Curse 45 ~ Let's Go! ~
21 April 20xx
Kala itu, Inumaki sedang berada di ruang medis pagi-pagi untuk melihat wajah (Name) sebelum ia akan segera pergi ke Yamanashi bersama kedua temannya dan Gojou. Wajah (Name) yang masih terpejam dengan alat nafas serta pendeteksi jantung membuat Inumaki merasa tidak kuat atas penderitaan yang dialami (Name).
Namun, pemuda itu sadar kalau ia akan mengemban misi untuk keselamatan gadis pujaannya itu. Ya, Inumaki bertekad akan menyelamatkan (Name)... Meski tugas ini adalah tugas berat baginya. Inumaki seketika teringat akan penjelasan Mei Mei kemarin....
-----------------------------------------
Kemarin, 20 April 20xx, jam 17.15 sore....
Mei Mei mengajak Gojou beserta anak-anak kelas dua ke sebuah ruangan dimana mereka akan dijelaskan perihal tugas yang berat ini. Mei Mei lalu membuka peta Prefektur Yamanashi terlebih Kota Fujiyoshida.
"Baiklah, aku akan jelaskan dari sini dulu."
Mei Mei memulai penjelasannya kepada mereka dengan penuh detail.
"Pertama, kalian akan masuk ke daerah Kota Fujiyoshida. Kota ini bisa dibilang markas utamanya lima penjaga Air Mata Suci Kaneyama, karena kota ini adalah akses terdekat untuk bisa ke Air Terjun Kaneyama." Jelas Mei Mei sambil menunjuk Kota Fujiyoshida.
"Jika kalian tidak ingin terlalu mencolok, aku sarankan kalian harus berpenampilan sebiasa mungkin... Tapi sepertinya pengecualian si Panda ini cukup susah ya."
Maki dan Inumaki seketika memandang Panda yang pada dasarnya emang terlalu mencolok ketimbang mereka sendiri. Ya mau gimana lagi, namanya juga Panda.
"Satu lagi... Kalian berempat harus berhati-hati. Lima penjaga ini tidak memakai seragam pada umummya, mereka berbaur dengan masyarakat seperti warga biasa, mereka terpisah dari satu tempat ke tempat lain. Jadi kalian tidak boleh menyebut sembarangan tentang Air Terjun Kaneyama jika kalian tidak ingin berakhir di tangan mereka." Lanjutnya.
Maki lalu mengangkat tangan untuk bertanya kepada Mei Mei.
"Aku mau bertanya, bagaimana caranya agar kita terhindar dari lima penjaga ini? Maksudku... Apa mereka melawan secara berkelompok?"
Mendengar pertanyaan dari Maki, Mei Mei tersenyum dan memberikan jawaban kepada gadis itu.
"Pertanyaan yang bagus. Lima penjaga ini tidak memakai sistem kelompok dalam perlawanan, karena pada dasarnya mereka adalah Penyihir Jujutsu tingkat atas yang dipilih oleh pihak Eksekutif. Jadi mau kalian terpisah sekalipun, mereka akan berpencar mengejar targetnya."
Ketiga murid itu meneguk ludah dengan kasar karena sepertinya kesempatan untuk menghindar dari lima penjaga Air Mata Suci Kaneyama tidak akan sukses. Gojou yang mendengar penjelasan dari Mei Mei akhirnya angkat bicara.
"Mei Mei, apa mereka punya kelemahan tertentu? Seperti mereka tidak bisa melakukan tugas secara cuma-cuma jika pihak Eksekutif memberikan perintah kepada mereka." Ucap Gojou.
"Ah, soal itu... Apa yang kau katakan hampir benar. Lima penjaga ini berada dibawah naungan Eksekutif, jadi selama mereka mendapatkan perintah, mereka akan melakukan apa yang Eksekutif mau. Tapi jika mereka tidak mendapatkan perintah dan mereka bertindak semaunya, maka mereka akan dihukum dikurung oleh Eksekutif."
Penjelasan dari Mei Mei yang mampu dipahami dengan cepat meresap dan diingat oleh mereka. Maki, Panda, dan Inumaki semakin memantapkan diri untuk bersiap dalam misi yang begitu sulit ini. Mei Mei akhirnya menutup peta dan menatap keempat orang yang akan bersiap berangkat ke Yamanashi besok.
"Aku akan menyuruh Ui Ui untuk menjemput kalian di Stasiun Gunung Fuji besok. Dia akan sampai 1 jam sebelum kalian. Kalian sebaiknya mempersiapkan diri... Untuk pergi ke Yamanashi."
Penjelasan itu akhirnya ditutup oleh Mei Mei yang memberikan informasi bahwa Ui Ui, adiknya, akan menjemput mereka berempat. Itulah flashback akhir yang diingat oleh Inumaki.
-----------------------------------------
Inumaki membuka matanya kembali dan menatap wajah (Name) lagi sambil menggapai tangannya untuk menyentuh poni gadis tersebut.
'(Name)....'
Dalam keheningan, Inumaki perlahan mencium puncak kepala (Name) sebagai tanda bahwa ia sangat menyayangi gadis pujaannya tersebut. Setelah ia mencium puncak kepalanya, Inumaki akhirnya menyusul teman-temannya untuk segera berangkat ke Yamanashi.
"Lama sekali kau, Inumaki! Ngapain aja?" Tanya Maki dengan wajah kesal.
"Sebaiknya kita harus bergegas ke Yamanashi.~" Panda juga ikut menimpali.
"Sabar semuanya,~ kan Toge udah datang nih. Jadi kita akan pergi secepatnya!" Ucap Gojou riang seperti biasanya.
Namun, sebelum kepergian mereka ke Yamanashi, Gojou sejenak flashback dulu tentang dirinya menitip pesan kepada Nanami.
-----------------------------------------
Kemarin, 20 April 20xx, jam 19.45 malam....
"Nanamiiiiin, aku minta tolong bisa gak? Aku mohoooooon banget!"
Nanami yang saat itu sedang baca koran ingin menjitak Gojou yang sudah mengganggu acara membaca korannya. Pingin dicuekin, tapi nanti Gojou malah menjadi-jadi. Salah apa Nanami selama ia menjalani kehidupan?
"Hah... Apa?"
Memasang wajah malas saat menoleh ke Gojou, Nanami rasanya ingin sekali melempar Gojou dari gedung tinggi biar Gojou tidak mengganggu kehidupannya lagi, apalagi pas insiden 'gambar' yang dikasih Gojou ke dia.
"Ini perihal murid-muridku, bisa gak kau jaga mereka untuk sementara? Soalnya aku ada tugas berat ke Yamanashi sama anak-anak kelas dua." Pinta Gojou dengan wajah sok imut sampe-sampe para staff syuting dan Author sendiri dibalik layar pingin ngegampar tuh guru pake sapu emak-emak.
Nanami yang melihat wajah Gojou seketika berpikir untuk melakukan gimana caranya ia membasmi Gojou yang udah sok kuat dan sok ganteng di hadapannya? Pantes (Name) emosi terus-terusan lihat nih guru.
"Untuk apa kau kesana? Memang tugas apa yang kau emban? Biasanya kau sendiri tidak pernah serius mengambil tugas dan malah berakhir kabur." Ucap Nanami datar dan penuh nusuk.
Gojou auto kena panah tusukan lagi dan terbatuk keras pas Nanami bilang gitu.
"P-pokoknya kau jaga saja mereka! Bilang aku besok mau ada misi penting! Ya ya, Nanamin?! Onegaaaaaaai!"
Oke sip, Nanami capek lihat tingkah lakunya Gojou. Ngaku umur 28 tahun tapi tingkah kayak anak SD umur 7 tahun, Gojou kemasukan apa sih?
"Gak usah banyak omong, aku akan menjaga murid-murid kau lebih baik ketimbang dirimu yang kelakuan miring gini." Ucap Nanami sarkastik.
Walaupun berkata sarkastik, Gojou tidak menggubris perkataan Nanami dan justru ia kesenangan mendengarnya.
"Uwaaaaaaaaaaai! Makasih banget lho, Nanamiiiiiiiiin! Tjinta sama Nanamiiiiiin!" Gojou auto meluk Nanami sampe cium-cium pipinya segala.
Nanami auto meledak dan ia langsung membanting Gojou di tanah sampe lantainya retak gegara bantingannya.
"Jangan pernah menciumku lagi atau aku akan membantingmu lagi."
Setelah itu, Nanami ninggalin tuh si Gojou yang lagi terkapar di tanah dengan mengenaskan.
-----------------------------------------
Gojou, Maki, Inumaki, dan Panda akhirnya tiba di Stasiun Shibuya. Mereka akan bergegas ke Stasiun Gunung Fuji yang letaknya kebetulan ada di daerah Kawaguchi-ko (Danau Kawaguchi). Mereka berempat bersiap untuk menuju tahap misi yang lebih memicu adrenalin.
"Kalian siap?"
Gojou tersenyum kepada ketiga mantan murid didikannya tersebut. Tentu saja, mereka sangat bersemangat untuk segera berangkat.
"Kapan pun aku selalu siap."
Maki yang kini membawa tongkatnya memasang wajah penuh antusias dan percaya diri. Wanita itu tentu siap untuk mengemban tugasnya, terlebih ini menyangkut keselamatan nyawa (Name). Maki masih memiliki hutang nyawa kepada dia, jadi Maki tidak keberatan untuk bertarung demi (Name).
"Salmon!"
Inumaki juga tak kalah antusias. Pemuda itu memperbaiki resleting seragamnya dan menutupi mulutnya yang dipasang tattoo "Snake and Fang". Inumaki siap untuk bertarung... Agar gadis pujaannya terbangun dengan cepat dan Inumaki dengan senantiasa akan memeluknya jika dia sudah siuman.
"Hoho,~ ini akan semakin menarik!"
Panda, walaupun dia tidak memiliki hubungan spesial dengan (Name), namun Panda merasa bahwa (Name) adalah orang paling unik dari sekian banyak manusia yang ia temui. Panda tentu antusias melakukan misi ini agar (Name) bisa mengelus dia kembali karena elusan (Name) sangat nyaman untuknya.
Gojou tersenyum puas mendengar jawaban dari ketiga mantan muridnya. Ah... Jika seandainya Yuta ada disini, ia pasti akan bangga kepada teman-temannya.
Melepas kacamata hitam miliknya, Gojou mulai tersenyum penuh arti dan menatap stasiun sebelum masuk ke dalam.
"Baiklah... Misi penyelamatan (Name)-chan akan segera dimulai."
Perjalanan menuju Yamanashi akhirnya dimulai! Apakah mereka sanggup untuk mendapatkan Air Mata Suci Kaneyama demi keselamatan (Name)?
To be continued....
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro