Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Aku Lelah

Masih dalam posisi yang sama yakni berpagutan kali ini ciuman Ken semakin menuntut membuat Kia kewalahan.

"mas..." rancau Kia diselah ciumannya.

Ken bergerak naik mengukung tubuh sang istri tangannya mulai bergerak melepas kancing kemeja sang istri sementara itu bibirnya memagut bibir sang istri dalam. Ken menjelajahi setiap inchi tubuh sang istri yang membuat sang istri belingsatan karenanya.

"massh" satu erangan lolos keluar dari mulut Kia.

Seolah memanfaatkan Kia yang sudah di puncak gairah, Ken menukar posisi mereka meminta sang istri berada di atasnya dan menari untuk memuaskannya.

"sayang.. ini nikmat sekali" erang Ken ke enakan.

Kia menyerah kala Ken berulang kali melakukannya lagi dan lagi hingga rasa tubuhnya remuk redam.

"mas... aku lelah..."

"bisakah kita berhenti sejenak" ucap Kia dengan suara lemahnya.

Ken yang masih asik bermain kuda kudaan pun seolah mengerti apa maksud sang istri. Ia mempercrpat gerakannya dan menyudahi permainannya seperti permintaan sang istri.

"sebentar lagi sayang" ucap Ken sembari terus bergerak liar.

Usai pergulatan panasnya Ken menjatuhkan diri disamping sang istri kemudian menelusupkan tubuh polosnya dibawah selimut yang sama dengan Kia. Kia tersenyum melihat wajah lelah sang suami, ia lantas mengelap keringat di dahi Ken dan memberikan sebuah kecupan singkat di sana.

"mas kamu gak kerja hari ini?"

"enggak aku malas kerja hari ini... istri cantik ku terlalu menggoda" ucapnya sembari memejamkan mata.

Kia memukul lengan Ken perlahan lantas yang membuat Ken mengaduh dan membuka matanya.

"issh apaan sih.. receh deh"

"kita tidur saja ya... aku lelah sekali" ucap Ken sembari mendekap tubuh polos sang istri.

"hemm aku juga lelah..."

"istirahatlah sayang kita akan melakukannya lagi nanti"

Hampir seharian Ken dan Kia menghabiskan waktu mereka di dalam kamar untuk memadu kasih. Bak pengantin baru Ken bahkan tak memiliki rasa puas meski tubuhnya telah merasa lelah. Sepertinya tubuh Kia telah menjadi candu bagi Ken.

Jam menunjukkan pukul lima sore Ken yang baru saja terbangun melirik ke sisi ranjang namun tak menemui keberadaan sang istri. Ia memustuskan mandi lantas mencari keberadaan sang istri.

"sayang" panggil Ken dengan suara serak khas bangun tidurnya.

"Kia kemana? ah pasti sedang di dapur"

"sebaiknya aku mandi dulu saja" ucap Ken sembari berjalan ke arah kamar mandi.

Hanya membutuhkan waktu sepuluh menit kini Ken sudah terlihat segar dan rapi. Ia berjalan menuruni anak tangga menuju dapur.

"aa... itu dia" ucap Ken sembari tersenyum.

Ken tersenyum kala mendapati Kia dan sang ibu sedang memasak bersama di dapur. Ia melilitkan kedua lengannya di pinggang sang istri lantas memberi sebuah kecupan di pipi yang membuat sang empunya terperanjat.

"Mas jangan gini... lepas... malu dilihatin mami" bisik Kia kepada Ken.

"Mi... maaf ya kalau kita mesra mesraan di depan mami harap maklum kita kan pengantin baru" ucap Ken tak tahu malu.

"mami maklumin kok, papi juga begitu dulu sama mami..." ucap Linda sembari terkikik.

"nah tuh dengar apa kata mami sayang"

"Cepat kasih mami cucu... mami sudah tak sabar menimangnya"

"siap mi ini juga lagi usaha terus kok" ucap Ken tak tahu malu.

"Jangan terlalu antusias ya Ken... kasihan menantu mami tuh"

"Habisnya Ken kecanduan mi..."

Linda menggeleng gelengkan kepala sembari terbahak mendengar penuturan sang putra yang blak blakan itu.

Drttdrttt

"mami ke kamar dulu ya sayang... papi Video call nih"

"iya mi"

Linda melepas clemek yang bertengger di lehernya lantas mencuci tangannya dan berjalan menuju kamar menerima panggilan video dari sang suami. Linda melambaikan tangan sembari melempar senyum kearah sang suami yang sangat ia rindukan.

"Halo pi"

"mami lagi apa?"

"lagi liatin anak sama menantu bermesraan... duh jadi bikin pengen deh pi"

"sabar ya sayang... besok aku sudah pulang kok"

"baiklah, cepat pulang mas... aku sudah sangat merindukanmu"

"siapkan lingerie terbaikmu untukku"

"hahaha kau ini masih saja begitu mas..."

"harus begitu dong... biar pun tua jiwa harus tetap muda dong mi"

"yayaya terserah kamu saja" ucap Linda sembari terkikik.

***

Ken masih setia memeluk tubuh sang istri dengan mesra kali ini Ken dengan nakalnya mulai menyusupkan sebelah tangannya masuk kedalam kaos sang istri mengusap lembut gundukan yang menjadi area favoritnya lantas menghujani pundak Kia dengan kecupan kecupan kecil. Kia yang sudah terpancing oleh sentuhan Ken pun menjadi meremang. Seketika ia merasa pening dan lemas tak berdaya.

"Kita pindah ke kamar yuk"

Kia hanya mengangguk pasrah, Ken dengan sigap membawa Kia kembali ke kamar. menjatuhkan sang istri dengan lembut di atas sofa lantas mulai melakukan aksinya.

"sayang... ayo kita makan?" ajak Ken lembut.

"Aku lelah mas"

"bangunlah sebentar... makanlah agar tidak lemas ya"

"sepertinya tubuhku lemas sekali mas... aku tidak sanggup jika harus berjalan kebawah"

"baiklah aku akan mengambilkan makanan untukmu..."

"hemm makasih ya mas"

Ken berjalan menuruni anak tangga menuju lantai bawah hendak makan dan mengambil makanan untuk sang istri. Ia menarikik kursi meja makan mengambil makanan untuk dirinya lantas mengambil sebuah nampan dan mengabil makanan untuk sang istri. Dari arah tangga terlihat Linda sedang berjalan menghampiri Ken. Ia mengerutkan dahinya penasaran dengan keberadaan sang menantu yang biasanya tak pernah absen pada saat makan bersama.

"tumben sendirian... Kia mana sayang?" tanya Linda penasaran.

"ada diatas mi... lagi lemes katanya" ucap Ken sembari menghabiskan makanannya.

"oh... kamu tuh kalau mainnya jangan terlalu bersemangat kasihan istrimu..."

"habisnya Ken selalu on kalau lihat Kia mi" ucap Ken blak blakan.

"kamu tuh sama kayak papi kamu, selalu gak bisa berhenti kalau udah on"

"Hahaha... Ken ke atas dulu ya mi"

"hemmm oke, ingat jangan terlalu bersemangat"

"iya iya mi"

Ken membangunkan sang istri lantas menyuapinya dengan telaten, ia juga membujuk Kia agar menghabiskan makanan yang telah ia bawakan.

"stop mas udah... aku udah kenyang"

"habisin dong sayang tinggal dikit lagi nih..."

"gak mau aku udah kenyang mas"

"ayo dong sayang... biar nanti malam kita ada tenaga"

"ish kamu masih mau minta lagi mas?"

"kalau kamu gak keberatan sih"

"astaga... kamu gak capek emang?"

"engga... kamu adalah cantu buatku"

"tapi aku lelas sekali mas..."

"aku bercanda kok sayang kamu tenang saja aku tak kan segila itu" ucap Ken sembari terkekeh.

Ken membaringkan tubuhnya disamping tubuh sang iatri memeluknya dengan erat sembari menyelami samudra mimpi. Jam masih menunjukkan pukul delapan waktu setempat namun Ken dan Kia sudah asik dengan mimpi indahnya.

a: kurang hot thor itu
b: mon maap author lagi belajar kwkwk

Hai guys... Please dong minta suaranya..
kasih votement kek... kasih hadiah juga boleh hehe
Biaar aku semangat gitu loh guys jadinya
btw makasi banget ya udah berkenan baca cerita aku ini...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro