Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[tanpa dia]

tanpa dia

...

Raka memperhatikan Rama, teman masa kecil yang menyebalkan, selagi cowok itu berpikir. Mereka sedang mengadakan turnamen catur tingkat loteng (karena mereka sudah berkali-kali pindah tempat bermain dan kini ada di loteng) yang berlangsung sengit.

Permainan catur selalu sanggup membuat Raka melupakan mantan, yang sampai sekarang tidak mau berbicara sama sekali pada Raka maupun Rama. Maklum, gadis itu adalah mantan Rama yang ditikung Raka, tapi sekarang malah memutuskan untuk menikah dengan laki-laki pilihan ibu si mantan, seorang CEO muda nan ganteng. Raka merasa kehilangan, tapi dia tahu Rama merasa tersakiti akibat apa yang Raka perbuat terhadap Rama.

"Ram--"

"Sst," desis Rama, lalu memindahkan salah satu benteng putih. "Skakmat."

"Sial," gerutu Raka, lalu menjatuhkan Raja hitam. "Lo lagi kesambet apa sih Ram, menang mulu daritadi."

"Loh, kemenangan tanpa cela ini nunjukkin kalau gue lebih baik dari elo."

"Sialan lo. Udah tau gue lagi galau ditinggal mantan."

"Yang lo tikung dari gue. Plis, Rak, cewek itu murahan."

Raka mengumpat, lalu membereskan papan catur itu. "Sori, Ram, gue tau Dina itu pacar lo. Entah kenapa gue malah nikung cewek lo itu."

"Sudahlah, Rak, cewek itu masa lalu kita. Yang penting, kita masih bisa main catur, iya nggak?"

Raka mengunci papan catur itu di lemari kayu buatan kakek Rama. "Iya sih, yang penting kita tetep sahabatan, iya kan?"

"Benar. Eh, tapi, lo jangan nikung gue lagi ya, awas lo."

Raka hanya menimpuk Rama dengan bola basket.

...

Did you see what I did there?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro