Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Perapian

Kim Dokja x reader
[Omniser reader view point]
Story by AoiShiro

'•'

Pemuda berambut hitam kelam itu terduduk disofa merah ruang tamu. Ruangan itu terlihat remang-remang, pencahayaan hanya berasal dari perapian yang ada didepannya dan sinar bulan yang terang benderang diluar sana. Salju masih turun namun tak terlalu banyak.

Buku bacaan tergenggam dikedua tangannya, hobi membacanya sangat membantu ia untuk menghabiskan malam yang panjang nan dingin. Dibalikkan perlahan lembar demi lembar halaman yang telah ia baca. Matanya bergerak kekiri dan kekanan berulang kali, membaca buku dalam sunyi.

"Dokja "

Pemuda berbaju sweater putih dengan bawahan celana olahraga hitam itu menghentikan bacaannya sebentar. Ditolehkan kepala kearah belakang, disana berdiri seorang gadis dengan warna rambut (Hair color). Senyum tipis tersemat dibibirnya yang memerah alami. Wajah ayunya yang tersinari cahaya perapian menambah pesona dari seorang (Fullname)

Mata berwarna (Eye color) menatap teduh namun dalam Kim Dokja.
Dokja hanya diam, tubuhnya tiba-tiba tak bisa bergerak. Memantung dengan manik bergetar, lidahnya kelu tak sanggup berkata.
(Name) berjalan mendekati Dokja, dengan senyum tetap merekah.

Gadis itu duduk disandaran tangan sofa, dengan posisi menyamping.
Diulurkan kedua lengannya melingkari tubuh Dokja, memeluk erat dari samping kanan. Kepala (Name) bersandar nyaman, menggesek perlahan pipinya dirambut sekelam malam milik Dokja.

Sesak dalam hati Dokja semakin terasa, ada kata yang harus ia keluarkan. Tapi sepertinya tubuh Dokja dan pikiran tak mau bekerja sama saat ini.

Dokja hanya mampu mendongak, menatap wajah ayu yang masih tersenyum dalam diam. Manik matanya tertutup kelopak mata kini terbuka perlahan. Menatapnya dengan pandangan sendu.
"Dokja... Terima kasih... " bisiknya pelan dengan senyum miris.

Kim Dokja seakan tertusuk benda tajam tepat didadanya, bulir air mata mulai menetes dari sebelah netranya.
Entah mengapa kini lidahnya mampu bergerak, Dokja ingin menyampaikan sesuatu namun semua yang ia lihat dan rasakan menghilang dalam sekejab. Bersama (Fullname) yang lenyap dari pelupuk matanya.

'•'

Kedua mata yang semula tertutup mulai terbuka perlahan, Kim Dokja bangun dari tidur singkatnya setelah makan malam bersama anggota party nya yang super berisik. Dipegangnya kepala yang mulai berdenyut nyeri karena dirinya yang tiba-tiba bangkit dari posisi berbaring. Matanya menatap anggota party yang masih tertidur lelap. Api unggun yang dibuat beberapa jam yang lalu masih berpijar mengeluarkan cahaya dan kehangatan pengusir gelap dan dingin yang menusuk.

Dokja mendudukkan diri, memeluk dirinya sendiri. Ekspresinya suram dengan sorot mata tanpa emosi.
Ditatapnya api unggun yang ada didepannya, menjilat kayu dengan panas apinya.
Kepalanya menunduk, bersembunyi dalam lingkupan lengannya.

"Seharusnya aku tak menolong gadis yang hampir sekarat sepertimu, (Fullname)..."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro