Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Makan Malam

Drtttdrttt

    Terdengar sebuah getaran ponsel didalam saku kemeja seragam Kia yang membuat Kia berhenti menyantap bakso dihadapannya. Kia menggulir tombol berwarna hijau dengan segera ketika melihat nama sang mama yang terpampang dilayar ponselnya.

“ya ma”

“……………”

“kapan?”

“………”

“hari ini? Jam 7 ? ”

“…………”

“iya iya Kia langsung pulang.... bye ma”

Bip suara sambungan telepon terputus.

“Siapa Ki?” tanya salah seorang teman Kia.

“biasalah nyokap” ucap Kia.

“oiya... tar pulang sekolah jalan yuk Ki” ajak Nia teman sekelas Kia.

“aduhh sorry... jangan nanti yak... gue gak bisa dirumah ada acara” elak Kia.

“oke deh next time harus bisa yak...” seru Nia yang dibalas anggukan oleh Kia.

Jujur saja telepon dari sang mama membuat Kia tak bisa konsentrasi dan fokus terhadap pelajaran. Sungguh Ia sangat penasaran dengan siapa calon suaminya dan sibuk menerka nerka kira kira bagaimana orangnya.

“haduh lama banget sih jam nya... pefttt” keluh Kia sembari melirik jam yang melingkar dipergelangan tangannya.

“kenapa sih Ki ? Gelisah banget lu?” tanya Nia penasaran.

“Kepengen cepet pulang gue... ngantuk parah” elak Kia sembari menyengir.

“elah... kirain napa... sabar lah bentaran juga....” bisik Nia terkekeh.

Tak lama kemudian terdengar suara bel pertanda pulang sekolah yang membuat Kia ingin cepat bergegas.

“Tan...Ni....gue duluan yak....dah...” ucap Kia kepada Intan dan Nia sembari berlari Keluar kelas menuju kedepan gerbang sekolah karena Kia sudah dijemput sopirnya.

Sesampainya dirumah Kia langsung berjalan cepat mencari keberadaan sang mama karena Kia penasaran tentang acara pertemuan nanti dan tentu saja dengan calon suaminya.

“hai sayang...cepat ganti baju abis itu makan terus istirahat biar nanti malam terlihat fresh” ucap mama sembari tersenyum ke arah Kia.

“ma kasih bocoran Kia dong gimana wajah dia? Gak jelek kan ma? Kia keponih ” ucap Kia sembari mengerucutkan bibirnya.

“udah deh gak usah manyun  gitu... Tar juga tau...” ucap mama yang membuat Kia kesal dan berlari meninggalkannya.

Sesampainya dikamar Kia menghempaskan tubuhnya ke atas kasur yang bersepreikan doraemon. Tangan Kia bergerak lincah meraih sebuah laptop lalu jari jemarinya mulai membuka laptop  tersebut dan memutar sebuah film korea yang sedang ngehits saat itu.

“ya ampun ganteng banget sih...” ucap Kia sembari terus menatap wajah artis korea di laptopnya.

“ahh semoga Dia nanti kaya kamu oppa..” ucap Kia lagi sembari membayangkan wajah calon suaminya.

Setelah lama menonton drama korea Kia pun memutuskan untuk tidur karena Ia merasa sangatlah lelah. Tanpa mengganti seragam Kia pun tertidur pulas hingga sebuah teriakan dari balik pintu kamar menyadarkan Kia dari mimpi singkatnya.

“Azkia....Azkia.... buka pintunya mama mau make up in kamu ini udah jam 6 sore lho” teriak sang mama membuat Kia gelagapan.

“astaga” ucap Azkia sembari menepuk jidat dan langsung berlari kearah pintu untuk membukanya.

“Ya ampun Kia kamu gimana sih...kok belum mandi... Cepetan sayang tar kita telat loh” semprot mama membuatnya berlari ke kamar mandi.

Sementara Kia sedang mandi sang mama dengan setia menunggui Kia dikamar Kia sembari memilih milih baju yang cocok untuk Kia pakai pilihannya jatuh pada sebuah dress berwarna baby pink dengan motif bunga diujung roknya membuatnya tampak cantik jika dikenakan Kia. Usai mandi dan ganti baju sang mama membantu Kia merias diri dengan memoleskan beberapa make up kewajahnya dan membubuhkan lipstick ke bibir Kia.

“nah...gini kan cantik… yaudah ayok turun kita berangkat” ucap mama yang dibalas dengan anggukan oleh Kia.

Di dalam mobil Kia hanya terduduk diam sembari terus memikirkan siapa calon suaminya.

"Mana mungkin ada cowok tampan yang mau dijodoh jodohin di jaman se moderen ini... oh astaga jangan jangan dia tua trus jelek udah gitu galak  lagi..." ucap Kia dalam hati sembari menggeleng pelan.

"Tidak tidak mana mungkin kakek setega itu sama aku... kakek kan sayang banget sama aku.... Kakek juga tau kok apa yang aku mau.... Kakek gak mungkin asal milih lah" batin Kia optimis.

"Aduh kenapa aku segugup ini sih....huft" keluh Kia lirih.

Berulang kali Kia menghirup dan membuang nafas untuk menghilangkan rasa gugupnya namun usaha sia sia rasa gugup itu justru semakin hinggap dihati Kia.

"Ki kamu kenapa sih malah bengong di mobil...ayok turun...masuk...tuh calon suami kamu udah dateng." Ucap mama sembari menarik pelan pergelangan tangan Kia.

Kia melirik ke arah meja yang ditunjuk sang mama namun tak Kia temukan seseorang setampan oppa impiannya disana hal itu membuat Kia semakin berfikir hebat.

"Ya ampun tuh kan bener... tua... jelek.... huft... gimana ini." Ucap Kia dalam hati.

"Hai jeng...apa kabar?." Sapa seorang wanita paruh baya yang belum Kia  ketahui namanya kepada mama.

"Baik jeng... Alhamdulillah" jawab mama sembari berjabat tangan dengan wanita tersebut.

"Oiya ini Azkia panggil aja Kia anak kami yang sebentar lagi jadi mantumu jeng" ucap sang mama sembari mengelus pundak Kia.

"Kia kenalin yang ini tante Linda dan yang itu om Faris orang tua calon suamimu" ucap mama pada Kia.

"Saya Kia om tante" ucapku sembari mencium punggung tangan keduanya.

"syukurlah bukan om ini yang mau dijodohin sama aku" sorak Kia dalam hati sembari bernafas lega.

"Terus mana yang mau dijodohin dengan aku..." tanyaku dalam hati.

"Oh ya sampai lupa maaf ya jeng mas ini Ken nya datang agak terlambat" ucap tante Linda.

"Iya jeng gak papa kok kami mengerti" ucap mama.

Tak lama kemudian terdengar suara seorang Pria menyapa dan duduk didepan bangku yang Kia tempati namun Ia tak berani menatapnya karena Kia begitu gugup mendengar suaranya.

"Astaga kenapa aku segugup ini sih denger suaranya doang" batin Kia.

"Apa kabar om tante.... Maaf saya telat..." ucap seseorang Pria bersuara berat namun enak didengar.

"Baik...ah iya tak apa Ken... ayo duduk" ucap papa.

"aishhh tak apa bagai mana sih papa... orang bikin aku jadi penasaran gini" gerutu Kia dalam hati.

"Ken ajak Kia makan gih tuh disana... mami udah pesenin tempat buat kalian biar tambah akrab" ucap tante Linda sembari menunjuk meja dipojok tak jauh dari tempat kami sekarang.

     Tanpa aba - aba dari Ken Kia langsung berjalan mengekori Ken. Di meja ini tak ada percakapan yang mengesankan antara Kia dan Ken hanya bertanya nama dan mau pesan apa itu saja sudah cukup membuat Kia malas untuk bertantanya lagi karena Ken terlalu cuek dan dingin orangnya mungkin karena mereka baru pertama kali bertemu Kia pun tak mau terlalu berfikir tentang  itu dan memilih diam yang terpenting Kia sudah tidak penasaran lagi dengan wajah calon suaminya. Sesekali Kia memcuri pandang kearah Ken yang sesang sibuk menyantap makanannya.

"Tampan sih.... tapi dinginnya itu lho mbok ya dikurangi dikit" Keluh Kia dalam hati.

"Jangan jangan dia gak suka lagi sama aku... tapi kenapa dia mau dijodohin sama aku". Tanya Kia dalam hati.

"Bagaimana jika dia terpaksa sepertiku" batin Kia kembali.

"Kalau sampai nanti dia tetep cuek gimana dong nasipku..... peftttt" keluh Kia dalam hati.

"Huhh Jika bukan karena kakek yang meminta aku tak mungkin menerima perjodohan ini" umpat Kia terus menerus didalam hati.

Waktu berjalan begitu cepat.. Kia dan Ken hanya saling diam tak ada yang mau memulai untuk bicara lagi hingga sebuah suara membuat keduanya bernafas lega.

"Sayang kemarilah ayo kita pulang" ucap Ranti kepada sang putri.

"i... iya ma... " sahut Kia sembari tersenyum.

"permisi kak" ucap Kia berlalu begitu saja dari hadapan Ken.

"oh ya ampun akhirnya aku selamat juga" ucap Kia lirih sembari bernafas lega ketika sampai didalam mobil.

"kamu kenapa nak?" tanya sang papa penasaran.

"tak apa pah... kia lelah ingin segera istirahat" elaknya.

Yuhuuuuuu ini cerita terbaru aku ya disini... please banget kasih aku star vote dan komentar... biar aku semangat nulisnya.... thanks...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro