Stempel Kepemilikan
Ken menggosok gosok matanya kala mendengar bunyi alarm dari ponsel Kia, ia melihat jam masih menunjukkan pukul setengah lima lewat lima menit ia mematikan alarm dan kembali merebahkan tubuhnya, tidak seperti biasa yang selalu bangun pagi sang istri terlihat masih tertidur pulas dengan wajah damainya. Atensi Ken tertuju pada paha putih mulus dan sesuatu yang terhimpit diantara dua paha sang istri yang terpampang akibat gaun sang istri yang tersingkap dan selimut yang berantakan sudah tak menutupi tubuhnya lagi.
Glek Ken meneguk silvanya susah payah, tubuhnya menegang, drgup jantungnya tak beraturan dan sesuatu dibawah sana sudah mulai berdiri. Ia tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencumbu sang istri. Tangannya mulai bergerak liar menyapu setiap inchi tubuh sang istri sementara bibirnya mulai mencium bibir ranum sang istri yang masih setia memejamkan mata dengan alam bawah sadarnya. Bibir Ken mulai bergerak menyusuri daun telinga dan turun ke leher jenjang sang istri memberikan kecupan dan meninggalkan banyak jejak kepemilikan disana.
"enghhh... " Kia melenguh sembari menerjap nerjapkan matanya yang membuat Ken menghentikan aksinya.
"Mas... " ucap Kia dengan suara khas bangun tidur.
"iya sayang ada apa?"
"Kenapa bangun pagi sekali? ini masih jam lima kurang loh"
"tadinya pengen tidur tapi gak bisa Ki..."
Gara gara kegoda sama kamu lanjut Ken dalam hati.
"hemm begitu... aku ke dapur dulu ya mas masak..."
"aku ikut kamu saja deh Ki..."
"kamu yakin mas... nanti ngantuk loh pas kerja..."
"gapapa nanti habis meeting dan ketemu klien aku mau pulang istirahat"
"ya sudah kalau gitu... ayo"
Ken memeluk pinggang sang istri menuruni anak tangga menuju dapur. Sesampainya didapur Ken memeluk tubuh sang istri dari belakang sementara sang istri terlihat sedikit risih karena Ken tak hanya memeluk saja ia juga menciumi pundak terbuka istrinya dan juga mengendus rambut sang istri.
"Mas... jangan gitu ih... " ucap Kia kesal namun tak dihiraukan oleh Ken.
"Mas... kalau mas kayak gitu terus gimana aku bisa konsen masaknya" Kia melepas paksa lengan Ken yang melilit diperutnya, menariknya menuju meja makan dan menyuruhnya duduk disana.
"udah ya mas duduk disini dulu Kia cuma bentar kok masaknya..."
Kia melanjutkan memasaknya dan membuat secangkir kopi untuk sang suami ketika kopinya akan di berikan kepada sang suami, sang suami justru tertidur pulas dimeja makan dengan kedua lengan sebagai tumpuannya. Kia yang melihatnya hanya menggeleng gelengkan kepala sembari terkikik.
"akhirnya menyerah juga kan... tadi bilangnya gak ngantuk lah sekarang ketiduran disini hihihi"
Kia meletakkan segelas kopi yang masih mengepulkan asap tidak jauh dari tempat duduk sang suami, kemudian melanjutkan memasaknya. Bau harum soto buatan Kia menyeruak menusuk indera penciuman Ken membuatnya tergugah dan menerjap nerjapkan mata. Ken menegakkan tubuhnya kembali bersandar di sandaran kursi tempanya duduk saat ini, merengganggkan ototnya kekanan dan kekiri. Matanya terbuka sempurna kala melihat meja makan sudah dipenuhi dengan makanan dan juga ada secangkir kopi disampingnya yang sudah tidak panas lagi. Mata Ken bergeraka menyusuri area dapur dan tak mendapati sosok istri kecilnya ia kemudian bangkit dari duduknya dan mengayunkan langkahnya menuju tangga hendak mencari keberadaan sang istri didalam kamar.
ceklek
Ken membuka kamarnya lalu masuk kedalam, terdengar gemercik air dari arah kamar mandi yang menandakan seseorang tengah berada didalamnya. Ken naik keatas ranjang membaringkan tubuhnya disana sembari menunggu sang istri selesai dengan urusan mandinya. Harum bunga mawar yang memabukkan menyeruak memenuhi ruangan kamarnya membuat Ken tak hentinya mengendus endus harumnya. Tak lama kemudian pintu kamar mandi terbuka menampil istri kecilnya yang terlihat cantik dengan baju santainya.
"Mas mandi gih aku sudah siapin airnya loh... baju juga sudah aku gantung diruang ganti ya" ucap Kia sembari mengeringkan rambutnya.
"hemmm" Ken berjalan menuju kamar mandi sembari mencuri ciuman dipipi sang istri.
Kia mematut dirinya didepan cermin ia menyisir rambutnya yang sudah kering lalu memakai bedak tipis dan membubuhi bibirnya dengan liptint ala korea favoritnya. Matanya membelalak kala melihat lehernya dipenuhi dengan bercak merah keunguan. Kia menggeram kesal melihat ulah sang suami yang meninggalkan jejak dileher dan juga bagian dada begitu banyak. Kia memaki Ken begitu sang empunya keluar dari kamar mandi.
"Mas Ken... lihat ini.... ini.... ini" menunjuk kiss mark dibagian leher dan dada sementara Ken hanya tersenyum senang melihat hasil karyanya.
"Maaf sayang... habis kamu bikin aku gak tahan sih..."
"kalau kayak gini gimana aku ngampusnya mas... huhhh"
"mau pake syal juga pasti masih keliatan mau aku tutupin pake make up juga gak akan bisa kalau segini banyaknya.... ish masken nyebelin tau gak" Kia mengomel kesal sembari memanyunkan bibirnya.
"hari ini bolos kuliah aja Ki.. nanti aku juga pulang cepet kok temenin aku dirumah saja ya..."
"hemm" Kia hanya berdeham sembari berjalan membuka tirai jendela kamarnya kemudian berjalan keluar kamar.
Ken tertawa puas telah membuat sang istri marah, ia kemudian segera menyusul sang istri usai merapikan penampilannya. Ken memeluk tubuh mungil sang istri yang sedang membuat teh didapur, ia meletakkan dagunya diatas bahu sang istri lalu mengecup pipi sang istri dengan sayang.
"Maafin mas ya Ki... jangan marah lagi ya... mas janji gak akan ngulangin itu untuk kedua kalinya tanpa seijin kamu" ucap Ken sembari menghujani pundak Kia dengan kecupan kecil.
"bener ya... awas saja kalau diulangi mas gak bakal dapat jatah...."
"ihh jangan dong Ki... jahat banget sih... kalau mas pengen dan gak bisa nahan gimana hayo"
"Ya sana masukin aja kelubang semut yang sempit... atau lubang buaya" ucap Kia menahan tawanya.
"ish kamu gitu ya Ki sama suami sendiri... udah dong jangan marah lagi... aku kan udah minta maaf... pliss maafin aku ya...ya...
"awas aja kalau sampe keulang lagi"
"iya iya gak akan ku ulang lagi deh..."
"hemmm... cepet pulang jangan lama lama ya perginya, aku pasti bosen sendirian dirumah..."
"iya sayang... sebelum jam makan siang aku sudah pulang" Ken membalikkan tubuh sang istri agar berhadapan dengannya mengusap lembut pipi sang istri lalu mengecup lembut bibirnya.
"makan yuk... " ajak Ken yang diangguki Kia.
Ken dan Kia duduk berdampingan menikmati sarapan sembari mengobrol kecil bertukar cerita tentang kejadian kejadian yang mereka alami baik dikantor maupun dikampus dan melupakan masalah setempel kepemilikan.
Hai Readers...
Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian buat baca ceritaku..
jangan lupa vometnya ya... kasih star dan kasih hadiah jika kalian berkenan agar aku lebih semangat lagi nulisnya...
Thanks...
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro