Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Curse 36 ~ Puzzle of Past ~

18 April 20xx

(Name) menghela napas sambil memasak ikan makarel dan kentang di dapur SMK Jujutsu. Gadis itu kepikiran kata-kata dari Sukuna bahwa dirinya akan menjadi pasangannya untuk kedepannya.

Brak!

'Cobaan apalagi ini astagaaaaa?!'

(Name) menahan rasa amarah dia sambil menancapkan pisau di meja hingga memuncratkan saus tomat yang (Name) sediakan, membuat wajahnya dan bajunya terkena cipratan saus tomat.

"Aduh, kena saus tomat kan jadinya."

(Name) menggerutu karena kini badan dan wajahnya terkena saus tomat. Ia juga tak menyadari kedatangan Fushiguro yang datang ke dapur bermaksud untuk membantu dia.

"(Surname), mau kuban--"

"Oh, Fushiguro-kun! Hehe, mau bantuin aku?"

Fushiguro menatap dengan horor melihat (Name) dipenuhi oleh saus tomat di wajah dan badan tidak lupa pisaunya yang digunakan buat menancap tadi.

Oke, ini mendadak jadi adegan horor.

-----------------------------------------

"Aduh maaf lho tadi kamu ketakutan liat aku kayak gitu."

Sesudah merapikan diri pasca terkena saus tomat, (Name) dan Fushiguro kembali beraktivitas di dapur. Fushiguro menggelengkan kepala sambil mencuci beras di tempat rice cooker.

"Bukan masalah, tapi aku penasaran kau kenapa bersikap aneh tadi itu?" Tanya Fushiguro mengisikan air di berasnya.

"Um... Itu... Gimana jelasinnya ya?"

(Name) memasukkan ikan makarel ke dalam oven dan menyalakan ovennya selama 5 menit.

"Sukuna... Dia bilang dia akan menikahi aku."

Fushiguro yang menyalakan tombol pemasak nasi, memelototkan matanya mendengar ucapan dari (Name). Ia lantas menoleh dan memegang kedua pundak gadis itu.

"Itu bohong kan?!"

(Name) terkejut saat melihat perubahan sikap dari Fushiguro yang kelihatan khawatir, padahal dia biasanya kelihatan tidak peduli.

"U-um... Fushiguro-kun, kau terlalu dekat...." (Name) sedikit merona karena wajah Fushiguro begitu dekat dengan wajahnya.

Fushiguro tercekat dan ia dengan segera menjauh dari (Name) sambil berdeham.

"Maaf, aku kebablasan... Jadi kau bilang... Si Raja Kutukan itu mau menikahi kamu?" Tanya Fushiguro dengan wajah serius.

"A-aku juga gak tahu sih, aku bahkan tidak tahu apa tujuan dia mau menikahi aku! Lagian... Ketemu aja baru pertama kali ini, aku hanya kebanyakan mendengar namanya dari Itadori-san." Jawab (Name) sambil menggigit jempolnya.

Fushiguro mulai galau, saingan cintanya (Yang tidak diketahui sama si gadis) mulai bertambah. Pingin rasanya Fushiguro mencincang Sukuna tapi dia satu tubuh sama Yuuji. Akhirnya Fushiguro bertekad ia akan menyatakan kalau dia sangat mencintai (Name)!

"(Surname)!"

Fushiguro berdiri tegak di depan (Name), ia menatap gadis itu dengan lurus dan serius.

"Y-ya?!"

(Name) terkejut saat Fushiguro menatap dia dengan rautnya yang serius, dia mengira kalau Fushiguro akan memarahi Yuuji.

"Sebenarnya, aku men--"

"Yoooooooo, Megumi dan (Name)-chan!~~~ Ngapain kalian di dapur?!"

Oke, bolehkah Fushiguro memanggil Shikigami dia untuk mencabik-cabik Gojou yang dengan seenak jidat nongol di dapur secara tiba-tiba padahal ini kesempatan dia untuk menembak (Name)?

"Gojou-sensei!" (Name) yang kelihatannya tidak peka kalau Fushiguro akan menembak dia menoleh ke Gojou yang datang menghampiri kalian.

"Hmm,~ baunya enak sekali. Kebetulan aku lapar jadi aku mau makan!" Gojou hanya memasang wajah tanpa dosa ketika dia mengganggu momen Fushiguro dan (Name) yang maunya romantis tapi berujung kegagalan.

Macam Inumaki gitu ya maunya romantis eh malah miris :v /dismekdaun sama Inumaki

"Datang-datang minta makan, kemarin sensei mabuknya parah banget sampai terjatuh juga!" (Name) memasang wajah sebal kepada Gojou sambil marah-marah.

"Hehehe, itu kan cuma kecelakaan kecil.~" Ucap Gojou sambil nyengir kepada (Name).

"Ah, tapi kesampingkan soal itu. Ada hal penting yang ingin aku bicarakan kepadamu, (Name)-chan."

(Name) mengedipkan matanya mendengar ucapan dari Gojou. Apa yang ingin dia bicarakan? Itulah pikiran dia.

"Megumi juga sekalian ikut, aku yakin kau akan tertarik dengan topik ini."

Fushiguro juga mengedipkan matanya dengan raut wajah bingung. Kenapa dia harus ikut-ikutan dengan perbincangan yang akan disampaikan oleh Gojou?

"Ah, sebelum itu, siapin dulu dong makanannya!~~"

(Name) dan Fushiguro yang tadinya penasaran berubah menjadi jengkel ketika guru mereka kembali merengek meminta makanan. Apakah berkata kasar kepada guru itu haram? Kalau enggak ya pingin mengumpat kepada Gojou.

Setelah menyiapkan makanan, (Name) dan Fushiguro memandang Gojou yang sedang lahap memakan makanannya sampai habis. Mereka berdua hanya bisa menahan lapar gara-gara guru mereka yang kagak ada akhlaknya. Sesudah makan, Gojou akhirnya lega dan merasa kenyang.

"Fuwaaaah,~~ tadi itu lezat sekali!"

(Name) cuma bisa menghela napas sambil menahan diri untuk tak menendang gurunya yang kelihatan over-santai. Ia lantas mulai bersikap serius sambil memandang Gojou.

"Bisa gak memulai pembicaraannya? Kita udah nunggu nih!" Seru (Name) merasa jengkel.

"Baik, baik, aku akan memulai pembicaraan.~"

Gojou yang tadinya memasang senyuman kini berubah 180 derajat memasang wajah datar. Pria itu lalu memandang (Name) lekat-lekat.

"(Name), apa kau punya riwayat tentang leluhur keluarga kamu yang tak kamu ketahui?"

(Name) tercekat mendengar pertanyaan dari Gojou, Fushiguro yang ada disebelah dia ikut terkejut namun ia berusaha untuk bersikap tenang.

"Maksud... Sensei?"

"Yah, aku yakin kau tak tahu soal riwayat keluarga kamu. Aku mendapatkan kabar ini dari Oyaji."

"Oyaji? Apa maksud sensei Ayah dari sensei gitu?" Tanya (Name).

"Bisa dibilang begitu, dia memberikan aku gambar ini supaya aku tahu kalau kau adalah bagian dari leluhur itu...."

Gojou lalu memberikan gambar yang dimaksud kepada (Name), begitu (Name) menerima gambar tersebut dan memandangnya....

"K-kore wa...."

"Wakatteru ka ima wa?"

Fushiguro yang juga melihat gambar tersebut ikut terkejut. Wajah wanita yang ada di dalam gambaran itu begitu persis seperti wajah (Name) sekarang!

"Sensei... Wanita ini... Aku pernah melihatnya!"

"Oh ya? Berarti firasatku benar kau ada kaitan dengan wanita yang kau temui itu."

(Name) memandang Gojou dengan raut muka penuh keterkejutan sambil menaruh gambar tersebut di meja.

"Sensei... Apa sensei tahu perihal wanita yang ada di gambar ini?" Tanya (Name) penasaran.

"Ini hanya spekulasi aku, Oyaji bilang dia ada kaitannya sama keluargaku. Tapi... Kalo soal info lebih lanjut, tak ada yang tahu soal wanita itu lebih detail. Yang pasti, dia memiliki kaitan dengan Okuri yang kini bersarang di tubuhmu."

(Name) dan Fushiguro terkejut lagi, namun Fushiguro justru lebih terkejut ketika dia mendengar nama Okuri yang begitu familiar baginya.

"Tunggu... Sensei bilang... Okuri? Ryuuseijuen Okuri yang melegenda itu?!" Tanya Fushiguro kepada Gojou.

Gojou tersenyum penuh arti sambil memandang murid didikannya tersebut.

"Itu benar, Megumi. Keluarga kamu... Bukan, leluhur Keluarga Zen'in juga merupakan salah satu yang terlibat dalam pertarungan melawan Okuri ini."

(Name) meneguk ludahnya kasar lalu ia bertanya kepada Gojou dengan tatapan serius.

"Sensei... Apa ini berarti... Ada cerita jauh sebelum Okuri disegel? Maksudku, aku tak yakin jika Okuri ini memang jahat, kalau memang dia memiliki kaitan dengan leluhurku itu berarti dia masih memiliki sisi kemanusiaan yang tidak diketahui banyak orang meski dia adalah Roh Kutukan Special Grade."

Gojou dan Fushiguro terdiam seribu bahasa mendengar ucapan dari (Name), Gojou mengusap dagunya sejenak sebelum ia menjawab pertanyaan dari (Name).

"Aku anggap itu adalah teori yang masuk akal, tapi bukti bahwa Okuri berhubungan dengan leluhur kamu masih terlalu sedikit. Aku hanya mendengar kisah penyegelan dia ketika menjelang pernikahan leluhur kamu dan leluhur keluargaku."

(Name) merasa bahwa kedatangannya ke SMK Jujutsu menjadi sebuah tantangan tersendiri baginya. Tak hanya mempelajari ilmu Energi Kutukan, namun kini ia harus mencari picisan misteri yang tak pernah ia ketahui sebelumnya perihal leluhur dia yang masih diselimuti oleh teka-teki....

"Begitu ya... Jadi leluhurku memiliki hubungan dengan Keluarga Gojou, apa ini berarti aku memiliki hubungan sedarah sama sensei?" Tanya (Name) kepada Gojou.

"Ah, kalo soal itu... Aku tak yakin. Oyaji bilang leluhur kamu hamil dengan garis keturunan yang tidak diketahui. Ada yang bilang itu dari Keluarga Gojou, tapi ada yang bilang itu hasil hubungan dia dengan pria yang dia nikahi sesudah pembatalan pernikahan Keluarga Gojou." Jawab Gojou.

(Name) sedikit tegang karena topik ini membuatnya sangat ingin mendalami apa yang sebenarnya terjadi kepada leluhurnya di masa lalu. Lalu apa yang membuat Okuri bisa berhubungan dengan leluhurnya itu sampai ia disegel?

Deg! Deg!

"!!??"

Seketika, dada (Name) terasa sakit dan ia merasakan jantungnya berdegup sangat keras. Pandangannya mulai memburam dan berhasil membuat Gojou dan Fushiguro terkejut.

"(Name)-chan, apa yang terjadi?!"

"(Surname), kau kenapa?!"

Lalu pandangan (Name) perlahan menjadi gelap....

-----------------------------------------

Lagi....

Perasaan... Apa ini?

Pandanganku rasanya sedikit kabur....

Lalu ini....

"Apa?! Ryuuseijuen Okuri akan menghancurkan pernikahan Hidenori dengan wanita itu?!"

Eng? Apa yang terjadi...?

"Aku tak tahu apa yang terjadi, tapi belakangan ini Roh Kutukan itu ingin  menghancurkan Residen Fujiwara dengan kekuatannya. Tapi... Kenapa dia berniat mengganggu pernikahan Nona dan Hidenori-dono?!"

"Siluman itu... Dia pasti ingin merebut sesuatu dari Keluarga Gojou, tapi apa yang ingin dia dapatkan?"

Tiga orang... Laki-laki? Mereka... Sedang membicarakan Okuri?

Apa ini bagian dari puzzle masa lalu yang belum aku ketahui?

"Tolong tenanglah, Hideie-dono, Takatori-dono. Saya tahu kalian berdua panik dengan situasi ini, tapi kalau kita bertiga mampu menyegel siluman itu dengan kekuatan yang kita miliki, maka dia tak akan bisa keluar untuk selamanya."

"Yashuu-dono...."

Lambang itu... Lambang keluarga Zen'in kah? Dan laki-laki itu... Apa dia salah satu leluhur Zen'in?

"Eng?"

He? Ada perempuan menguping pembicaraan mereka! Apa dia salah satu kerabat tiga orang itu?

Tidak... Itu....

"Ah, dia kan--!"

Ya, itu wanita yang sama dengan Juunihitoe warna merah!

"Mmh...."

Tunggu, dia mau kemana?!

Jangan tinggalkan aku!

Sial... Pandanganku memburam lagi....

-----------------------------------------

"... Me)."

"... Rname)!"

"(Surname), bangun!"

"!!??"

(Name) membelalakkan matanya begitu pundak dia diguncangkan oleh Fushiguro. Terlihat Fushiguro dan Gojou memandang (Name) yang senderan di dinding setelah ia pingsan selama 2 menit.

"He? A-apa yang barusan terjadi?!" (Name) menggelengkan kepalanya dan menatap Fushiguro dan Gojou dengan perasaan linglung.

"Kau pingsan selama 2 menit, apa yang sebenarnya terjadi kepadamu?" Tanya Fushiguro dengan raut wajah yang khawatir.

"U-um... Itu...."

(Name) menceritakan perihal yang terjadi mengenai mimpi yang ia alami saat dia pingsan. Gojou dan Fushiguro yang mendengar dengan seksama perlahan mulai paham bahwa (Name) menjelajahi waktu lewat rasa sakit yang ia alami sehingga ia pingsan untuk beberapa menit.

"Aku mengerti sekarang, (Name)-chan sepertinya memang memiliki potensi untuk menelusuri waktu disaat yang tidak diduga. Jika seandainya leluhur (Name)-chan ini ingin menguak apa yang sebenarnya terjadi, kenapa dia tidak memberitahu keseluruhannya?" Gojou mulai berpikir mengenai teori ini.

"Aku rasa... Dia memang tidak ingin keseluruhannya diketahui. Tapi dari apa yang aku lihat, dia hanya memberikan kepingan masa lalu dia tapi ia tidak menjelaskannya secara detail. Jadi jika kita mengumpulkan kepingan masa lalu itu, pasti akan saling menyambung." Jawab (Name).

"Hmm... Itu masuk akal juga sih. Megumi, kau mau kan memecahkan misteri ini bersama kami?~" Gojou dengan santainya mengajak Fushiguro yang dibalas sama wajah datar Fushiguro yang tidak tertarik.

"Kenapa aku harus ikutan?" Tanya Fushiguro dengan nada jengkel.

"Datte, datte,~ Fushiguro kan juga bagian keluarga Zen'in, masih satu darah kan sama Maki? Jadi aku mohon bantu dong!~~" Gojou dengan wajah (sok) imut memohon kepada Fushiguro sehingga pemuda itu ingin mual melihat tingkah laku gurunya yang tidak waras.

'Pingin diruqyah rasanya!' Pikir Fushiguro.

"Ruqyah aja, aku ikhlas kok." Bisik (Name) yang tahu isi pikiran Fushiguro.

Fushiguro akhirnya mengalah dan ia menghela napas panjang, lalu ia pandang Gojou dengan tatapan datarnya.

"Baiklah, aku akan bantu... Tapi jika sensei mengacau, jangan harap aku mau bantu sensei saat keadaan lagi bahaya!" Ancam Fushiguro kepada gurunya menahan urat amarah.

"Aduh aduh,~ Megumi berhenti bersikap tsun gitu dong.~" Gojou bukannya marah, ia malah menggoda muridnya itu penuh keusilan.

"Uruse!"

Selepas pembicaraan tersebut, Gojou akhirnya pergi sambil menghela napas sejenak.

'Hah,~ sepertinya ini akan menjadi sedikit rumit ya.~ Leluhur (Name)-chan... Ryuuseijuen Okuri... Dan tragedi yang belum banyak orang ketahui... Sebenarnya ada cerita apa yang disembunyikan?'

Saat Gojou larut dalam pikirannya, tiba-tiba ia merasakan seseorang menarik pelan baju dia sehingga Gojou menoleh ke bawah dan mendapati... Kalau (Name) rupanya menghampiri dia.

"Sensei... Chotto hanase kikasete mo ii?" (Bisa dengarkan penjelaskan aku sebentar?)

Mendengar permohonan kamu, Gojou terdiam sejenak sebelum akhirnya dia menyetujui untuk mendengar penjelasan dari (Name).

"Apa yang ingin kau jelaskan, (Name)-chan?" Tanya Gojou.

"Sebenarnya...."

(Name) menjelaskan tentang perihal kejadian PoppuMie Carnaval yang ada di Nerima, tak hanya itu ia juga menjelaskan perihal Energi Kutukan dia yang tak pernah diketahui oleh (Name) sendiri.

"... Aku kira, aku punya sebagian Energi Kutukan dari Okuri. Tapi waktu aku menyerang Demon Shamisen itu, tanpa sengaja aku mengaktifkan Energi Kutukan diriku sendiri digabung oleh Energi Kutukan dari Okuri." Jelas (Name) menutupi penjelasan.

Gojou tak mampu berkata apa-apa mengenai penjelasan dari (Name). Muncul lagi benak pikiran di dalam hati Gojou, ia tak pernah melihat kasus selangka ini sejak ada wadah yang mampu menerima Energi Kutukan yang mereka terima dari spesiesnya, justru memiliki Energi Kutukan lain di dalam tubuh mereka yang bukan berasal dari spesies tersebut.

Dengan kata lain... (Name) memiliki potensi menjadi Jujutsu Sorcerer Special Grade tanpa ia sadari?

"Engh... Gimana ya harus menjelaskannya? Aku rasa... Energi Kutukan yang kau maksud itu... Jika digabung dengan Energi Kutukan Okuri akan bertambah 2 kali lipat?" Tanya Gojou.

"Ya, benar sekali, sensei! Apa sensei pernah melihat kasus seperti ini?"

Gojou menaruh jarinya di dagu sambil berpikir, ia mencoba-coba mencari jawaban yang selaras untuk pertanyaan dari (Name).

"Hmm... Aku tak begitu tahu soal ini, (Name)-chan. Ah, tapi-! Aku rasa aku tahu apa yang kau alami!"

"Memang apaan, sensei?"

Gojou lalu menepuk tanganya yang mengepal ke tangan kirinya yang terbuka.

"Ini namanya Heavenly Restriction!"

Hening....

Hening lagi....

Hening sampe Author menggeplak Gojou dan (Name) yang lagi mode bengong.

(Name) cuma bisa menepuk jidat mendengar jawaban dari gurunya yang sangat tidak logis. Gurunya itu pura-pura bodoh ato emang murni bodoh?

"Sensei, itu bukan jawaban yang aku minta! Lagian Heavenly Restriction itu berbeda! Itu hanya istilah untuk pengguna Energi Kutukan yang ingin mendapatkan sesuatu yang lebih dengan cara mengorbankan apa yang mereka miliki! Sedangkan aku ini--"

Brak!

"!!"

(Name) terkejut saat Gojou tiba-tiba menyudutkan dia di tembok sehingga pergerakan (Name) kini dikunci oleh Gojou. Entah kenapa, (Name) merasa ini seperti adegan romantis yang ada di manga shoujo... Kalo gak salah Kabedon?

"Kau sudah mengerti kan?"

Gojou membuka penutup matanya sehingga terlihat Six Eyes yang ia miliki berwarna biru langit.

"Kekuatan kamu itu masih diselimuti misteri, untuk saat ini aku kira kau itu masih dikategorikan Jujutsu Sorcerer Grade 3? Aku tak tahu, tapi kau diam-diam anak yang berprestasi."

(Name) bukannya merasa deg-degan, ia hanya menatap datar wajah gurunya yang subhanallah gantengnya minta ampun tapi terlihat goblok. Gadis itu lalu meninju perut Gojou dengan sangat keras sehingga pria berambut putih tersebut terbatuk dan akhirnya jatuh tersungkur di lantai.

"Jangan mentang-mentang kau itu ganteng aku akan terjatuh ke dalam jurang pesonamu, dasar om-om pedo!"

Dengan wajah kesal, (Name) akhirnya meninggalkan Gojou yang masih tak sadarkan diri dengan perasaan malang.

Mari kita berdoa semoga Gojou-sensei tenang di alam sana. (Gojou: AKU BELUM MATI WOI!)

To be continued

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro