Curse 17 ~ Senior Kelas 2 ~
"Ittetetetete!"
Kau meringis kesakitan ketika luka kamu diobati oleh seorang wanita dengan mata garis ungu di bawahnya. Sang wanita terkekeh dan lanjut mengobati luka babak belur kamu bekas pertarungan sebelumnya.
"Aku tidak menyangka kau sampai babak belur gini untuk bisa lulus masuk SMK Jujutsu." Ucap sang wanita menempelkan plester kecil di bagian bibir kamu yang bengkak karena dihantam keras oleh kelinci.
Kau hanya bisa nyengir menanggapi ucapan dari sang wanita.
"Setidaknya saya berusaha untuk tidak menyerah. Lagipula... Cuma ini satu-satunya tujuan saya sekarang." Kau meringis kesakitan lagi begitu punggung kamu dialiri oleh Energi Kutukan milik sang wanita untuk menyembuhkan bagian dalam punggung.
"Sou kai? Fufu, naraba sore de ii no." (Begitukah? Fufu, kalau begitu tidak apa-apa dong.) Wanita itu tersenyum lagi sambil mengalirkan Energi Kutukannya menyembuhkan seluruh luka dalam tubuh kamu.
"Sensei... Bagaimana sensei bisa menggunakan Energi Kutukan sensei untuk menyembuhkan orang? Saya kira Energi Kutukan hanya bisa menyerang orang." Kau terlihat mengagumi cara sang wanita menggunakan kekuatannya. Pasalnya, tak semua orang bisa menggunakan Energi Kutukan sebagai media penyembuhan dan itu merupakan kasus yang langka.
Wanita itu hanya tersenyum menanggapi ucapan kamu dan ia berkata.
"Kau hanya perlu latihan banyak. Jika kau sudah terbiasa menggunakan Energi Kutukan, maka kau bisa menggunakan jenis apapun Energi Kutukan itu sesuai bakat yang kamu punya." Jawab sang wanita menyembuhkan leher kamu yang mengalami cedera.
"Heee... Sugoi ne. Yappari, takusan renshuu shimasu yo ne." (Kau belajar banyak ya.) Kau bergidik ngeri ketika kau ditempeli Koyo sama sang wanita.
"Hai', owarimasu yo.~" (Sudah selesai.~)
Kau merasakan peregangan tubuhmu sudah mulai hampir membaik, meski ada beberapa cedera belum pulih sepenuhnya dan itu membuatmu harus menahan rasa sakit.
"Hontou ni arigatou gozaimashita, etto...."
"Shoko."
"Eh?"
"Ieiri Shoko, itu namaku."
Sang wanita -- Ieiri Shoko -- tersenyum menjawab pertanyaan darimu. Wanita itu begitu ramah meskipun dari wajah ia terlihat sangat lelah.
"Namaku (Full Name). Senang bertemu denganmu, Ieiri-sensei!" Kau membungkuk sopan meski kau sedang sakit di bagian punggung.
"Ah, jangan panggil aku dengan nama belakang, itu cukup merepotkan."
"Eh? Tapi...."
"Ii n da yo, watashi no furonto neemu yonde kudasai." (Tidak apa-apa, silahkan panggil nama depanku.) Shoko tersenyum begitu ramah kepadamu, membuat kamu merasa tenang dengan wajahnya yang begitu cantik.
"B-baiklah... Shoko-sensei."
Shoko sangat senang karena ada orang lain bisa memanggil nama depannya selain Gojou, ini bukan pertama kali Shoko bisa bertemu dengan murid semanis kamu.
"Baiklah, perawatan kamu sudah selesai. Kau boleh kembali ke asrama dan usahakan kau banyak beristirahat, jangan banyak bergerak nanti punggung kamu kumat lagi.~" Shoko menasehati kamu untuk menjaga kesehatan kamu.
Kamu mengangguk mengerti dan segera berdiri lalu membungkuk sedikit menghormati Shoko.
"Arigatou gozaimasu, Shoko-sensei!"
Sebelum kau meninggalkan ruangan, kau memandang Shoko terlebih dahulu.
"Ah, sensei...."
"Hm? Ada apa, (Surname)-san?"
"Sensei jangan terlalu banyak begadang, jaga kesehatan sensei juga."
Shoko cukup terkejut melihat kepedulian kamu sebelum akhirnya kau pergi meninggalkan ruang kesehatan SMK Jujutsu. Wanita itu tersenyum tipis dan memejamkan matanya.
"Anak itu mirip Satoru...."
-----------------------------------------
"Ah, (Surnameeeeeeee)!"
Kau menyadari suara panggilan dari seseorang yang kau kenal. Ya, siapa lagi kalau bukan Itadori Yuuji?
"Itadori-san! Kugisaki-san! Fushiguro-san!"
Kau menghampiri mereka bertiga dengan sedikit berjalan cepat, tentu saja kau tak bisa berlari karena takut cedera kamu akan kumat lagi.
"Gimana cedera kamu? Sudah membaik?" Tanya Yuuji memastikan dirimu baik-baik saja.
"Sudah agak membaik kok! Cuma kata Shoko-sensei aku harus banyak istirahat supaya pulih sepenuhnya." Jawab kamu dengan senyuman ceria.
"Yokatta,~~ aku sangat khawatir sama kamu lho, (Name)-chan! Serangan Roh Kutukan milik Yaga-san memang tak bisa dianggap remeh!" Ucap Nobara menghela napas lega.
"Hahh... Tentu saja, siapa yang tak takut sama kemampuan Energi Kutukan Yaga-san? Dia bahkan bisa menaklukkan Gojou-sensei dengan serangannya yang cukup sederhana itu." Fushiguro memasang wajah datar saat ia mengatakan hal itu kepada kedua temannya termasuk kamu.
"Heee, Gojou-sensei pernah dikalahkan Mayat Kutukan milik Yaga-san?" Kau terkejut dengan pengakuan Fushiguro mengenai kekuatan milik Yaga.
"Oh, tentu saja. Pukulan Kepala Sekolah tidak boleh diremehkan lho.~"
Kau, Yuuji, Nobara, dan Fushiguro terkejut saat Gojou tiba-tiba sudah muncul dengan seragam hitamnya serta penutup mata yang menutupi matanya.
"Gojou-sensei!" Yuuji menjadi yang pertama menyapa Gojou.
"Tadaima, minna.~" Gojou melambaikan tangan sambil nyengir kepada keempat murid kesayangannya.
'Aahh... Guru nyebelin akhirnya datang juga.' Kau membatin dengan wajah sedikit jengkel saat melihat Gojou akhirnya kembali dari Miyagi.
Gojou yang melihat kamu memasang raut wajah jengkel kemudian beraksi kembali dengan sifatnya yang cukup kompleks.
"Ada apa, (Name)-chan? Wajahku tampan ya?" Tanyanya sambil menempelkan kedua jari telunjuk di kedua pipinya sendiri.
Melihat tingkah laku Gojou, kau mendecih dan membuang muka dari pandangannya.
"Cuih, siapa juga ngaku kamu tampan?" Ucapmu penuh dengan sarkasme.
Gojou hanya bisa terkekeh dan ia kemudian memandang ketiga muridnya yang lain.
"Hei, semuanya! Nih oleh-oleh yang kalian minta di Miyagi! Ah, kecuali buat Yuuji ya.~" Ia memberikan kantong kresek tebal berisikan souvenir, makanan, dan barang-barang lain khas Miyagi.
Nobara yang paling bersemangat menerima hadiahnya, sementara Fushiguro hanya bisa sweatdrop melihat gunung kresek yang cukup banyak itu. Uang apa sih yang digunakan sama Gojou?
"Ah! Kau murid baru itu ya?"
Saat mereka sedang asyiknya menerima hadiah, muncullah tiga orang lain dengan penampilan yang begitu khas dan juga menarik perhatian. Orang pertama adalah seorang wanita berambut hijau mengenakan kacamata dengan tongkat yang ia taruh di pundaknya, tidak lupa... 'Semangka' dia yang juga besar.
'Demi apa dah, apa cuma aku cewek disini yang gak berisi?!' Kau membatin dengan wajah antara jengkel sama malu karena kau merasa yang sendiri tidak berisi tak seperti Nobara dan cewek berkacamata itu.
Di sisi kanan cewek berkacamata, ada seorang cowok mengenakan seragam yang sama seperti yang lainnya, bedanya ia menutupi mulutnya entah untuk apa dia menutupi mulutnya tersebut. Wajahnya menurutmu... Sangat ganteng jika seandainya ia membuka penutup mulutnya tersebut.
Dan di sisi kiri cewek adalah seekor. Ya, seekor. Seekor panda yang besar layaknya panda beneran dari Negeri Tirai Bambu. Ini adalah pertama kalinya kau melihat ada panda bisa jadi murid di SMK Jujutsu.
Mereka bertiga sama-sama menariknya kayak teman-teman kamu sekarang.
"E-etto... Dochira kata desu ka?" (Kalian siapa ya?) Tanyamu mencoba menjadi siswi yang sopan ketika menghadapi orang baru yang pertama kali kau temui.
"Astaga... Kau tak perlu se-formal itu. Anggap ajalah kita ini sesama seangkatan, yah walaupun kita bertiga sudah kelas 2." Ucap sang wanita berkacamata menggaruk kepalanya.
"A-ah, um...."
"(Surname), mereka bertiga itu adalah senior kita. Aku rasa kau terlalu gugup jika bertemu orang baru." Fushiguro yang memasang wajah datar melirik ke arah kamu.
"Sou ka! Watashi wa (Full Name)--"
KRETEK!
Saat kamu mau membungkuk, kau lupa bahwasannya kau masih sakit punggung yang cukup parah karena tendangan maut dari kelinci. Alhasil, kau langsung jatuh tersungkur dan Yuuji serta Nobara panik melihat kamu jatuh tak berdaya.
"Hiyaa,~ serangan Yaga-san cukup fatal ya sampai bikin punggung anak orang mengalami cedera cukup parah." Gojou memasang wajah humoris saat melihat kamu tersungkur di tanah.
"Uhhhh...." Fushiguro cuma bisa sweatdrop melihat kejadian itu.
Tiga senior lainnya ikutan sweatdrop dan merasa kasihan sama kamu. Kamu akhirnya terpaksa dibawa ke asrama terlebih dahulu.
To be continued
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro