7 (END)
Jongho tersenyum simpul saat mengingat perjuangannya mendapatkan Yeosang dulu, usahanya benar-benar bukan main mengingat Yeosang luar biasa acuh dan keduanya menikah karena ucapan Yeosang dirumah sakit waktu itu.
"Ho, Zongho sudah bangun belum? Bangunin ya? Minta tolong, aku masih gendong Ryusang, anaknya gakmau ditinggal dari tadi" Teriakan Yeosang membuat senyum Jongho semakin lebar
"IYA SAYANG!" Teriak Jongho balik dengan suara seraknya khas bangun tidur
Yah... ini delapan tahun sejak pernikahannya dengan Yeosang, keduanya menikah tepat setelah hari kelulusan sehingga dijuluki young couple.
Jongho berjalan cepat menuju kamar putera pertamanya Choi Zongho yang kini sudah berumur tujuh tahun, duduk dibangku taman kanak-kanak tahun kedua saat ini.
Cklek...
Zongho terlelap ditengah-tengah kasur king sizenya yang didominasi warna abu-abu, kesukaannya. Sebenarnya Jongo pikir puteranya ini cukup membosankan karena seluruh barang termasuk kamarnya monoton. Bagaimana tidak? Jika anak seumuran Zongho memiliki kamar berdesain iron man, batman, naruto, dan sepupu-sepupunya tetapi puteranya malah meminta kamarnya di-cat hitam polos membuat Jongho harus bertengkar dengan istri tercintanya dulu karena masalah ini.
"Zongho-ya bangun, mau mandi bersama ayah?"
Zongho membuka matanya dan menatap Jongho tajam membuat Jongho meringis kecil melihat anaknya yang sedari kecil sangat cool dan menyebalkan.
"Ayah waras?" Pertanyaan Zongho membuat Jongho terbatuk kecil karenanya
"Ayah seumuran dirimu dulu sering bermain bebek bersama dengan kakekmu dulu" Elak Jongho cepat dengan wajah masam
"Kekanak-kanakan" Dengus Zongho dengan mata setengah terpejam lalu bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi dengan gontai
"Hei kau ngompol Zongho-ya?" Ejek Jongho setengah terkaget membuat Zongho menoleh horor pada kasurnya
"PAPA CARI AYAH BARU SAJA!!!" Teriak Zongho murka saat Jongho mengerjainya tanpa rasa bersalah
"Heh apa-apaan ayah baru? Kamu mau ayah masukin kedalam perut papa lagi?" Hardik Jongho kesal dibalas cibiran malas oleh Zongho
"Ho kamu kebiasaan deh" Suara lembut Yeosang membuat Jongho menoleh dan segera menghampiri istrinya lalu mengambil alih Ryusang yang masih setia menangis sesegukan sejak pukul 03.00 dini hari tadi
Cup...
"Lelah?" Tanya Jongho setelah mencium kening Yeosang sekilas membuat wajah Yeosang merona sempurna
Yeosang menggeleng kecil sebagai jawaban berbanding terbalik dengan wajahnya yang nampak sangat letih membuat Jongho khawatir.
Jongho menatap putra bungsunya, maksud Jongho putra keduanya karena tujuh bulan lagi Ryusang akan memiliki adik dengan tatapan lembut khas ayah.
"Ryu kenapa menangis terus hm? Gak kasihan sama papa? Papa capek loh, kalau papa sakit gimana?" Tanya Jongho dengan deep voicenya membuat Ryusang menatap Yeosang lekat
"P-pa hiks... pa... hiks... m-maaf" Lirih Ryusang tersendat dengan wajah memerah membuat Yeosang tersenyum manis dan mengangguk kecil
"Ryusang gak salah, papa yang salah. Maaf ya? Seharusnya Papa tanya Ryu dulu mau punya adik atau enggak" Jawab Yeosang penuh penyesalan membuat Ryusang kembali menangis keras dalam gendongan Jongho
"Hey boy... kenapa hm? Kau tidak ingin memiliki adik?" Tanya Jongho sabar sambil mengelus punggung ringkih putranya lembut
"A- hiks... adik... hiks... nakal... papa capek har..us hiks... bawa adik kemana-mana selama 9 bulan didalam perutnya hiks... Ryu gakmau punya adik nakal" Jelas Ryusang membuat Jongho tersenyum kaku sedangkan Yeosang tersenyum lembut karenanya
"Ryu dengerin papa sayang, papa gak capek kok. Dulu Ryu juga didalam perut papa, kak Zongho juga diperut papa sebelum kalian lahir kedunia. Papa gak capek kok" Jelas Yeosang sambil mencubit pipi chubby Ryusang gemas
"Hiks... benar?" Tanya Ryusang memastikan
"Hm" Gumam Yeosang sebagai jawaban
"Kalau gitu Ryu mau punya adik lima papa!" Seru Ryusang girang
Yeosang tersenyum kaku sedangkan Jongho tertawa puas dengan senyum penuh arti membuat Yeosang mencubit perut Jongho sedikit kuat
"Kok lima? Sepuluh!" Sambung Zongho yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan seragam lengkap
"Nanti ayah buat" Jawab Jongho mantap mengabaikan tatapan tajam Yeosang padanya
"Pakai tepung terigu atau tepung tapioka Ayah?" Tanya Ryusang polos karena Ryusang sangat sering menemani Yeosang memasak sambil berceloteh kecil bertanya bahan apa saja yang Yeosang masak
"Ayah kasih tahu kalau kalian sudah umur 20" Final Jongho mendapat tatapan protes dari kedua puteranya
"Ryu sekarang lima tahun, berarti lima belas tahun lagi yah?" Tanya Ryusang kecewa
"Iya makanya makan yang banyak biar cepet besar" Sambung Yeosang dengan suara lembutnya membuat Ryusang tertawa kecil lalu memberi hormat pada Yeosang
"Siap papa cantik" Seru Ryusang keras sedangkan Zongho hanya diam dan berjalan kecil kearah Yeosang lalu memeluk Yeosang lembut
Cup...
"Jangan makan banyak-banyak didalam perut papa, papa makannya sedikit banget selama beberapa hari terakhir" Bisik Zongho dingin setelah mengecup perut rata Yeosang sekilas kemudian mengusap perut datar Yeosang lembut dengan jemari mungilnya membuat Yeosang tersenyum lembut
Yeosang hendak menggendong Zongho namun Zongho menahan tangan lentik Yeosang yang hendak menggendongnya sambil menatap papanya dalam.
"Zongho berat, papa nanti capek. Istirahat aja Pa, biar ayah yang gendong Zongho dan Ryusang" Jelas Zongho dingin dengan wajah datarnya namun tatapan matanya lembut hingga Yeosang memberi ciuman bertubi-tubi diwajah Zongho gemas
"Papa sayang Zongho" Bisik Yeosang lembut membuat senyum Zongho yang tidak pernah terlihat muncul untuk pertama kalinya hari ini
Jongho mendengus kecil melihat interaksi Zongho dan Yeosang, sepertinya saingan terberatnya memang bukan San lagi tapi Zongho. Choi Zongho. Putranya sendiri.
Ingatkan Jongho agar tidak cemburu pada putera kandungnya sendiri yang sialnya sangat tampan.
#END YEAY...
Ini gue tamatin super duper kilat dalam rangka euforia Jongho comeback...
Plisss gue pengen nangis kenceng rindu bangetttttt sama Hoho akhirnya doi balik juga huhu...
Once again happy birthday Jongho and wellcome back baby<3
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro