Prolog
Via benar-benar terkejut dengan apa yang baru saja didengar. Pikirannya buyar, seiring dengan kejujuran yang terlontar entah oleh siapa di dalam sana. Matanya berkaca, sebentar lagi siap meluruhkan desak air mata.
Ah, kenapa selama ini ia merasa begitu bodoh? Kenapa pula selama ini ia tidak sadar?
Kelebat yang sesekali muncul seketika tersusun di otaknya, menegaskan kembali tentang apa yang didengar.
"Kalau gitu, gue yang memutuskan untuk mundur."
Tekad itu tidak kokoh tertancap, tapi ia sadar, masih ada orang lain yang harus diprioritaskan perasaannya. Orang itu, bukan dirinya.
🌷🌷🌷
A/N: Republish! 😂
Sebelumnya Yoru udah pernah publish ini, tapi Yoru unpub beberapa bulan kemudian. Soalnya pas publish tuh karena nafsu, deh. Buru-buru tanpa mikir kalau saat itu waktu untuk nulis masih harus terbagi sama lapak sebelah.
Trus ini tuh Yoru udah tulis di buku sejak tahun 2017. Di sana masih banyak kekurangan sana-sini. Plot hole, POV, PUEBI, dan berjuta kekurangan lainnya. Jadi, Yoru mau sekalian revisi dulu, baru publish ulang dan setelah publish juga ngga nutup kemungkinan untuk revisi lagi. 🙃
Gimana? Lanjut? 😁
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro