
introvert // 28
yunseong mengintip kelasnya dari pintu, mengecek apakah gadis itu sudah kembali atau belum. dan ternyata, aira adalah orang yang pertama kembali masuk kelas.
yunseong melirik kesana-kemari, kemudian tubuhnya berhenti di sebelah bangku aira. membuat gadis itu menatapnya heran sambil mengangkat sebelah alisnya.
"a-aira, pulang sekolah lo-"
"gak, gue sibuk."
yunseong melotot kaget, mampus sudah. kayaknya aira udah ogah ngomong sama dia.
sementara aira diam-diam terheran karena yunseong mendadak mau mengajaknya bicara.
kesambet apaan ini anak mau ngomong sama gue?
yah, terserahlah. aira juga nggak peduli tuh. beneran, biar yunseong tau kalau cewek itu nggak pernah sebercanda itu sama dia.
bel pulang sudah berbunyi sejak lima belas menit yang lalu, seisi kelas sudah berhamburan keluar. ada yang langsung pulang, kumpul eskul, atau mungkin cuma sekedar nongkrong.
hanya tersisa yunseong dan aira di dalam kelas. yunseong sebenarnya sudah nggak ada urusan, tugas hariannya sudah selesai. nggak dengan aira yang masih sibuk berkutat dengan bukunya.
bukan tanpa alasan, yunseong sengaja menunggu cewek itu keluar dari kelasnya. berniat untuk mengajaknya bicara dan meminta maaf.
sambil menunggu, cowok itu sibuk memperhatikan. sesekali cewek itu terlihat mengacak rambutnya frustasi sampai kondisi rambutnya berantakan, atau melempar pulpennya asal bahkan merobek kertas kotretannya sendiri.
ini tugas fisika yang harus dikumpulkan hari itu juga. ditambah lagi teman sebangkunya, bulan benar-benar cuek sampai-sampai nggak mau membantunya. andai teman sebangkunya itu mau membantu seperti halnya yunseong sebelumnya, aira nggak bakal ngalamin hal kayak gini.
APAAN SIH KOK MIKIRIN SI YUYUN LAGI, NYEBELIN.
yunseong hanya terkekeh tanpa suara, kemudian kembali memfokuskan atensinya ke ponsel sembari menunggu cewek itu selesai mengerjakan tugasnya.
"heh, lo ga mau keluar dari sini apa?"
yunseong langsung menegakkan tubuhnya. matanya terbelalak menatap aira yang ternyata menyadari eksistensinya di sana.
"g-gue belum mau pulang."
aira ingin sekali mengusir yunseong dari kelas, tapi rasanya jahat banget kalau tanpa alasan.
"yaudah."
kirain nggak nyadar gue disini. batin yunseong sambil menetralkan degupan di dadanya.
"YAALLAH ASTAGFIRULLAH SUBHANALLAH." tiba-tiba aira menyeru sambil menghela napasnya.
"padahal udah nyari di berbagai situs ini jawaban kenapa kagak ketemu sih ya allah." monolog cewek itu.
"kenapa, ra?" tanya yunseong.
aira menoleh, masih menatap yunseong dengan tatapan tajamnya.
"apa? gak usah peduli, kan bukan urusan lo." balas cewek itu sarkas.
"eh... nggak gitu, ra. kalau pusing gue bantu kok."
"gak perlu."
yunseong menghela napas, ntah kali ini berapa lama aira akan terus menyimpan kekesalan kepadanya. yunseong akhirnya berdiri dan mengangkat tas nya. berniat untuk pulang saja.
tapi ketika melewati bangku aira, cowok itu merampas buku cewek itu begitu saja membuat sang empunya emosi luar biasa dan langsung mengejar yunseong agar mengembalikan bukunya.
"IH LO APA-APAAN SIH, BALIKIN BUKU GUE! IIIHHHH YUNSEONG!" seru aira sambil terus meraih bukunya yang terangkat semakin tinggi oleh cowok itu.
"ambil aja kalo bisa."
"YUNSEONG, BALIKIN GAK?!"
"nggak."
"YUNSEONG!"
"hm?" tanya yunseong sambil mengangkat alis dengan bibirnya yang tersenyum tipis.
"TUGAS GUE BELUM SELESAI!"
"yaudah, gue bantuin."
"HAH? GAK SUDI." tolak aira mentah-mentah.
"yaudah, gue bawa pulang ya bukunya." kata yunseong sambil melangkahkan kakinya keluar kelas.
"YUNSEONG IH BALIKIN!" aira menarik-narik seragam yunseong, sampai membuat cowok itu kewalahan.
"maafin gue dulu."
"lo nggak salah apa-apa."
"gue salah."
"UDAHLAH GUE MALES BAHAS INI." aira menghentakkan kakinya. cewek itu mengatur napasnya karena emosi.
yunseong langsung terdiam, "yaudah, setidaknya biarin gue bantuin lo, ra."
"terserah."
yunseong akhirnya duduk di kursi lalu mengeluarkan pulpennya. ia mulai mengisi nomor yang masih kosong. aira mulai ngerasa enggak enak, tapi dirinya masih super kesal sama sahabatnya yang satu itu.
setelah selesai, yunseong menutup bukunya kemudian mengetukkan pelan dan menyimpan buku itu di atas kepala aira. sehingga cewek itu harus memegangi buku di atas kepalanya.
yunseong terkekeh pelan melihat aira memegangi buku di atas kepalanya, kemudian mengalihkan atensi ke jam hitam di tangannya. "gue pulang ya." katanya.
aira hanya terdiam, matanya tidak ingin melihat ke arah yunseong.
"lo juga... hati-hati pulangnya." kata yunseong sambil tersenyum, sebelum akhirnya pulang.
sementara aira masih mematung di tempatnya, mencerna apa saja yang baru saja terjadi kepada dirinya. ia mencoba memahami degupan aneh di jantungnya.
gue kenapa sih?
ainotes
apasih kok jadi gini hshshzhss.
double updatenya nanti lagi yaw uwu.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro