Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Jurnal 9: Amulet

Jurnal 9

Setelah gua tidak berujung itu akhir nya menemukan ujung nya, aku tiba di wilayah yang berdasarkan peta dan ingatan ku berada di utara, tempat di tengah wilayah arah ku, tempat yang nyaman, begitu aku keluar gua, sinar mentari menyambut ku hangat.

Tempat ini sungguh indah, sejauh mata memandang padang rumput yang memanjakan mata, pohon pohon kecil menemani bunga yang bermekaran indah, menguar bau harum, aku menghela nafas panjang, apakah ini akhir dari perjalanan ku? Apa yang kini keindahan ini sembunyikan dari ku? Apakah aku akan mati di tempat ini? Entah lah ak tidak tau.

Aku memutuskan untuk berjalan mendekat, ada pohon besar dan tampak berberapa reruntuhan di tengah, belum jauh dari tempat ku keluar, sosok seorang wanita muncul dihadapan ku, awal nya aku mengira dia adalah wanita dalam mimpiku, ternyata bukan.

Wanita itu berberapa kali mengatakan sesuatu tentang hari baik dan semacam nya, aku tidak paham, hal yang kutangkap adalah dia dalam mood yang baik dan mengijinkan ku untuk berada di wilayah nya, entah seperti itu yang ku ingat.

Lantas ia menghilang, meninggalkan ku sendiri di tempat ini, begitu ia pergi suasana kembali sunyi, entah mengapa aku lebih suka suasana yang hening.

Setelah semua yang terjadi, apakah ini akhirnya? Apakah ini ujung dari pencarian ku? Lantas apa sebenarnya yang aku cari, kini aku duduk diantara pohon pohon kecil dan tumbuhan bery, bunga bunga berayun lembut tertiup angin selagi aku menggores kata dalam pena ini, meski secara sekilas perjalanan ku akan berakhir, namun tidak, aku tidak bisa untuk tidak waspada, suasana yang nyaman ini sungguh tidak masuk akal setelah apa yang kuklewati sebelumnya, apa yang harus kulakukan sekarang? Terus mencari jimat itu? Atau pergi dari sini dan tak pernah Kembali? Wanita sebelumnya menawarkan untuk ku bisa keluar dari tempat ini, namun ia meminta alasan yang jelas mengapa aku harus pergi?

Aku tidak punya tujuan, aku tersesat, aku terjerumus dalam pikiran ku sendiri hingga aku lupa apa tujuan penting yang harus kulakukan, awal kedatangan ku adalah mencari jimat itu, awal mengapa aku memutuskan untuk ikut si pria nyentrik itu adalah karena jimat itu, lantas pertanyaan yang kulupakan, pertanyaan dasar yang membuat aku melakukan semua hal gila ini adalah.

Untuk apa aku mencari jimat itu?

Untuk apa aku selama ini bertahan?

Untuk apa?

Hal yang paling penting yang ku lupakan

Untuk apa?

….

Aku mengahisbkan waktu sejenak menikmati padang rumput kecil ini, ditemani dengan harum bunga dan bery yang manis, aku merasa betah di tempat ini, jika ini tempat terakhir, maka apa yang membuat ku bergegas, aku ingin rehat sejenak, rehat menikmati tempat ini sejenak sembari memikirkan alasan ku untuk bergerak.

Manusia memiliki alasan untuk bergerak, bahkan sebut saja kasta paling rendah dalam umat manusia, mereka bergerak minimal karena mereka lapar, mereka harus mencari makan untuk tetap hidup.

Aku? Aku tidak akan mati kelaparan jika tidak mendapatkan jimat itu, aku akan kaya… mungkin, apakah aku membutuhkan kekayaan itu, tidak, aku cukup Bahagia dengan hidup ku, tinggal di pemakaman tidak terlalu buruk jika di pikir - pikir, lantas apa yang harus kulakukan sekarang? Melanjutkan pencarian ku atau apa?

Kurasa aku tidak memiliki pilihan lain selain terus melangkah, apa alasannya? Entah lah, aku hanya harus melangkah, entah karena masalah hidup maupun perut aku harus terus melangkah, aku ingat apa yang kulihat di padang rumuput penuh monster kukang sebelumnya, Bintang Bintang itu, kurasa itu alasan untuk ku dalam waktu dekat.

Lalu aku teringat, akan mimpi itu, mimpi yang menimbulkan niat untuk mencari jimat itu, aku sudah dengar tentang kesaktian jimat itu, lantas jika aku telah mendapatkannya apa lagi nona? Nona bergaun bermata ungu yang sangat kurindukan, lantas apa? Apa yang harus kulakukan setelah mendapat jimat itu, Wanita itu tak pernah datang dalam mimpiku, tak pernah sesekali memberi pertanda apa yang harus kulakukan, entah mengapa timbul rasa jengkel terhadap Wanita itu.

Kau telah mengacaukan hidupku nona, apa? Mengapa aku harus mempercayain mimpi itu, apa? Berikan alasan yang jelas nona mata ungu, aku sudah jengkel, aku harap kau muncul secepatnya dalam waktu dekat ini atau akan ku lempar jimat it uke pasar gelap, kurasa aku akan menjadi kaya.

Baiklah saat nya mencari.

Belum sempat aku berdiri, seorang Wanita dengan tampilan kusut, lusuh dan penuh luka keluar dari gua tempat ku sebelumnya, ia tampak letih, nafas nya tak keruan.

Sontak aku berdiri, ia hampir menjerit melihat ku, ia sempat mengacungkan belati nya, aku mengamati wajahnya sejenak, aku ingat dia, dia salah satu orang undangan dari the holy serpent, aku memberi tahu bahwa aku juga berasal dari the holy serpent, ia tampak sedikit lega, namun tidak menurunkan kewaspadaan.

Aku memperkenalkan diriku, dan dia juga, namun aku tidak dapat mendengarnya dengan baik, kurasa aku akan memeriksa telinga ku sekali lagi, ia berbisik jika berbicara, karena katanya di tempat ini (Ia menyebut tempat ini dengan nama heavnly tomb, kurasa dia tau banyak tentang pulau ini) ada sosok penjaga yang disebut penari, aku menceritakan sosok Wanita sebelumnya yang berkata padaku dalam Bahasa sastra kuno yang tak kupahami, ia tampak bergidik ngeri, karena katanya ia berbahaya, sudah tak terhitung si penari itu berusaha mencelakakan nya, ia adalah penjaga hutan ini, (Green mist forest namanya) ia menjaga harta karun di dalam pohon besar itu.

Ia berkata bahwa apa yang dimaksud oleh si penari itu bahwa aku telah diizinkan untuk mencari jimat itu di tempatnya, dan aku juga menceritakan bahwa si penari memberiku pilihan untuk meninggalkan tempat ini dengan alasan bahwa si penari pernah melihat jimat itu di tempat lain, si Wanita tampaka ragu, namun kami memutuskan untuk mencarinya disini.

Baiklah, jika seperti itu, omong – omong Wanita ini tampak menyenangkan, ia banyak bercerita dan memberi ku informasi atas apa yang telah ku lewati sebelumnya, hutan dengan pohon aneh yang dipenuhi dengan kabut itu bernama misty forest, kelinci rawa itu bekerja sama dengan nocturn (Jenis hantu itu) untuk menjebak mangsa, dulunya tempat itu adalah tempat untuk menumbalkan tawanan.

Setelah itu ia menjelaskan tentang padang rumput dengan pohon terbalik (Baobab) di tengah itu memiliki nama Gloamy meadow dan hantu penunggu tempat itu bernama wise, namun ketika kutanyakan siapa pony yang terkubur dibawah nisan ia tidak tau.

Ia menjelaskan juga bahwa padang rumput denga bebatuan aneh itu bernama kukang Greenland yang dipenuhi dengan mahluk ganas yang peka terhadap suara.

Ia Kembali bercerita bahwa wilayah dengan pohon aneh berwarna biru dan kepiting terbang itu bernama craby dooland, ia menunjukan permata yang ia ambil dari gua itu, katanya permata ini dapat digunakan sebagai penerangan jika malam, aku agak menyesal karena tidak mengambilnya.

Aku bertanya pada Wanita itu,mengapa ia ikut ekspedisi ini, mengapa ia ingin mempertaruhkan nyawa nya demi jimat ini, padahal ia memiliki kecerdasan yang luar biasa, aku yakin Wanita ini Tangguh, ia tidak akan dengan mudah takluk dalam hiruk pikuk kota, ia tersenyum kecut, lalu memulai kisah nya.

Aku tidak dapat menulis kisahnya, namun yang dapat kusimpulkan adalah ia sangat membutuhkan jimat itu untuk menyelamatkan adik nya yang sakit parah, jimat itu dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit.

Kami tiba di depan pohon raksasa itu, ada reruntuhan di pinggir pohon itu, aku mengamati reruntuhan itu, bentuknya seperti punden, seperti dibuat menanjak, Wanita itu berkata padaku, menjelaskan bahwa pohon yang megah ini bernama jacaranda, pohon yang cantik dengan bunga yang enak dipandang, aku meraih satu yang telah jatuh ketanah, mengapati kelopak nya yang berwarna ungu, aku melirik Wanita itu.

Aku berkata padanya kurasa bunga ini cocok untuk mu, Wanita itu tesipu malu, awalnya aku tidak mengerti, namun baru kusadari bahwa aksi ku itu sangat memalukan, aku meminta maaf berulang, tapi kata Wanita itu tak apa, aku masih muda jadi wajar saja jika ulah ku seperti itu.

Kami tiba dbawaj pohon besar, pohon jakaranda yang agung, aku bertanya pada Wanita itu, apa arti dari jakaranda, ia tidak tau, begitu kami masuk melalu celah celah akarnya, pandangan kami tersilaukan dengan begitu banyak harta dan artefak yang tersimpan, astaga apa yang kami temukan di tempat ini.

Wanita itu kegirangan, reflek memelukku sesaat, lalu ia menarik pelukannya dan minta maaf, jujur aku kaget, namun perasaan hangat di hati itu menurutku sepadan, Wanita itu mengeluarkan lembaran yang ia terima dari kapten Bas (orang aneh) aku bertanya padanya apakah selama perjalanan ia bertemu dengan awak kapal the holy serpent, ia menjawab ia bertemeu berberapa dari mereka, tapi berpisah karena jalan mereka berbeda.

Wanita itu memberi tahu bahwa kita harus menemukan jimat yang berbentuk seperti ini, diantara relik ini tidak mungkin dpaat kami temukan dengan cepat, kami putuskan untuk berpencar.

Sungguh luar biasa apa yang aku lihat di tempat ini, liohatlah semua relik yang tersimpan, pedang, koine mas, zirah, baju dan lain sebagainya, kurasa jika semiua relik ini ku bawa Kembali, aku akan menjadi orang kaya nomer satu di kota, namun aku teringat dengan pesan tuan Creaz, ambillah apa yang kau perlukan, aku tidak perlu semua ini, jadi aku tidak akan menyentuh nya (memegang sejenak dan merasakan sensasi kurasa tidak apa apa) kurasa kami mengahabiskan waktu cukup lama di tempat ini.

Setelah berberapa saat berkeliling, aku melihat benda yang tampak familiar, kurasa itu adalah jimat itu, jimat yang diburu oleh banyak orang, aku menemukan jimat sakti itu, tangan ku telah terlulur untuk mengambilnya, namun aku teringat, apa tujuan ku dengan jimat ini.

Aku memanggil Wanita tadi, memberi tahunya bahwa aku telah menemukan jimat itu, ia datang dan memberi ku selamat walau aku yakin ia sedih, dan ia terkejut ketiuka ia tau aku belum mengambilnya, aku bilang aku ingin kau memilikinya, kau lebi butuh dariku, mendengar penjelasan ku ia menangis terharu, lantas berterimakasih padaku dan mengambil jimat itu.

Ia lebih butuh dari pada aku.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro