Jadi, Halo ... kurasa (?)
Errm ... ya, haruskah aku memulai ini dengan perkenalan anak SD?
Namaku tidak perlu kalian ketahui karena sudah ada di username, nama pena ada di nama profil dan sampul-sampul ceritaku. Bisa dipanggil Ale, Ale-ale, Kin, Kinoe, Keanu, Keenu, terserah.
Sayang juga boleh.
Cita-cita ... kalian menanyakan cita-citaku semasa TK atau SD atau SMP atau sekarang? Cita-citaku labil, sebagai anak kelahiran '99, rasanya wajar kalau 50% kelas memiliki cita-cita untuk menjadi Dokter--aku curiga, apakah ini didikan hasil konspirasi Keluarga Cendana. Kemudian saat SD aku sangat bangga karena di kelas satu aku mendapat nilai 100 untuk IPS, dan dua mapel lain yang aku lupa, dan rangking 1B dari dua orang rangking 1 dan sekitar 30 murid kurasa. Mungkin sejak saat itu, saat sekitar kelas tiga atau empat aku ingin jadi arkeolog--membaca buku pelajaran sejarah itu seperti membaca novel asal kalian tahu saja.
Tapi kurang lebih aku tahu bagaimana sebalnya kalian dengan mapel itu karena, saat kau membaca novel kau tak perlu mengingat nama lengkap dan tahun kejadian. Sementara mapel sejarah antara H.O.S Cokroaminoto dengan HOS Tjokroaminoto saja bisa salah.
Menjadi arkeolog artinya aku bisa berpetualang, menggali artefak, menggali cerita masa lalu, tersesat dalam situs, memecahkan teka-teki relief atau terkena kutukan mumi Firaun.
Sekali lagi kuingatkan kalau cita-citaku labil, yang artinya memang masa depanku belum tercetak secara baik setidaknya sampai kelas 2 SMP. Di umur segitu aku keranjingan sama desain grafis, padahal gambar tradisionalku sangat parah.
Masih senang menggambar "Sebuah penggusuran sawah di bawah gunung dan di bekas gusuran sawah itu ada jalan untuk satu mobil dan ada gubuk serta tiang listrik ambruk dan burung berbentuk seperti dua lengkungan dan matahari tepat di tengah kedua gunung".
Lalu kelas 3 SMP, tiba-tiba aku memutuskan sesuatu yang sangat mengejutkan.
"Aku mau lanjut jadi arsitek."
Tapi sebelum itu, mari kita kembali ke kelas 1 SMP akhir, di mana di umur segitu aku mulai tertarik dengan merangkai sebuah kisah fiksi utamanya horor.
Nah, kalian sebagai penulis yang membaca bab ini. Catat ya, ketika kalian menulis bab pembuka menggunakan perkenalan yang: "Hai, namaku adalah" pasti selanjutnya akan berlanjut sebagai infodump, tumpukan info tak berguna, yang bahkan kalian bisa skip bagian cita-cita di atas.
Oke, dalam menulis, biasa inspirasi datang dari mana saja--terutama tentu saja, di atas kloset dengan konsentrasi penuh untuk berekskresi.
Ada beberapa stimulan perangsang ide, dan seringnya aku mendapati dari film. Itulah mengapa aku suka film! Kemudian, karena penulis adalah pembaca yang baik, maka stimulan itu juga datang dari novel, berita koran, artikel, komik dan komik gulir.
Ya ... begitulah akhirnya aku ingin berbagi dengan kalian beberapa stimulanku, di sini, lengkap dengan review-nya. Oh ya, jauh sebelum di sini, aku juga melakukannya di akun instagramku, silakan disambangi.
Untuk film dan serial televisi, semua yang kutonton sudah disemat ke dalam fitur highlight. Sementara feeds yang membuatku iri karena hidupku tidak serapi itu, hanya berisi proyek tulisan dan review buku yang aku baca.
Yuk, mari dikunjungi dan diikuti.
Selesai perkenalan dan promosi akun instagramnya, jika kalian kasihan dengan angka pengikutku, silakan klik share dan kirimkan doa agar bertambah.
Jadi, buku ini nanti ya akan berisi stimulan-stimulan tadi. Panduan membacanya sederhana:
1. Bab yang kuawali dengan [A] = Anime
2. Bab yang kuawali dengan [F] = Film
3. Bab yang kuawali dengan [K] = Komik atau Komik Gulir
4. Bab yang kuawali dengan [N] = Novel
5. Mungkin nanti ada kombinasi begini: [AM] berarti Anime Movie atau [SM/SF] berarti Short Movie/Film.
Selamat membaca!
Tambahan: Buku ini di-update sesuka penulis dan sesempat penulis, untuk itu, sangat disarankan agar kalian membaca buku lain yang jelas updatenya seperti "I, Who Should've Been Dead Last Night".
Salam sayang,
Aku.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro