"Haah... akhirnya aku kembali ke tempat ini,sudah lama sekali apa dia mengingatku tidak ya?"

Seorang gadis duduk dipinggir tebing sambil menatap langit diterangi cahaya bulan dan bintang-bintang di langit teyvat.

"Kurasa waktunya aku membasmi para hilichurl dan abyss mage yg menyebalkan itu..."

Gadis tersebut lalu melompat turun dari tebing dan kemudian menggunakan wind glidernya,tapi sepertinya ada sedikit masalah.

"A-are!?kenapa wind glidernya tidak bisa digunakan!? apakah rusak!?"
"Bagaimana ini!?...okey sekarang aku menyesal tidak memilih jalan lain untuk kebawah tapi malah melompat turun..."

Disaat gadis itu masih berusaha menggunakan wind glidernya tubuhnya sebentar lagi hampir mencapai tanah,gadis tersebut segera menutup matanya bersiap untuk merasakan sakit tapi rasa sakit tersebut tidak kunjung datang.
Ketika dia membuka matanya alangkah terkejutnya ia karena saat ini dirinya sedang digendong oleh pria yang sangat familiar diingatannnya.

"A-ayato!?"

"Hm?apa kita saling mengenal Nona?"

Menyadari pria ini tidak mengingatnya dirinya segera turun dari gendongan Ayato.

"E-etto maaf sepertinya aku salah orang..."

"Oya?tapi namaku memang Ayato Nona..."

Gadis tersebut hanya tersenyum gugup dan mengumpat didalam batinnya.

"Sial!aku benar-benar buruk jika disuruh mencari alasan untuk berbohong..."

"Ahaha... mungkin kebetulan saja namamu mirip dengan nama temanku..."

"Oh Iya! perkenalkan namaku irisviel kau bisa memanggilku iris! Etto..."

"Namaku Ayato... Kamisato Ayato salam kenal nona iris..."

"Humu! Dan juga terimakasih telah menolongku... jika tadi kau tidak menolongku mungkin saat ini aku akan mengalami patah tulang dibeberapa bagian..."
"Dan juga aku harus pergi...aku sedang buru-buru, sampai jumpa Ayato"

Gadis yang ternyata bernama irisviel itu segera berlari pergi meninggalkan Ayato yang terus menatapnya

"Entah kenapa aku merasa jika dia adalah iris kekasih ku,tapi...itu tidak mungkin...iris seharusnya sudah meninggal terkena badai saat pergi keluar dari Inazuma..."
"Bahkan aku masih ingat melihat mayatnya yang ditemukan para nelayan"

Ayato segera meninggalkan tempat itu dengan raut wajah yang tidak bisa di artikan.

Sementara itu...
Iris berhenti untuk mengatur nafasnya sebentar setelah merasa sudah cukup jauh dari tempat dia bertemu dengan Ayato sebelumnya

"Hosh...Hosh...Gawat!gawat!gawat!hampir saja aku ingin menerjang memeluknya karena terlalu merindukannya... tetapi sepertinya dia sudah melupakan ku..."

"Ya...mau bagaimana pun itu sudah sangat lama dan orang-orang juga sudah menganggap ku sudah mati"

Iris kembali melanjutkan perjalanannya dengan santai sambil memikirkan apa yang akan dilakukannya esok.