Untuk menambah kesan cerita yang seru, disarankan untuk menyetel lagu Reload Dead yang dibawakan oleh Wagakki Band ketika reader sudah dalam mode Ryuusei!
"玉犬「渾」 [Gyokuken "Kon"]!"
"芻霊呪法 : 共鳴り [Surei Juuhou : Tomonari]!"
"逕庭拳 [Keitei Ken]!"
"Memutar!"
"Gorilla Mode!"
"Hiyaaaaaah!"
Kita kini kembali ke pertarungan sengit antara kau, Fushiguro, Nobara, Yuuji, Inumaki, Panda, dan Maki melawan Demon Shamisen.
Kekuatan Demon Shamisen yang tak sebanding dengan mereka membuat mereka sedikit kewalahan, apalagi ada yang sampai terluka.
Terlihat Fushiguro yang kini badannya sudah terlihat kelelahan akibat menggunakan Energi Kutukan yang terlalu banyak.
Nobara terlihat terluka cukup banyak meski ia sendiri ada bekas tusukan di tangan kirinya yang merupakan kekuatan lain Nobara.
Inumaki batuk darah karena ia sudah terlalu banyak menggunakan Ucapan Kutukan.
Yuuji terluka di bagian kaki dan tangan sehingga ia tak mampu bergerak.
Maki mengalami kelumpuhan akibat terkena serangan yang cukup parah.
Panda sudah tak bisa lagi menggunakan Mode Gorilla dia karena Energi Kutukan miliknya sudah tak cukup sehingga dia terlihat sangat lelah.
Kini yang tersisa hanya kamu yang bertarung sendirian melawan Demon Shamisen. Tubuh kamu cukup menerima banyak luka akibat serangan Demon Shamisen yang terlalu kuat.
"Kuso... Yurusanai na omae." (Tidak akan kumaafkan kau.)
Kau menghapus darah di bibir kamu dengan satu jempol dan meludah darah dari gusi kamu. Dengan sisa tenaga yang kau miliki, kau maju ke Demon Shamisen yang melancarkan serangan dengan Shamisen dia. Seketika muncul senar-senar tajam yang siap untuk memotong tubuh kamu.
Kamu dengan gesit menghindari serangan yang cukup berbahaya itu dan kau sampai melompati salah satu senar untuk melayangkan pedang kamu ke arah mata Demon Shamisen.
"Rasakan ini!"
Kau alirkan Energi Kutukan kamu ke pedang yang kau pegang, sehingga kau melancarkan serangan dengan cara menancapkan pedang kamu ke mata Demon Shamisen.
Demon Shamisen meraung kesakitan begitu kamu menancapkan pedang ke matanya. Kau tancapkan pedang itu bertubi-tubi ke matanya sampai Demon Shamisen tumbang.
Sayangnya, aksi itu gagal karena api merah Demon Shamisen dengan cepat menangkap kakimu dan segera melemparkan kamu dari ketinggian.
"KYAAAAAAAAA!"
Kau terlempar dengan sangat kencang oleh Demon Shamisen, menyebabkan kamu terjatuh ke tanah dengan kasar sampai terpental cukup jauh. Akibatnya, kini kondisi kamu tak memungkinkan kamu untuk bisa bertarung.
Kau menengadahkan kepala kamu dengan kondisi kepala kamu berdarah, tangan kanan kamu patah sepenuhnya, kaki kiri kamu terkilir, dan kaki kanan kamu terputus akibat serangan senar Demon Shamisen.
Di dalam situasi yang sangat berbahaya, kau melirik perlahan teman-teman kamu yang dalam keadaan sekarat sampai ada yang pingsan. Mereka semua tidak bisa melanjutkan pertarungan ini lagi karena Energi Kutukan mereka sudah mencapai batasnya.
"Minna...."
Di dalam situasi itu, kau melihat Demon Shamisen yang kini tertawa dengan penuh kelicikan. Kau mendecih sambil sekarat dan kau mengepalkan tanganmu.
'Jika saja... Jika saja... Jika saja aku bertambah kuat!'
Kau memejamkan mata kamu dan kini kau mulai memasuki dunia dalam yang sudah ada hunian seseorang....
-----------------------------------------
"Ara, kau datang kesini juga akhirnya."
Kamu memandang Okuri yang kini sedang duduk di singgasana dia yang penuh oleh kerangka tengkorak serta pepohonan yang tumbuh dengan banyak ular putih di dalamnya. Ya, ini adalah dunia bagian dalam kamu.
Kau mengambil napas sejenak dan menghelanya lalu kau memandang Okuri dengan penuh ambisi.
"Okuri... Aku butuh bantuan kamu."
"Eng?~"
Okuri yang masih setia duduk di singgasananya memandang kamu dengan tatapan yang seolah merendahkan kamu.
"Bantuan? Hah, kau bilang kau butuh bantuanku? Haha, untuk apa aku membantu manusia rendahan sepertimu, (Name)?~"
"Kumohon, pinjamkan aku kekuatan kamu untuk bisa mengalahkan Roh Kutukan itu!"
Kau mengepalkan tangan kamu sambil menatap Okuri dengan penuh tekad dan keseriusan. Okuri yang yang melihat ambisi kamu dengan wajah yang sangat serius menyeringai penuh arti dan menyahut.
"Kau yakin mau butuh bantuan aku? Aku bukan siluman yang akan berbaik hati kepada kamu lho."
"Ya! Aku yakin! Karena itu aku mohon kepadamu, Okuri! Pinjamkan kekuatan kamu!"
Okuri kemudian berpikir cara untuk bisa bernegosiasi dengan kamu, terlintas ide yang bagus di dalam pikirannya.
"Baiklah, aku akan meminjamkan kekuatan aku kepada kamu.~ Eit, tapi ada syaratnya dong."
"Syarat...? Syarat seperti apa?" Kau mengernyitkan dahi saat Okuri memberikan persyaratan kepada kamu.
"Pertama, aku hanya akan memberikan setengah kekuatan aku kepada kamu selama 5 menit. Diingat, selama 5 menit.~"
Kau terkejut dan tidak menerima persyaratan pertama dari Okuri.
"A-apa?! Jangan main-main kau, Okuri! Kenapa harus 5 menit?! Bukankah bisa lebih?!"
"Hei, kau kira jika aku menggunakan kekuatan aku sepenuhnya, kau ingin aku mati tanpa Energi Kutukan begitu? Konsekuensinya kan kau juga bakal mati, dasar manusia bodoh."
Mendengar ucapan Okuri, kau berpikir bahwa apa yang dikatakan oleh dia benar. Kau sudah melakukan kontrak pertama sebelumnya sebagai ganti untuk nyawa kamu yang sekarat saat itu.
"Kalau kau setuju, aku akan melanjutkan persyaratan kedua. Saat aku sudah mengeluarkan Energi Kutukan milikku, aku tak akan membantu kamu dalam pertarungan kecuali bagian regenerasi."
"Eh?! T-tapi kenapa?" Kau kelihatan tidak setuju dengan persyaratan kedua dari Okuri.
"Tentu saja karena aku malas ikut bertarung bersama makhluk rendahan seperti kamu. Aku hanya menginvestasikan Energi Kutukan milikku ke kamu dan kau cukup bertarung sendiri saja. Mudah bukan? Melakukan regenerasi menjadi bagian tugasku."
Kau meneguk ludah kasar karena meski kau sudah berkali-kali menyerang Demon Shamisen, kau selalu saja gagal. Okuri hanya bisa menyeringai sinis kepada kamu dan tiba-tiba saja dia sudah muncul di belakang kamu sambil berbisik.
"Jika kau setuju, aku akan dengan senang hati lho mau membantu kamu. Asal kau harus mengumpulkan semua Energi Kutukan dendam yang ada disekitar kamu untuk menjadi makanan aku.~"
Kau terkejut dan Okuri kembali ke singgasananya dalam satu kedipan mata. Wanita itu menaruh tangannya di pipi sambil tersenyum licik.
"Gimana? Apa kau setuju?"
Keringat dingin mengucur pelipis kepalamu, kau sebenarnya tak ingin menyetujui persyaratan ini. Namun demi keselamatan teman-teman kamu, akhirnya kau terpaksa menerima persyaratan tersebut.
"Baiklah, aku akan menerima syarat yang kau sampaikan, Okuri." Ucap kamu sambil memandang Okuri dengan wajah serius.
Okuri tersenyum puas mendengar jawaban dari kamu, ia lalu berdiri dan mengarahkan tangannya ke depan dengan wajah jahatnya.
"Dengan begini, Binding Vow kedua tercipta. Semoga kau menyukainya, (Na-Me). Fufufu...."
"!?!?"
Tiba-tiba saja tercipta lubang dibawah kakimu dan kau terkejut sehingga kau terjatuh.
"UWAAAAAAAAAA!"
"Ah satu lagi! Jangan lupakan katakan 'Ryuusei' saat mau berubah yaaaaaa! Ahahahahahahahaha!"
-----------------------------------------
"Hah!!"
Kau terbangun dalam keterkejutan dan kondisimu saat ini masih sama yakni sekarat. Kau berusaha meraih pedang kamu dengan tangan kiri meski itu akan melukai tangan kirimu. Dengan bersusah payah, kau bangkit dari badan kamu yang sangat sekarat terlebih kaki kanan kamu sudah tak ada akibat terputus.
"Aku tak akan menyerah...."
Energi Kutukan kau pancarkan disekitar tubuh kamu lalu kau berseru sambil memegang erat pedang kamu.
"RYUUSEEEEEEEEIIII!"
Tak berselang lama, terjadi keajaiban setelah kau berseru. Pancaran Energi Kutukan berwarna merah muncul di sekujur tubuh kamu. Rambutmu juga mengalami perubahan menjadi warna putih seperti milik Okuri, begitu pula dengan mata kamu yang menjadi merah.
Tak hanya itu, kaki kanan kamu yang putus beregenerasi kembali dan menjadi utuh. Tangan kanan kamu yang patah kembali pulih, darah di kepala kamu juga menghilang, dan kaki kiri kamu sembuh. Badan kamu kembali pulih setelah kau bertransformasi.
Maki, Nobara, Yuuji, dan Inumaki yang masih memiliki kesadaran melihat kejadian tersebut. Mereka berempat terkejut dan menatap dalam kekaguman.
"(S-Surname)...." Yuuji yang masih terluka melihat kejadian itu dengan muka shock.
"A-are wa... (Surname)?" Maki masih menahan rasa sakit dari kelumpuhannya.
"(N-Name)-chan...." Nobara masih mencoba untuk bertahan sebelum akhirnya dia pingsan.
"T-Tuna...." Inumaki yang lemas tak bisa bergerak banyak.
Kau yang melihat transformasi dirimu sendiri menatap badanmu yang kini dipancarkan oleh Energi Kutukan milik Okuri. Kau mengepalkan tangan dan kau menatap Demon Shamisen yang akan melawan kamu sekali lagi.
"Waktunya 5 menit...."
Kau menggigit bibir bawah kamu.
"BUKKOWASU DA!" (AKAN KUHANCURKAN!)
(Mulai dari sini lagu Reload Dead dimulai!)
Kau berlari dengan cepat menuju Demon Shamisen yang melancarkan serangannya kembali. Kali ini ia memanggil seekor wanita berwujud laba-laba raksasa yang siap menebas kamu dengan kakinya.
"JAMA DA!" (GANGGU!)
Namun kau dengan cepat melayangkan pedang kamu menembus wanita laba-laba tersebut dengan satu tebasan. Sehingga wanita laba-laba tersebut hancur dan mati.
Kau melanjutkan pertarungan sengit kamu dengan Demon Shamisen tersebut. Kali ini sang Demon Shamisen memetik Shamisen-nya sekali lagi sehingga tercipta api ganas berwarna ungu yang mustahil untuk dihancurkan.
Namun, dengan mudahnya kau tebaskan 10 api ungu tersebut dengan Koushitsu Kettou yang sudah berlumuran darah. 10 api ungu tersebut langsung sirna setelah ditebas, membuat kamu kembali berlari ke arah Demon Shamisen.
Demon Shamisen menjadi sangat marah dan ia meraung keras sehingga menimbulkan angin yang cukup keras.
"Ugh!"
Kau menahan badan kamu dengan sekuat tenaga tetapi kau gagal dan kehilangan keseimbangan sehingga kau terpental sedikit jauh. Dalam kejadian itu, kau terkejut saat sebuah bidak raksasa dari batu akan segera menghantam kamu.
'G-gawat! Aku tak akan selamat!'
Di dalam situasi menegangkan itu, kau tiba-tiba diselamatkan oleh sesosok Nue yang ternyata adalah Shikigami milik Fushiguro! Ya, Fushiguro yang masih punya sisa Energi Kutukan menggunakan sisa kekuatannya untuk membantu kamu melawan Demon Shamisen.
"Aku mohon... Kalahkan... Monster itu...." Gumamnya sebelum ia pingsan.
Nue milik Fushiguro menghilang seiring terjatuhnya kamu ke arah Demon Shamisen tersebut.
'Yosh! Dengan begini adalah kesempatan emasku!'
Namun tiba-tiba saja Demon Shamisen itu memetikkan senarnya tiga kali dan memunculkan sesosok gumpalan awan tebal berwarna hitam pekat berwajah Oni. Ya, ini adalah kekuatan terkuat milik Demon Shamisen. Siapapun yang melawannya tak akan selamat.
Mata kamu melotot dalam keterkejutan, kau seakan tak bisa menghindar nasib kamu untuk berakhir di tempat seperti ini. Suasana seketika berubah menjadi hening dan kau menjadi sangat lambat.
... Dan di detik itulah kau tiba-tiba dibawa ke sebuah ruang gelap dengan dirimu berdiri di tengah air.
"... Ini...."
Kau merasakan kebingungan, ketenangan, dan ketakutan yang kau rasakan di dalam hatimu. Kau sempat berpikir bahwa kau tak akan pernah bisa membalaskan dendam kematian orang tua kamu karena dirimu masih terlalu lemah untuk menjadi Penyihir Jujutsu. Kau memegang tengah seragam SMK Jujutsu kamu sambil menggeretakkan gigi dengan penuh ketakutan.
"... Jangan menyerah."
Dalam rasa ketakutan tersebut, tiba-tiba kau melihat seorang gadis lain berdiri di depan pohon Sakura dengan hanya mengenakan setelan kimono lusuh dengan obi berwarna merah. Gadis itu memiliki rambut panjang selutut dan ia membelakangi kamu.
"Aku tahu kau takkan bisa mengalahkan Roh Kutukan itu... Tetapi aku bisa merasakan tekad kamu untuk melindungi orang-orang yang kau kasihi."
Sambil menatap Sakura yang berguguran, gadis itu menasehati kamu untuk tetap pantang menyerah. Kau merasa penasaran... Siapa dia sebenarnya?
"Kau...."
"... Namaku ya? Itu... Cukup kau ketahui suatu hari nanti. Yang pasti... Kau harus melindungi semua orang sekarang ini... Hanya kau harapan satu-satunya yang mampu mengalahkan kegelapan... Meski kau juga bagian dari kegelapan tersebut."
Kau mengedipkan mata karena tidak mengerti apa yang dikatakan oleh sang perempuan. Tetapi kemudian semilir angin tiba-tiba menghembus dan menjatuhkan kelopak Bunga Sakura sampai salah satu kelopak tersebut jatuh ke tangan kamu.
"Sekarang kau akan mengerti... Jika kau berhenti sampai sini, kau hanya akan menganggap kalau tugas kamu akan sia-sia. Maka dari itu... Bertarunglah. Kalahkan kegelapan itu dengan kegelapan kamu....
... Dan kau akan menemukan kekuatan yang sesungguhnya."
Mata kamu yang terpejam mulai terbuka dan seketika kau mengalirkan sebuah kekuatan dari Energi Kutukan milik kamu sendiri, digabung dengan Energi Kutukan milik Okuri.
"千櫻花 [Senzakuraka]...."
Aliran Energi Kutukan itu mulai berubah menjadi sangat kuat dan menjadi gumpalan seribu Bunga Sakura yang terbuat Energi Kutukan tersebut. Aliran kekuatan itu disebut sebagai 千櫻花 [Senzakuraka] (Thousand Cherry Blossoms).
Okuri yang berada di dalam tubuh kamu melototkan matanya dengan tidak percaya, ia bisa merasakan sebuah kekuatan yang membuat wanita itu teringat sesuatu yang menghilang.
"Kekuatan ini... Aku sepertinya pernah mendengarnya...."
Demon Shamisen yang mampu merasakan Energi Kutukan kamu dan Okuri semakin kuat meraung dan ia memetikkan senar sangat keras. Seketika gumpalan awan hitam Oni tersebut akan segera menyerang kamu dengan palu berduri dia untuk membuat kamu tewas.
Mata merah kamu kemudian berubah menjadi pelangi, dan seketika kau maju dengan satu tebasan menembus Demon Shamisen dan gumpalan awan hitam tersebut.
"龍之怒 [Ryuunodou]!"
Dengan melancarkan serangan berupa 龍之怒 [Ryuunodou] (Dragon Rage) terciptalah seekor naga emas dengan hempasan Bunga Sakura yang menebas sang Demon Shamisen raksasa dengan aliran tenaga yang sangat kuat. Tubuh Demon Shamisen yang seketika terkena tebasan oleh kamu terbelah dan Roh Kutukan itu meraung sangat keras.
"GRAAAAAAAAARRRRR! GRAAAAAAAAAAAAAAA!!!!"
Tubuh Demon Shamisen akhirnya menjadi mengembung dan meledak sehingga terciprat darah yang cukup banyak kemana-mana. Di dalam tubuh Demon Shamisen, keluarlah dua buah pusaka terkutuk terkuat yang tiada lain adalah Jari Sukuna dan Lambang Ular Putih pertama yang akhirnya terjatuh namun berhasil ditangkap oleh kamu.
"Ugh... Akhirnya, aku mendapatkan... Bendanya...."
Energi Kutukan milik Okuri perlahan menghilang seiring terjatuhnya kamu dari langit dan akan segera mendarat ke bawah. Namun sebelum kau mendarat, seseorang berhasil menangkap kamu dan mendekap dirimu dalam pelukannya.
"Yatto oemashita na.~" (Akhirnya kau menyelesaikannya ya.~)
Orang itu tiada lain adalah Gojou Satoru, ia berhasil datang tepat waktu setelah kau mengalahkan Demon Shamisen dengan kekuatan milikmu. Gojou tak sendirian, ia mengirim Penyihir Jujutsu khusus medis untuk segera menyelamatkan teman-teman kamu yang sudah dalam keadaan kritis.
Kau terlelap dalam dekapan Gojou yang akhirnya menggendong kamu ala bridal style, dua buah benda terkutuk berhasil kau dapatkan di dalam dada kamu.
"Maaf... Aku terlambat, (Name)-chan...."
Gojou dengan segera mencium kening kamu dan ia pun segera membawa kamu untuk dirawat medis. Dua buah benda terkutuk tersebut disimpan oleh Gojou untuk keamanan pribadi.
Pertarungan antara kau dan Demon Shamisen pun berakhir dengan sukses, kini Demon Shamisen sudah sepenuhnya musnah.
"Gimana menurut kamu, Mahito?"
Dua orang diatas gedung menatap pemandangan Kota Nerima tak terkecuali Taman Johoku-Chuo yang menjadi lokasi pertarungan maut Demon Shamisen. Sesosok pria berambut putih, berwajah jahitan, dengan seringai di wajahnya tersenyum puas dengan hasil pertarungan tersebut.
"Warukunai, ano ko yappari Ryuuseijuen Okuri no youki na." (Tidak buruk, aku sudah menduga anak itu adalah wadah Ryuuseijuen Okuri.)
"Apa rencanamu selanjutnya? Mau menangkap langsung gadis itu bersama wadah Sukuna disaat bersamaan?"
Getou Suguru tersenyum ketika dia menanyakan hal tersebut kepada Mahito. Pria berambut putih itu menyeringai dan ia menjilat jempolnya sendiri sambil berkata.
"Kita tangkap mereka bersama-sama... Sampai waktunya tiba."
Jujutsu High and Cursed Carnaval Arc End!
Yeeeeeeyyyyy! Akhirnya arc kedua sudah selesai! \(^0^)/
Sungguh, Author gak nyangka lho ini adalah fanfic dengan pembaca terbanyak padahal fanfic Jujutsu Kaisen lain gak kalah kerennya lho. Tapi berkat dukungan kalian, Author semakin bersemangat untuk mencari ide cerita selanjutnya!
Dan kali ini, arc ketiga akan segera muncul. Hayo, gak sabar nunggu ya? Vote fanfic ini agar Author bisa mempublikasi chapter ke depannya!
次のアークでお会いしましょう!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro