🌀 • Hoseok's Ending × Ryu Jiha
[ Hoseok's Ending ]
±
Kediaman keluarga Ryu
" Ryu Jiha ! Yah ! You duduk sini sekarang !
You tu mengandung anak I tau !
YA TUHAN , DIA PERGI BASUH KERETA PULAK !
WOI , BUAT APA PULA CANGKUL TU ? NAK GALI KUBUR SIAPA ?
DIA ANGKAT PASU BUNGA PULAK !
YOU , DUDUK SEKARANG ! BIAR I BUAT SEMUA TU ! " , jerit Hoseok .
Stres di kepala otaknya . Hyper sungguh isterinya ini walaupun kandungannya kini sudahpun mencecah tujuh bulan .
" You panggil I apa tadi ? Ryu Jiha ? Hello , Mr. Kim Hoseok . I'm your wife right ? " , marah Jiha sambil tangannya dicekakkan ke pinggang .
" Yelah , perangai degil macam you ni bukan dari keluarga Kim . " ,
Balas Hoseok sambil dirinya sibuk mengemas semula barangan yang digunakan oleh Jiha untuk mencuci kereta . Tidak juga dia lupa untuk meletakkan kembali cangkul yang diambil oleh isterinya tadi ke tempat asal .
" You ni kenapa , ha ? Bukan ke you dah sibuk mengajar kat sekolah ? You jugak dah cukup busy dengan your Youtube review ? Rehatlah , nanti apa-apa jadi susah . " , sambung Hoseok geram .
• Ryu Jiha is a teacher and YouTuber .
After married , Hoseok also became a YouTuber . Sebab sebelum ni dia penganggur .
" Dahlah kita dekat rumah keluarga you . Nanti diorang fikir I tak serius kahwin dengan you . " , sambungnya lagi .
" Eleh , you yang tak kerja . Nak marah I pulak . " , balas isterinya .
" Jiji , I have my own job . I'm also a YouTuber just like you . The important thing is I still can support our marriage from my own money source . " , jawab Hoseok .
" Sorry my Seok . Actually I'm not really into my mood today . I just want to commit something so I may overcome my stress , don't you get it ? " , soal isterinya .
" Daripada you sibuk terlinjang-linjang angkat barang itu ini , baiklah you masak kat dapur . I lapar , nak makan . " , kata Hoseok .
" Kenapa tak suruh maid je masak ? " , soal Jiha kembali .
" Aren't you the one who said that you want to do something so you can overcome your tension ? Cook for me so I can eat and make sure you are safe . " , jawab Hoseok .
Sejak berkahwin dengan Jiha , dia hanya tinggal di rumah milik keluarga mentuanya .
Keluarga mentuanya boleh tahan berada , kaya . Ibu mentuanya merupakan seorang pengetua di sekolah elit dan bapa mentuanya pula bekerja di bawah Kementerian Pendidikan .
• [ Boleh rujuk Bab 23 : J-Hope's Wedding .
Masa Jin tanya J-Hope , keluarga bakal isteri dia waktu tu kerja apa . ]
Setelah berjaya memujuk isterinya , kini Hoseok duduk menunggu di kabinet dapur sambil memerhati gerak-geri isterinya yang sedang memasak itu .
" Nah . " , kata Jiha sambil meletakkan hidangan tadi di hadapan Hoseok .
" Fried egg , rice , soy ketchup ? " , soal Hoseok tanda tidak berpuas hati dengan masakan isterinya .
" It still a dish right ? Why don't you just eat ? " , balas isterinya pula . Dua-dua keras kepala .
" Yelah , mari sini . Makan sekali dengan saya . " , pelawa Hosoek .
Sambil makan , sengaja Jiha mengusik Hoseok .
Ini sahajalah masa yang dia ada untuk berbual dengan suaminya memandangkan dia sering sibuk dengan pekerjaannya .
" You , nanti anak kita nak bagi nama apa ? "
" Becky G . " , jawab Hoseok ringkas . Sengaja ingin mengusik isterinya .
" Becky G ? Tu bukan nama ex-girlfriend you ke ? Sengaja eh . " , lenting isterinya .
Hosoek hanya gelak tipis sambil mulutnya disuapkan sesudu nasi dan cebisan telur goreng .
" Apa kita bagi nama anak kita ni as Kim Seokji ? " , soal isterinya sekali lagi .
" Kim Seokji ? Macam nama Jin hyung je , Kim Seokjin . " , soal Hoseok semula .
" Yelah , saja bagi nama tu . Kalau bukan pasal abang sulung awak tu , kita tak dapat bahagia sampai macam ni sekali .
Positif betul abang ipar saya tu .
Lepas kita kahwin , dia selalu hadiahkan macam-macam untuk kita dan selalu post baju-baju atau kelengkapan bayi dekat kita .
You lupa ? "
Sebaik sahaja mendengar butir kata isterinya itu , Hoseok terus tersedak makanan yang sedang dinikmatinya .
Jujur , sejak dia berkahwin abang sulungnya sering dilupakan .
Setiap kali Jin menelefonnya, ada saja alasan yang dia berikan .
Hoseok akan mengatakan dia sibuk kemas rumah , sibuk rakam video untuk YouTube .
Memang benar , Jin hanya ada sedikit masa lapang sewaktu jam satu atau dua pagi .
Pada ketika itulah dia sering menelefon Hoseok namun pada ketika itu pula Hoseok sibuk mengedit video atau terus masuk tidur .
Perbezaan kategori pekerjaan mereka membuatkan mereka tiada masa untuk diluangkan bersama dan hubungan mereka kian renggang .
Sehinggalah dia terlupa untuk menanyakan khabar abangnya itu .
Hoseok kini sedar , tindakannya mengabaikan panggilan telefon daripada abangnya itu sepertu kacang lupakan kulit .
Mungkin betul tanggapan Jungkook , selepas mereka berkahwin , dengan perlahan-lahan mereka mula melupakan Seokjin , abang mereka yang telah banyak berkorban .
" Jiji , is it too late ? " , soal Hoseok secara tiba-tiba selepas tersedar dari lamunannya .
" Late for what , Seok ? " , bagus-- soalan diajukan dengan soalan semula .
Dahi Hoseok berkerut , senyumannya kian kendur . Nafasnya naik turun .
" I realized , I've done so many mistakes against my brother . I made him suffer alone then just left him .
I marry you and forget him .
The one who take care of my siblings and I more than his self .
Is it too late to regret ? " , soal Hoseok .
" Regret only appear when it's late .
But you can fix this .
Pack your close now , let's go to your house , let me drive tonight . " , jawab isterinya tenang sambil mengusap perlahan belakang badan suaminya itu .
" No , just look at your condition right now . I'm not going to allow you to drive . " , tegas Hoseok yang memikirkan keadaan isterinya yang sedang hamil itu .
" Pardon ? You are the one who should look at your own condition right now . Bet you can't concentrate during the journey because you are a cry baby . " , sarkastik isterinya membalas kerana mengenangkan keadaan Hoseok yang masih teresak-esak menangis .
*
*
Malam itu , Hoseok ke rumah Seokjin .
Hampa , Jin tiada di rumah .
Dia sibuk dengan kerja di pejabat .
" Pejabat buka ke malam-malam ni ? " , soal Hoseok kepada Jimin yang sedang menuangkan air ke dalam cawan untuk Hoseok dan isterinya .
" Pejabat memang tutup , tapi guard ada je . Lagipun macam tak biasa pula , Jin hyung tu kan memang selalu buat kerja sampai lewat malam . " , balas Jimin .
" Kejap ea , Jimin naik atas dulu . Nak kemas dan sediakan bilik untuk hyung dan Jiha noona .
Hoseok hyung nak tidur bilik lama Namjoon hyung ke bilik lama Jungkook ? " , soal Jimin .
" Bilik Namjoon hyunglah . Terima kasih Jimin . " , ucap Hoseok .
*
*
Pejabat Encik Kim Seokjin
Hoseok memandang papan kecil yang terlekat di pintu pejabat itu .
Menteri Belia dan Sukan | Ada
Sengaja dia meninggalkan isterinya di rumah . Lagipun dia risau akan keadaan isterinya , cukuplah isterinya sudah memandu sepanjang perjalanan nak ke rumah Jin tadi .
Pintu pejabat milik Jin diketuk terlebih dahulu .
Toktok tok
Diam , tiada sahutan daripada Jin .
' Jin hyung tak ada ke ? ' , soal Hoseok dalam hati .
Toktok tok
Lagi sekali , pintu diketuk oleh Hoseok .
Beberapa saat kemudian , terdengar sahutan Jin dari dalam pejabatnya ;
" Hoseok ? Masuklah , abang ada kat dalam ni . "
" Macam mana-- " , tidak sempat Hoseok menghabiskan soalannya , Jin menjawab ;
" Abang kenal cara ketuk tu . Ketuk dua kali berderet , kemudian satu ketukan tunggal . " , balas Jin .
Jin kini sedang sibuk menyusun kertas-kertas di atas meja kerjanya .
" Hyung , dah jam dua pagi . Rehatlah hyung . Kesian Hobi tengok hyung . " , kata Hoseok simpati .
" Tak apa , kerja abang nak habis dah ni . Kamu tu buat apa dekat sini ? " , soal Seokjin semula .
Hoseok hanya diam seribu bahasa .
Langkahnya dimarakan ke meja kerja Jin .
Kertas-kertas dan fail-fail di situ diangkat dan disusun tertib oleh Hoseok .
Dengan bantuan Hoseok , sekelip mata sahaja keadaan meja kerja Jin kembali terurus .
" Hyung . " , Hoseok memulakan bicara .
" Hobi menyesal , Hobi lupa jasa hyung . " , kata Hoseok .
Kaki abang sulungnya dicari , sama seperti Namjoon dan Yoongi sebelum ini sewaktu mereka ingin memohon maaf kepada Jin .
Kali ini , Jin tidak membiarkan adiknya memeluk kakinya .
Jin bingkas melorotkan dirinya terlebih dahulu daripada kerusi dan duduk bersila di atas lantai pejabatnya yang beralaskan karpet berwarna merah jambu gelap .
Hoseok menghampiri abangnya , abang sulungnya itu dipeluk erat .
" Sebelum kahwin , Hobi sealu cakap Hobi akan ingat jasa hyung semua .
Tapi sekarang Hobi banyak abaikan chat hyung , call daripada hyung , semua Hobi buat tak tahu je .
Sedangkan selama ni , hyung yang jaga Hobi dengan baik , beri Hobi kekuatan untuk kahwin , majlis kahwin Hobi pun , hyung yang sponsored .
Selama ni , Jiha banyak kali nasihatkan Hobi untuk balik rumah kita , jumpa hyung .
Hobi ego . Ego .
Entah apa yang Hobi fikirkan .
Betul kata Jungkook , kami ni lupa diri . " , kata Hoseok sementara air matanya mengalir di pipi .
Jin turut teresak-esak . Perasaannya kini bercampur-baur . Tidak tahu sama ada ingin meluahkan rasa rindu atau menampar wajah adiknya itu .
" Jangan macam ni , abang tak marah pun kamu . Sekarang ni , kamu dah jumpa abang kan ? Abang okay je . " , pujuk Jin .
" Abang faham , biasalah tu . Kadang-kadang perbuatan kita ni tak terkawal .
Jangan risau , hubungan kekeluargaan kita masih boleh diperbaiki . " , sambung Jin lagi .
END - [ Hoseok's Ending ] •
*
• Preview untuk Epilog
" Kim Seokji ! Yah ! Kenapa kencing atas appa ? Ryu Jiha , awak tak pakaikan anak kita ni pampers ke ? " , soal Hoseok sedikit geram .
" Yah , Seok ! I am Kim Jiha ! Kim Jiha ! Bukannya Ryu ! Kenapa you ni , taknak mengaku I ni isteri you ke ? "
Bagus , dua - dua keras kepala . Buku bertemu ruas .
Nurul4Wadi , me as Ryu Jiha HAHAHAHAHA .
Kita cadang nak habiskan jugak ff ni walaupun berterabur dan noob yang teramat . 😂
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro