Curse 39 ~ 予定 ~
Buat ide dari Reader, makasih udah membantu lho! Tapi tadi ada yang aneh, ini perihal soal pertarungan Reader dan Yuuji vs Mahito. Ada yang bilang disuruhnya di Shibuya, nah eta :"v
Tahu sih di manga lagi tahap arc Shibuya, cuma para reader harus tahu perbedaan jarak Shibuya ke Taman Ueno. Kalo jalan kaki, membutuhkan waktu 2 jam 2 menit. Kalo naik kereta api membutuhkan waktu 34 menit, sementara naik taksi atau naik mobil membutuhkan waktu 22 menit jika melewati jalan tol.
Perlu diketahui, kan gak lucu ceritanya si reader sama Yuuji sesudah pertarungan kudu harus nunggu kereta di stasiun atau malah naik taksi lewat jalan tol :"v Biaya naik taksi mahal euy. Nah dari sini Author mutusin untuk tetap menggunakan ide pertarungan Shibuya digunakan untuk Getou dan Gojou, supaya Reader tidak kecewa. Tenang, Gojou gak bakal disegel kok, kan ini gak ada kaitannya sama Arc Shibuya :D
Yosh, semoga dinikmati ya ceritanya!
~~~
20 April 20xx, jam 10.23 pagi
"Ah,~ kenyangnya!"
Yuuji menghela napas lega setelah ia memakan onigiri terakhir dari bekal yang disediakan.
"(Surname) no Onigiri meccha umai na!" (Onigiri (Surname) benar-benar enak ya!) Pujinya kepada (Name) yang sedang minum Teh Hijau.
"Lho, bukan aku yang buat, itu kan kau yang buat, Itadori-san." (Name) menahan tawa saat mendengar ucapan dari Yuuji mengira dirinya yang buat padahal bukan.
"Eh iya ya! Aku yang buat sih hehehe.~" Yuuji cengegesan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
'Itadori/Yuuji benar-benar bego sekali ya.' Batin ketiga orang di tempat dan tentu saja (Name) mendengar hal itu dan berusaha untuk tak tertawa.
Tobe fly high~ high~
Ase to chi to namida--
"Ya, halo?" Gojou mengangkat teleponnya langsung begitu tahu siapa sang penelepon.
'Sensei sejak kapan suka gituan?' (Name) mampu membaca pikiran teman-temannya saat ini, meski ia sendiri juga berpikir sama.
"... Ya, baiklah."
Gojou langsung menutup kembali telepon tersebut dan ada helaan napas kecewa sejenak sebelum ia menatap keempat murid didiknya.
"Maaf ya, hari ini mendadak ada urusan penting. Kalian berempat gak masalah kan ditinggal duluan? Toh yang nelpon tadi si Nanamin kok!"
"Gak apa-apa kok, toh ya kita ikhlas banget sensei pergi biar kagak kembali lagi." Ujar Fushiguro dengan wajah tanpa dosa.
"Hidoi yo, Megumi-chwaaan!" Gojou ngambek dan nangis buaya sambil berusaha mau meluk Fushiguro.
"Hentikan tingkahmu yang malu-maluin, sensei!" Fushiguro dengan kesal mencoba menjauhi kepala Gojou yang berusaha memeluknya.
"Ah, tapi aku yakin sensei tak akan serius mengambil kerjaan. Kan dia orangnya kaburan terus kalau dikasih misi sama atasan." Ucap (Name) yang berhasil membuat kokoro Gojou terkena panah dan ia tersungkur di tanah dengan sangat memprihatinkan.
"(Name)-chan, kau kalau ngomong benar banget deh! Gojou-sensei emang suka kaburan terus apalagi muridnya aja ditelantarkan di gedung kosong sambil beli takoyaki. Guru sialan emang!" Sahut Nobara tak sengaja menceritakan misi mereka sebelum kedatangan (Name).
"Eh? Kalian ada misi dulunya? Kapan tuh?" Tanya (Name) kepada Nobara.
"Sekitaran bulan Maret, pokoknya sebelum musim semi datang. Aku, Fushiguro, sama Kugisaki aslinya ditugaskan membasmi Roh Kutukan tingkat 1 di gedung Opera yang ada di Yokohama sama Gojou-sensei. Sensei ngakunya udah sampe duluan disana, tapi pas kami datang dia malah gak ada sama sekali! Ijichi-san bilang dia gak ada kabar sama sekali untuk datang!" Seru Yuuji sambil membayangkan betapa kesalnya dia dan kedua temannya pas tahu kalau Gojou tidak datang.
"B-begitu ya," (Name) sweatdrop mendengar cerita dari Yuuji, "Eh tapi Ijichi sia--"
"Udah selesai ceritanya? Sensei mau pergi nih."
Ucapan (Name) terputus saat Gojou menyahut tanpa ia sadari bahwa guru itu sebenarnya menghindari tentang siapa sosok Ijichi kepada (Name). Gojou tahu bahwasannya saat ini hanya ada sebagian guru di SMK Jujutsu yang mengetahui keberadaan (Name), namun ada sebagian yang tak bisa mengetahuinya karena Yaga mengatakan mereka kurang bisa dipercaya.
Ijichi Kiyotaka salah satunya, ia sebenarnya seorang pria yang baik dan penuh informasi. Namun ia tak bisa menjaga menyembunyikan sesuatu dan ia selalu berkata jujur.
Satu lagi seseorang yang bagi Gojou adalah orang menyebalkan yang pernah ia temui, ia tidak mau menyebutkan namanya apalagi kalau berhadapan sama orang tersebut ingin sekali ia 'kerjain' sepenuh hati.
Intinya... Gojou tidak ingin rahasia SMK Jujutsu menyimpan wadah kedua terbongkar begitu saja di hadapan Penyihir Jujutsu Eksekutif.
"Sensei udah mau pergi? Ya udah pergi sana dan gak usah balik lagi." (Name) dengan watadosnya mengucapkan hal tersebut seolah ia mengusir gurunya yang tak normal itu.
"Jahat! Guru sendiri kok malah diusir?! Murid macam apa kalian?!" Gojou langsung menangis ala buaya darat dan memasang wajah ngambek ke murid didiknya.
"Ya udah, sensei tak pergi dulu ya.~ Kalian berempat jangan bertindak aneh kecuali kalo ada yang mencurigakan. Oh satu lagi, pas berpencar mending dua orang aja." Usul Gojou kepada keempat muridnya yang masih asyik meminum minuman masing-masing.
"Lho, emang kenapa, sensei?" Tanya Yuuji bingung kepada gurunya tersebut.
"Cuma jaga-jaga kok, soalnya siapa tahu tiba-tiba ada Roh Kutukan muncul tanpa kalian sadari. Jadi kalo berpencar dua orang kan lebih aman, apalagi kalian juga jumlahnya ada empat." Jawab Gojou sekenanya.
"Cuih, kalo cuma gitu doang ya kita sudah waspada kok, sensei. Sensei jangan nganggep kita ini anak kecil yang gak tahu apa-apa!" Ujar (Name) kepada Gojou.
Gojou menahan tawa dan ia pun tersenyum kepada keempat murid didiknya.
"Ya udah, kalo emang kalian bukan bocil lagi ya buktikan kalo kalian adalah murid kebanggaan sensei. Ajaran sensei selama ini bagi kalian sia-sia gitu?" Ucap Gojou sambil memonyongkan bibirnya sehingga mengundang pingin bogem oleh (Name).
"Ooh,~ enggak kok, sensei.~ Ajaran sensei emang paling top markotop dah jadi kita berempat sudah ngerti kok." Sahut Nobara menahan ingin meninju wajah gurunya tersebut.
"Hehe, baguslah kalo gitu! Jaa, sensei mau pergi dulu ya!~ Oh, satu kecupan buat (Name)-chan dong di pipi.~" Gojou berusaha untuk mencium pipi (Name) dan alhasil Fushiguro, Nobara, dan (Name) sendiri melempar gurunya yang gak ada akhlak tersebut.
"PERGI SANA, OM PEDOFIL!" Teriak Nobara dan (Name) saat melempar Gojou, Fushiguro gak teriak tapi ia diam-diam mengumpat di dalam hati karena gurunya itu sempat-sempatnya mau mencium pipi (Name), untung gak kedengaran sama pujaannya sendiri.
Harusnya yang mencium pipinya duluan itu si Fushiguro namun apa daya dia terlalu malu melakuinnya kepada (Name). Poor Fushiguro :v *Digigit anjing*
"Btw, (Name)-chan mau ikut ke danau gak sama aku? Sekalian kita berfoto ria disana mumpung ini adalah kesempatan langka buat kamu!" Ajak Nobara kepada (Name) yang membersihkan kotak bekal makanan tadi sambil memandang Nobara.
"Gomen ne, aku sudah sepakat sama Itadori-san untuk berkunjung ke Shitamachi Museum. Jaraknya gak jauh kok dari sini!" Akan tetapi, (Name) menolak ajakan dari Nobara bahwasannya ia sudah berjanji kalau ia akan ke Museum Shitamachi dekat Taman Ueno.
"Apa?! Kok kamu malah mau-maunya sama si tukang jagal jadi-jadian ini?! Kenapa gak ajak aku aja?!" Seru Nobara karena kaget dan kesal kalau Yuuji sempat-sempatnya sudah mengajak (Name) duluan.
"Soalnya ini sudah direncanakan jauh-jauh hari. Tadinya sih mau ngajak kau sama Fushiguro-kun sekalian, tapi karena Gojou-sensei bilang berpencarnya dua orang ya mau gimana lagi." Ucap (Name) sambil nyengir kepada Nobara.
"Seharusnya kau bilang dari kemarin, (Surname). Kalau gak gitu harusnya sensei tidak meninggalkan kita." Sahut Fushiguro memasang wajah datar nan santai walau di dalam hati ia betul-betul kesal karena Yuuji sudah mendahului dia untuk melakukan modus.
Yah, walaupun kasus Yuuji sendiri ia sebenarnya melakukan itu hanya untuk bersenang-senang, bukan melakukan modus. Yang modus mah Mbah Sukuna di dalamnya. :D *Dicincang sama Sukuna*
"Hontou ni gomen! Aku tahu kalian berdua kesal karena kita gak bilang dari kemarin, tapi tenang aja mungkin lain kali aku akan mengajak kalian jalan-jalan kesana. Yah, walau harus nunggu setahun lagi sih." Ucap (Name) sambil menggaruk pipinya dan tersenyum nyengir.
"Cuih, awas aja kalo si tukang jagal ini ikut-ikutan! Kupalu juga tuh kepala!" Seru Nobara menatap tajam Yuuji dengan penuh aura suram.
"Lha, kok aku?! Kalian berdua aneh deh! Aku cuma ngajak (Surname) ke museum-nya kenapa kalian berdua malah kesal?!" Seru Yuuji tidak terima karena ia merasa tidak melakukan kesalahan apapun selain mengajak (Name) ke museum.
"Hei, aku tidak kesal. Cuma sedikit kecewa saja karena kau dan (Surname) tidak bilang." Sangkal Fushiguro kepada Yuuji.
"SAMA AJA, MUKA GEPENG!" Teriak Yuuji emosi.
"Hai' hai' hai'! Ii kake ni shiyou na, sannin-tomo!" (Sudah cukup ya, kalian bertiga!) Namun (Name) dengan cepat melerai pertengkaran mereka dengan cara merangkul kedua pundak Fushiguro dan Yuuji sambil tersenyum.
Fushiguro dan Yuuji terkejut, mereka menunjukkan reaksi yang berbeda-beda. Fushiguro tetap memasang wajah datarnya, namun ada sedikit rona merah di pipinya saat ia bisa merasakan kehangatan dari rangkulan (Name) di pundaknya. Di sisi Yuuji, pemuda itu kelihatan senang tanpa menunjukkan sisi romantisme dia kepada (Name). Toh bagaimana pun, pemuda itu menganggap (Name) sebagai saudaranya sendiri.
"Daripada kalian bertengkar terus, mending kita saling menghargai aja. Lagian gak mungkin salah satu dari kita meninggalkan tempat piknik, kalo saling terpisah pun entar salah satu dari kita ada yang kenapa-napa. Jadi untuk memastikan tempatnya aman, aku sama Itadori-san yang akan pergi. Gimana? Kugisaki-san sama Fushiguro-kun setuju kan? Lagian sensei bilang kita gak boleh berpencar sendiri-sendiri!" Ucap (Name) kepada Fushiguro dan Nobara sambil memasang wajah memohon.
Nobara dan Fushiguro saling memandang satu sama lain, memikirkan dan memutuskan setelah mendengar apa yang diucapkan oleh (Name). Nobara menghela napas dan ia menyahut duluan kepada gadis itu.
"Ya udah, aku sama Fushiguro yang akan jaga disini. Tapi awas aja ya! Nih kalo si tukang jagal abal-abal nyakitin (Name)-chan tak paluin juga tuh kepala!" Serunya kepada Yuuji dengan wajah kesal.
"Heh! Jangan bikin aku kayak korban kek! Lagian kenapa aku yang kena?!" Yuuji tidak terima dirinya yang malah kena getahnya.
"Tapi kalian akan cepat kembali kan? Aku bukannya khawatir, aku hanya merasa was-was ada yang mengawasi kita dari jauh." Ucap Fushiguro memandang (Name) sambil menyilangkan tangannya.
"Oh, kalo soal itu jangan khawatir! Selama aku dan Itadori-san punya kekuatan, kita pasti mengalahkan makhluk itu! Tapi... Aku kelupaan senjataku, habisnya gak lucu kalo bawa pedang ke tempat umum, dikira entar sama polisi mau melakukan pembantaian massal di taman." Ucap (Name) sambil membayangkan dirinya ditangkap polisi karena membawa pedang Koushitsu Kettou miliknya.
"Oh iya! Kebetulan Gojou-sensei bilang dia suruh aku untuk memberikan ini kepadamu." Ucap Nobara kepada (Name).
"Hah? Apa itu?"
(Name) yang kelihatan penasaran dengan benda apa yang diberikan Gojou kepada Nobara lantas memandang sejenak ketika Nobara memberikan kain dengan isi sesuatu di dalamnya.
"Coba buka deh, aku juga penasaran apa isinya."
Begitu (Name) menerima benda tersebut, ia segera membuka kain yang menutupi isi di dalamnya. Namun, itu bukanlah pedang maupun senjata lain, melainkan....
"Kore, tada no batto janai ka?" (Ini, bukannya cuma pemukul?)
(Name), Fushiguro, Nobara, dan Yuuji seketika memasang wajah datar tapi humoris ketika melihat pemukul baseball bermotif metal tersebut. Namun belum sampai disitu, (Name) melihat ada surat yang dituliskan oleh Gojou kepadanya.
Ini isi dari surat tersebut.
Yooo, (Name)-chan! Aku tahu kau akan merasa aneh jika menerima pemukul baseball ini! Eit, tapi ini bukan pemukul baseball biasa lho.~ Ini namanya 頑固金属 (Gankou Kinzoku) (Stubborn Metal).
Kedengarannya memang aneh, tapi pemukul ini akan menerima Energi Kutukan dari pemegangnya jika dialirkan, nantinya jika dipukul kepada lawan maka lawannya akan dibuat K.O sama benda tersebut. Yah, itu tergantung dari level penggunaan Energi Kutukan sih, tapi aku yakin jika ini dipegang olehmu maka kau pasti tak akan terkalahkan!
Hehe, semoga kau suka ya sama bendanya, (Name)-chan.~ Salam dari gurumu tercinta. (*´∇`*)
Muach! ٩(๛ ˘ ³˘)۶♥
Melihat isi surat tersebut sampai terakhir, (Name) langsung meremasnya sambil menahan urat amarah sekaligus penuh jijik saat melihat kalimat terakhir yang dituliskan oleh guru pembimbingnya tersebut. Ingin marah, tapi orangnya udah keburu kabur beberapa menit yang lalu.
Mungkin dia takut kali dibogem sama (Name) yang kekuatannya setara dengan srudukan badak.
"Guru sialan emang...." Gumam (Name) dengan perempatan di dahinya sambil meremas surat itu sekeras-kerasnya.
"Aku rasa kau harus sabar sama tingkah guru kita yang gak pernah normal dari dulu, (Name)-chan." Ucap Nobara sambil menepuk pundak (Name).
"Gimana mau sabar jika orangnya saja sudah menyebalkan sejak aku direkrut ke SMA Jujutsu? 💢💢" Ujar (Name) menghela napas panjang.
"Fakta kalo Gojou-sensei adalah guru pembimbing kelas 1 itu hal yang mustahil, mengingat tingkahnya saja sudah seperti anak kecil yang kurang asupan bermain di masa kecilnya." Respon Fushiguro menyindir gurunya tersebut.
(Gojou seketika bersin ketika lagi minum es dawet campur bersama seorang pemuda keturunan Jepang-Rusia yang tingginya kayak tiang listrik seperti Gojou.)
"Sindiranmu mengena sekali, Fushiguro! Tapi aku juga setuju sih, walo sebenarnya sensei itu cukup mengasyikkan." Ucap Yuuji menyahut Fushiguro.
"Begitulah, namanya juga Gojou-sensei. Meski dia itu menyebalkan dan suka menunda waktu, tapi dia itu kuatnya gak kaleng-kaleng." Ujar Nobara.
(Name) yang selesai memasukkan pemukul baseballnya ke dalam tas khusus baseball akhirnya berdiri dan segera memandang Yuuji.
"Soro soro iku yo, Itadori-san!" Ucapnya kepada Yuuji.
"Wakatteru yo, (Surname)!" Sahut Yuuji sambil nyengir dan bangkit dari tempat duduknya.
"Jaa, watashitachi saki ni ikou!" (Kami akan pergi sejenak!) Pamit (Name) kepada Nobara dan Fushiguro sambil tersenyum.
"Ki wo tsukete yo! Koko ni matteru zo!" (Hati-hati ya! Kami akan menunggu disini!) Sahut Nobara kepada mereka.
(Name) dan Yuuji akhirnya pergi menuju Museum Shitamachi yang jaraknya tidak jauh dari lokasi Taman Ueno itu sendiri. Perjalanan dari Taman Ueno menuju Museum Shitamachi kurang lebih hanya 40 menit. Lokasi Museum Shitamachi sendiri berdekatan dengan Danau Shinobazu, sebuah danau yang menjadi destinasi dimana pengunjung bisa melihat burung-burung mengapung di atas air danau tersebut serta bisa menggunakan perahu yang sudah disediakan di tempat.
Dalam perjalanan, Yuuji sempat bertanya kepada (Name) perihal sosok Okuri yang ada di dalamnya.
"Hei, (Surname). Bicara soal Okuri ya, kau ingat gak sih waktu Sukuna sama Okuri tukeran tubuh saat disuruh sama sensei?" Tanya Yuuji kepada (Name).
"Eh? Soal itukah? Kayaknya aku ingat kalau si Okuri ini mantan kekasihnya Sukuna... Tapi gimana ceritanya sesama kutukan bisa pacaran? Terus gimana caranya mereka berkencan?" (Name) merasa ngeri sendiri begitu ia membayangkan kalau gaya berpacaran Sukuna dan Okuri itu adalah menghancurkan desa-desa serta memburu Roh Kutukan lain untuk dikonsumsi.
"Gak ngerti juga sih, kukira Sukuna itu seumur hidup dia jom- single gitu. Tak disangka dia pacaran sama Okuri dulunya." Ucap Yuuji sambil berpikir.
"Hmm... Aku jadi penasaran emang Roh Kutukan bisa gitu ya menghasilkan anak kalau lewat hubungan ba--"
"Cukup pembahasannya sampe situ, manusia bodoh!"
(Name) dan Yuuji terkejut saat kedua Roh Kutukan mereka, yaitu Okuri dan Sukuna muncul lewat metamorfosis tubuh. Okuri muncul dari rambut (Name) dengan bentuk ular, sementara Sukuna muncul sebagai mulut di pipi kiri Yuuji.
"Berani sekali kalian membicarakan hubungan kami dulunya. Kita udah gak ada hubungan apapun sejak si Kakek Laba-Laba ini memutuskan hubungan denganku!" Ucap Okuri emosi.
"Apa kau bilang?! Yang mutusin hubungan duluan itu harusnya kau! Kau berani sekali menuduhku yang sudah jelas hanya bisa mengalah darimu dulunya! Udah egois, beruban, sok cantik, narsis pula! Heran aku kenapa bisa pacaran sama kamu!" Namun Sukuna tidak terima dan dia balik nyemprot ke Okuri.
Untung saja, kedua Roh Kutukan itu hanya mampu didengar dan dilihat oleh (Name) dan Yuuji. Jadi mau mereka teriak-teriak di tempat umum juga gak bakal dilihat dan didengar sama khayalak umum yang meramaikan tempat tersebut.
"Oooh, gitu ya. Kau bilang aku narsis ya? Lebih parah mana dari situ hah?! Udah arogan, sok cakep, sok kuat, lebih egois, sok nantangin orang lagi! Mampus kau disegel dulunya! Hahahahahaha!" Okuri menertawakan Sukuna yang dulunya disegel duluan sebelum dirinya.
"Sialan! Situ juga disegel kan?! Makanya jangan sok cantik mulu kau! Kena karma kan jadinya?!" Sukuna malah semakin menjadi-jadi melawan Okuri.
"Diam kau, jangan--"
"Haish, capek ah liat sesama kutukan bertengkar kayak suami-istri."
Sebelum Okuri bisa melanjutkan kata-katanya, (Name) dengan segera memegang rambutnya sendiri yang menjadi metamorfosis Okuri. Okuri jelas tidak terima dirinya dilecehkan oleh wadahnya sendiri, karena itu ia muncul lagi di sisi rambut (Name) yang lain.
"Apa-apaan kau ini? Setelah perjanjian untuk nyawamu saat itu, sekarang kau berani melawanku?"
"Bukan gitu ah, lagian aku tahu kau dan Sukuna pacaran dulunya. Tapi tolonglah, sekian lama kalian tidak ketemu kok kalian malah ribut gini? Sekali-sekali akur dong sesama kutukan." (Name) menghela napas sambil memandang Okuri yang ada di rambutnya.
Sukuna yang masih menjadi mulut di pipi Yuuji tersenyum menyeringai begitu mendengar ucapan (Name).
"Hoho... Aku suka gadis ini. Rasanya aku ingin memiliki dia seutuhnya. Jadi kau mau kan jadi pasanganku seperti waktu itu?" Tanya Sukuna kepada (Name).
"He? Pasangan? Bentar-- ini maksudnya--" Yuuji yang kebingungan sendiri mendengar ucapan dari Sukuna sangat terkejut.
"Iya, iya, iya! Sore wa uso da yo! (Gak, gak, gak! Itu bohong kok!) Aku mana mungkin mau menjadi pasangan si Mbah ini!" Namun (Name) dengan cepat menyangkal ucapan dari Sukuna.
"Wah, wah, wah, Sukuna. Dulu kau sempat tergila-gila kepadaku karena kau bilang aku ini adalah wanita cantik sedunia, sekarang kau mau mengincar wadahku hah? Benar-benar tak tahu malu kamu!" Okuri yang mendengar ucapan dari Sukuna mulai merasa kesal.
"Hah, suka-suka aku dong! Emang situ ada hak apa jika aku mengincar gadis ini? Bagiku, gadis ini terlalu menarik untuk dijadikan pasangan jadi aku ingin dia menjadi milikku selamanya!" Sahut Sukuna tanpa ragu-ragu.
"Tolonglah, aku ini masih dibawah umur udah kayak mau dipinang aja! Hentikan leluconmu yang tidak lucu itu, Sukuna!" (Name) mulai merasa kesal dengan Sukuna yang tingkahnya semakin menjadi-jadi di hadapannya.
Ketika mereka sempat-sempatnya lagi berargumen, mereka tidak sadar bahwa mereka melewati sosok Mahito yang menyamar menjadi orang lain menggunakan topi. Dalam suasana yang menyenangkan itu, tersembunyi sebuah niat jahat dari Mahito yang akan bersiap membuat kekacauan di tempat tersebut.
"Fufu... Waktunya rencana dimulai."
Mahito menyeringai sambil menutupi matanya dengan topi yang ia pakai. Di sisi lain, kelompok Jougo, Hanami, dan Dagon bersiap untuk menghancurkan Taman Ueno tempat Nobara dan Fushiguro berjaga saat ini....
To be continued
Yoooooo, Author Makai kembali lagi!
Akhirnya chapter 39 udah dirilis! Author sempat mengalami writer block lagi saat mau memikirkan jalan ceritanya. Author rasa sebaiknya jalan ceritanya harus pelan-pelan dulu supaya bisa dimengerti.
Untung saja Author nonton Wakuwaku Japan di rumah, jadi bisa mendapatkan inspirasi pembuatan cerita ini. Bahkan Author juga sudah mendapatkan ide cerita buat arc selanjutnya, semua berkat Wakuwaku Japan!
Hehe, semoga para reader bisa tetap membaca book ini ya!
Eh btw, siapa yang gak sabar liat pertarungan antara anak Jujutsu Tokyo lawan Jujutsu Kyoto? :D
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro