introvert // 47
"AIRA!" seru yunseong, matanya membulat sempurna dan ia langsung memegang pipinya ketika aira melakukan hal sesembrono itu.
"hehehe." aira nyengir doang sambil menggaruk tengkuknya yang nggak gatal. "tapi nggak ada yang liat kan?" tanya aira selanjutnya.
yunseong menutupi seluruh wajah dengan kedua tangannya, "gara-gara kamu kita jadi pusat perhatian, tau."
aira mengerjapkan mata, menatap sekitar dan akhirnya menyadari kalau ia dan yunseong mendapatkan atensi sebanyak itu.
"k-kok pada ngeliat-- bentar! kita mau kemana?!" aira misuh-misuh begitu yunseong menarik lengannya dan membawanya entah kemana.
hingga akhirnya keduanya sampai di atap sekolah, cukup membuat aira kelelahan karena dibawa sejauh itu dengan perjalanan yang terburu-buru.
"maaf bikin kamu capek," kata yunseong, ia berdiri di ujung atap dengan menyandarkan lengan yang terlipat pada pagar yang setinggi dadanya.
aira tersenyum, "iya gak apa-apa. aku yang minta maaf, soal kemarin. aku nggak nyangka akun itu bakal ketauan sama kamu, maaf banget."
"mau gimana lagi? saya mau marah juga rasanya salah. kamu nggak benar-benar ingin bohongin saya, tapi tetap aja lumayan bikin kesal. kenapa kamu nggak lakuin itu dengan diri kamu sendiri? cuman itu yang ada di pikiran saya." jelas yunseong panjang lebar, masih tidak ingin menatap wajah aira.
"kenapa ya, yun? awalnya gue cuman gemes sama lo yang pendiem banget kayak gak ada semangat hidup. makanya, sebagai chairmate yang udah lumayan lama gue pengen semangatin lo dengan cara yang beda. gue pikir, sensasinya bakal beda kalau gue sembunyi-sembunyi kayak gini," aira mencoba mengutarakan alasannya.
aira berdehem kemudian melanjutkan, "dan gini seong.. gue juga nggak nyangka lo bakal marah. gue pikir semuanya baik-baik aja mengetahui hubungan kita udah bukan cuma temen lagi. gue pikir semuanya baik-baik aja kalau lo juga suka sama gue. malah gue kira lo bakal seneng karena tau ternyata gue yang lakuin semua hal ini, tapi gak bisa dipungkiri bohong itu emang hal yang salah, jadi gue minta maaf sekali lagi." jelas aira, membuat yunseong menoleh dan menatapnya sendu. ia merasa bersalah sekaligus malu atas apa yang dia lakuin.
aira masih menunduk dan memainkan jarinya hingga ia menyadari yunseong merendahkan badan di hadapannya dengan tangan yang sudah berada di pucuk kepala dan menepuk-nepuknya.
"nggak, saya yang minta maaf. saya nggak jelas banget sampe harus marah sama kamu, maaf." kata yunseong lagi.
"nggak elah, gapapa." aira menepuk lengan yunseong pelan, sembari menyembunyikan rona merah di wajahnya.
yunseong tersenyum, "jangan nunduk dong, saya mau liat muka kamu."
"kok jadi saya kamuan gitu sih?!" aira protes, rasanya jadi nggak beda jauh waktu dia chattingan sebagai water beberapa waktu lalu.
yunseong benar-benar membuatnya kembali teringat dengan masa-masa itu dan bikin dirinya kangen.
"nggak apa-apa, kamu kan water."
"oh jadi lo sukanya sama water?"
yunseong senyum lagi, kali ini ia terkekeh bikin aira ambyar dibuatnya. "yaa mau aira atau water, apapun nggak jadi masalah buat saya asalkan itu kamu." dengan tangannya yang menepikan helaian rambut aira ke telinga cewek itu.
aira mengerjapkan mata, nggak mampu merespon apapun. dia tersenyum, sekarang rambutnya pun bahkan nggak bisa menyembunyikan rona merah di wajahnya.
"oh jadi gitu? sekarang gombalan mautnya pindah ke real life ya." kata aira.
"iya, biar saya tau muka kamu kalau digombalin saya kayak gimana, hehe."
aira menjitak kepala yunseong, cukup keras sampai membuat yunseong mengaduh.
"dasar, awas aja kalau elo kayak gini ke semua cewek." sungut aira.
"nggak lah, pacar saya kan kamu."
aira senyum seraya mencubit pipi tembam yunseong gemas, "udaaaah, gombal mulu pacar gue, hadeeeh."
yunseong benar-benar nggak bisa berhenti tersenyum. "kayaknya mau berapa kali kita berantem pun, ada kamu yang gak bakal nyerah buat memperbaiki hubungan kita ya."
"yaiyalah, emang lo gak gitu? jahat banget ya. kalo bisa jangan berantem lagi dong, gue gak mau kita jadi merusak hubungan cuman gara-gara satu masalah yang sebenernya bisa diatasi bareng-bareng." balas aira tapi yunseong cuma diem dan membalas dengan tatapan teduhnya.
"aira,"
"hm?" aira mengangkat alisnya.
"saya boleh cium kamu lagi, nggak?"
"nggak, sialan lo ya baru pacaran berapa hari udah cium-cium." sungut aira dengan wajah yang memerah.
"loh, bukannya kamu yang pertama cium saya waktu saya menang lomba?" yunseong bertanya dengan gamblang, bikin aira pengen menenggelamkan dirinya karena malu.
"GAK USAH DIINGETIN!" seru aira seraya mencubit pinggang yunseong.
"A-ADAW IYA IYA MAAF KANJENG!"
ainotes
wOI KANGEN ANJER AKHIRNYA BISA UPDATE HUWE SUSAH BGT DAPET IDENYA MAU NANGIS 😭😭😭💖
makanya jangan pelit vomment biar aku semakin semangat uwuwuwu. tapi makasih juga buat kalian yang masih setia buat vomment ya huhuhu terharu.
btw pasangan ini adem mulu yak, jadi ingin mendatangkan ombak 😳
dan maaf aku update tengah malem HAHAHAHA mau nunggu sabtu depan kelamaan guys.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro