Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[i do it for you]

i do it for you

...

I would fight for you, I'd lie for you,
walk the wire for you, yeah I'd die for you.

(Everything I do) I Do It For You, Bryan Adams

...

Perjalanan jauh ini diisi dengan lagu-lagu jadul dari koleksi Ayah. Untuk memikat hati seorang Priscilla, rumusnya hanya satu. Perjalanan mobil dikombinasikan dengan lagu lawas dan percakapan menyenangkan.

"Ah, dengar lagu ini, P." Aku mengeraskan volume pemutar lagu.

Suara Bryan Adams memenuhi mobil. Dari semua lagunya, aku paling menyukai lagu ini--meski berlebihan, liriknya lumayan romantis. Semua gadis suka lagu gombal dan romantis.

"Dasar. Lagu favorit?" Priscilla tertawa.

"Jelas." Aku menyeringai dan ikut menyanyi, menyambung liriknya. "Don't tell me it's not worth tryin' for... you can't tell me it's not worth dyin' for...."

Aku melirik Priscilla yang tertawa, lalu ikut menyanyi. Senyum yang tertoreh di wajahnya itu candu.

"You know it's true, everything  I do, I do it for you."

Kami menyanyikannya bersama, dan segalanya terasa sempurna--nyaris, karena suaraku jelek bukan main. Tapi, bayangkan saja. Di mobil, berdua, menyanyikan lagu yang sama dengan bahagia. Semuanya sempurna.

"Eh, tapi, memangnya kamu rela mati demi cewek?" Priscilla bertanya.

"Demi kamu, aku rela." Aku menyeringai.

"Yakin? Kan kita belum pacaran."

Aku membalasnya dengan menyanyi, "Take me as I am, take my life.... I would give it all, I would sacrifice."

"Alay, J." Priscilla tertawa. Tapi tak urung, dia menyanyi.

Sesaat, yang kami lakukan hanya menyanyi. Jantungku berdebar kencang. Aku ingin memiliki Priscilla. Saat ini, tidak ada lagi yang kuinginkan.

"I can't help it, there's nothing I want more." Aku menoleh pada Priscilla.

Dia balas menatapku. "Hm?"

"I would fight for you, I'd lie for you. Walk the wire for you, yeah, I'd die for you...."

"J...," Priscilla mendesah.

Suara Bryan Adams mempertegas jawabanku untuk Priscilla. You know it's true, everything I do, I do it for you.

"Aku punya vila di deket sini, berhubung udah malem, kita ke sana aja ya," ujar Priscilla.

"Apa pun, P," aku tersenyum.

Dan dengan petunjuknya, kami pergi ke sana.

...

"J," panggil Priscilla.

Kami sedang berduaan di balkon vilanya, memperhatikan langit malam sambil duduk berdua. Suasana terasa romantis sekali dan aku tidak mau mengubahnya. Priscilla mengeluarkan koleksi anggurnya dan kami berdua sudah menghabiskan separuh botol.

"Hm?" balasku.

"Kamu betulan mencintaiku?"

"Betulan."

"Kamu betulan rela mati untukku?"

"Betulan."

Priscilla terdiam sebelum berdiri. Dia menyandarkan badannya di pembatas balkon, menjulurkan sebagian besar tubuhnya ke luar. Aku menyusulnya.

"Apa kamu tahu, kalau dari sini sampai ke lantai di samping kolam renang itu, jaraknya sekitar lima meter?"

"Enggak." Aku turut melongok. Dasarnya terlihat jauh sekali.

"Kalau kamu cinta aku, lompat."

"Eh?"

Aku menoleh menatap Priscilla. Mungkin dia mabuk--pipinya agak memerah. Namun suaranya yang tegas terasa sangat kontradiktif.

"You'd die for me," ujarnya. "Berarti kamu bohong."

"Aku--"

"Kamu nggak mencintaiku. Iya kan?"

"Ini terlalu ekstrem...."

"Kamu bohong."

"Aku mencintaimu, P."

"Karena itu lompat, J." Priscilla menoleh, mencakup wajahku. "Kamu mencintaiku kan?"

Priscilla mencondongkan tubuhnya dan mengecup bibirku. Mulutnya terasa seperti anggur yang kami minum tadi--manis, dengan sedikit rasa kecut yang khas. Mungkin aku yang mabuk, terutama saat berhadapan dengan Priscilla, gadis yang paling kucintai di muka bumi ini.

"Aku gadismu, J. Aku milikmu. Lompatlah demi aku."

Tanpa benar-benar kusadari, aku menaiki pagar pembatas dan menjatuhkan diri. Wajah tanpa ekspresi Priscilla menjadi yang terakhir kulihat.

I'd die for her, tapi tidak kuduga akan jadi seperti ini akhirnya.

...

Lelaki adalah makhluk bodoh. Lagu-lagu lawas seperti I Do It For You tadi sudah sering digunakan pria sebagai penggoda. Dengan mudah aku membawa mereka ke rumah tempatku membunuh mereka, satu per satu.

James adalah satu dari sekian laki-laki bodoh itu. Sudah banyak yang jatuh ke dalam pesonaku, dengan berbagai lagu yang mereka pilih.

Para lelaki itu rela mati untukku. Dan kebetulan sekali. Daging lelaki yang sedang jatuh cinta sangat kubutuhkan untuk bisa tetap terlihat cantik dan awet muda.

...

You know it's true,
everything I do, I do it for you.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro