda." Lanjutnya sambil menatap (Name).

"Sou kai? Docchi na no?" (Iyakah? Yang mana?) Tanya Yuuji.

Memejamkan matanya sejenak, Fushiguro akhirnya memberikan jawaban yang membuat Yuuji terdiam seribu bahasa.

"... Aku sebenarnya menyukai (Surname)."

Keadaan hening sejenak di ruang medis tersebut. Fushiguro dan Yuuji terdiam satu sama lain, sebelum akhirnya Fushiguro bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu.

"Dia mungkin tidak tahu soal perasaanku... Tapi aku berusaha sebaik mungkin untuk membuatnya peka. Aku ingin dia tahu kalau aku benar-benar menyukai dia... Walaupun aku harus menghadapi apakah dia menerima atau menolak."

Membuka pintu tersebut, Fushiguro akhirnya pamit kepada Yuuji.

"Jaa na."

Fushiguro meninggalkan Yuuji yang terdiam sendirian di ruang medis. Yuuji tidak bereaksi apa-apa saat mendengar jawaban Fushiguro yang membuatnya cukup terkejut.

Jadi... Fushiguro mencintai (Name) ya?

"Hah...."

Yuuji menghela napas dan pemuda itu kini menatap (Name) di ranjangnya. Sejenak ia mengingat kembali saat pertama kali bertemu sama (Name)... Yuuji rasanya begitu bahagia karena memiliki teman sesama Sendai.

Awalnya, Yuuji tidak memiliki perasaan apa-apa ke (Name) saat itu... Sampai kejadian di Taman Ueno. Yuuji yang kala itu menaiki perahu bebek bersama (Name)... Pertama kalinya terpesona oleh senyuman (Name) yang terlalu cerah dan berhasil membuatnya terdiam sesaat.

"... Apa mungkin... Aku suka sama (Surname) juga ya...?"

Bergumam dalam kesendirian, kini Yuuji mempertanyakan apakah dia sekarang memiliki perasaan kepada (Name) juga... Dan ia tadi sempat merasakan kecemburuan ke Fushiguro?

-----------------------------------------

Nanami berjalan pulang ke apartemen dia sambil membawa roti kesukaannya. Ketika ia hampir sampai di gedungnya... Nanami tiba-tiba dihampiri seseorang yang mencurigakan.

"Kamu... Nanami Kento kan?"

Nanami sontak menoleh dan dahinya mengerut ketika ia melihat sosok tersebut....

"Kau...."

Sosok itu menyeringai licik dan memincingkan matanya kepada Nanami.

"Aku dari Eksekutif... Dan aku sudah mengetahui rahasia yang kalian sembunyikan dari kami."

Nanami terdiam di tempat dengan wajah serius... Sepertinya kini ia dan anak kelas satu akan dihadapi oleh masalah lain selain kelompok Gojou yang ada di Yamanashi.

-----------------------------------------

Di SMK Jujutsu Tokyo....

Nobara berjalan dengan riang sambil memakan crepe rasa vanilla stroberi dengan lahap.

"Fufu,~ crepe ini rasanya terbaik! Andai saja (Name)-chan ikut dia pasti sudah bisa merasakan kelezatan crepe ini...." Ucap Nobara yang diakhiri nada kesedihan.

Ketika Nobara mau masuk ke dalam asrama, Nobara dikejutkan oleh suara seseorang yang familiar di telinganya.

"Ano... Kugisaki-san...."

Ketika Nobara menoleh, ternyata yang memanggil dia adalah Ijichi Kiyotaka, salah satu staff di SMK Jujutsu Tokyo. Mengedipkan matanya dalam kebingungan, Nobara menyahut panggilan dari Ijichi.

"Ijichi-san? Ada apa tumben mencari aku?" Tanya Nobara.

Ijichi memasang wajah gugup serta kaku di depan Nobara, seolah ia sedang menyembunyikan sesuatu....

"Aku ingin bertanya kepada anda... Mengenai kasus wadah kedua yang kini ada di sekolah ini."

Suasana hening tercipta di situasi tersebut, Nobara menjatuhkan crepe miliknya dan gadis itu memasang wajah syok.

"... He?"

... Dan pada saat itu juga, seseorang akan menyerang gadis tersebut dari belakang.

-----------------------------------------

Yuuji menguap pelan sambil menjaga kamar medis tempat (Name) beristirahat bersama Fushiguro. Fushiguro kebetulan membawa cemilan berupa kripik kentang rasa sapi panggang serta buah apel yang ia beli di minimarket.

"Sepi sekali disini...." Ujar Yuuji.

"Namanya juga ruang medis. Kalau mau nyari tempat rame mending ke mall aja sendirian." Sahut Fushiguro acuh tak acuh.

"Cuih, gak ah. Mall itu luas, banyak orang. Gak betah aku disana." Ucap Yuuji mengerucutkan bibirnya.

"Gitu bilang kau mau tahu Tokyo!" Fushiguro mencoba untuk bersabar melihat temannya yang bobrok ini.

Tiba-tiba saja... Terdengar suara langkah kaki terdengar di lorong koridor medis. Fushiguro dan Yuuji yang mendengar suara langkah kaki tersebut sontak berdiri dan berancang-ancang untuk memastikan bahwa yang datang adalah musuh....

"Siapa disana?!"

Ketika Yuuji berteriak, sosok tersebut akhirnya menampakkan dirinya. Ia ternyata seorang pemuda... Dengan memakai topeng rubah dan memakai jaket berwarna hitam.

"Yatto mitsuketa na...." (Akhirnya aku menemukan kalian....)

Pemuda itu sontak melepaskan topengnya memperlihatkan bola matanya yang heterokrom dengan kiri berwarna biru dan kanan berwarna merah.

Yuuji dan Fushiguro mewaspadai sosok pemuda misterius tersebut. Pemuda itu kelihatan sedang mencari sesuatu yang harus ia dapatkan.

"Siapa kau? Apa tujuanmu kemari?!" Teriak Fushiguro kepada pemuda misterius tersebut.

Pemuda itu tidak memberikan respon apapun kepada mereka, justru ia malah tersenyum tipis dan menunjuk kepada Yuuji serta Fushiguro.

"Eliminasikan wadah Sukuna dan Fushiguro Megumi."

"Apa?!"

Ketika mereka kebingungan, tiba-tiba saja segerombolan asap hitam berbentuk rubah menyerang mereka. Tentu saja Fushiguro dan Yuuji terkejut dan segera menghindari serangan tersebut dengan cepat.

"Uwaaaa! Apa-apaan ini?!"

Serangan itu berhasil menghancurkan sebuah tembok dan membekas menjadi retakan yang sangat parah. Yuuji dan Fushiguro yang melihat kejadian itu memasang wajah syok dan kebingungan.

"Target menghindar, segera dimusnahkan."

"Woi, apa maksudmu menyerang ka--"

"Tunggu, Itadori!"

"Apa sih, Fushiguro?!"

Fushiguro yang sadar ada yang tidak beres dengan pemuda tersebut, ia dengan cepat menyadari siapa sebenarnya pemuda itu.

"Kekuatan tadi... Topeng rubah... Jangan-jangan kau... Kogami Keiji?!"

Fushiguro menyebut nama orang tersebut dengan wajah terkejut. Pemuda tersebut, Kogami Keiji (狐神刑事), menatap Fushiguro dengan tatapan yang merendahkan.

"Orang lemah seperti kau tidak pantas menyebut namaku. Kau sudah mengotori nama sekolah ini dengan terlibat menyembunyikan wadah Okuri tanpa memberitahukan Eksekutif. Padahal kau bagian Zen'in, tapi aku tidak menyangka kau berbuat sejauh ini."

Fushiguro mendecih mendengar dari Kogami, Yuuji yang kebingungan dengan situasi mencoba untuk bertanya kepada Fushiguro.

"Fushiguro, siapa orang yang kau sebut Kogami itu? Apa dia bagian Eksekutif?"

"Ya, dia adalah anggota Eksekutif. Dia memiliki kemampuan Beast Inari Manipulation dengan cara memunculkan sekelompok rubah seperti yang kau lihat tadi. Dia... Dia adalah mesin pembunuh, dia tidak akan segan-segan membunuh target yang ia temui." Jelas Fushiguro.

Kogami kemudian menengadahkan tangannya dan memunculkan seekor rubah hitam yang dengan patuh menghadap ke Kogami.

"Hoo... Lumayan, aku akui ilmu pengetahuan kamu cukup luas, Fushiguro Megumi... Tapi kau perlu belajar banyak lagi."

Kogami lantas memunculkan banyak rubah hitam dan kuning yang berhasil membuat Fushiguro dan Yuuji terkejut kembali ketika melihatnya.

"稲荷野獣呪法 : 狐連鎖 [Inari yajuu juuhou : Kitsune Rensa]."

Ketika merapalkan kekuatan miliknya, para rubah tersebut seketika bersatu dan membentuk sebuah gelombang tajam yang mengarah ke Fushiguro dan Yuuji dengan kecepatan yang maksimal.

"ITADORI, MENGHINDAR!!"

Fushiguro dan Yuuji yang dalam keadaan panik menghindar secara terpisah namun Kitsune Rensa [Fox Chain] tersebut malah mengejar Fushiguro.

"Kuso!"

Fushiguro mencoba untuk berlari menghindari serangan Kogami, namun kekuatan Kogami jauh berbeda dengan kekuatannya.

"Percuma kau menghindar, kekuatanku akan terus mengejar kamu sampai kau tumbang."

Kogami menyeringai merendahkan kemampuan Fushiguro yang masih tergolong lemah. Namun tiba-tiba saja Yuuji sudah berada disamping Kogami sambil mengeluarkan kekuatannya yaitu Keitei Ken.

"Tidak akan kubiarkan!"

Ketika Yuuji sudah mau memukul pipi Kogami, Kogami dengan mudahnya menumbangkan Yuuji dengan kekuatannya tersebut. Yuuji sontak terpental sangat keras sampai ia menabrak tembok ruang medis sampai retak.

"Menunduklah, wadah Sukuna. Kau sudah enak-enaknya diberikan kebebasan oleh kami, namun kau sudah keterlaluan ikut terlibat dalam kasus ini. Kau akan dieksekusi secepatnya, Itadori Yuuji." Ucap Kogami dingin sambil menatap Yuuji yang terkapar di tanah.

"Itadori!"

Fushiguro yang melihat kejadian itu mendecih dan ia berusaha untuk memunculkan Shikigami miliknya. Namun na'as, belum dimunculkan, Fushiguro akhirnya terkena serangan Kogami dan ia berakhir tumbang juga dengan keadaan yang mengenaskan.

Kogami yang akhirnya sudah mengalahkan Fushiguro dan Yuuji, memasuki ruang medis tempat dimana (Name) tertidur saat ini.

"Dengan begini, habislah kau, wadah Okuri."

Kogami mengeluarkan kekuatannya untuk membunuh (Name) saat itu juga. Begitu diserang, ruangan itu kini dipenuhi oleh asap kepulan yang ditimbulkan oleh Kogami.

"Hmm...."

Ketika asapnya menghilang, Kogami menyadari tubuh (Name) sudah menghilang secara tiba-tiba. Kogami menduga sepertinya Fushiguro dan Yuuji membawa lari tubuh (Name) yang sedang koma.

"Nigechatta ka...." (Mereka kabur ya....) Gumam Kogami dengan wajah datar.

Di sisi lain, Fushiguro yang membawa tubuh (Name) dengan Yuuji yang memegang alat infus dan alat nafas untuk gadis tersebut berlari sekencang mungkin untuk menghindari serangan dari Kogami.

"Sebenarnya apa yang terjadi disini?! Kenapa Eksekutif tiba-tiba muncul dan ingin membunuh (Surname)?!" Teriak Yuuji.

"Aku tidak tahu! Apa yang dikatakan Kogami sebelumnya aku juga tidak mengerti! Apa maksudnya aku terlibat menyembunyikan (Surname)?!" Fushiguro juga berteriak sambil berlari.

"Lebih baik kita harus mencari tempat aman supaya (Surname) tidak kenapa-napa!" Usul Yuuji.

Fushiguro mengangguk dan mereka pun segera berlari mencari tempat yang aman untuk (Name).

Kembali ke tempat Kogami berada, pemuda itu kini berdiri di atas genteng SMK Jujutsu. Ia menatap halaman luar untuk mencari keberadaan Fushiguro dan Yuuji yang sudah membawa tubuh (Name).

Saat itu juga, Kogami mendapatkan panggilan dari salah satu anggota Eksekutif. Pemuda itu lantas mengangkatnya.

"Halo...."

"Yo, Kogami.~ Apa kau sudah menemukan si wadah Okuri itu?" Tanya seseorang dari seberang sana.

"Sudah, tapi mereka membawa lari tubuh wadah Okuri itu. Akan secepatnya aku mengejar mereka." Lapor Kogami.

"Jangan lama-lama lho, Kogami.~ Kau tahu sendiri kan atasan kita paling gak suka nunggu? Jika bisa, bawa si wadah Okuri itu sesuai keinginan dia.~" Sahut seseorang tersebut sambil cekikikan.

"Sesuai keinginan anda... Kaichou."

Kogami akhirnya memutuskan panggilan tersebut dan pemuda itu menyeringai tipis sambil memincingkan matanya.

"Saa tte... Doko ni iku no ka ano hito-tachi?" (Baiklah... Kemana perginya ya orang-orang itu?) Gumamnya sambil memasang kembali topeng rubah dia.

To be continued....

Hello, minnaaaaaaa!

Wahaha, entah kenapa chapter yang satu ini benar-benar ide murni Author waktu di toilet :"v

Bicara soal Kogami nih ya, kebetulan karena waktu itu Author baca Inarizaki terciptalah karakter Kogami ini! Nama Kogami sendiri sebenarnya diambil dari kanji "狐 (Kitsune)" dan "神 (Kami)" yang artinya "Dewa Rubah". Kalo digabungkan jadinya "Kogami".

Kalo untuk Keiji itu nama independen, tapi kalian jangan sampe mikirin namanya dari Akaashi Keiji lho ya :"v

Nah, untuk chapter selanjutnya akan diberi waktu untuk si reader nih! Emang sih readernya absen di dunia nyata, tapi dia gak absen di alam bawah sadar.

Gimana? Penasaran? Terus baca ya book yang satu ini dan jangan lupa vote serta komentarnya! ^_^)√

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro