2
Jongho menatap sungai besar tempatnya berdiri saat ini dengan pandangan tidak percaya, dirinya benar-benar buang air kecil seperti orang primitive disungai tanpa sekat atau tabir apapun!
"Naik" Ucap Yeosang acuh membuat Jongho mengangguk mengiyakan permintaan pemuda cantik yang berdiri tidak jauh dari tempatnya berdiri namun langkahnya terhenti saat benda kuning namun bukan emas mengambang diatas aliran sungai melewati kakinya
"K-kotoran manusia?" Tanya Jongho kaku sebelum berlari cepat meninggalkan sungai menuju tepi membuat Yeosang menggigit pipi dalamnya
"Kenapa orang disini sangat jorok buang air besar disungai" Keluh Jongho kesal
"Kau buang air kecil" Dengus Yeosang santai dengan wajah datarnya membuat Jongho terbatuk kecil
"Gue cuma kencing, gak berbentuk, kecampur air sungai hilang nah ta...! Maksud gue buang air besar berbentuk jelas banget!" Bantah Jongho tidak ingin disalahkan
Yeosang memilih abai dan melangkah santai menjauhi bibir sungai diikuti dengan cepat oleh Jongho meski jujur rasanya tubuhnya akan terkena gatal-gatal setelah ini.
"Boleh minta nomor ponsel lo gak?" Tanya Jongho to the point membuat Yeosang meliriknya tajam
"Gue gak punya temen sama sekali disini, kalau gue dibully gimana? Lo maukan jadi temen gue?" Jelas Jongho cepat berharap Yeosang kasihan padanya namun jangankan menjawab, mendengarkan pertanyaannya saja mungkin tidak
"Yeo?"
"Berisik!" Dengus Yeosang dingin
"Lo gak kasihan sama gue? Gue gak bisa bela diri kalau di bully karena gak punya temen gimana?" Jelas Jongho lagi dengan tatapan memelasnya
"Korban bullying" Ucap Yeosang acuh membuat Jongho menghentikan langkahnya seketika
"Hah?"
Yeosang terdiam cukup lama sebelum berbalik menatap Jongho dengan tatapan rumit kemudian Yeosang melanjutkan langkahnya lagi diikuti Jongho.
"Berteman denganku tidak membawa perubahan apapun" Jelas Yeosang acuh
"Gue bakalan jadi temen sekaligus tameng lo kalau gitu, lo mau temenan sama guekan? Iya? Makasih" Celetuk Jongho cepat mengabaikan tatapan menusuk yang dilayangkan calon pacar cantiknya
Keduanya berjalan dengan tenang melewati semak belukar dan lorong koridor sekolah yang terlihat sedikit angker karena bangunannya yang sudah tua.
Tap...
"Bentar" Ucap Jongho memecah keheningan membuat Yeosang menatapnya bingung
"Nomor orang tua lo berapa?"
Yeosang menggigit pipinya dalam agar tidak mengeluarkan kalimat pedas pada pemuda yang entah siapa namanya dan tidak ingin ia ketahui sama sekali karena masuk kedalam kehidupan Yeosang sama saja dengan mengantarkan nyawa.
"Lo sariawan ya?" Tanya Jongho sekali lagi
"Eh tapi gak mungkin cantik-cantik gini sariawan, yang ada sariawannya insecure" Celetuk Jongho lagi membuat Yeosang mendengus kesal lalu memegang kedua bahu Jongho dengan jemari lentiknya dan menggeser tubuh tegap pemuda didepannya sekuat tenaga, kemudian melangkah cepat meninggalkan Jongho membuat Jongho sedikit berlari menyeimbangi langkah Yeosang
"Yeo langkah lo kecil tapi cepet banget, kode minta digandeng ya?"
"Lurus"
"Hah? Ke kelas belok Yeosang" Ralat Jongho gemas
"Aku suka wanita" Jelas Yeosang membuat Jongho kicep
Yeosang tersenyum miring sebelum meninggalkan Jongho yang mematung dengan cepat sementara Jongho memijat keningnya kuat.
Dilain sisi SMA KEQYU tengah memanas karena kabar kepindahan Jongho menyebar seperti wabah hingga menduduki berbagai trending topic sekolah terlebih foto Jongho yang tengah bercengkrama dengan satpam SMA FELLAZ bersama motor maticnya membuat berita kian hot.
"Jongho benar-benar serius" Gumam Seonghwa sambil tertawa kecil
"Calon bucin to the bone kak, biasa" Timpal Wooyoung santai dalam pelukan San
"Yeosang memang sangat cantik untuk ukuran seorang pria, wajar jika bungsu kita jatuh cinta padanya. Dia sangat sederhana dan tertutup sampai-sampai informasi tentang keluarganya tidak bisa dilacak bahkan oleh mata-mata terbaik keluarga Choi dan Kim sekalipun" Jelas Hongjoong membuat seluruh pasang mata menatap ke arahnya
"Maksud lo bisa aja Yeosang teroris?" Tanya MinGi kalem membuat Yunho mencubit perut kotak-kotak kekasihnya kuat hingga MinGi mengaduh
"Gak teroris juga ganteng" Keluh Yunho gemas
San sedari tadi hanya diam mendengarkan dengan santai bahkan terkesan acuh meski tangannya setia mengusap surai legam kekasihnya Jung Wooyoung dengan lembut.
#Well hope you like it
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro