Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

3

"Assalamualaikum," salam Rumi ketika menyusul ibunya ke rumah sang tetangga.

"Waalaikumussalam. Eh, yuk masuk Rumi, udah lama rasanya Rumi nggak main ke rumah Bunda. Ayo, sudah mau mulai acaranya," ajak Bunda Ajeng  seraya menggandeng Rumi masuk dalam rumah.

Dalam rumah sudah duduk keluarga Bunda Ajeng,  keluarga Rumi serta tetangga satu komplek pun turut hadir hingga acara pun berjalan dengan lancar.

Sesampainya di rumah,  Rumi kemudian menyusul kedua orang tuanya yang sedang duduk di ruang keluarga. 

"Ummi, masa tadi Bunda Ajeng minta Rumi buat sering main ke rumahnya. Rumi kan udah gede, malu lah sama anak-anak Bunda Ajeng kalau main terus ke sana." Rumi melihat ke arah ummi, menyandarkan tubuhnya pada sofa seraya memeluk bantal.

"Kenapa malu? Memangnya kamu ke sana mau main sama anak-anak Bunda Ajeng?  Emang kamu gak ingat, dulu siapa yang sering kamu repotin kalau Ummi tinggal ke luar kota buat nemenin Abi?  Mungkin Bunda Ajeng kangen sama kamu.  Maklum saja, si Rama bakalan sibuk kerja di luar kota. Si izhar juga kan masih di pesantren," jawab ummi menepuj pelan pundak Rumi,  menggelengkan kecil kepalanya lantas beranjak menuju dapur untuk menyimpan beberapa kue pemberian Bunda Ajeng yang Rumi bawa ke dalam kulkas.

"Iya juga ya, Mi. Dulu Rumi suka minta bunda Ajeng buat tidur disini selama Ummi ke luar kota sama abi," kata Rumi yang ternyata mengekor pada ummi.

"Nah, main saja kalau ada waktu.  Toh, cuma ada Bunda Ajeng dan suaminya di sana," sahut Abi mulai ikut dalam pembicaraan ibu dan anak ini.

"Iya deh, Bi. Semoga aja Rumi gak ketemu sama mas Rama nanti," jawab Rumi yang lebih mirip dengan gumaman. 

"Lhoh. Memang kenapa kalau ketemu Rama?" Abi dan Umi saling melirik menunggu jawaban Rumi.

"Eehh... Ituu... Anuu...  Rumi lupa kalau ada tugas yang mesti dikumpulkan besok. Rumi ke kamar dulu ya Bi, Mi." Rumi menjawab cepat, kemudian berlari masuk ke dalam kamar.  Gawat, dia salah bicara.

"Owalah Bi, ada apa ya sama Rumi sampai seperti menghindar gitu ketemu Rama? Tadi selama di sana juga Ummi perhatiin si Rumi lebih memilih duduk di belakang, Bi." Ummi mendudukkan diri di sebelah Abi yang terlebih dulu duduk di meja makan.

"Sudahlah Mi, mungkin Rumi cuma malu karena mereka sudah sama-sama dewasa sekarang.  Sudah malam, lebih baik kita tidur," ucap Abi beranjak menuju kamar.

...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro