Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

2

Di sinilah Rumi berada sekarang, sebuah toko buku dalam mall dekat rumah. Ketika sedang asyik mengelilingi rak buku favoritnya, matanya menangkap sesuatu yang membuatnya mengernyit. Di ujung sana, dipojok rak yang tempatnya agak tersembunyi. Sepasang kekasih tengah bermesraan, si wanita bergelayut manja pada lengan kekasihnya dan terlihat si lelaki yang tengah melihat isi buku mencium sekilas bibir si wanita. Melihat hal yang dirasa tak pantas, Rumi lantas berbalik dan berjalan cepat hingga tanpa sengaja menabrak orang di depannya.

Bruuuugghhh!!!

"Aawhh....," rintih Rumi memegang pundak yang tak sengaja menabrak punggung orang di depannya. Beruntung dia bisa menjaga keseimbangan sehingga tidak terjatuh.

"Maafkan saya, saya tidak hati-hati berjalan. Sekali lagi saya minta maaf." Dia menundukkan kepala dan meminta maaf kemudian berlalu begitu saja tanpa melihat siapa yang telah dia tabrak.

Pemuda yang ditabrak Rumi pun hanya tersenyum tipis dan menggumam, "Kamu masih sama Rum, ternyata kita dipertemukan lagi dengan cara yang tidak sengaja."

***

Sesampainya di rumah, Rumi bergegas masuk untuk melepas lelah karena beraktivitas di luar.

"Assalamualaikum ummi,  Rumi pulang." Rumi mengucap salam kemudian menghampiri dan mencium tangan ibunya. 

"Waalaikumussalam, bukannya tadi pamit ke toko buku Nduk?" Ummi Rumi melihat heran pada sang puteri yang belum ada sejam yang lalu pamit ke toko buku. 

"Gak jadi beli buku ummi. Tiba-tiba Rumi pengen cepet pulang.  Kangen sama masakan Ummi," jawabnya disertai cengiran.

"Ono-ono wae kamu iki, Rum. Bilang aja kalau lapar. Cepet ganti baju sama cuci tangan kalau gitu. Sekalian shalat Ashar kalau belum," titah sang ummi seraya beranjak ke dapur.

"Alhamdulillah sudah Ummi, tadi Rumi sholat dulu di mushala kampus. Rumi ke kamar dulu ya Um."

Di dalam kamar, Rumi bergegas masuk kamar mandi. Setelah selesai membersihkan diri, Rumi memilih berbaring di ranjang seraya bergumam mengingat kejadian tak disengaja sehari tadi. 

"Haduh! Padahal aku nggak nabrak kucing, tapi kok ya ngenes bener. Udah pagi-pagi ditabrak sampe jatuh dilihat banyak orang,  jalan ke toko buku sendiri kayak anak hilang ditinggal cah-cah pacaran, mergokin orang pacaran sampai ciuman, giliran cepet-cepet pulang malah nabrak orang. Maluuuuu." Rumi menutup kepalanya dengan bantal.

Tok.. Tok.. Tok...

Bergegas membuka pintu,  Rumi melihat ibunya.  Belum sempat menanyakan kenapa, sang ibu sudah berkata, "Rum, habis maghrib ikut Ummi sama abi keluar ya? "

"Kemana Mi?" Rumi yang penasaran menanyakan tujuan mereka pergi.

"Tetangga sebelah tasyakuran kelulusan anaknya, keluarga kita diundang."

"Oh. Iya Um, nanti Rumi ikut."

Masuk lagi kedalam kamar, Rumi kembali mengingat-ingat tentang tetangga sebelah yang sudah lama tidak dia temui. 

"Bukannya Mas Rama udah lulus dari lama ya?" Tak mau ambil pusing, dengan mengendikkan bahu Rumi berlalu untuk berwudhu mengingat maghrib segera tiba. 

...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro