awal
"HUWAAA GAK BISAAA GAK BISAAA." Di pagi hari seperti ini, seorang pria yang baru saja menikah sehari, menjerit ketika ia membuka matanya.
Bagaimana tak menjerit. Saat ini di hadapan dia ada wanita berparas cantik tengah tertidur pulas, alias itu istrinya.
Bangun-bangun pria ini kena serangan jantung. Aduh, ia benar-benar tak kuat jika tiap pagi di hadapannya seperti ini terus.
"Hng ...." Erangan lucunya saat tidur terdengar di telinga pria itu—Blaze—membuatnya semakin menjerit tak karuan, seperti mendadak jadi nge-fanboy.
"Gemes banget, gakuat! Huwaa [Name]!"
Sebisa mungkin Blaze menahan jeritannya, karena takut menganggu tidur wanitanya.
Tapi sepertinya usahanya itu sia-sia. Wanita di hadapannya ini sudah mulai membuka manik berwarna [e/c]-nya.
"Pa-pagi, [Name]."
Nah, kan. Tadi aja jerit-jerit. Pas ngomong langsung malah gagap begitu.
"Blaze ... a-aku masih ngantuk. Boleh tidur lagi, kan?"
Astaga, ini sangat menggemaskan bagi Blaze! Blaze tak tahan, ia ingin memeluk wanitanya sekarang juga.
"Boleh dong! Hari ini ayo kita tiruin Ice. Alias males-malesan. Lagian, ba-badanmu masih sakit, kan ...?"
"Umh ... iya, dikit."
Oke, Blaze tak tahan. Akhirnya ia peluk juga tubuh mungil itu dengan sepenuh tenaga. Membuat sang pemili tubuh sedikit terkejut dan sesak.
"Huhuu, kamu gemes banget! Gak sia-sia aku dicomblangin sama kamu."
Sebenarnya, [Name] ingin mendorong Blaze ke belakang karena sedikit merasa sesak dan tubuhnya masih sakit semua. Tapi karena ia enggan untuk mengeluh seperti itu pada Blaze, jadi sebisa mungkin ia buat pelukan Blaze nikmat.
"Hari ini kita pesen makan lewat HP aja. Kamu istirahat dulu hari ini, [Name]."
Nah, ini alasan [Name] menerima Blaze. Walau memang Blaze itu kekanak-kanakan, tapi rasa kepedulian Blaze terhadap orang sekitarnya tak bisa diragukan lagi.
"Aku boleh tidur lagi, kan ini?"
"Boleh dong, [Name] sayang! Sini, tidur sambil peluk Blaze."
Aduh, [Name] kan jadi malu. Tapi karena Blaze berkata seperti itu, ia mengumpulkan semua keberaniannya lalu membalas pelukan erat dari Blaze.
Tadi malam juga, sebenarnya [Name] tak mau begitu cepat melakukannya dengan Blaze. Tapi karena Blaze kelihatan begitu semangat, akhirnya [Name] menuruti kemauan Blaze.
Berakhirlah tubuhnya sakit semua seperti ini. Tak apa, sih. Asalkan Blaze senang, [Name] juga senang.
"Selamat tidur."
"Iya, [Name]. Makasih buat semalem, aku lupa bilang, hehehe."
Nyengir, Lo?
———— ☆。
Setelah dua jam [Name] meminta waktu untuk tidur pada Blaze. Akhirnya ia bangun juga. Walau tubuhnya masih sakit untuk dipakai gerak, sih.
"Eh, sayangnya Blaze udah banguun. Sini, sini, ciuumm dulu!"
Belum juga [Name] menyetujui. Blaze sudah lebih dahulu mendekatkan wajahnya dan mengecup pipi milik [Name].
Astaga, lagi-lagi [Name] dibuat tersipu karena kelakuan Blaze.
"Kamu belum mandi?"
"Belum, hehehe. Aku nunggu kamu bangun biar kita bisa mandi bareng."
Aduh, Blaze. Padahal dekat saja juga tidak. Bisa-bisanya mengajak hal seperti itu seolah sudah lama mengenal [Name].
Iya, guys. [Name] sama Blaze dulu gak dekat. Tapi Blaze suka sama [Name] dan selalu dia perhatiin terus dari jauh. Sampe akhirnya Taufan dan sahabatnya yang sekarang Tunangan Halilintar itu ngecomblangin dia.
"Aku mau mandi sendiri...." Gumam [Name]. Tapi untung Blaze bisa mendengarnya.
"Eh, kalo kamu mau mandi sendiri gapapa, sih, hahaha! Kamu mau mandi duluan?"
Iya, harusnya Blaze ingat. Hubungan mereka belum sedekat itu.
"Memangnya boleh?"
"... aku maunya berdua, sih. Tapi boleh dong [Name] sayang! Sini kubantu berdiri, mau?"
Dengan rasa ragu dan malu, ia mengangguk sebagai jawaban untuk pertanyaan Blaze.
"Umh ... kamu gak marah, kan?"
"Hah? Ngapain aku marah cuma karena gitu aja. Udah, udah. Sini pelan-pelan berdiri."
Kalau bisa, Blaze ingin memeluk [Name] lagi sekarang juga. Ini terlalu menggemaskan bagi Blaze soalnya.
"Aku mandi dulu, ya, Blaze."
"Iya, Sayaang."
Blaze tak akan menyangka jika seseru ini membangun rumah tangga dengan [Name]. Apalagi [Name] tipe anak yang iya-iya aja.
Bahkan kayaknya kalo dijatuhin ke got dia cuma ketawa aja. Emang agak gak normal, sih. Tapi gapapa, Blaze suka.
______
WHOAAAAH HALO GUYSSS
setelah Solar tamat, akhirnya book Blaze bisa debut bareng book Taufan yh.
Aku bawa book baru lagi intinya guys. Alurnya gak ribet kayak Solar, ini simple gitu kayak yang punyanya Duri.
Update 2x seminggu. Tiap jumat-sabtu.
See u!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro