Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

5. [Marina]

warning: typo beterbangan di mana mana, garing bin krenyes.

HAPPY READING




Pagi yang cerah, secarah wajah para gadis gadis yang tengah berada di rumah Marina. Kali ini mereka akan melaksanan arisan keluarga di sana.

Jangan lupakan para pria tapi jangan tanya bagaimana wajah para pria di sana. Akan sangat sulit menjabarkan raut wajah mereka saat ini.

Ruang keluarga yang tak seberapa luas namun cukup untuk menampung semua anggota itu penuh dengan canda tawa dan berita terbaru seputar anime pria pria tampan idaman para kaum hawa ataupun seputar pasangan mereka saat di rumah.

"Makanan siap..." tiba tiba Marina dan Chuuya datang dengan membawa sekantong plastik bertuliskan betamart.

"Kenapa aku juga harus membantu, ha?!" tanya Chuuya dengan nada khasnya sembari menaruh kantong plastik itu di meja yang berada di tengah sofa yang melingkar.

"Karna kamu gak mau bantuin aku masak." Jawab Marina singkat padat dan jelas hingga membuat Chuuya terdiam mendengarnya.

Setelahnya Marina menaruh plastik di tangannya bersebelahan dengan plastik yang di letakkan Chuuya barusan. semua orangpun langsung menatap barang bawaan mereka dengan ganas. namun Marina tak memperdulikan itu.

Chuuya dan Marina kemudian duduk di sofa yang belum terisi. Tepat di samping keponakannya, Ryu dan Otoya.

"Makanan dah siap neh," Reyn langsung merebut perhatian dengan kata kata pembangkit semangat. "Sapa lagi ya yang belum datang?"

Semua matapun segera menjelajah, mencari anggota yang belum datang.

Disaat yang bersamaan Akashi langsung menatap sekelilingnya, mencari siapa saja yang tak menotice Reyn dan berkesempatan mendapat salam dari gunting merahnya. Namun syukurlah tak ada satupun yang menjadi targetnya.

"Oh, ya," kata Deandra tiba tiba. "Kak Rin masih di jalan katanya. Motornya macet dia bilang."

Mendengar itu, semua semangat mereka langsung hilang seketika.

"Juga," Haruhi yang berada di sebelahnya menambahkan sembari menatap ponsel ditangannya."Iwaizumi bilang padaku, jika yang akan datang bersama Rin itu Daiki."

"Yaudah," Filly yang tiba tiba berucap langsung mendapat perhatian dari para gadis yang kehilangan semangat itu "Mumpung masih lama, mending makan dulu jajanannya."

"Wah," Dazai yang berada di samping Filly langsung merespon dengan monolognya. "Gimana ya rasanya kalo di tambah racun tikus?" dimulailah kebodohan- maksudnya kebiasaan buruk Dazai.

Sementara di lain pihak Filly menatap Marina dengan tatapan khasnya. "Boleh kan kak marin?"

Marina yang tengah berbicara dengan Yuki dan Yuikipun langsung menoleh dan memberikan wajah polosnya bahkan nyrempet oon itu.

"Wokeh," kata Marina enteng. Chuuya yang mendengar langsung melongo, tak percaya Marina bisa semenurut itu dengan Filly.

"tapi gak ada tambahan lho..." kata Yuki menyahut. "kasian kak marin," Subaru yang berada di sampingnyapun langsung memberikan tepukan dipuncak kepala Yuki, tanda bangga akan tindakannya.

Mendengar itu Marina langsung menampakkan puppy eyes- nya yang benar benar minta ditimpuk.

"Yha..." kata anggota lain dengan gerakan yang terhenti dan langsung kembali ke tempat semula tanpa mengambil apapun.

"Yenang aja yuiki," kata yuiki menguatkan dirinya sendiri. "Bang Kuroo bakal beliin yang lebih."

"Enggak," Kuroo yang berada di sampingnya menyahut dengan sangat pelan, agar tak terdengar Yuiki.

"Yakin?" seorang menyahut monolognya itu, saat Yuiki dan Kuroo menoleh mereka mendapati Ryu di sampingnyalah yang menyahut. "Kuroo bukannya ama Kenma?"

"HEH?" Yuiki dan Kuroo tiba tiba kaget mendengar ucapan Ryu yang setengah benar itu. "Ma- mana ada! Kuroo itu lurus!"

"Astaghfirullah," kata Kuroo. "Fitenah ini! mana ada!" Kuroo menatap Yuiki. "Kamu harus percaya ama aku!" Yuikipun mengangguk mantap mendengarnya.

"Yakin?" Ryu kembali menyahut namun kali ini ponselnya telah berada di tangan dan segera ditunjukkan pada mereka. "Tapi aku punya buktinya lho~"

"HAH?!" Yuiki langsung syok melihat doujin doujin KuroKen itu. "Ka- kamu dapet dari mana?!" Yuikipun berusaha merebut ponsel Ryu namun selalu gagal.

"Hadeuh," Kuroo tak bisa melakukan apapun saat Yuiki berusaha merebut ponsel Ryu. "Gininih kalo jadi orang terkenal!" dengan gaya khasnya jika tengah menyombongkan diri.

"Mau ta! Mau!" kata Marina girang mendapat asupan doujin.

"Kamu!" Chuuya langsung menatap Marina dengan tatapan kagetnya. "Katanya udah tobat!" dan Marina berpura pura tak mendengar ucapan Chuuya itu.

"Mau apa kak?" tanya Ryu dengan antusias. "Ada KuroKen, IwaOi sama DAZAICHUYA!"

Mendengar nama Chuuya disebut Marina langsung histeris sendiri. Aneh, padahal harusnya ia marah namun Marina malah memberikan respon sebaliknya. Mungkinkah karna dirinya merupakan fujoshi akut? Entahlah, jangan salahkan ibu mengandung.

"WOI!" Chuuya yang mendengar namanya disebut langsung histeris. "JANGAN KAPELIN GUA AMA PERBAN JALAN YANG PENGEN MATI MULU ITU, BOTCAH!!"

"BODOAMAT, OM PEDO!" Chuuya yang mendengar nama panggilan itu langsung terdiam dan duduk seketika. Hilang sudah harga dirinya saat itu juga.

"Ta!" Filly pun ikut menyahut, namun dengan respon yang berbeda dengan Marina. "Apus Ta! Apus! Istri sahnya Dazai cuman aku! Filly!"

"Iya sayang, iya..." sahut dazai asal sembari menggenggam sebungkus racun tikus.

"Woi! Woi! Woi!" semua tiba tiba hening dan menoleh pada sang empu suara, Hime. "Gapapa manggil aja."

Goushi yang sebelumnya sudah berkali kali memperingatkan Hime untuk tidak mengacau langsung menepuk keningnya sendiri.

"Aku silent reader aja yah," kata Ray dengan Tsukisiha kei yang berada di samping hime yang masih tertawa karna keheningan sebelumnya.

"Jangan dong~" kata Marina dengan alay ala ala loli gajadinya. "Kuy ngomongin Kei aja!"

"He-" belum sempat Tuskishima menyelesaikan ketidak setujuannya, Ray menghentikan ucapan Tsukishima karna kegirangannya. Sedangkan Chuuya merasa terduakan.

"Gimana kalo dia kita couplein ama Kuroo." Seketika wajah Ray, Yuiki dan dua orang yang bersangkutan langsung berubah.

"APA APAAN TU!!" kata Tsukishima dan Kuroo serempak.

"Cie..." goda Marina dan Ryu.

"JANGAN!" kata ray dan yuiki bersamaan, selaku waifu kei dan kuroo.

"Wokeh." Marinapun terlihat mengalah, namun sebenarnya tidak. "Ada gak Ta!"

"ADA TANTE! ADA!" sahut Ryu.

"Simpen simpen!" tatapun langsung mengotak atik ponselnya dan memberikan tanda setelah penyimpanan doujin laknat itu selesai.

Ray dan yuiki yang melihat kekejaman Marina pada pasangan mereka itupun tak dapat berkata apa apa selain kembali duduk dengan wajah yang penuh dengan pikiran.

"Hehehe..." Marina langsung tertawa penuh kemenangan. "Ta! Yang Dazai Chuuya bagi ya..."

"Woi! Woi! Woi!" kata Chuuya tak rela Marina melihat doujin laknat tentang dirinya. Benar benar keras dunia ini!

"Ngapai minta doujinnya," belum sempat Ryu menjawab, Lily sudah terlebih dulu menyahut perkataan Marina. "kan ada yang asli, aku disini loh sayang, Chuuya disini loh..."

"Yang asli gua, kampret!" kata Chuuya yang terkacang.

"Kya~" Marina langsung menjerit histeris saat Lily atau sering disebut Mapeng sang ratu gombal memulai aksinya sebagai Chuuya. "Iya juga ya beb."

"Kamu kok gapernah baper sama aku?!" tanya Chuuya yang lagi lagi terkacangkan. "GAK ADIL!!!"

"Haruhi ...~" Dea pun tak ingin ketinggalan menjadi salah satu peserta sang ratu gombal, Mapeng. "Kapan ngedate?"

"Sayang," Haruhi mulai khawatir dengan Dean. "Jangan gitu.."

"Abis ini juga bisa..." jawab Mapeng yang kali ini berperan menjadi Haruhi tanpa memperdulikan Haruhi asli yang sudah nyebut berkali kali. Sedangkan Dean langsung senyam senyum sendiri tanpa sadar wajah Haruhi yang sudah tak karuan sedihnya.

"Masato..." kali ini giliran Riku yang tak ingin ketinggalan. "Kapan pulang... anak anak nyariin..."

"Jangan mulai, Riku." Masato yang sedari tadi terdiam mulai membuka suaranya. "aku disampingmu." Namun tak dihiraukan Riku.

"Maaf ya riku, sayang," kata Mapeng yang kini beralih menjadi masato. "Aku terlalu fokus sama pekerjaanku, tapi aku usahain minggu minggu ini bakal pulang kok, tenang aja ya."

Mendengar ucapan Mapeng yang menjadi dirinya, ingin sekali Masato membeturkan kepalanya ke tembok, ia benar benar malu saat ini. tapi berhubung ia tengah menjaga image nya jadi ia hanya bisa terdiam dengan wajah lempeng dan semburat tipis di wajahnya.

"Jangan bohong ya.." kata Riku. "Kalo kamu bohong, pulang aku iket di kursi biar gabisa pergi lagi."

"Ya- ya ampun Riku," Masato tak dapat lagi menampakkan wajah COOL-nya. Ia kaget mendengar penuturan Riku yang seakan akan merupakan sebuah peringatan dalam sebuah candaan.

"Mapeng," kali ini Yukino yang mulai tertarik dengan gombalan maut sang ratu gombal itu. Lily yang merasa terpanggil menoleh pada sang empu suara. "Gantian hump-"

Belum sempat Yukino menyelesaikan ucapannya, Arthur sudah lebih dulu menutup mulutnya, membuat Mapeng tertawa lepas.

"Bagus, kamu masih bisa ketawa," tiba tiba suara Mafu sudah berada di sampngnya. Wajahnya tersenyum, tapi tidak dengan suaranya yang mencekam itu. "Tapi liat nanti malem masih bisa ketawa apa enggak."

Seketika semua diam mendengar ancaman Mafu.

Haning sesaat.

"Kok diem?" seketika semua mata menatap sang empu suara, Risma. "Ngobrol lagi dong..." tak ada yang merespon, semua masih menatap Risma dalam diam, membuatnya jadi ikut terdiam tak dapat melanjutkan acara melawaknya yang gagal itu.

"Udahlah..." dengan wajah malasnya, Shin menarik Risma hingga ia kembali duduk dan dengan itu tak ada lagi yang menatapnya.

"Beb," kata Nata. Semua matapun beralih menatapnya. "Beb ambilin kopi buat semua orang dong," sang pria yang berada di sampingnya tak merespon sama sekali. "Ngopi kuy. Sekalian aku ceritain siapa penemu rengginang."

1

2

3

Krik...krik...krik...

Sang pria di samping Nata yang sering dipanggil Takao itu langsung tertawa terbahak bahak saat semua menatap Nata dengan tatapan lempeng karna kegaringan bin kekrenyesannya.

"Hebat kamu, nat" kata mereka semua berbarengan dan jangan lupakan wajah lempeng mereka. Tawa takaopun semakin menjadi melihat respon yang lain.

"PUNTEN!!" suara gebrakan pintu terbukapun terdengar bersamaan dngan suara salam yang menggelegar itu. "Eh?"

"Urusei na, Rin!!" seorang pria berwajah malas dan mengantuk yang baru saja datang dan langsung menutup mulut Rin dengan tangan besarnya.

"Ih, apaan sih, Daki!!" kata Rin yang telah bebas dari tangan besar pria bernama Daiki itu.

Rin berjalan menuju ke tempat dimana semua orang tengah berkumpul dengan Daiki di sampingnya. "Mana sambutan buatku?" tanya Rin percaya diri. "Aku dah dateng loh. Jadi arisannya bisa dimulai."

Semua yang mendengar itu, pria maupun perempuan langsung memberikan tatapan lempeng pada Rin. "Heh!" semua mendengus serempak.

"Harusnya tadi si Iwak yang disini," kata daiki berucap pada dirinya sendiri. "Jangan jangan tu anak dah tau kalo bakal jadi gini?! Liat aja nanti lu ya Iwak!" kemudian menguap

"Dah, dah, dah!" sang tuan rumah, Marina pun melerai kelempengan masal itu. "Dah kita mulai aja kuy." Mendengar itu Daiki dan Rin yang baru datangpun langsung duduk di tempat yang tersisa.

"Wokeh," kali ini Filly mengambil alih perhatian dengan botol yang telah tertutup dengan sedikit bolongan dipinggirnya. "Aku mulai ya..."

1

2

3

Sebuah gulungan kertaspun keluar dari botol itu dan dengan cepat Filly mengambil dan membukanya dengan gerakan slow- motion.

"Dan yang selanjutnya...." Filly menghentikan ucapannya, menambah ketegangan. "Riku...."

Semua bertepuk tangan sejenak sebelum memulai perang. Perang berebut makanan dari betamart.


Garing? Buanget!

Mangap yak, saia kagak bisa bikin humor jadi ya gini deh hasilnya. garing bin krenyes. Dan juga sorry karna aku memang sukanya bikin OOC.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro