Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Teman Kuliah

Seperti biasanya Ken selalu mengantar Kia sebelum pergi ke kantor memastikan sang istri tiba di kampus dengan aman.

"Aku masuk dulu ya mas... dadah" pamit Kia sembari melambaikan tangan.

"Tunggu!" seru Ken seraya berlari menghampiri sang istri.

"Kenapa mas?" tanya Kia heran.

"Aku melupakan sesuatu sayang" jawab Ken santai. Ken membungkukkan tubuhnya menyejajarkan wajahnya dengan perut sang istri. Detik selanjutnya Ken mengusap perut Kia danmendaratkan bibirnya di sana. "Sayang jaga ibumu ya, anak pintar jangan nakal" ucap Ken berdialog dengan calon anaknya.

"Iya papa" sahut Kia meniru suara anak kecil yang membuat Ken terkekeh.

"Issh kenapa dijawab sih Ki kan itu tadi untuk Ken junior" cibir Ken.

"Ya kan aku mewaki dia mas hehe..."

"Ya sudah papa berangkat kerja dulu ya nak.... dadah" ucap Ken kemudian.

"Aku berangkat kerja dulu sayang, kamu hati hati ya" Ken mengecup sekali lagi dahi Kia.

Kia mengangguk kecil sembari tersenyum lalu melambaikan tangan bgitu sang suami menyalakan mesin mobil melaju menjauhi kampus.

"Cieee.... romantisnya calon orang tua" goda Nia yang ternyata sedari tadi mengamati sahabatnya dari kejauhan.

"Iya dong" jawab Kia jumawa. "Eh Intan mana Ni? tumben belom datang?"

"Intan hari gak masuk..."

"Tumben... kenapa? sakit?"

"Bukan... dia sehat walafiat"

"Terus?"

"Dia lamaran hari ini"

"WHAT?"pekik Kia terkejut.

"Pelanin suara lo Ki" bisik Nia mengingatkan.

"Ahh iya iya sorry habisnya gue kaget aja, dia kan jomblo akut haha"

"Dia bernasib sama kayak lo kali Ki"

"Hah? maksud lo?"

"Intan dijodohin juga sama ortunya, jadi sebenernya dia sudah tau sejak lama kalau mau dijodohkan sejak kita SMA dulu malah tapi dia aja noh yang santainya kebangetan" beber Nia.

"Berarti dia kenal udah lama ya sama calon suaminya, itu mah lebih baik dari pada gue sama laki gue. Kenal kagak tiba tiba disuruh nikah"

"Ya... mereka sahabat kecil Ki mana mungkin gak kenal. Dan yah mereka sepakat buat sama sama belajar saling mencintai. Begitu yang gue denger dari Intan"

"Ihhh kok lo diceritain dan gue engga sih" decak Kia kebal.

"Mana bisa cerita sama lo, orang dia cerita ke gue pas lo lagi bulan madu ke Bali kemarin..."

"Hahaha jadi baru saja ya ceritanya... eh gue ada kuis gue duluan ya dadah" ucap Kia sembari berjalan cepat menuju kelas.

Setelah mengikuti tiga kali kelas Kia bersiap untuk pulang, ia membereskan buku bukunya dan mengambil ponselnya dari dalam tas. Ia tersenyum kala membaca pesan sang suami jika sopir pribadinya sudah berada di depan kampus menungguinya.

My Lovely :

Sayang.... aku suruh sopir kantor buat jemput kamu
Maaf tidak bisa menjemput karena mendadak aku harus ketemu klien
Pak Iwan akan bawa kamu ke kantor
Tunggu aku sayang.... I love you

Tanpa membalas pesan sang suami Kia langsung berjalan keluar kelas tak lupa ia mengirim pesan kepada sahabatnya jika ia harus pulang duluan karena sudah dijemput. Tak sulit bagi Kia mencari keberadaan pak Iwan karena pak Iwan memakai mobil pribadi milik Ken yang sudah ia hafal.

"Pak..."

"Eh non Kia?" tanya Pak memastikan.

"Iya pak saya Kia suaminya pak Ken boss bapak" jawab Kia sembari masuk ke dalam mobil.

Sesuai dengan perintah Tuannya Pak Iwan melajukan mobilnya dengan sangat hati hati, Pak Iwan membukakan pintu mobil begitu mobil tiba di depan loby gedung perusahaan Ken. Kia dengan antusias melangkahkan kakinya menuju ruangan Ken. Tanpa permisi Kia masuk begitu saja ke dalam ruangan milik sang suami. Hati Kia panas ketika melihat keakraban sang suami dengan seseorang wanita.

'Siapa dia? aku belum pernah melihatnya dan kenapa akrab sekali dengan mas Ken' tanya Kia dalam hati.

"Ahh ma-maaf mas aku gak tau kalau kamu lagi ada tamu"

Ken tersenyum melihat kedatangan sang istri, ingin rasanya ia segera memeluk rumahnya untuk menghilangkan segela penat yang ia rasa saat ini namun apa daya ia harus mengurungkan niatnya karena masih ada Bella di sini.

"Ahh kenalin dia istriku, sayang kemarilah kenalin ini Bella teman kuliahku dulu" ucap Ken lembut.

'Apa istri?'batin Bella terkejut.

"Kia"

"Bella"

"Jadi Kau sudah menikah?" tanya Bella dengan nada tak percaya.

"Hemm begitulah dan istriku sedang mengandung saat ini Bell" beber Ken.

"Me-mengandung?"

"Hemm... Kia sedang hamil, mengapa kau terkejut? kau tak suka jika aku menjadi seorang ayah ya?" goda Ken.

"Bu-bukan Ken, A-aku aku hanya terkejut saja" ucap Bella dengan wajah tak percaya.

'Sial aku kalah lagi...' umpat Bella dalam hati.

'Sebaiknya aku segera pergi dari sini dan menyusun renaca selanjutnya' ujar Bella dalam hati sembari tersenyum sinis.

"Ahh sepertinya aku harus berpamitan dulu, sampai jumpa dilain waktu Ken" ucap Bella berpamitan

"Hemm... hati hati Bell"

Bella hanya mengerlingkan matanya membalas ucapan Ken, Kia yang sedari tadi berdiri disana mengamati  pun menjadi geram.

'Ckkk apa apaan dia mengapa genit sekali huhh'

'Mas Ken juga gitu akrab banget sama Bella' gerutu Kia di dalam hati.

"Sayang kemarilah..." ajak Ken menepuk sofa kosong di sisinya.

Kia duduk di samping Ken dengan jarak sedikit jauh dari sang suami membuat Ken bergeser sedikit mendekat. "Sayang aku kangen..." ucap Ken manja hendak memeluk Kia.

Dengan sigap Kia menghindari Ken lantas mengajak Ken untuk segera pulang karena dia lapar, meski sedikit merasa aneh Ken pun menuruti Kemauan sang istri.

"Ayo pulang.... aku lapar" ucap Kia.

"Baiklah ayo kita pulang"

Dalam perjalanan pulang Kia hanya diam dan menanggapi setiap ucapan Ken dengan singkat saja. Hal itu membuat ken kesal. Usai membeli makanan Ken melajukan mobilnya menuju apartemen.

"Kamu kenapa sih Ki, aneh banget dari tadi?" tanya Ken yang sudah tak tahan lagi.

"Kenapa memangnya?" tanya Kia berlagak.

"Aku gak suka ya Ki kalau kamu kayak gini, tinggal bilang apa salahku saja apa susahnya sih Ki? jangan buat aku marah ya" ucap Ken yang di abaikan Kia.

Kia justru berlari menuju kamar dan masuk ke dalam kamar mandi membuat Ken semakin kesal dibuatnya. Begitu Kia keluar dari kamar mandi Ken langsung meraik lengan Kia.

"Kamu kenapa sih.... bisa gak sih kalau gak diem kek gini" ucap Ken dengan nada satu oktaf lebih tinggi.

Kia yang juga sudah tak tahan pun akhirnya membuka suara.

"AKU CEMBURU" seru Kia kesal.

Raut wajah Ken langsung berubah, Ken terkekeh mendengar pengakuan sang istri dalam hatinya berjingkrak karena akhirnya berhasil membuat sang istri cemburu padanya. Sementara Kia justru bertambah kesal melihat sang suami yang menertawainya.

"Tertawa saja terus... aku kesel sama kamu mas gak peka!" serunya seraya menarik selimut menyelimuti seluruh tubuhnya.

Ken menggeleng gelengkan kepala ia lantas menarik selimut Kia dan membalikkan tubuh sang istri. ia terkejut jika ternyata sang istri saat itu sedang menangis.

"Sayang.... jangan menangis, maafkan aku ya" bisik Ken sembari mengusap air mata Kia. "Dengarkan aku baik baik, meski ada ribuan wanita cantik, sexy ataupun menarik lainnya tak akan mampu membuat hatiku berpaling darimu..." Ken meraih tangan Kia meletakkan telapak tangan tersebbut di dada Ken. "Karena di sini sudah penuh dan tak bisa lagi nama lain selain dirimu sayang" ucapnya lembut.

Kia tersipu mendengar ucapan sang suami, hatinya bersorak menerima pengakuan itu. Dengan malu malu Kia mengecup singkat pipi Ken dan segera menelusupkan wajahnya di dada bidang milik suaminya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro