Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Sebuah Kesepakatan

“Tapi Sat….” Ucap Bella ragu yang kemudian terpaksa menyerah dan pasrah. “Baiklah aku janji” ucap Bella pasrah.

“Nah gitu dong”

“Ayo buruan kasih tau apa permintaanmu” pinta Bella.

"Ya sabar dong... Aku akan kasih tahu kamu nanti. Sekarang aku mau balik ke kamar dulu, udah jam segini buruan siap siap keburu Ken marah marah" jelas Satya.

"Hemm.... baiklah aku juga mau mandi dan siap siap kalau begitu..." ucap Bella berlalu menuju kamar mandi.

***

"Sayang, buruan nanti telat loh" ajak Ken

"Iya bentar mas, ini sudah kok" sahut Kia yang nampak cantik dengan dress motif floral-nya.

"Baiklah ayo kita berangkat" ajak Ken kemudian.

Ken memeluk pinggang ramping sang istri menuju loby. Di sana terlihat sudah ada Satya dan Bella yang berdiri menunggu ke datangan Ken dan Kia.

"Nah ini dia... lama amat sih" cibir Satya kepada Ken.

"Ya maaf... biasa lah bangun kesiangan gue"jawab Ken santai.

"Ya sudah ayo buruan" ajak Satya berjalan menuju mobil yang sejak lima belas menit lalu terparkir manis di depan loby menunggu mereka.

Mereka berempat berada dalam satu mobil yang sama menuju ke sebuah hotel untuk bertemu dengan klien. Jika dulu Bella tampak terlihat sinis kepada Kia dan Satya sekarang sudah nampak biasa saja. Bella nampak lebih diam semenjak kejadian ia mabuk dan tidur dikamar Ken.

Mereka berempat segera menuju sebuah ruangan yang teleh mereka reservasi untuk meeting. Nampak Ken duduk berdampingan dengan sang istri dan Satya duduk berdampingan dengan Bella. Meeting berlangsung dengan lancar dan tanpa kendala.

***
Ken melirik jam di pergelangan tangannya. "Udah waktunya makan siang nih... cari makan yuk" ajak Ken.

"Hemmm... iya nih lapar" sahut Satya.

"Ya sudah kita cari tempat makan di dekat dekat sini aja biar cepat" usul Ken.

"Hemmm setuju, eh kayaknya di samping sini tadi ada restoran makanan khas Bali deh Ken" ucap Satya memberi tahu.

"Ya sudah kita makan ke sana saja... ayok sayang" Ucap Ken menggandeng sang istri menuju restoran yang berada di samping hotel.

Karena lokasinya yang hanya berada di samping hotel tempat mereka meeting mereka memutuskan untuk berjalan kaki saja.

"Ini kan Sat?" tanya Ken memastikan.

"Iya Ken....itu" jawab Satya.

"Ya sudah ayok kita masuk..." ajak ken. Ken melihat kesamping kanan dan kiri tak ada bangku yang cukup untuk mereka berempat sehingga mereka memilih duduk terpisah. Ken degan Kia sedangkan Satya duduk dengan Bella.

***

"Silahkan tuan dan nona" ucap seorang pelayan menyodorkan pesanan yang dipesan oleh Satya dan Bella di atas meja.

"Terimakasih mbak" jawab Satya ramah.

Satya menyeruput orange juicenya sebelum makan lalu mulai mencicipi makanannya. Sementara Bella masih sibuk memfoto makanan di depannya yang kemudian ia post di akun pribadinya.

"Astaga... ngapain sih Bell pakai di foto foto segala" cibir Satya kesal.

"Ishh diem dulu deh Sat... ini tuh pertama kalinya gue makan makanan khas Bali gini makanya musti gue abadiin dong" tukas Bella.

Satya menghembuskan nafas ringan sembari memutar bola matanya malas melihat kelakuan Bella yang menurutnya lebay. Baru saja Satya hendak menyendokkan makanan ke dalam mulutnya namun Bella menghentikannya.

"Tunggu..." seru Bella.

"Apa sih Bell?" ucap Satya kesal.

"Jadi... apa permintaan kamu?" tanya Bella to the point.

"Santai lah Bell, lo sepertinya gak sabaran banget sih. Tenang kita akan bicarakan setelah makanan ini habis" ucap Satya sembari melanjutkan makannya.

"Ckk mengulur ngulur waktu saja sih" ucap Bella kesal.

Mereka berdua memakan makanannya dengan santai hingga salah satu di antara mereka menyelesaikan makannya terlebih dahulu. Satya mengelap sudut bibirnya menggunakan lap yang telah disediakan diikuti Bella yang meletakan sendok dan garpunya.

"Nah sudah selesai, ayo kita mulai sekarang" desak Bella.

"Oke... jadi begini gue punya tiga permintaan Bell dan gue menjamin semua rahasia lo aman ditangan gue" ucap Satya sembari menyeruput orange juice di depannya.

"Hah... kok banyak banget sih Sat.. Lho pasti sengaja kan?" ucap Bella kesal.

"Ya sudah mau apa enggak nih?" tanya Satya sembari berpura mengambil ponsel yang membuat Bella ketakutan.

"Oke baiklah... cepetan bilang apa aja itu"

"Yang pertama jangan pergi ke bar sendirian, yang kedua jangan minum terlalu berlebihan yang ketiga bilang pada gue jika lo butuh teman"

"Sudah itu aja?" tanya Bella memutar bola matanya malas.

"Iya sudah kok... gampang kan. Itu juga kalau lo turuti akan jadi kebaikan buat lo sendiri..." ucap Satya santai.

"Satya....  yang kedua dan yang ketiga gue setuju. Nah yang pertama ini gue gak bisa..." jawab Bella jujur.

"Kenapa ?" tanya Satya penasaran.

"Sat gue ini lama kecil hingga dewasa tinggalnya di luar negeri kalau lo ingat. Mana ada gue temen yang bisa di ajak ke bar. Gue gak ada temen di indo Sat" jelas Bella jujur.

"Ya sudah mulai sekarang kita berteman" celetuk Satya sembari mengacungkan kelingkingnya.

"Hah?" Bella terkejut mendengar ucapa Satya. "Jangan bercanda deh Sat" lanjut Bella kemudian.

"Gue serius Bel... Ayo kita berteman saja" ajak Satya.

Bella tersenyum ia lalu mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking Satya. "Baiklah... Kita teman" ucap Bella menyetujui permintaan Satya.

"Jadi lo akan nemenin gue kalau gue ingin ke Bar?" tanya Bella memastikan.

Satya menggangguk mantap sembari tersenyum. "Asal lo gak kumat nyebelinnya pasti gue temenin" cibir Satya yang dihadiahi sebuah pukulan kecil oleh Bella.

"Hei... Gue gak nyebelin ya. Lo aja tuh yang suka bikin kesel gue" omel Bella tak terima.

"Hah... mana ada lo tuh ngeselin tau Bell" sahut Satya tak terima.

Mendengar keributan dari meja Satya, Ken pun berjalan mendekat hendak melerai keduanya. "Ada apa lagi sih?" tanya Ken penasaran.

"Diam!" sahut keduanya secara serempak namun tak menghentikan perdebatan diantara mereka.

"Ishh... kalian tuh berisik tau gak. Bisa gak sih kalau kalian itu berantemnya pelan saja. Coba lihat semua orang tuh lihatin kalian sekarang" jelas Ken yang membuat Satya dan Bella terdiam dan menoleh ke sisi kan kiri mereka.

"Ahhh ini gara gara lo tau Bel" ucap Satya kesal.

"Eh kok jadi gue sih... lo kan yang mulai duluan" ucap Bella tak terima.

"Bisa diam gak sih" seru Ken yang membuat keduanya kembali terdiam.

"Sat... Bell sebenernya kalian itu kenapa si? kenapa kalau barengan selalu aja berantem? gak bisa ya kalian itu tenang damai gitu? pusing tau gak dengernya" ucap Ken berlalu pergi meninggalkan keduanya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro