Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

3

Yeosang memejamkan matanya erat sambil menjambak rambutnya kuat dari balik pintu kos kumuhnya, mencoba menghilangkan kilasan-kilasan yang membuatnya hampir gila hingga dirinya harus mengonsumsi obat penenang.

"B-berhenti!" Seru Yeosang tertahan sambil melempar seluruh barang yang ada didekatnya termasuk ponsel jadulnya

Pyar...

Brak...

Tok...

Tok...

Tok...

"Misi paket!" Suara benda dilempar ke dinding terdengar bersamaan dengan ketokan pintu dan panggilan kurir membuat Yeosang menatap pintu tajam lalu dengan cepat Yeosang mengenakan tudung hoodienya sebelum melangkah keluar

Cklek...

Yeosang mengerutkan keningnya dalam karena tidak ada siapapun kecuali paket kardus super besar, tanpa memikirkan lebih jauh Yeosang membuka paket didepannya dan gerakan Yeosang terhenti saat sepasang tangan dipenuhi darah terpampang jelas dihadapannya.

Sret...

Dug...

"Jangan dilihat"

Nafas Yeosang tercekat saat San berdiri tegap didepannya dengan tatapan khawatir membuat Yeosang bergerak mundur cepat namun dengan sigap San menahan pergelangan tangan pemuda cantik didepannya hingga Yeosang berjengit kaget.

"Sang-ie" Panggil San lirih saat jejak kekalutan terlihat jelas dimata indah Yeosang-nya

"P-pergi!" Bentak Yeosang dingin sambil menghempaskan tangan San paksa

"Kak San?" 

San menoleh ke sumber suara dan sedikit terkejut melihat kehadiran Jongho dari kejauhan, sama halnya dengan Jongho yang jauh lebih terkejut melihat sahabatnya ada di kos Yeosang.

"Apa yang lo lakuin disini?" Tanya San bingung

"Seharusnya guekan yang nanya kenapa lo disini kak?" Timpal Jongho datar sambil berdiri tepat dihadapan Yeosang setelah sedikit mendorong San agar tidak dekat-dekat dengan calon pacarnya

"Aku yang mengundangnya kesini" Sela Yeosang tenang setelah berhasil mengontrol emosinya membuat San menatap pemuda cantik didepannya tidak percaya

Jongho sangat terkejut tentu saja tapi lupakan, ia sangat bahagia oke? jadi anggap saja dirinya benar-benar diundang oleh Yeosang.

"Lo denger sendirikan? Jadi mending balik deh kak, entar lo dicari kak Wooyoung" Cibir Jongho santai dibalas dengusan oleh San namun tidak ayal San melangkah menjauh meninggalkan kos Yeosang

"Gak usah repot-repot Yeo, duduk lesehan disini aja. Gue gak nge-teh, ngopi, ngemil. Lo duduk aja sini" Seru Jongho cepat sambil menepuk lantai disebelahnya saat Yeosang bersiap masuk kedalam kosnya dengan kardus super besar yang ia seret

Yeosang menghela nafas berat lalu duduk disebelah Jongho tanpa mengatakan apapun membuat senyum Jongho terbit sepenuhnya.

"Kamar lo 117 ya? kebetulan dong, gue baru aja pindah dan kamar gue 118" Jelas Jongho dengan raut wajah terkejut

"Oh? selamat datang, aku baru akan pindah 5 menit lagi" Jawab Yeosang tenang membuat senyum Jongho kaku seketika

"P-pindah kemana? kenapa pindah?" Tanya Jongho beruntun

"Rumah" Jawab Yeosang sedikit tidak yakin hingga Jongho ikut terdiam selama beberapa detik

"Kalau gitu biar gue bantu pindahan ya? Gue bawa mobil kesini, kalau gak cukup nanti gue bawain truk container" Tawar Jongho cepat dengan senyum gantengnya yang mampu meluluhkan siapapun, kecuali Yeosang sepertinya

"Makasih"

Jongho mengangguk cepat dengan senyum puas karena Yeosang tidak menolak bantuannya namun senyumnya kembali berubah kaku saat Yeosang menunjuk tas punggung yang cukup besar didekat pintu.

"Hanya itu, jadi tidak perlu" Sambung Yeosang santai 

"Gue bawain kardus ini aja kalau gitu, gimana? Beratkan past....!!!! tangan?" Tanya Jongho tercekat dengan kilatan tajam dikedua matanya

Yeosang mengambil alih kardus dengan cepat membuat Jongho menahan pergerakan tangan Yeosang dan menatap pemuda cantik didepannya dalam hingga Yeosang tenggelam didalamnya.

"Siapa?" Tanya Jongho kaku

Gelengan kecil Yeosang berikan dengan tatapan rumit sambil melepas tangan Jongho dari pergelangan tangannya cepat namun Jongho tidak membiarkan Yeosang lepas darinya dengan mudah.

"Berhenti atau kau akan mati" Ucap Yeosang dingin dengan tatapan tajamnya lalu dengan cepat Yeosang masuk kedalam kosnya mengabaikan Jongho yang ikut masuk kedalam kos Yeosang 

Grep...

"Hentikan" Bisik Jongho deduktif sambil mendekap Yeosang erat, menyembunyikan wajah cantik Yeosang didada bidangnya dengan tangan kanannya menahan tangan Yeosang yang bersiap meminum beberapa butir obat penenang lagi

Ya benar, Jongho tahu bahwa obat yang diminum Yeosang beberapa hari lalu dibelakang sekolah adalah obat penenang dan karena ia sudah masuk kedalam kehidupan Yeosang tentu ia tidak akan membiarkan Yeosangnya semakin jauh dari jangkauannya.

"Lepas!" Seru Yeosang dingin

"Menangislah, gak masalah. Gue bakalan jadi pengganti obat penenang lo" Jawab Jongho dengan deep voicenya namun Yeosang memilih abai dan memukul punggung tegap Jongho keras sebagai gantinya, Jongho membiarkan Yeosang melakukan apapun asal tidak mengonsumsi obat penenangnya lagi






#Annyeong

Hope you like it

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro