aira menghela napas sambil melihat kontak yunseong sejak tiga puluh menit yang lalu, sedangkan jinhyuk yang lagi baca komik di sampingnya cuma bisa menatap heran.

kenapa lagi dah ini anak? hadeh.

"kenapa, dek?" tanya jinhyuk.

"diem."

"jelek tau cemberut mulu."

"DIEM!"

jinhyuk melotot kaget, "y-ya... maap nanya doang."

"gara-gara lo nih ah!" seru aira menyalahkan kakaknya kemudian berangsur pergi ke kamarnya.

anjir salah gua apaan coba. batin cowok itu kebingungan.

sesampainya di kamar, aira duduk di kursi belajar sambil terus mengecek ponselnya. aira menyugar poni dengan jarinya. ia frustasi, sampai kapan mau menghadapi sikap yunseong yang nggak jelas begini?

gimana nggak, pagi-pagi yunseong mendadak minta tukeran duduk sama bulan dan jungmo hingga akhirnya aira duduk sama bulan.

ngomongin raden, anak itu udah balik dan langsung ngurusin pekerjaannya jadi aira bisa sedikit lebih tenang. makanya yang bisa dilakuin cewek itu sekarang selagi waktunya lebih luang adalah jadi support system terdepan untuk sahabatnya itu.

tapi yunseong sekarang malah marah nggak jelas lagi setelah yang kemarin ternyata gara-gara dia cemburu. cowok itu nggak mau ngomong seharian, jungmo juga nggak diajak ngomong sama dia padahal sebangku.

yunseong yang emang nggak terlalu punya ekspresi itu kini semakin datar. heran aja sih bisa mempertahankan ekspresi begitu seharian.

untuk pertama kalinya aira nggak dengar suara cowok itu sama sekali hari ini.

aira
yunseong|

yunseong
|?

aira
:<|
lo marah sama gue?|

yunseong
|g

aira
ITU TUH MARAH GITU|
kenapa sih? gue ada salah apa?|

yunseong
|gw blg g

aira
tapi itu namanya marah ganteng|

yunseong
|g mrh
|gw tw gw gntg

aira
anj kemana sih keyboard vokal lo|

yunseong
|mn gw tw

aira
mata gue min liat ketikan lo|
kalau marah tuh kenapa jelasiin|

yunseong
|g ad yg prlu dijlsin

aira
gue yang perlu dijelasin bgst|
EMOSI TAU GAK|
PUSING GUE NGURUSIN LO|

yunseong
|ywdh

aira
yUNSEONG ASDFGHJKL|
ASTAGFIRULLAHALADZIM|

yunseong
|?

incoming call
from aira . . .

yunseong sedikit terkejut ketika menerima telepon dari aira. nggak mau nyerah apa cewek ini tuh?

dan hal nggak jelas yang bikin yunseong kesal adalah degupan jantungnya yang malah terasa semakin kencang sampai cowok itu harus megangin dadanya.

"astagfirullah yun, biasa aja kali dah."

akhirnya yunseong mengangkat teleponnya walau sedikit ragu.

"ya?" tanya yunseong.

"YUNSEONG!" seru aira dari seberang telepon.

"apa?"

" 'APA' KATA LO? LO KENAPA BANGSAT MARAH-MARAH GAK JELAS BIKIN PUSING."

"siapa yang marah?"

"elo lah bambang."

"gak marah."

"terus kenapaaa? nggak mood?"

"gak tau."

"HHHHH LO KENAPA JELASIN KEK. GUE BINGUNG, LO MENDADAK MINTA TUKERAN DUDUK TERUS GAK MAU NGOMONG SEHARIAN. LO PIKIR GUE GAK PUSING APA TEMEN GUE TIBA-TIBA KAYA GITU???"

yunseong tersenyum tipis, untung aja ini cuma telepon. coba kalau ketemuan, pasti aira udah lebih mencak-mencak lagi.

"oh."

"astagfirullahaladzim arkana."

"hm."

"capek tau gak kalau lo begini terus..."

"yaudah, kalau capek berhenti aja." kata yunseong kemudian langsung memutuskan sambungan secara sepihak.

sementara aira udah mau jejeritan sambil nangis-nangis.

gue kudu gimana lagi anjir?

ainotes

yang gak di italic yunseong, yang di italic aira ya hehe kali aja bingung sama percakapan di teleponnya.

hehe iya konfliknya hampir sama kaya awal-awal tapi bakal ada yang beda kok hwhwhw. si yuyun cemburuan amat ya jadi pengen cium :*

btw aku khawatir kalau makin sini makin gak seru T^T menurut kalian gimana ceritanya sampai ke chapter 26 ini?