
introvert // 42
setelah aira melepas tangannya di pipi yunseong, cowok itu hanya berdiri kaku dengan mata membulat yang menatap aira nggak percaya.
dan jangan lupain juga pipi dan telinga yunseong yang memerah. dengan tangan yang menutup mulutnya, yunseong akhirnya menunduk tanpa berani menatap aira.
"AAAAA, YUNSEONG MAAFIN GUE!" seru cewek itu.
aira segera menutupi wajahnya dengan telapak tangan, malu karena berani-beraninya nyosor duluan. ditambah lagi, hadiah macam apa itu? mungkin yang ada yunseong bakal membencinya sekarang juga.
melihat aira yang ikutan menutupi wajah layaknya dirinya, membuat yunseong perlahan mengangkat kepalanya dan memegangi tangan aira yang menutupi wajah cewek itu.
"u-udah ra, nggak apa-apa kok. singkirin dong tangannya, mau liat muka lo nih."
aira perlahan menurunkan tangannya, tapi masih nggak sanggup liat wajah yunseong di hadapannya.
"kenapa? malu?" tanya yunseong sambil tersenyum tipis.
entah kenapa menatap wajah aira yang sedang sibuk menyembunyikan pipinya yang memerah itu amat menggemaskan di matanya.
"IYALAH!"
"emang nggak pernah?"
"GAK LAH GILA, ITU PERTAMA TAU! GUE AJA GAK TAU TADI KESAMBET APAAN. ADUH SUMPAH MAAF YA YUN, GAPAPA KOK KALO LO GAK MAU TEMENAN LAGI SAMA GUE HUHUHU." seru aira, super panik.
yunseong ketawa, "emang gak mau."
"y-yaudah gapapa kok, soalnya gue juga keterlalu--"
yunseong mengacak rambut aira, "maunya jadi pacar lo aja." sambungnya, lebih tepatnya terdengar sedikit berbisik.
GAK USAH BISIK-BISIK BUSET, ADUH GAK NGERTI BANGET KONDISI HATI GUE SAAT INI APA YA.
"t-tadi bilang apa?"
yunseong mengendikkan bahu sambil jalan mendahului aira. "gak ah,"
"IH BENERAN GAK DENGER, SUMPAH DEH!" seru aira.
"bohong banget." balas yunseong.
"NGAPAIN BOONG SIH, ADUH BERCANDA LO YA. GUE TUH CUMA INGIN MEMASTIKAN PENDENGARAN GUE BERFUNGSI DENGAN BAIK ATAU NGGAK!" seru aira menggebu-gebu dengan pipinya yang menghangat.
"emang dengernya apa?"
aira langsung terkejut, "hah? nggak ah. nanti geer gue,"
"yaudah sih emang bener kok."
"HAH? BENER APANYA?"
yunseong mencubit hidung cewek di sebelahnya gemas, "nanya lagi gue cium ya?"
"ISH APAAN SIH LO!" seru aira, sibuk menggebuk lengan yunseong, sementara yang digebuk malah tertawa riang.
"ampun dong, sakit nih." bibir yunseong mengerucut, bersama dengan tatapan memelasnya.
"BODOAMAT!" seru aira, pura-pura marah padahal gemas setengah mati sama kelakuan cowok itu.
sekarang keduanya sedang dalam perjalanan menuju rumah aira, tapi selama perjalanan hanya diselimuti oleh keheningan. atau mungkin lebih tepatnya, keduanya sama-sama sibuk menikmati debaran di dada mereka.
aira sibuk melihat ke luar, mengamati toko-toko satu per satu. dan yunseong menyetir dengan perasaan senang di hatinya.
empat puluh menit kemudian, keduanya sampai di depan rumah aira. walaupun jujur, keduanya sama-sama ingin nggak cepat sampai di tujuan. masih mau menghabiskan waktu bersama.
"makasih ya, yun. dan selamat buat kemenangannya. lo pantes banget dapet penghargaan ini. gue juga bangga banget sama pencapaian lo." kata aira dengan senyuman hangat yang mampu meruntuhkan dinginnya malam.
yunseong ikut tersenyum hangat, kemudian mengangguk perlahan. "gue yang makasih, lo selalu dukung gue sampai saat ini."
aira ngangguk-ngangguk, "gue pulang ya?"
"iya, langsung tidur ya? jangan tidur terlalu malem," kata yunseong, soft parah aira nggak ngerti lagi.
"iya iyaaa, btw ini bukanya gimana dah bingung gue." aira menunjuk sabuk pengamannya, bingung kenapa nggak bisa ngebukanya.
yunseong bergerak mendekat, "oh, sini gue bantuin."
tapi bukannya membantu aira melepaskan sabuk pengamannya, yunseong malah mencium bibir cewek itu, membuat aira sukses membulatkan bolamatanya dengan sempurna.
kemudian yunseong menjauh, setelah berhasil membuka sabuk pengaman aira. dan tersenyum tipis, membuat cewek itu semakin nggak karuan.
"anggap aja itu hukuman karena tadi udah ngeduluin saya, hehehe. sampai ketemu besok, mbak pacar."
ainotes
ehehehe kutunda dulu deh
chapter akhirnya, masih mau
gemes-gemesan huhuhu :(
gimana chapter ini? ehehehe.
ohiya maaf baru update lagi
padahal aku bilangnya mau
senin, hikd.
btw aku ngga sabar tanggal 2!!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro