Bali Part 2
Matahari bersinar terik kedua insan yang tengah dimabuk cinta itu menyudahi acara makan siangnya dan kembali kedalam kamar villanya. Ken menggendong tubuh Kia menyusuri jalan setepak menuju Villa yang mereka tepati mengabaikan beberapa pasang mata yang tengah menyaksikan keromantisan mereka berdua.
"mas turunin malu diliatin orang" bisik Kia sembari mencoba turun dari gendongan.
"Diam lah Ki... jangan coba untuk turun atau aku akan menghukummu..."
"ya ya ya... baiklah kau yang menang" ucap Kia kesal yang membuat Ken tersenyum.
"good wife..." Ken mengecup pucuk kepala Kia kilat.
Ken meminta seorang cleaning servis untuk membantu membukakan pintu kamarnya. Ia lalu masuk dan menutup puntu kamarnya. Ken memulai aksinya, ia mulai mencium bibir sang istri mesra, menggigit kecil bibir bawah Kia agar Kia memberikan akses lidahnya untuk menjelajaahi setiap inchi rongga mulutnya.
"emmh" lenguh Kia disela ciuman panas mereka.
Ken menahan tengkuk Kia memperdalam ciuman mereka hingga terengah seperti kehabisan pasokan oksigen. Ken melepaskan pagutannya sejenak memberikan ruang Kia dan dirinya untuk bernafas.
"bernafaslah Ki..."
Masih saling berpagutan kali ini posisi Ken duduk sembari memangku Kia yang sudah mulai menikmati ciuman mereka. Tangan Ken mulai bergerak nakal membuka baju Kia satu persatu hingga sang empunya saat ini dalam keadaan polos seperti bayi. Ciuman Ken turun kebawah menyusuri leher jenjang sang istri meninggalkan banyak tanda kepemilikan disana.
Sedangkan tangannya membelai belai setiap jengkal tubuh sang istri dan berhenti diarea favoritnya. Tangan Ken bergerak lihai memainkan area favoritnya sesekali ia mencium dan mengecupnya hingga sang empunya menggeliat dan melenguh merasakan kenikmatan.
Tak tahan lagi, Ken segera membopong Kia dan membaringkannya diranjang ia melucuti pakaiannya sendiri kemudian merangkak keatas menaiki tubuh Kia dan menyatukan cinta mereka.
Mereka saling menerima dan memberi cumbuan, mengimbangi setiap permainan mereka lakukan hingga mereka sama sama memperoleh kenikmatan.
Layaknya pengantin baru lainnya Ken dan Kia benar benar dimabuk cinta saat ini mereka melewatkan beberapa ronde panas dan berhenti ketika mereka sudah sama sama merasakan lelah pada tubuhnya.
"beristirahatlah Ki.... terimakasih" ucap Ken lirih yang dibalas anggukan lemah oleh sang istri.
Ken mengecup kening Kia mesra kemudian mendekapnya hingga mereka terbuai dalam lautan mimpi.
****
Angin malam pantai berhembus melalui pintu kamar yang dibiarkan terbuka oleh pemiliknya menerpa lembut tubuh polos Kia yang hanya tertutup oleh selimut. Kia menggosok gosok matanya lalu merenggangkan otot ototnya yang terasa sangatlah kaku.
"enghhh...." Kia merenggangkan otot ototnya.
Kia menatap kearah sisi ranjang tak menemukan sang suami disampingnya, dahinya mengerut mencari keberadaan sang suami namun beberapa waktu kemudian ia bernafas lega kala mendengar gemercik air dari arah kamar mandi. Ia melirik jam didinding ternyata sudah jam tujuh malam. Kia bergegas menyusul sang suami yang sedang berada dikamar mandi namun ia merasakan perih yang hebat dibagian bawah intinya.
"Aww sssh" pekik Kia yang membuat Ken yang selesai mandi langsung menghampirinya.
"sayang... kenapa? apakah sakit sekali?"
"entahlah mas... rasanya perih sekali"
"tak apa jangan khawatir itu hanya sementara dan akan segera hilang sayang... aku sudah mencari tahu lewat artikel tadi..." ucap Ken tanpa tahu malu.
"Astaga kau sampai melakukan itu mas... niat sekali kau ini" ucap Kia memutar bola matanya malas.
"tentu saja...ayo aku bantu ke kamar mandi... berendamlah dengan air hangat Ki agar lelah mu sedikit hilang..."
"iya mas.. "
Ken membopong sang istri masuk kedalam kamar mandi, ia mendudukkan sang istri diatas closet sementara dirinya menyiapkan air dan perlengkapan mandi sang istri. Ken membaringkan Kia didalam bak yang berisi air hangat yang sudah dicampuri wewangian yang telah disiapkan oleh pihak vila.
"mau ku bantu mandi?"
"tidak perlu mas aku bisa sendiri"
"baiklah panggillah aku jika kamu sudah selesai"
"iya mas..."
Ken melangkahkan kaki keluar dari kamar mandi menuju almari hendak mengganti pakaiannya dengan pakaian santai. Malam ini ia merencanakan makan malam romantis dipinggir pantai didekat villa yang ia tempati. Ken sengaja meminta seseorang untuk mendekorasi mejanya seromantis mungkin.
"loh... kenapa tidak memanggilku sayang?" tanya Ken kepada Kia yang sudah berjalan keluar dari kamar mandi sendiri.
"enggak lah mas... udah gak terlalu perih kok mas... "
"bagus... berarti nanti malam udah siap bertempur untuk bikin Ken junior kan"
"Ishhh kamu tu ya... "
"Kenapa... kamu juga menikmati loh tadi"
"udah dong mas jangan dibahas lagi... aku malu jadinya" ucap Kia merona.
"hehehe iya iya gak bahas lagi kok"
"ayo cepat siap siap kita akan makan malam..."
"dimana... bagus tidak tempat? jika tidak aku tidak mau..."
"astaga kau cerewet sekali sih Ki... diamlah dan ikut denganku..."
"yalah yalah yalah " ucap Kia sembari memutar bola matanya malas.
Ken mengajak Kia berjalan keluar villa kemudian berjalan kearah pantai.
"Pliss deh mas ngapain kita kepantai malam malam begini coba.... nanti kalau masuk amgin bagaimana"
Ken yang kesal mendengar omelan Kia pun diam saja hanya fokus berjalan menuju tempat makan malam mereka. Ken memutar kepala Kia menuju sebuah meja yang didesain begitu indah. Kia membelalakan matanya tidak percaya kemudian berlari kearah meja tersebut mengabaikan Ken yang masih berjalan dibelakangnya.
****
Malam ini Kia dan Ken melakukan makan malam di pinggiran pantai, Kia berdecak kagum melihat pemandangan pantai yang disulap begitu romantis malam ini.
"kamu romantis sekali sih mas... aku kan jadi makin cinta deh kalau begini" ucap Kia manja sembari bergelayut di lengan sang suami.
"kamu suka..."
"tentu saja... semua wanita pasti suka mendapat kejutan seperti ini.."
"aku akan sering melakukannya untukmu..."
"harus itu... jika tidak aku tidak akan memberikan jatah untukmu mas" ucap Kia membiut Ken terkekeh.
"nakal kamu ya sekarang..."
"kamu kan yang ngajarin akau wlee"
"Sudah sudah cepat habiskan makananmu dan bayar makan malam romantis ini diranjang malam ini" ucap Ken menyeringai nakal.
"siapa takut..."
"baiklah jika kau menantang aku akan membuatmu tidak bisa turun dari ranjang besuk"
"jika kau berani melakukannya aku pastikan seharian kau akan mendapati kemanjaanku yang berlipat lipat" ucap Kia tersenyum jahil.
"tidak masalah asal kau memberikan kepuasan untukku aku akan memberikan apapun untukmu" ucap Ken menggoda Kia.
"Astaga tetap ya itu melulu yang ada difikiranmu mas"
"hei aku pria yang sudah beristri wajar bagiku meminta kepuasan kepada istriku"
"yalah yalah yalah asal kau bahagia mas"
Ken dan Kia melewati makan malam romantis mereka dengan mengobrol, bercanda dan saling menggoda satu sama lain yang membuat siapapun iri jika melihatnya.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro