Curse 26 ~ Attention ~
Fushiguro mengecek jam tangan miliknya sambil mengawasi sekitarnya bersama Yuuji dan Nobara. Waktu karnaval tinggal 45 menit lagi, ia menghela napas sejenak sambil bersender di pohon.
"Hahh,~ bosen ya kalau nunggu karnavalnya dimulai." Ujar Yuuji sambil jongkok di jalanan.
"Lebih bosen lagi kalau aku mendengar keributan kau sama Kugisaki." Sahut Fushiguro dengan wajah malas.
"Huh! Siapa juga mau sama dia? Lagian kita aja kurang beruntung, (Surname) milih Inumaki-senpai lagi." Yuuji menghela napas kecewa karena ujung-ujungnya kau malah memilih Inumaki.
"Hmph, haruskah aku peduli soal itu?" Walaupun kenyataannya Fushiguro kelihatan tak peduli, tetapi ia diam-diam sedih juga karena kau tak memilih dia sebagai pasangan.
Fushiguro mulai berpikir, apa yang kau lakukan sekarang bersama Inumaki?
"Tte iu ka, Kugisaki doko?" Tanya Yuuji saat mengetahui kalau Nobara tak kelihatan dari tadi.
"Entah, dia malah menghilang-- Ah...."
Fushiguro dan Yuuji melihat Nobara sedang ribut rupanya. Ia ribut dengan seorang pemuda berambut nyentrik kayak ayam, pemuda itu cukup tinggi hampir sama seperti guru mereka Gojou.
"Kugisaki sialan, ngapain dia ribut sama orang lain?"
"Kurang kerjaan banget sumpah."
Fushiguro dan Yuuji akhirnya menghampiri Nobara dan menyeret gadis itu jauh-jauh dari pemuda tersebut, Fushiguro bahkan meminta maaf kepada sang pemuda itu berkali-kali.
"Kugisaki, kalau ribut liat tempat dong! Malu-maluin orang tahu!" Yuuji memarahi Nobara karena aksinya barusan kepada pemuda itu.
"Habis tuh pria nyebelin! Udah muka kayak garong, rambut alay, suaranya mana mirip lagi kayak Gojou-sensei! Dia bahkan dengan kurang ajar nyentuh bokong aku!" Sahut Nobara dengan penuh emosi.
"Oi, dia udah bilang kalo dia itu gak ada niatan mau nyentuh bokong kau. Itu cuma gak sengaja tau." Fushiguro datang menghampiri setelah ia meminta maaf kepada pemuda tadi.
"Pokoknya dia tetap nyebelin gak mau tau!" Nobara tetap saja masih emosi.
Di sisi lain, Maki dan Panda masih berjalan di tengah keramaian jalanan Nerima. Maki dan Panda melihat-lihat sekitar untuk memastikan tak ada yang mencurigakan, hal ini dikarenakan jalanan Nerima cukup rawan menjadi sarangnya Roh Kutukan yang terbagi dimana-mana.
"Oi, kau melihat sesuatu?" Tanya Maki kepada Panda.
"Tidak, dari tadi aku lihat sekitar keberadaan Roh Kutukan itu tak ada sama sekali. Aneh... Apa mereka bersembunyi di suatu tempat?" Panda kelihatan terheran-heran.
"Kita lanjut mengawasi sekitar, aku yakin Roh Kutukan itu ada disini, aku bisa merasakannya." Usul Maki.
"Baiklah, Maki!~" Panda bersikap hormat kepada Maki.
"Ah! Okaa-san, ada Panda!"
Saat Maki dan Panda berjalan, mereka sadar ada anak kecil menunjuk ke arah Panda dengan wajah berbinar-binar.
"Kau ini mengada-ada, nak. Disitu gak ada apa-apa. Ayo kita pergi!" Namun ibu anak itu kelihatan tidak melihat Panda sama sekali dan justru membawa sang anak untuk pergi.
"Eeeeehhhh? Aku ingin sama Panda ituuuuu!" Sang anak meminta kepada sang ibu untuk menghampiri Panda.
Panda dan Maki yang melihat kejadian tersebut hanya bisa terdiam sebelum Maki berbicara duluan.
"... Anak itu sepertinya punya potensi melihat Roh Kutukan." Ujar Maki.
"... Aku rasa juga begitu." Sahut Panda.
Kembali ke kelompok kamu dan Inumaki, kalian kini berada di dekat sebuah toko game sambil memakan mochi manis yang kalian dapatkan secara gratis dari seorang pemuda berwajah cantik dan tinggi semampai membuat kamu merasa insecure melihat kecantikan si pemuda, apalagi suaranya mengingatkan kamu pada seorang seiyuu yang terkenal akan mengisi suara salah satu anime kesukaan kamu bertemakan bola Baseball.
Sayang, dia sudah nikah sama sesama seiyuu lainnya tahun kemarin.
"Tuna tuna!" Inumaki tiba-tiba menunjuk sesuatu sesudah kalian memakan mochinya.
"Kenapa, senpai?" Kau melihat kemana arah Inumaki menunjuk. Sesaat kau bisa melihat sesosok misterius yang bentuknya hanya sekumpulan daging lunak seperti otot-otot manusia dan dia memiliki lidah yang panjang. Sosok itu merangkak dan berjalan dengan lidahnya yang sangat panjang sampai menyentuh tanah.
"Senpai, ayo kita kejar!"
"Salmon!"
Kau dan Inumaki bergegas mengejar makhluk yang diketahui Roh Kutukan tersebut, kau sampai menelpon Maki mengenai kejadian ini.
"Maki-senpai, ada satu Roh Kutukan terlihat di daerah Hazawa! Kita sekarang mengejar Roh Kutukan itu!"
"Baiklah, aku dan Panda akan segera menyusul!"
Kau mematikan telepon tersebut dan mengejar Roh Kutukan itu bersama Inumaki.
"Tak akan kubiarkan!"
Gerakan Roh Kutukan itu begitu cepat sampai mengalahkan kecepatan lari kamu dan Inumaki, saat Roh Kutukan itu berbelok ke arah Taman Bermain Toshimaen, kau dan Inumaki tak bisa memasukinya karena Taman itu dalam keadaan tutup dikarenakan PoppuMie Carnaval yang diselenggarakan hari ini.
"Kuso! Ano jurei yuenchi e hairimashita! Dou suru, senpai?" (Sial! Roh Kutukan itu masuk ke dalam taman bermain! Gimana ini, senpai?) Kau memandang Inumaki sambil memikirkan cara untuk memusnahkan Roh Kutukan tersebut.
"Tuna mayo!" Inumaki menunjuk arah lain dan menunjuk dirinya sendiri, kau terkejut saat melihat gerakan dari Inumaki.
"K-kau yakin, senpai? Kita akan berpencar mencari Roh Kutukan itu?" Tanya kamu kepada Inunaki.
"Salmon." Inumaki mengangguk kepada kamu.
Kau terdiam sejenak sambil memikirkan rencana yang dibicarakan oleh Inumaki, meski cuma lewat gerakan. Kemudian kau akhirnya menyetujui usulan dari Inumaki.
"Baiklah, kita akan berpencar mencari Roh Kutukan itu! Senpai, semoga kau baik-baik saja." Kau memandang Inumaki dengan penuh berharap dia baik-baik saja.
"Salmon." Inumaki mengangguk mantap dan mereka akhirnya berpencar mencari Roh Kutukan tersebut.
Kini berfokus kepada kamu, kau mencari celah untuk menemukan jalan masuk ke dalam Taman Bermain Toshimaen. Ini bertujuan agar kau tidak ketahuan oleh penjaga taman yang mengira kau itu menyusup dan masuk secara tanpa izin.
"Ah, ada celah. Sepertinya aku bisa masuk ke situ."
Kau menoleh ke sekitar kamu mengecek tak ada siapapun yang menciduk kamu sedang menyusup ke taman bermain, jadinya kan gak lucu dikira kamu adalah perampok di bawah umur. Merasa bahwa keadaannya aman, kau segera memasuki Taman Bermain Toshimaen guna mencari Roh Kutukan berlidah panjang tersebut.
"Uwaa, gelap sekali disini...."
Kau menyalakan lampu cahaya hape yang kau bawa dari dalam saku. Kau mengecek keadaan sekitar taman yang begitu sepi dan tak ada seorang pun disitu.
'Aku yakin Roh Kutukan itu bersembunyi di suatu tempat, hanya bermodalkan merasakan Energi Kutukan mereka aku bisa menemukannya.'
Kau berjalan perlahan supaya kau tetap waspada dengan keadaan sekitar kamu. Taman Bermain Toshimaen tidak main-main luasnya, sehingga kamu mengecek satu persatu tempat yang ada di Taman Bermain Toshimaen.
Salah satunya adalah komidi putar bernama "El Dorado", komidi putar ini sudah begitu lama di taman bermain tersebut. Kabarnya, komidi putar ini akan dikasih ke Seibu Group sesudah taman ini direnovasi. Kau menyayangkan karena "El Dorado" adalah salah satu destinasi taman bermain yang terkenal.
Tiba-tiba saja, kau merasakan hawa tak enak disekitar kamu. Keringat dingin menetes di belakang tengkuk leher kamu dan kau merasakan bulu kuduk kamu merinding.
Kau merasakan insting waspada kamu aktif, sesuatu sedang mengawasi kamu saat ini.
Dan itu adalah....
Dash!
BRUAK!
Kau dengan cepat menghindari serangan dari atas dan mendarat ke tanah sambil memegang pedang kamu Koushitsu Kettou yang diberikan oleh Gojou.
"Main petak umpet rupanya...."
Kau memandang sosok yang menyerang dirimu yang tiada lain adalah Roh Kutukan berlidah panjang tersebut. Roh Kutukan itu begitu menjijikkan jika dilihat, karena matanya yang ada delapan dengan gerakan yang tak beraturan serta air liur keluar dari lidahnya yang panjang, terlebih bentuknya yang memanjang dengan hanya berisikan daging lunak layaknya seekor cicak.
"Serahkan... Cantik... Wajah...."
Kau terkejut saat mendengar kalau Roh Kutukan itu bisa berbicara walau suaranya terdengar cukup aneh, seperti perpaduan antara laki-laki dan perempuan. Seketika kau teringat apa yang diajarkan oleh Gojou ketika kau mengikuti pelajarannya tanggal 14 April lalu.
"Roh Kutukan itu punya tingkatannya masing-masing, ada yang Grade 4, 3, 2, 1, sampai Special Grade. Rata-rata setiap Grade memiliki kemampuan yang berbeda, Grade 4 biasanya yang terlemah, mereka tidak mengerti cara berkomunikasi dengan baik dan mereka memakai serangan tanpa taktik.
Grade 3 umumnya sedikit lebih pintar dari Grade 4, tetapi mereka tetap tak tahu cara melakukan komunikasi. Grade 3 lebih sering memakai taktik yang mudah ditebak oleh musuh. Jadi meskipun ia sedikit pintar, ia masih mudah dikalahkan.
Grade 2 cukup tinggi dibandingkan Grade 3 dan 4. Untuk Penyihir Jujutsu tingkat Grade 3 kebawah, sebaiknya berhati-hati jika menghadapi Grade 2. Roh Kutukan Grade 2 memiliki kemampuan komunikasi yang baik, tapi mereka hanya mengatakan sebagian jadi pada dasarnya Grade 2 hanya sedikit berbicara. Grade 2 juga pintar dalam bersembunyi, ia akan lebih memilih tempat sepi dibandingkan tempat ramai. Oleh karena itu, sebaiknya berhati-hatilah sama Grade 2.
Kalau untuk kasus Grade 1, mereka yang biasanya menghadapi Grade 1 akan dibuat kewalahan kecuali untuk Penyihir Jujutsu veteran yang sudah lama memusnahkan Roh Kutukan. Grade 1 ini sangat pintar, sangat penuh taktik, dan sangat penuh analitik. Mereka pintar dalam memilih korban, terkadang mereka bisa tiba-tiba muncul tanpa sepengetahuan Penyihir Jujutsu itu sendiri. Grade 1 juga sangat lancar berkomunikasi, tapi kebanyakan Grade 1 lebih memilih diam dan tak berbicara. Kalau kalian masih punya nyali, silahkan saja mengalahkan Grade 1.
Dan... Terakhir, aku yakin kalian semua tak akan mau mendengarnya. Special Grade, paling terkuat dari yang terkuat, momok mimpi buruk para Penyihir Jujutsu. Special Grade umumnya tak memilih korban manusia sebagai tumbal dan makanan mereka, tapi mereka menargetkan Roh Kutukan lain untuk menguatkan mereka sampai titik puncaknya. Special Grade itu tak banyak, mereka hanya ada di tempat tertentu dimana mereka ada yang tersegel atau bisa juga dihancurkan tubuhnya. Intinya... Konsumsi Energi Kutukan adalah makanan wajib mereka untuk menjadi yang terkuat. Aku yakin Special Grade ini akan ada yang lebih kuat dibandingkan Penyihir Jujutsu Special Grade itu sendiri."
Kau mengakhiri flashback pelajaran yang dikasih Gojou kepada teman-teman dan dirimu. Kau kemudian memandang Roh Kutukan yang ada di depanmu, akhirnya mengetahui bahwa Roh Kutukan itu adalah Grade 2.
"Saa... Kocchi wo oide yo, kono kuso no jurei!" (Ayo... Datanglah kemari, Roh Kutukan sialan!)
Kau menarik pedang Koushitsu Kettou dari wadahnya dan bersiap melawan Roh Kutukan Grade 2 tersebut.
To be continued
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro