Puasa
Pagi ini Kia sudah siap dengan pakaian rapinya hendak pergi ke kampus. Ia mematut penampilannya sekali lagi didepan cermin untuk memastikan penampilannya.
"Perfect" gumamnya.
Kia meraih tas dan juga ponselnya kemudian turun kebawah untuk segera berangkat ke kampus.
Setibanya di kampus Kia dihadang oleh kedua sahabatnya Nia dan Intan yan rupanya sengaja menunggu kedatangannya dilorong kelas.
"Astaga... kalian ngapain sih... ngagetin aja deh" ucap Kia sembari mengusap dadanya pelan yang kaget dengan aksi kedua sahabatnya.
"hehe maaf maaf kalau ngagetin" ucap Nia cengengesan.
"ishh bikin jantungan bae..." dengus Kia.
"ya maap atuh... kan engga sengaja Ki"
"udah ah... aku masuk kelas"
"Ki kita mampir ke apartemen lo ya... gabut nih" ucap Nia kepada Kia.
"Boleh... mampir aja..."
Ehh Aku sebenarnya sih senang sekali kalian mampir tapi nanti bagaimana dengan mas Ken dia keganggu tidak ya kalau Nia dan Intan mampir ke apartemen mereka kan berisik banget... Begitu kira kira isi nati Kia saat ini.
"asik... tar numpang bikin mie yak... gue pengen banget bikin mie kuah eaktra pedas dengan sayuran dan juga telur.... huuuuu enak banget pasti..." ucap Nia sembari membayangkan nikmatnya mie kuah yang dia maksud.
Kelas terakhir telah usai Kia melirik jam dipergelangan tangannya satu jam lagi jam makan siang sang suami tiba ia buru buru menghampiri kedua sahabatnya yang bolos di kuliah kemudian mengajak kedua sahabatnya pulang.
"Woy Tan Ni ayok buru..."
"lah udah selesai kamu Ki..."
"sudah dong"
"Tan Ni ayok cepatan keburu misua gue pulang... gue udah janji masakin makan siang buat dia tadi" ajak Kia sembari menarik lengan kedua sahabatnya.
"ayok kalau gitu..." ajak Nia dan Intan serempak.
Mereka bertiga berjalan menuju parkiran menaeki mobil milik Intan yang dikemudikan oleh Nia menuju ke apartemen Kia.
"boleh mampir bentaran gak sih Ki?"
"ngapain? mau kemana? waktu mepet ini" ucap Kia gusar.
"beli cemilan sama ice cream dong"
"kagal usah di apartemen ada banyak stoknya... buruan ngebut jalannya deh Ni"
"iya iya siap nyonya" ucap Nia menambahi kecepatan laju mobilnya.
Nia memarkirkan mobilnya ke lantai basment kemudian berlari menyusul kedua sahabatnya yang lebih dahulu jalan kedalam menuju ke arah lift.
"buset... tunghuin woy" seru Nia sembari berlari mengejar kedua temannya yang berada didepannya.
Sementara Kia dan Intan tertawa melihat sang sahabat berlari ngos ngosan mengejarnya.
"buruan ih" ucap Kia sembari memperlambat langkahnya karena kasihan melihat sang sahabat ngos ngosan
"wah kalian bener bener ya... hosh hosh hosh" ucap Nia dengan nafas yang memburu.
"hehhe maaf maaf ya sudah ayo..." ucap Intan menggandeng lengan Nia yang masih ngos ngosan.
"sepi banget sih Ki di sekitaran sini"
"ya iya lah jam segini kan pada kerja... coba lo kesini kalau malam, sore atau pagi tadi ya pasti ramai lah"
"gitu ya... kirain gak berpenghuni hehe" ucap Nia sembari terkekeh.
"mana ada sih Ni... lo kagak liat ini kan apartemen elit mana ada gak berpenghuni orang ini beli unitnya aja pasti rebutan" ucap Intan kepada sang sahabat.
Kia mempersilahkan kedua sahabatnya masuk kedalam apartemennya dan meminta mereka untuk masuk kedalam ruang tamu untuk beristirahat dan berbincang.
"ehh kalian ngobrolnya didalam kamar tamu saja ya... tar aku bawain minuman dan cemilan kesana dan jangan keluar kamar atau berisik ya sebelum suami gue balik ke kantor... "
"siap nyonya" ucap mereka kompak.
Kia mulai memasak makanan untuk sang suami, tak banyak hanya capjay dan udang goreng tepung saja yang dapat ia buat. sembari menunggu sang suami pulang ia naik ke kamar berniat membersihkan badan serta berganti pakaian.
"ya ampun" ucap Kia terkejut kala melihat darah menetes dilantai kamar mandi.
Kia buru buru masuk keruang ganti dan mengenakan pakaian serta pembalut karena saat ini ia sedang datang bulan.
ceklek
Pintu kamar terbuka menampilkan wajah ceria sang suami, Kia berjalan mendekat hendak menyapa sang suami namun Ken lebih dulu menubruk tubuh Kia, memeluk Kia dengan erat dan menghujaninya dengan kecupan. tangan Ken mulai bergerak nakal menyusuri tubuh sang istri sembari memperdalam ciumannya. Nafas Kia terengah ketika Ken tak memberinya ruang untuk bernafas. Kia memukul mukul dada Ken agar Ken melepaskan ciumannya, Ken yang menyadari itu pun segera melepaskan pagutannya.
"Maaf Ki kebablasan... bernafaslah" ucap Ken sembari terkekeh.
"ishhh dasar" ucap Kia sembari mengerucutkan bibirnya.
"Mas emmmmpt" Kia hendak mengajak Ken makan siang tapi mulutnya lebih dulu dibungkam dengan ciuman Ken.
Tanpa melepas pagutannya Ken mendorong tubuh Kia jatuh diatas ranjang ia menindih tubuh sang istri kali ini ciumannya sudah menjalar kemana mana, tangan nakal Ken pun sudah bergerak liar menyentuh setiap inchi tubuh sang istri sampai Kia menghentikan aktifitas sang suami karena tak ingin terlalu jauh.
"stop mas..." ucap Kia menghentikan aksi Ken.
"kenapa Ki..." tanya Ken penasaran.
"nggg a.. aku lagi datang bulan... " ucap Kia sembari menggigit bibir bawahnya.
"Datang bulan? huft gagal lagi deh..." Ken menghembuskan nafas kasar wajahnya berubah jadi masam saat ini.
"sabar ya mas... " ucap Kia sembari terkikik melihat ekspresi kesal sang suami.
"hemm... berapa lama aku harus menunggunya Ki?"
"seminggu mas..."
"huhhh... harus Puasa seminggu nih aku..." keluh Ken kesal.
"iya mas... seminggu itu gak lama kok mas, sabar ya..."
"hemmm..."
"ayok kebawah kita makan siang dulu..."
"hemmm..."
"jangan ngambek dong mas, nanti cakepnya hilang loh"
Kia menarik lengan sang suami menuju meja makan ia mengambilkan makanan lalu menyodorkannya kedepan sang suami.
"Ini enak banget Ki.... " ucap Ken sembari mengunyah makanan.
Hanya dengan menyantap makanan yang dimasak sang istri Ken sudah bisa mengembalikan mood baiknya.
"Kalau enak habiskan saja mas..."
"hemmm... makasih ya sayang"
"iya mas sama sama...."
Ken mencium pipi sang istri mesra lalu mengambil sebelah tangan Kia dan kemudian ia bawa kedepan bibirnya dan ia hujani dengan kecupan kecupan sayang.
"Mas... stop geli... kamu gak berangkat kekantor mas?"
"bentar lagi sayang masih pengen nguyel uyel pipi kamu aku tuh"
"hahaha kamu tuh ya mas... udah ah sana cepat berangkat... aku juga mau ngobrol sama temen temen aku..."
"temen? siapa?"
"tuh Nia sama Intan... mereka aku suruh nungguin aku dikamar tamu"
"oh gitu... ya sudah aku berangkat dulu sayang.... love you..." ucap Ken sembari mencium bibir sang istri kilat.
"love you too sayang... hati hati dijalan ya mas" Ucap Kia sembari melambai lambaikan tangan kerah sang suami.
Kia menatap punggung sang suami yang semakin menjauh dari balik pintu apartemen.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro