Aku sering nemu beberapa karya yang di beri tanda 18+ dan 21+ tapi mature kontennya gak dihidupin. Namun, setelah ditelusuri isinya jauh dari 18+/21+.

Iku maksudte opo yo?

Setelah dipahami lebih jauh lagi ternyata kebanyakan dari penulis memakai 18+ dan 21+ itu hanya untuk memancing pembaca. Selain itu konflik yang ada di dalam cerita tersebut memang hanya bisa dipahami dan dinalar oleh orang-orang dewasa bukan anak-anak.

Biasanya cerita tersebut juga diperankan oleh orang-orang yang berusia 18 atau lebih.

Pokoknya 18+ dan 21+ itu memang diperuntukan untuk orang-orang yang berusia segitu dan semua pembahasan di dalam cerita tersebut tentang hal-hal dewasa, dewasa bukan berarti sex ya, guys.

Jika cerita tersebut banyak memuat adegan bikin anak ya kudu di rate mature, bukan hanya 18+ dan 21+ atau BIJAKLAH DALAM MEMBACA.

Eh, tapi, tidak semua cerita yang memiliki tanda 18+ dan 21+ itu masuk kategori 'mature content' ya, guys!. Jadi, sebelum menyimpulkan atau menghujat cerita tersebut ada baiknya kenali lebih dekat cerita tersebut.

Tapi hati-hati, sekarang banyak sekali cerita berunsur pornografi yang berkeliaran. Bahkan dibalik  18+ dan 21+ atau mature content.

Jadi, pastikan dirimu tidak masuk ke dalam rangkulan pornografi, karena sekali engkau mendekat kemungkinan besar engkau akan terikat.

Maka dari itu jauh-jauh deh dari tulisan atau bacaan yang tidak dikhususkan untukmu jika tidak ingin menyesal.

Salam lengkuas jahe. Btw, aku lapar!! *emot nangis*