Maaf ya lama, soalnya nganu ide mereka berdua agak anu, soalnya aku fokusnya HiruMaru •́  ‿ ,•̀

.

.

.

Malam ini hujan deras disertai badai, anggota Deimon Devil Bats terjebak di dalam sebuah hotel, mereka habis mendapatkan hadiah setelah latihan keras 7 hari 7 malam. Si anak pengguna nama Eyeshield 21 sedang menyelimuti tubuhnya, wajahnya pucat, tubuhnya gemetar takut.

"Hujan malam ini sangat menyeramkan ...," gumamnya, lalu Sena mendengar sebuah dobrakan pintu kencang dan membuatnya langsung loncat dan bersembunyi di balik kasur. "Si ... siapa ...?"

"Ini gua, cebol sialan? Nape lu? Takut?"

"Ya ... begitulah."

Sena kembali merangkak naik ke atas kasur, mata coklatnya memperhatikan Hiruma di ambang pintu, setan bergigi tajam itu melangkah masuk ke kamarnya, menutup pintu menggunakan kaki dan duduk di samping kirinya.

DARRRR! suara gemuruh yang muncul tiba-tiba, sangat keras, tidak sehat untuk jantung. Sena kala itu langsung meloncat ke Hiruma dan memeluk kakak kelasnya ini dengan tangan gemetar.

Tak lupa setelah gemuruh besar memekakkan telinga, lampu kamar Sena mati.

"Kekeke! Kelihatannya listrik nati karena petir tadi."

"Eh? Jadi ... seluruh hotel ini gelap?"

"Tentu saja cebol sialan! Petir tadi seperti kekuatan funuraba si gendut sialan!"

"Kak Hiruma ga akan pergi 'kan?"

"Udah SMU masih minta ditemenin, kekeke! Kaya bocah saja," ejeknya, lalu suaranya itu berubah menjadi serius. "Aku akan temani kamu sampainkamu tidur."

"Eh?"

"Telinga lu mendadak bonge cebol sialan?"

"... terima kasih."

"Udah sana tidur, kamu pasti cape."

Sena mengangguk, lalu membaringkan tubuh di atas kasur dengan Hiruma, dan tangan kanannya memegang erat pergelangan tangan Hiruma. Hiruma mengunyah permen karet sembari melirik Sena.

"Cih."

Hiruma memalingkan wajah dengan cepat.